normatif, dan positif) yang dianut dalam penyusunan standar akuntansi yang sekarang
berlaku dan berikan contoh...!
Jawab:
Teori yang dianut dalam dalam penyusunan standar akuntansi yang sekarang adalah
pendekatan pragmatik, sintaktik, dan semantic. Dikecualikan yang tidak sesuai dengan
penyusunan standar akuntansi adalah prgamatik deskriptif. Sterling (1975)
menyimpulkan bahwa descriptive pragmatic approach tidak sesuai untuk penyusunan
teori akuntansi. Sterling cenderung menggunakan normative theories (bagaimana
akuntansi seharusnya dilaksanakan) daripada pragmatic theories (yang
menggambarkan praktik di dunia nyata). Namun demikian teori normatif masih perlu
diperkuat dengan teori positif. Alasan ketiga pendekatan (pragmatik, sintaktik, dan
semantic) tersebut digunakan karena ketiganya memiliki keterkaitan satu sama lain.
Akuntansi berkepentingan dengan penyediaan dan penyampaian informasi sebagai
sarana komunikasi bisnis, sehingga akuntansi dapat disebut sebagai bahasa bisnis (the
language of business) (Suwardjono, 2014). Bahasa merupakan bagian penting dalam
komunikasi. Pesan atau makna yang ada di benak pengirim disimbolkan dalam bentuk
ungkapan bahasa yang tepat agar makna tersebut ditafsirkan sama persis seperti yang
dimaksudkan.
Apa yang terkandung dalam simbol bahasa, itulah yang menjadi informasi bagi penerima
(pembaca). Tanda atau simbol bahasa (gambar-gambar dan kata-kata) dan tata bahasa
membentuk ungkapan bahasa yang menjadi media komunikasi. Tataran semiotika dalam
teori komunikasi adalah sebagai berikut:
Contoh
Pendefinisian aset. Penguasaan (control), bukan kepemilikan (ownership) yang
dijadikan kriteria, karena jika pemilikan menjadi kriteria aset, akan banyak objek yang
tidak masuk sebagai aset. Secara konseptual, informasi akuntansi dalam laporan
terefleksi dalam tiga unsur, yakni elemen (objek), jumlah rupiah sebagai pengukur
(size), dan hubungan (relationship) antar elemen. Ketiga elemen tersebut saling
berhubungan yang membentuk informasi. Jadi, teori akuntansi semantik
berkepentingan dengan pelambangan dan penafsiran objek akuntansi untuk
menghasilkan informasi semantik yang bermakna bagi pemakai laporan. Agar
komunikasi akuntansi efektif, penyampaian informasi semantik (makna suatu
objek) tidak dapat dipisahkan dengan informasi sintaktik (struktur akuntansi).
2. Teori Akuntansi Sintaktik
Contoh
Simbol tersebut (misal aset, kewajiban, pendapatan) harus berkaitan secara logis
sehingga informasi semantik dapat dikandung dalam statemen keuangan. Cakupan
teori akuntansi sintaktik lebih luas dari sekadar menentukan hubungan struktural
antarelemen statemen keuangan, melainkan meliputi juga hubungan antara unsur-
unsur yang membentuk struktur pelaporan keuangan atau struktur akuntansi dalam
suatu negara yaitu, manajemen, entitas pelapor (pelaporan), pemakai informasi ,
sistem akuntansi, dan pedoman penyusunan.
b. Pragmatis Psikologis