Anda di halaman 1dari 3

Selanjutnya terdapat pengertian beda potensial

beserta rumus beda potensial. Dalam sebuah


rangkaian listrik akan terjadi aliran jika elektron
mengalami perpindahan dari tempat potensial rendah
menuju tempat potensial tinggi. Arus listrik tersebut
terjadi akibat perpindahan elektron namun arah gerak
elektron berkebalikan dengan arah arus listrik. Maka
dari itu diperoleh arah arus listrik yaitu dari tempat
yang memiliki potensial tinggi menuju tempat yang
memiliki potensial rendah. Beda potensial atau voltase
atau tegangan listrik memiliki lambang huruf V. Beda
potensial merupakan selisih dua titik antar potensial
dalam sebuah penghantar. Jika salah salah satu titik
dinamakan titik A maka memiliki besar potensial VA
dan titik lain bernama titik B maka besar potensialnya
dilambangkan VB. Maka diperoleh rumus beda
potensial dari titik A dan B yaitu

Beda potensial dapat timbul apabila kedua titik


dalam penghantar dihubungkan dengan sumber
tegangan. Sumber tegangan ini dapat mengalirkan
elektron dengan besar yang berbeda beda tergantung
kemampuannya. Tegangan tersebut dapat diukur
menggunakan alat khusus. Alat yang digunakan
untuk mengukur tegangan listrik atau beda potensial
bernama Voltmeter. Berikut contoh rangkaian beda
potensial menggunakan voltmeter

Rangkaian Beda Potensial


Perbedaan besar aliran listrik tergantung jumlah
potensialnya misalnya aliran listrik diibaratkan sebagai
potensialnya misalnya aliran listrik diibaratkan sebagai
air maka semakin tinggi asal air tersebut maka
semakin deras pula air yang jatuh. Beda potensial
memiliki satuan SI yaitu Volt. Tegangan listrik dapat
diukur menggunakan Voltmeter jika dihubungkan
secara seri atau pararel dengan lampu.

Arus listrik adalah sebuah aliran yang terjadi akibat


jumlah muatan listrik yang yang mengalir dari satu titik
ke titik lain dalam suatu rangkaian tiap satuan waktu.
Arus listrik juga terjadi akibat adanya beda potensial
atau tegangan pada media penghantar antara dua
titik. Semakin besar nilai tegangan antara kedua titik
tersebut, maka akan semakin besar pula nilai arus
yang mengalir pada kedua titik tersebut. Satuan arus
listrik dalam internasional yaitu A (ampere), yang
dimana dalam penulisan rumus arus listrik ditulis
dalam simbol I (current).

Pada umumnya, aliran arus listrik sendiri mengikuti


arah aliran muatan positif. Dengan kata lain, arus listrik
mengalir dari muatan positif menuju muatan negatif,
atau bisa pula diartikan bahwa arus listrik mengalir dari
potensial menuju potensial rendah. Berdasarkan arah
alirannya, arus listrik dibagi menjadi 2 (dua) kategori,
yakni :
• Arus Searah (Direct Current/DC), dimana arus ini
mengalir dari titik berpotensial tinggi menuju titik
berpotensial rendah.
• Arus Bolak-Balik (Alternating Current/AC), dimana
arus ini mengalir secara berubah-ubah mengikuti
garis waktu.
Terakhir diubah: 28 Agt 2018

Anda mungkin juga menyukai