L2F008143 MKP PDF
L2F008143 MKP PDF
Abstrak - Pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi adalah serangkaian tindakan atau proses kegiatan
untuk mempertahankan kondisi dan meyakinkan bahwa peralatan dapat berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan yang menyebabkan kerusakan. Pengujian tegangan tinggi
bertujuan untuk meneliti sifat-sifat listrik dielektrik menyangkut kualitas sistem isolasi peralatan tenaga.
Yaitu memeriksa kualitas peralatan sebelum terpasang ataupun setelah operasi, untuk menghindarkan
kerugian bagi pemakai peralatan, dan mengurangi kerugian semasa pemeliharaannya. Dalam
pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi kita membedakan antara pemeriksaan / monitoring
(melihat, mencatat, meraba serta mendengar) dalam keadaan operasi dan memelihara (kalibrasi /
pengujian, koreksi / resetting serta memperbaiki / membersihkan ) dalam keadaan padam. Bushing dipasok
dari aliran arus yang melaluinya dan dari peralatan listrik, yang sangat penting dan paling mudah terjadi
gangguan. Untuk itu jika bushing terjadi gangguan dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan
tegangan tinggi disekitarnya
Kata kunci : Pengujian tegangan tinggi; Pemeliharaan; Bushing
1
1. Hanya dibahas pemakaian bushing tipe oil D. Bushing
impregnated paper pada trafo tenaga, karena tipe Hubungan antara kumparan transformator ke jaringan luar
ini paling banyak serta failure rate cukup tinggi. melalui sebuah bushing yaitu sebuah konduktor yang
2. Dalam laporan ini pembahasan hanya berkisar diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai
antara perawatan pada bushing transformator tenaga penyekat antara konduktor bushing dengan tangki
150/20 kV transformator.
Bushing merupakan sarana penghubung antara belitan
dengan jaringan luar. Bushing terdiri dari sebuah konduktor
II. TRANSFORMATOR TENAGA yang diselubungi oleh isolator. Isolator tersebut berfungsi
sebagai penyekat antara konduktor bushing dengan body main
2.1 Transformator Tenaga
tank transformator.
2.1.1 Pengertian
Secara umum transformator tenaga dapat
didefinisikan sebagai salah satu jenis mesin listrik yang
berfungsi untuk mentransformasikan daya listrik arus bolak
balik dari suatu rangkaian ke rangkaian lainnya secara induksi
elektromagnetik. Secara khusus, transformator merupakan
peralatan listrik yang berfungsi untuk menyalurkan daya /
tenaga dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau
sebaliknya. .
2
III. PEMELIHARAAN BUSHING PADA
TRANSFORMATOR TENAGA 150 /20 KV
3.1 Definisi
3.1.1 Umum
Biasanya, untuk keamanan elektrik, konduktor
tegangan tinggi dilalukan menerobos suatu bidang yang
dibumikan, melalui suatu lubang terbuka yang dibuat sekecil
mungkin dan biasanya membutuhkan suatu pengikat padu
Gambar 3 Indikator level minyak bushing yang disebut bushing
3.1.2 Normatif
E. Tanki dan Konservator Bushing merupakan peralatan yang memungkinkan
satu atau beberapa konduktor untuk melewati penyekat seperti
Pada umumnya bagian- bagian dari transformator tangki dan dinding, serta menginsulasi konduktor dari
yang terendam minyak transformator berada di main tank penyekat tersebut .
dan compartment tap changer. Untuk menampung
pemuaian minyak transformator maka diberikan tangki 3.2 Konstruksi Suatu Bushing
minyak, tangki ini juga dilengkapi dengan konservator. Bagian utama dari suatu bushing adalah inti atau konduktor,
bahan dielektrik dan flans yang terbuat dari logam. Fungsi inti
2.2.2 Peralatan Bantu adalah menyalurkan arus dari bagian dalam peralatan ke
terminal luar dan bekerja pada tegangan tinggi. Dengan
Selain peralatan inti transformator juga dilengkapi
bantuan flans, isolator diikatkan pada badan peralatan yang
peralatan bantu, yang berfungsi sebagai penunjang kerja
dibumikan. Bushing untuk tegangan AC sampai 30 kV dibuat
transformator. Peralatan bantu transformator antara lain
dari porselen atau damar tuang; untuk tegangan yang lebih
sebagai berikut :
tinggi, bahan isolasi yang lebih disukai adalah minyak trafo,
gulungan hardboard atau softpaper dan kombinasi dielektrik
A. Pendingin cair dan padat, kemudian dibungkus dengan kerangka
porselen.
B. Perubahan Sadapan ( Tap Changer)
C. Alat Pernafasan
D. Indikator
3
dengan menekuk ujung elektroda dan membuat elektroda
melekat ke bahan isolasi.
Kemudian dengan pemilihan profil isolator yang
tepat, maka kuat medan pada bidang miring yang berbatasan
dengan udara dapat dikurangi di bawah nilai yang diizinkan.
Jika tegangan suatu bushing porselen ditinggikan, maka pada
harga suatu tegangan tertentu akan terjadi peluahan parsial
pada rongga-rongga udara yang terdapat di antara elektroda
dengan isolator; dan jika tegangan terus dinaikkan maka Gambar 5 Konstruksi konduktor di dalam material
akhirnya akan terjadi peristiwa lewat-denyar. Dengan insulasi
perkataan lain, kejadian lewat denyar pada busing porselen • OIL IMPREGNATED PAPER BUSHING
lebih dahulu diawali dengan kejadian peluahan parsial, karena OIP merupakan bushing dengan inti konduktor yang
pada bushing ini tidak ditemukan rongga-rongga udara di dibelit media isolasi kertas, dengan pemasangan tertentu,
antara elektroda dengan isolator. Karena damar mudah sehingga memiliki lapisan kapasitansi di antara konduktor
dilekatkan ke metal dan dapat dicetak dalam berbagai bentuk, (bagian yang bertegangan), dan ground flange (bagian yang
maka jenis isolasi damar menawarkan berbagai kemungkinan tidak bertegangan), serta diimpregnasi dengan cairan isolasi
bentuk konstruksi. yang biasanya menggunakan minyak trafo .
Prinsip perataan distribusi tegangan pada awalnya 1. Spesifikasi Umum
tidak mempertimbangkan jenis bahan isolasi, tetapi pada a. Temperatur maksimum konduktor yang bersentuhan dengan
akhirnya hal itu harus diperhatikan karena adanya hubungan isolasi
tegangan awal peluahan pada pinggir elektroda yang runcing – Temperatur maksimum : 105o C (Class A)
dengan ketebalan bahan isolasi yang menyelubungi elektroda – Kenaikan temperatur maksimum : 75 K
tersebut. Jika tidak memakai tabir elektroda sebagai (di atas temperatur udara sekitar)
pengendalimedan pinggir, maka harus dipilih bahan isolasi a. Temperatur maksimum udara di sekitar : 30o C
yang tipis. (Rata-rata dalam 1 hari)
b. Nilai maksimum tan d
3.3 Macam- macam Bushing – Pada 1,05 Um/√3 : 0,007
Berikut adalah macam- macam busshing – Kenaikan antara 1,05 Um/√3 - Um : 0,001
a. Partial Discharge maksimal yang terukur pada
A. Komposit Bushing – Um : 10 pC
Sebuah bushing di mana isolasi terdiri dari dua atau – 1,5 Um/√3 : 10 pC
lebih lapisan bahan isolasi koaksial berbeda. – 1,05 Um/√3 dan 1,1 Um/√3 Um : 5 pC
1. Kelebihan
B. Bushing yang diisi oleh senyawa ➢ Kemampuan dari cairan dielektrik (minyak) untuk kembali
Bushing di mana ruang antara isolasi utama (atau normal dari partial discharge intensitas kecil.
konduktor mana tidak ada isolasi utama yang digunakan) dan ➢ Harga relatif lebih murah.
permukaan dalam casing pelindung terhadap cuaca (biasanya 1. Kekurangan
porselen) diisi dengan senyawa yang memiliki sifat isolasi. ➢ Posisi pada saat operasi terbatas, untuk posisi horizontal
(>30o) membutuhkan desain khusus.
C. Bushing Kondensor / Kapasitor dan Non Kondenser ➢ Minyak yang bocor dapat menyebabkan kerusakan
Sebuah bushing di mana lapisan silinder disusun lingkungan.
secara dengan konduktor dalam bahan isolasi. Panjang dan ➢ Resiko terjadi kerusakan pada saat transportasi (untuk
diameter silinder yang dirancang untuk mengontrol distribusi material
medan listrik di dalam dan di atas permukaan luar bushing. isolator porcelain).
1.Bushing tipe kondenser 2. Tipe non-kondenser
Bushing kondenser dapat dikelompokkan menjadi 3 Bushing tipe non-kondenser terdiri dari konduktor,
macam: lapisan gabungan dari isolasi padat dan cair, dan material lain.
a. Oil impregnated paper Bushing non-kondenser dapat dikelompokkan menjadi 3
b. Resin impregnated paper macam :
c. Resin bonded paper Solid
Alternate layer of solid and liquid
insulation
Gas filled
4
2. Pengukuran Peluahan Parsial
Pengukuran ini merupakan pengujian rutin yang bertujuan
untuk menemukan adanya deteriorasi atau kegagalan isolasi
karena terjadinya peluahan muatan sebagian dalam isolator
bushing. Pengukuran dilakukan dengan detektor peluahan
parsial. Pengukuran dilakukan untuk berbagai tegangan
Gambar 6 Non-condenser bushing sehingga diperoleh kurva yang menyatakan hubungan besaran
peluahan dengan tegangan.
D. Bushing Tipe kering atau Terisi
Terdiri dari tabung porselen tanpa pengisi dalam
ruang antara shell dan konduktor. Ini biasanya dinilai 25 kV 3. Pengujian Ketahanan AC
dan bawah. Rangkaian dan prosedur pengujiannya sama dengan pengujian
isolator. Lama pengujian adalah satu menit. Pengujian
E. Bushing Diisi. Minyak dilakukan pada kondisi kering dan basah. Bushing dinyatakan
Sebuah bushing di mana ruang antara isolasi utama baik jika selama pengujian tidak terjadi lompatan api.
(atau konduktor tidak ada isolasi utama yang digunakan) dan
permukaan dalam casing pelindung cuaca (biasanya porselen) 4. Pengujian Peluahan Terlihat
diisi dengan isolasi minyak. Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan apakah bushing
menimbulkan interferensi radio saat bekerja. Peluahan terlihat
F. Minyak Dibenamkan pada Bushing dengan mata adalah peluahan yang terjadi pada cincin perata
Sebuah bushing terdiri dari sistem isolasi utama (grading ring) dan tanduk pelindung (arching horn). Alat
benar-benar terbenam dalam bak isolasi minyak. penguji sama dengan alat penguji ketahanan AC, hanya
dilakukan dalam ruang gelap.
5
➢ Metoda dapat meledak dengan suara yang cukup keras dan
a. Grounded Speciment Test (GST) menyebabkan kerusakan yang luas untuk peralatan yang
b. Ungrounded Speciment Test (UST) berdekatan.
c. Hot Collar Test Flashovers dapat disebabkan oleh endapan kotoran pada
➢ Kondisi tidak wajar bushing, khususnya di daerah di mana terdapat kontaminan
a. Jika dari data historical pengujian mengindikasikan seperti garam atau debu di udara. Deposit tersebut harus
kenaikan dihapus dengan membersihkan periodik. Tabel 1 berisi daftar
nilai disipasi faktor, maka bushing telah mengalami penyebab umum masalah bushing dan metode pemeriksaan
deteriosasi. yang digunakan untuk mendeteksinya.
b. Nilai kapasitansi >5% nilai kapasitansi asli dari
pabrikan. 3.6 FMEA & FMECA
FMEA (Failure Mode Effects Analyzes) adalah
2. Pengujian Minyak sebuah metodologi untuk menganalisa kemungkinan potensi
➢ Fungsi kegagalan sistem yang terjadi dan mencari akar dari
Untuk mengetahui kualitas minyak bushing. permasalahan sehingga dapat dilakukan pencegahan terhadap
masalah yang lebih besar . FMEA digunakan untuk membuat
➢ Metoda
daftar dari jenis kegagalan yang mungkin terjadi, menentukan
a. DGA (Dissolve Gas Analyzes)
efek dan resiko kegagalan tersebut pada sistem, dan
b. Oil Quality
menentukan langkah untuk mencegah kegagalan tersebut.
➢ Kondisi tidak wajar Langkah dalam mencegah kegagalan dapat juga dilakukan
a. Jumlah kandungan gas dari tiap gas yang diukur dengan memperbaiki desain kriteria dari komponen di dalam
melebihi batas sistem itu.
yang ditentukan. FMECA (Failure Mode Effects and Criticallity
b. Karakteristik minyak masuk dalam kategori Analyzes) didefinisikan sebagai prosedur yang dilakukan
kondisi jelek setelah menemukan hasil analisa efek kegagalan untuk
berdasarkan standar . mengelompokkan tiap efek potensi kegagalan berdasarkan
3. Thermographic Scanning dampak kerusakan yang ditimbulkan dan kemungkinan
➢ Fungsi terjadinya .
Untuk mengetahui nilai suhu pada tiap bagian Berdasarkan data gangguan dapat diketahui frekuensi
bushing. dari gangguan yang terjadi. Berdasarkan dampak yang
➢ Metoda ditimbulkan dapat dikategorikan menurut :
– Thermovisi – Safety : Dampak yang ditimbulkan pada keselamatan
➢ Kondisi tidak wajar personil
a. Hotspot – System : Dampak yang ditimbulkan pada keandalan sistem
b. Korona – Environment : Dampak yang ditimbulkan pada lingkungan
sekitar
– Cost : Dampak yang ditimbulkan pada kerugian materiil
3.5 Gangguan dan Pemeriksaan Pada Bushing Dari hasil FMECA dapat diklasifikasikan tingkat
A. Data Gangguan kekritisan peralatan berdasarkan tiap sub-sistem. FMECA juga
Klasifikasi jenis gangguan pada bushing berdasarkan Global berguna untuk melakukan prioritas monitoring parameter
Report dari FOIS (Forced Outage Information System) dan penyebab kegagalan.
laporan gangguan :
1. Isolator pecah/retak
2. Overheat atau hotspot pada konduktor A. DESAIN KRITERIA BUSHING
3. Arus beban lebih 1. Material isolator luar
4. Minyak bocor/rembes Berdasarkan FMEA pada subsistem isolasi, isolator
5. Kerusakan pada seal dengan bahan keramik (porcelain) akan retak atau pecah jika
6. Lead konduktor putus terkena beban mekanik. Baik yang berupa gangguan alam
maupun, maupun karena dampak kerusakan peralatan lain.
B. Pemeriksaan Bushing Pecahan dari keramik itu sendiri, dapat merusak peralatan lain,
Catatan operasi menunjukkan bahwa sekitar 90 persen dari dan melukai orang di sekitar bushing. Diusulkan isolator luar
semua kegagalan bushing disebabkan oleh kelembaban yang bushing dengan bahan silicone rubber untuk daerah rawan
memasuki bushing melalui gasket yang bocor atau bukaan gempa dan dekat dengan pesisir.
lainnya. inspeksi berkala untuk menemukan kebocoran dan Keuntungan s ilicone rubber :
melakukan perbaikan sangat diperlukan untuk mencegah – Memiliki ketahanan tinggi terhadap beban mekanik
pemadaman karena gangguan pada bushing, Seperti inspeksi – Air yang jatuh pada permukaan isolator tetap menjadi
eksternal .Tegangan tinggi bushing, jika dibiarkan memburuk, droplet dan
6
tidak membentuk continuous film, karena bersifat 3. populasi bushing OIP lebih banyak dibanding
hydrophobic bushing RIP karena Kemampuan dari cairan
– Apabila terjadi ledakan tidak akan pecah, dielektrik (minyak) untuk kembali normal dari partial
– Arus bocor lebih rendah <1 mA sedangkan porcelain discharge intensitas kecil.
±10mA 4. FMEA (Failure Mode Effects Analyzes) adalah
Kerugian sebuah metodologi untuk menganalisa kemungkinan
– Mahal (selisih harga sebesar 90 %) potensi kegagalan sistem yang terjadi dan mencari
akar dari permasalahan sehingga dapat dilakukan
2. Material untuk center rod, stud dan klem pencegahan terhadap masalah yang lebih besar .
Material stud diusulkan dengan bahan tembaga, 5. FMECA (Failure Mode Effects and Criticallity
sehingga sama dengan material center rod. Hal ini Analyzes) didefinisikan sebagai prosedur yang
dimaksudkan agar tidak terjadi localize overheat, yang dilakukan setelah menemukan hasil analisa efek
dikarenakan perbedaan titik muai, apabila stud memakai bahan kegagalan untuk mengelompokkan tiap efek potensi
aluminium. kegagalan berdasarkan dampak kerusakan yang
1. Jenis / tipe Oil Indicator Level ditimbulkan dan kemungkinan terjadinya
Oil level indicator menggunakan tipe magnetic joint, 6. Isolator porcelain tidak memiliki ketahanan yang
yaitu indikator yang dalam penunjukkan level minyak tinggi terhadap beban mekanik.
menggunakan magnet yang terhubung dengan sistem 7. Perbedaan material dari stud dan center rod dapat
pelampung di dalam kepala bushing. Oil level indicator tipe mengakibatkan localize overheat pada sambungan
magnetic joint dapat mengurangi peluang kebocoran seal stud dan center rod.
bushing yang terjadi, karena dengan sistem magnet maka tidak
memerlukan sambungan yang membutuhkan seal seperti 5.2 Saran
pada oil level indicator tipe prismatic. 1. Perlu dilakukan maintenance secara berkala baik dengan
metode FMEA dan FMECA setelah mengatahui
gangguan dan penyebab terjadinya gangguan pada
bushing agar tidak merusak peralatan yang lain.
2. Berdasarkan FMEA yang telah dibuat, dapat dilakukan
monitoring dan treatment sebagai berikut :
a. Pengecekan hotspot pada bushing, menggunakan
thermovisi.
b. Pengecekan kekencangan baut pada tiap
sambungan seal secara
berkala.
c. Penggantian seal bushing secara berkala, dengan
memprediksi
usia aging seal.
d. Pembersihan isolator luar secara berkala.
3. Berdasarkan desain kriteria yang telah dibuat, hal - hal yang
direkomendasikan adalah :
Gambar 7 Indikator level minyak (a) Tipe Prismatic (b) a. Isolator luar berbahan silicone rubber untuk daerah
Tipe Magnetic Joint rawan gempa.
b. Penggunaan material yang sama untuk stud dan
center rod.
c. Penggunaan material bimetal untuk sambungan
klem dan stud.
IV. KESIMPULAN d. Penggunaan oil level indicator tipe magnetic joint.
e. Pemilihan creepage distance yang sesuai dengan
5.1 Kesimpulan environment.
Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada 3. Sebagai sarana penunjang dalam menganalisa dan
keseluruhan pembahasan pada laporan kerja praktek di PT mengevalusasi
PLN ( Persero) P3B Jawa Bali diantaranya adalah: a) desain kriteria yang lebih baru, pendataan laporan
1. Bushing merupakan peralatan Kritikal yang terdapat gangguan yang lebih
pada peralatan tenaga listrik. b) lengkap akan sangat membantu.
2. . Bagian utama dari suatu bushing adalah inti atau
konduktor, bahan dielektrik dan flans yang terbuat
dari logam
7
DAFTAR PUSTAKA
1. “Insulated Bushings for Alternating Voltage above 1000
V”, IEC 60137,Edition 6.0 2008-07
2. “Guide for the selection of insulators in respect of
polluted conditions”,IEC 60815, First Edition 1986
3. “Mineral insulating oils in electrical equipment -
Supervision and maintenance guide”, IEC 60422, Third
Edition, 2005-10
4. “Testing And Maintenance of HV Bushing”, Dennis A.
Schurman, February 1999
5. “FMEA-FMECA”, Bernhard Huber, Management
Center Innsbruck, 2005 [7] Tobing, Bonggas L,
Peralatan Tegangan Tinggi, PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2003.
BIODATA PENULIS