KERACUNAN MAKANAN
Penanggung Jawab
UPT
Puskesmas H. Irfani, S.Kep, Ns
Rawat Inap Danau NIP.197309061993031007
Panggang
1/3
mengkonsumsi makanan/minuman di tempat yang tidak
higienis, konsumsi daging/unggas yang tidak matang,
konsumsi makanan laut mentah.
4. Petugas mencuci tangan terlebih dahulu sebelum
melakukan pemeriksaan.
5. Petugas mengukur tanda-tanda vital pasien meliputi
tekanan darah, nadi, suhu dan frekuensi pernapasan.
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dari kepala sampai
ujung kaki. Pemeriksaan fisik difokuskan untuk menilai
keparahan dehidrasi. Petugas menemukan ada atau
tidaknya tanda-tanda tekanan darah turun, nadi cepat,
mulut kering, penurunan keringat dan urin output, nyeri
tekan perut dan bising usus lemah atau meningkat.
7. Petugas mencuci tangan setelah melakukan pemeriksaan.
8. Petugas mendiagnosis pasien keracunan makanan
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
9. Petugas memberikan tata laksana terhadap hasil diagnosa
berupa:
a. Self-limiting, tujuan utamanya rehidrasi yang cukup
dan suplemen elektrolit. Cairan rehidrasi oral dapat
diberi oralit atau larutan intravena (RL atau NaCL).
Obat absorben (misal kaolinpectin, alumuniom
hidroksida) membantu memadatkan feses diberikan
bila diare tidak segera berhenti.
b. Jika gejala menetap setelah 3-4 hari, etiologi
spesifik harus ditentukan dengan menggunakan
kultur tinja. Untuk itu harus segera dirujuk
c. Modifikasi gaya hidup dan edukasi menjaga
kebersihan diri
10. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnosa dan terapi
pada rekam medik pasien.
11. Petugas menulis hasil diagnosa pada buku register dan
memberi tanda tangan pada rekam medis.
2/3
6. Diagram Alir
Petugas menerima pasien
Mendiagnosis pasien
Melakukan pemeriksaan
keracunan makanan
fisik dari kepala hingga
berdasarkan anamnesis
kaki
dan pemeriksaan fisik
Memberikan tatalaksana:
3/3