Anda di halaman 1dari 4

No.

Dokumen : UKP/ / SOP/PKM-DP/2019


No. Revisi : 00
Tanggal Terbit :

KERACUNAN MAKANAN

Penanggung Jawab

Disiapkan Diperiksa Disahkan


Koordinator UKP Ketua Akreditasi Kepala Puskesmas

dr. Chusnul Aini Ria Listiawati, AMK H. Irfani, S.Kep, Ns


NIP.19801018 200904 2003 NIP.198607222010012015 NIP.197309061993031007

DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA


UPT PUSKESMAS RAWAT INAP DANAU PANGGANG
Jl. Suka Ramai RT.03 Kec. Danau Panggang Kode Pos 71453
KERACUNAN MAKANAN

No. : UKP/ /SOP/


S Dokumen PKM-DP/2019
No. :
O Revisi
Tanggal :
P Terbit
Halaman : 1/3

UPT
Puskesmas H. Irfani, S.Kep, Ns
Rawat Inap Danau NIP.197309061993031007

Panggang

1. Pengertian Keracunan makanan merupakan suatu kondisi ganguguan


pencernaan yang disebabkan oleh konsumsi makanan atau
air yang terkontaminasi dengan zat patogen dan atau bahan
kimia misalnya Norovirus, Salmonella, Clostridium
perfingens, Campylobacter, dan Staphylococcus aureus.
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas dalam menangani pasien
dengan keracunan makanan di UPT Puskesmas Rawat Inap
Danau Panggang.
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Danau Panggang
No. 440/31/PKM-DP/2019 Tentang Standar Layanan Klinis
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
296/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Pengobatan
Dasar di Puskesmas;
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama;
3. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer Edisi I, 2013, hal 64-66
5. Prosedur/ Langkah- 1. Petugas menerima pasien.
langkah
2. Petugas melakukan anamnesa pada pasien dengan
menanyakan keluhan berupa diare akut, diare disertai
darah atau lendir, nyeri perut, kram otot perut, kembung,
konsistensi dan warna feses.
3. Petugas menayakan apakah pasien ada riwayat

1/3
mengkonsumsi makanan/minuman di tempat yang tidak
higienis, konsumsi daging/unggas yang tidak matang,
konsumsi makanan laut mentah.
4. Petugas mencuci tangan terlebih dahulu sebelum
melakukan pemeriksaan.
5. Petugas mengukur tanda-tanda vital pasien meliputi
tekanan darah, nadi, suhu dan frekuensi pernapasan.
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dari kepala sampai
ujung kaki. Pemeriksaan fisik difokuskan untuk menilai
keparahan dehidrasi. Petugas menemukan ada atau
tidaknya tanda-tanda tekanan darah turun, nadi cepat,
mulut kering, penurunan keringat dan urin output, nyeri
tekan perut dan bising usus lemah atau meningkat.
7. Petugas mencuci tangan setelah melakukan pemeriksaan.
8. Petugas mendiagnosis pasien keracunan makanan
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
9. Petugas memberikan tata laksana terhadap hasil diagnosa
berupa:
a. Self-limiting, tujuan utamanya rehidrasi yang cukup
dan suplemen elektrolit. Cairan rehidrasi oral dapat
diberi oralit atau larutan intravena (RL atau NaCL).
Obat absorben (misal kaolinpectin, alumuniom
hidroksida) membantu memadatkan feses diberikan
bila diare tidak segera berhenti.
b. Jika gejala menetap setelah 3-4 hari, etiologi
spesifik harus ditentukan dengan menggunakan
kultur tinja. Untuk itu harus segera dirujuk
c. Modifikasi gaya hidup dan edukasi menjaga
kebersihan diri
10. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnosa dan terapi
pada rekam medik pasien.
11. Petugas menulis hasil diagnosa pada buku register dan
memberi tanda tangan pada rekam medis.

2/3
6. Diagram Alir
Petugas menerima pasien

Melakukan anamnesa, Menanyakan apakah


menanyakan keluhan: sebelumnya pasien ada
diare akut, BAB berdarah/ riwayat mengkongsumsi
lender, nyeri perut, kram makanan/minuman di
otot perut, kembung,serta tempat yang tidak
konsistensi dan warna higienis, daging tidak
feses matang, makanan laut
mentah

Mencuci tangan terlebih


dahulu sebelum
Mengukur tanda-tanda vital
melakukan tindakan

Mendiagnosis pasien
Melakukan pemeriksaan
keracunan makanan
fisik dari kepala hingga
berdasarkan anamnesis
kaki
dan pemeriksaan fisik

Memberikan tatalaksana:

-Self-limiting (rehidrasi oral Mencuci tangan setelah


atau jalur intra vena) serta melakukan tindakan
obat absorben

-Bila setelah 3-4 hari harus


dilakukan kultur tinja Menulis hasil pemeriksaan,
diagnosa dan terapi pada
-Modifikasi gaya hidup dan
rekam medis
edukasi kebersihan diri

Menuliskan hasil diagnosa pada


buku register serta memberi
tanda tangan pada rekam medis

7. Unit Terkait 1. UGD


2. Rawat Inap

3/3

Anda mungkin juga menyukai