Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN

KUNJUNGAN INDUSTRI PLTA SUTAMI

Disusun oleh :

Imroatul Mufida N.H (1741150040)

PROGRAM STUDI SISTEM KELISTRIKAN


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. PEMBANGKITAN JAWA BALI

PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) adalah perusahaan pembangkitan listrik


dan anak perusahaan dari PT PLN. Perusahaan yang bergerak di bidang
pembangkitan listrik, operasi, perawatan, dan bisnis lainnya yang terkait dengan
kelistrikan nasional. Didirikan pada 3 Oktober 1995, kami beroperasi di berbagai
daerah di seluruh Indonesia.

 Pengertan PT

PT adalah salah satu jenis badan usaha yang dilindungi oleh hukum
dengan modal yang terdiri dari saham. Menurut Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT), adalah suatu badan usaha yang
berbentuk badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian dan melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham atau
disebut juga dengan persekutuan modal dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam undang-undang sertaa peraturan pelaksanaan nya. Dalam menjalankan
perusahaan berjenis Perseroan Terbatas, modal saham yang dimiliki bisa dijual
kepada pihak lain. Artinya, sangat memungkinkan terjadi perubahan organisasi atau
kepemilikan perusahaan tanpa harus membubarkan dan mendirikan perusahaan
kembali. Tanggung jawab pemegang saham pun hanya terbatas sebesar nilai saham
nya sebagaiamana ditegaskan dalam pasal 3 ayat (1) yang berbunyi “Pemegang
saham perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang
dibuat atas nama perseroan dan tidak bertanggung jawab tas kerugian perseroan
melebihi saham yang dimiliki”. Selain itu, oleh karena dibentuk berdasarkan
kesepakatan, maka bisa dipastikan bahwa PT didirikan oleh minimal 2 (dua)
orang. Pembuatan perjanjian ini harus diketahui oleh notaris dan dibuatkan aktanya
untuk mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM sebelum resmi
menjadi perusahaan berjenis PT. Dengan jenis PT PJB yaitu PT Tertutup,
dimana para pemegang saham yang hanya berasal dari kalangan tertentu.
 Kepemilikan

1.2. UNIT PEMBANGKIT BRANTAS


Unit Pembangkitan (UP) Brantas adalah salah satu unit PT. PJB yang
mengoperasikan 13 PLTA yang tersebar di 5 kabupaten di Jawa Timur. Kapasitas
cukup kecil, yaitu hanya 281 MW atau 4,1 persen dari seluruh kapasitas terpasang
PT PJB. Kontribusi ke system Jawa, Madura, Bali hanya sekitar 2 persen.
Keberadaannya lebih berfungsi sebagai initial charging saat sistem kehilangan daya
(black out) dan memperbaiki system tegangan di sistem Jawa Timur bagian selatan.
Tiga belas PLTA itu adalah Sengguru, Sutami, Selorejo, Lodoyo, Ngebel,
Tulungangung, Wlingi, Medalan, Siman, Giringan, Galung, Wonorejo, dan
Ampelgading. Pada tahun 2008 dan 2009, UP Brantas dinobatkan sebagai unit
pembangkit hidro terbaik diantara pembangkit di PJB.

PEMBANGKIT DAYA PLTA KABUPATEN


(PLTA) TERPASANG DISTRIK
(MW)
SUTAMI 3 x 35 A MALANG
SENGGURUH 2 x 14,5
WLINGI 2 x 27 B BLITAR
LODOYO 2 x 4,7
TULUNGAGUNG 2 x 18 C TULUNGAGUNG
WONOREJO 1 x 6,2
SELOREJO 1 x 4,48 D MALANG
MENDALAN 1 x 5,6
SIMAN 3 x 3,6
GIRINGAN 2 x 0,9 E MADIUN
GOLANG 3 x 0,9
NGEBEL 1 x 2,2 F PONOROGO

AMPELGADING 2 x 5,5 G MALANG

TOTAL 292,28
1.3. Tampat dan Kedudukan Perusahaan PLTA Sutami
PLTA Sutami adalah Pusat Tenaga Air yang memanfaatkan potensi sungai
Brantas Teletak di Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung 35 km sebelah
selatan kota Malang kearah Blitar, dengan lokasi ketinggian 278 m diatas
permukaan laut.
1.4. Struktur Manajemen/Organisasi PLTA Sutami

KEPALA PLTA SUTAMI


………………………………………

OPERATOR ENGINEER ADMINISTRASI


CONTROL ROOM MESIN

…………………… ……………………
…………………… ……………………
……………………
…………………… ……………………
……………………
……………………
ENGINEER
……………………
LISTRIK
…………………… GUDANG
…………………… ……………………
…………………… …………………… ……………………
……………………
OPERATOR
ENGINEER
LOKAL HELPER
KONTROL
……………………
…………………… …………………
……………………
…………………… …………………
……………………
……………………
ENGINEER LK3
& SIPIL

……………
……………
 Uraian Tugas bagan Struktur Organisasi PLTA SUTAMI
1. Kepala PLTA
Bertanggung Jawab atas segala kelangsungan operasi
pemeliharaan di PLTA Sutami.
2. Pemeliharaan Mesin
Bertanggung Jawab terhadap perawatan pemesinan pada PLTA
sutami.
3. Pemeliharaan Listrik
Bertanggung Jawab terhadap perawatan kelistrikan pada PLTA
sutami.
4. Pemiliharaan Kontrol
Bertanggung jawab terhadap perawatan kontrol dan instrumentasi
pada PLTA Sutami.
5. Lingkungan , Keselamatan dan Kesehatan kerja
Bertanggung jawab terhadap kondisi lingkungan dan pelaksanaan
K3
6. Gudang
Bertanggung jawab terhadap keluar masuknya barang dari gudang.
7. Operator
Bertanggung jawab terhadap pengoperasian unit pembangkit pada
PLTA Sutami
BAB II
LAPORAN KEGIATAN

2.1. Jadwal Kegiatan


Kegiatan diawali dengan berkumpulnya para mahasiswa DIV SKL di
Graha Polinema, setelah semua mahasiswa berkumpul, kami bersiap berangkat
menuju lokasi yaitu PLTA Sutami sekitar pukul 07.10 dan kami sampai di lokasi
sekitar pukul 09.30. Sesampainya di lokasi kami disambut oleh bapak Gito selaku
perwakilan dari PLTA Sutami, disana kami di beri briefing untuk selanjutnya
dipandu menuju aula yang ada untuk menerima materi mengenai PLTA Sutami.
Pemberian materi disampaikan oleh bapak Dimas selaku salah satu pegawai di
PLTA Sutami, disana beliau menjelaskan tentang wilayah kerja UP Brantas, asset
asset PLTA Sutami (generator, bendungan, turbin, dan lain-lain), jenis bendungan
PLTA Sutami, ancaman gangguan yang ada, dan lain-lain. Pemberian Materi telah
dilaksanakan, selanjutnya kami dibawa berkeliling PLTA Sutami mulai dari ruang
kontrol, generator beserta komponen lainnya, surge tank, serta ke switchyard dari
PLTA Sutami itu sendiri. Penjelasan materi baik di aula maupun terjun ke lapangan
sudah selesai dilakukan, sehingga kami pun akhirnya memutuskan untuk
meninggalkan lokasi dan kembali menuju ke kampus Polinema sekitar pukul 12.30

2.2. Penjelasan Materi


Berikut adalah hasil rangkuman penjelasan materi yang dijelaskan oleh
bapak Dimas saat kami berada di aula untuk menerima materi:
 PLTA Sutami merupakan PLTA dari wilayah dari UP Brantas yang
berupa Unit Exciting dimana PLTA Sutami ini sepenuhnya milik PT.
PJB, tidak hanya PLTA Sutami saja yang berupa unit Exciting akan
tetapi PLTA Cirata, PLTU Paiton, PLTU Muara Karang, dan PLTU
Muara Tawar juga. Untuk jenis unit pembangkit ini dibagi menjadi 2
jenis yaitu yang pertama adalah unit Exciting dimana sepenuhnya dari
pembangkit tersebut adalah milik PT. PJB, sedangkan yang kedua ada
unit Jaw dimana OM owner (Operation Maintenance) adalah PLN dan
PLTA itu sendiri sebagai presiden maintenance
 Untuk jenis tegangan yang ada di PLTA Sutami adalah 20 kV, 25 kV,
70 kV, dan 150 kV
 PLTA Sutami memakai sistem cascade
 Prinsip kerja PLTA Sutami adalah
Energi Potensial (ketinggian air)  Energi Kinetik (aliran air) 
Energi Mekanik (turbin)  Energi Listrik (generator)
 Syarat-syarat sebuah PLTA adalah:
a. Curah hujan dan debit sungai
b. Daerah aliran air
c. Tinggi terjun air
 Untuk jenis- jenis PLTA adalah sebagai berikut:
a. PLTA aliran sungai langsung tanpa kolam tandon (aliran air
langsung masuk pipa pesat)
b. PLTA aliran sungai langsung dengan kolam tandon (ada reservoir
langsung ke pipa pesat)
c. PLTA aliran sungai langsung dengan waduk
d. PLTA danau
e. PLTA pasang surut
f. PLTA pompa
g. PLTA cascade
 Sinkron di 150 kV setelah trafo
a. Rpm terpenuhi / frekuensi sama
b. Eksitasi
c. Tegangan output dinaikkan 150 kV sama
d. Fasa sama
 Auto sinkron/ sinkron manual dilakukan ketika terjadi breakout dan
sebagai prime mover
 PLTA Sutami merupakan bendungan serba guna, bendungannya
merupakan tipe rock field
 Operasi full load 3x35 MW, level bendungan berkurang ketika operasi
full load yaitu memastikan unit di PLTA Sutami tidak boleh ketiga
generatornya mati, harus ada salah satu generator yang menyala
 Wilayah kerja PLTA Sutmai adalah dari intake sampai outline
 Starting PLTA membutuhkan waktu 2-3 menit, apabila terjadi blackout
maka waktu starting adalah 14 menit dan untuk kondisi ready selama
10 menit

2.3. Sistem Proteksi PLTA Sutami


Sistem proteksi adalah suatu sistem pengamanan terhadap peralatan listrik
yang diakibatkan adanya gangguan teknis, gangguan alam, kesalahan operasi, dan
penyebab yang lainnya. Untuk sistem proteksi pada PLTA Sutami dibagi menjadi
beberapa bagian yaitu pada saluran penghantar, transformator, dan pada generator
itu sendiri. Dalam pembahasan kali ini akan dibahas sistem proteksi pada generator,
sekilas pada sistem proteksi transformator dan saluran penghantar berdasarkan data
yang diperoleh dari hasil wawancara dan pengamatan kami. Pada sistem
pembangkit PLTA Sutami di bagi menjadi beberapa jenis proteksi yaitu:

2.3.1. No Load Exitacy


No Load Exitacy adalah kondisi dimana relay pengaman bekerja pada saat
keadaan setelah start dan generator belum dibebani tetapi terjadi anomaly pada
kondisi start relay yang bekerja adalah:
a. Loss Of Field
Bila arus eksitasi generator hilang akibat adanya kerusakan pada
sistem eksitasi, sedangkan generator masih terhubung dengan jala-jala
kelistrikan, maka generator akan menyerap daya reaktif dari sistem
kelistrikan dan bekerja sebagai mesin induksi. Peristiwa ini dikenal
sebagai gangguan hilang penguatan (Loss of Field). Gangguan hilang
penguatan generator dapat berupa penurunan GGL generator. Untuk
mengatasi terjadinya gangguan tersebut, pada unit pembangkit dipasang
rele proteksi di sisi generator untuk mendeteksi adanya gangguan hilang
penguat pada generator.

b. Over Voltage Of Generator


Relay tegangan lebih adalah relay yang bekerja berdasarkan
kenaikan tegangan yang mencapai atau melebihi nilai settingnya.
Semakin besar beban yang digunakan maka tegangan yang dibangkitkan
akan semakin kecil. Sehingga harus dilakukan pengamanan dengan
menggunakan relay tegangan.
c. Over Current Of Generator
Relay arus lebih adalah suatu relay yang bekerjanya berdasarkan
adanya kenaikan arus yang melewatinya. Prinsip kerja dan kontruksi
cukup sederhana, murah dan mudah dalam penyetelannya. Untuk
mengamankan peralatan terhadap gangguan hubung singkat antar fase,
hubung singkat satu fase ketanah dan dapat digunakan sebagai pengaman
beban lebih.
Relay ini berfungsi sebagai pengaman utama pada jaringan
distribusi dan subtransmisi sistem radial Sebagai pengaman cadangan
generator, transformator daya dan saluran transmisi. Relay proteksi ini
sangat penting terutama untuk mengatasi terjadinya gangguan hubung
singkat. Relay ini memerintahkan pemutus (PMT) untuk trip apabila
terjadi gangguan hubung singkat.

d. Over Current Of Transformer


OCR adalah sebuah jenis relay proteksi yang bekerja berdasarkan
prinsip besarnya arus input yang masuk ke dalam peralatan setting relay.
Apabila besaran arus yang masuk melebihi harga arus yang telah
disetting sebagai standar kerja relay tersebut, maka relay arus ini akan
bekerja dan memberikan perintah pada PMT untuk memutuskan sistem.
Parameter OCR umumnya adalah:
1. Nilai arus kerja minimum, merupakan setelan arus minimal yang
akan
mengerjakan relai.
2. Nilai arus reset / drop off, merupakan besaran arus yang
menyebabkan rele reset setelah mengalami pick up.
3. Nilai arus kerja high set, merupakan setelan arus kerja high set untuk
arus gangguan yang besar.
4. Karakteristik waktu kerja, merupakan parameter pemilihan kurva
waktu kerja (karakteristik waktu kerja berdasarkan standar IEC yang
telah ada dan yang digunakan).
5. Nilai waktu kerja, merupakan setelan waktu kerja relai berdasarkan
karakteristik yang telah ditentukan.

e. Over Voltage Of Exciter


Relay tegangan eksitasi lebih adalah relay yang bekerja
berdasarkan kenaikan tegangan yang mencapai atau melebihi nilai
settingnya. Semakin besar beban yang digunakan maka tegangan yang
dibangkitkan akan semakin kecil. Sehingga harus dilakukan pengamanan
dengan menggunakan relay tegangan.

2. Quick Stop
Quick Stop System terjadi apabila generator terjadi anomaly pada saat bekerja.
Relay yang bekerja adalah:
a. Overspeed Relay
Relay ini berfungsi mendeteksi kecepatan putar generator dan
dikombinasikan dengan DC tachometer generator atau AC tachometer
generator. Relay ini mampu beroperasi secara maksimal pada kecepatan
80% - 160% dan beroperasi hingga batas maksimal 90% - 3% tegangan
pada tachometer generator (TG) didapatkan dari kecepatan nominal
mesin pada kondisi 100%.
Overspeed relay merupakan relay bantu untuk mengamankan
generator yang hilang beban secara mendadak agar terhindar dari
tegangan lebih atau kerusakan regulator tegangan akibat overspeed. Pada
saat hilang beban yang terjadi secara mendadak dapat menyebabkan
mesin overspeed, dimana lebih mungkin terjadi pada generator-generator
hidrolik karena aliran air tidak bias dihentikan dengan cepat untuk
alasan-alasan energy dan mekanika serta inersia hidrolik.
b. Thermometer Contact (2ND) For Breaking
Monitor Suhu Bus Generator adalah sensor inframerah enkapsulasi
yang dirancang dengan komponen yang mampu menahan EMF yang
dihasilkan oleh busbar fasa.

c. Fault Of Pendulum Motor


Relay yang digunakan untuk mencegah dari gangguan/Error pada
alternator.
d. Oil Pressure Drop (IRD)
Relay ini berfungsi untuk mendeteksi apabila tekanan oli pada
generator terjadi kebocoran atau kurang sehingga relay akan mendeteksi
kerendahan tekanan minyak.
e. Manual Operation
Relay ini akan mendeteksi apabila ada kesalahan atau kekurangan
prosedur pada saat menjalankan generator.

3. Emergency Stop
Emergency Stop System terjadi apabila jaringan terjadi gangguan. Relay yang
bekerja adalah:
a. Differential Relay For Generator
Fungsi dari relay differensial pada generator hampir sama dengan
relay differensial pada trafo, fungsinya adalah untuk mengamankan
generator dari gangguan hubung singkat yang terjadi di dalam generator.
antara lain hubung singkat antara kumparan dengan kumparan atau
antara kumparan dengan tangki. Relay diferensial ini arus
membandingkan arus yang melalui daerah pengamanan
(membandingkan sisi primer dan sisi sekunder generator). Relay ini harus
bekerja kalau terjadi gangguan di daerah pengamanan, dan tidak boleh
bekerja dalam keadaan normal atau gangguan di luar daerah
pengamanan.
Prinsip Dasar Proteksi Differensial yaitu relai diferensial arus
berdasarkan H. Kirchof, dimana arus yang masuk pada suatu titik, sama
dengan arus yang keluar dari titik tersebut.

Yang dimaksud titik pada proteksi diferensial ialah daerah pengamanan,


dalam hal ini dibatasi oleh 2 buah trafo arus.

b. Neutral Ground Relay For Generator


Neutral grounding generator berfungsi untuk menghubungkan
terminal netral generator ke tanah. Pada relay ini dilengkapi CT untuk
mengukur aliran arus dari generator dan pada secondary winding relay,
dihubungkan dengan resistor. Pengaman ini berfungsi untuk mencegah
arus lebih agar tidak naik ke generator dengan nilai yang besar karena
sebelumnya arus melalui relay tersebut sehingga arus berkurang, arus
berkurang dikarenakan hambatan menyerap arus sehingga arus ke
generator menjadi kecil nilainya.

c. Differential Relay For Transformer


Fungsi dari relay ini adalah untuk mengamankan transformator
dari gangguan hubung singkat yang terjadi di dalam transformator,
antara lain hubung singkat antara kumparan dengan kumparan atau
antara kumparan dengan tangki. Relay diferensial ini arus
membandingkan arus yang melalui daerah pengamanan
(membandingkan sisi primer dan sisi sekunder transformator). Relai ini
harus bekerja kalau terjadi gangguan di daerah pengamanan, dan tidak
boleh bekerja dalam keadaan normal atau gangguan di luar daerah
pengamanan.
Prinsip Dasar Proteksi Differensial yaitu relai diferensial arus
berdasarkan H. Kirchof, dimana arus yang masuk pada suatu titik, sama
dengan arus yang keluar dari titik tersebut.

Yang dimaksud titik pada proteksi diferensial ialah daerah


pengamanan, dalam hal ini dibatasi oleh 2 buah trafo arus.

d. Buchole Relay (2ND) For Main Transformer


Buchole Relay digunakan pada transformator untuk mnghindari
panas akibat arus yang besar. Relay bekerja bila bagian dalam
transformator timbul panas yang mengakibatkan adanya gelembung
udara yang nantinya akan mengalir ke Konservator.

4. Sistem Proteksi Penghantar


Untuk sistem proteksi penghantar juga kami peroleh dari hasil pengamatan,
dikarenakan PT. PJB UP Brantas, PLTA Sutami tidak menangani sistem proteksi
pada penghantar karena hal tersebut adalah wewenang dari pihak PLN. Berikut
adalah sistem proteksi penghantar pada PLTA Sutami:
a. Relay Distance
Distance Relay adalah relay penghantar yang kerjanya
membandingkan impedansi setting dan impedansi penghantar. Relai
jarak digunakan sebagai pengaman utama (main protection) pada
SUTT/SUTET dan sebagai backup untuk seksi didepan, dilengkapi juga
dengan teleproteksi (TP) sebagai upaya agar proteksi bekerja selalu cepat
dan selektif di dalam daerah pengamanannya.
Distance Relay mengukur tegangan pada titik relai dan arus
gangguan yang terlihat dari relai, dengan membagi besaran tegangan dan
arus, maka impedansi sampai titik terjadinya gangguan dapat di tentukan.
Perhitungan impedansi dapat dihitung menggunakan rumus sebagai
berikut :
𝑉𝑓
𝑍𝑓 = 𝐼𝑓

Keterangan :
𝑍𝑓 = impedansi gangguan (ohm)
𝐼𝑓 = arus gangguan (ampere)
𝑉𝑓 = tegangan gangguan (volt)

Distance Relay akan bekerja dengan cara membandingkan


impedansi gangguan yang terukur dengan impedansi seting, dengan
ketentuan :
Bila harga impedansi ganguan lebih kecil dari pada impedansi seting
relai maka relai akan trip.
Bila harga impedansi ganguan lebih besar dari pada impedansi
seting.

b. OCR / GFR
OCR pada generator dan sebagai proteksi pada saluran penghantar
memiliki fungsidan kegunaan yang sama, OCR adalah sebuah jenis relay
proteksi yang bekerja berdasarkan prinsip besarnya arus input yang
masuk ke dalam peralatan setting relay. Apabila besaran arus yang masuk
melebihi harga arus yang telah disetting sebagai standar kerja relay
tersebut, maka relay arus ini akan bekerja dan memberikan perintah pada
PMT untuk memutuskan sistem. Parameter OCR umumnya adalah:
1. Nilai arus kerja minimum, merupakan setelan arus minimal yang
akan mengerjakan relai.
2. Nilai arus reset / drop off, merupakan besaran arus yang
menyebabkan rele reset setelah mengalami pick up.
3. Nilai arus kerja high set, merupakan setelan arus kerja high set untuk
arus gangguan yang besar.
4. Karakteristik waktu kerja, merupakan parameter pemilihan kurva
waktu kerja (karakteristik waktu kerja berdasarkan standar IEC yang
telah ada dan yang digunakan).
5. Nilai waktu kerja, merupakan setelan waktu kerja relai berdasarkan
karakteristik yang telah ditentukan.

Fungsi peralatan proteksi adalah untuk mengidentifikasi gangguan dan


memisahkan bagian jaringan yang terganggu dari bagian lain yang masih sehat
serta sekaligus mengamankan bagian yang masih sehat dari kerusakan atau
kerugian yang lebih besar. Sistem Proteksi harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Sensitif yaitu mampu merasakan gangguan sekecil apapun.
2. Andal yaitu akan bekerja bila diperlukan (dependability) dan
tidak akan bekerja bila tidak diperlukan (security).
3. Selektif yaitu mampu memisahkan jaringan yang terganggu
saja,
4. Cepat yaitu mampu bekerja secepat-cepatnya.
BAB III
SARANA DAN ASET PLTA SUTAMI

Aset adalah semua sumber ekonomi atau kekayaan yang dimiliki oleh suatu
entitas yang diharapkan dapat memberikan manfaat usaha di masa
depan. Sedangkan sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat
dalam mencapai maksud atau tujuan.
1. Bendungan
Bendungan berfungsi sebagai tempat penampungan air dari berbagai
sungai dan sumber air mengalir yang berguna sebagai penggerak turbin dan
airnya di salurkan melalui pipa Penstock untuk menggerakkan turbin.

Tabel 1. Data Bendungan PLTA Sutami


Type Rock Field
Panjang puncak 810 m
Lebar puncak 13,7 m
Tinggi 100 m
Lebar dasar 400 m
Volume 6.156.000 m3
Kapasitas efektif 253.000.000 m3
Kapasitas max 343.000.000 m3
Daerah terendam 15 km2
Pengaliran 2.050 km
Elevasi HWL 272,50
Elevasi LWL 246,00

2. Waduk
Waduk PLTA Sutami berasal dari dua waduk yaitu Waduk Sutami dan
Waduk Lahor . Waduk ini berfungsi untuk menampung air hujan, waduk
PLTA Sutami merupakan waduk tahunan. Adapun data teknik dari waduk
PLTA Sutami adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Gambar Waduk PLTA Sutami
(Sumber :Laporan PKL PLTA Sutami ITN Malang)

3. Spillway (Saluran Pelimpah)


Spill Way berfungsi untuk melimpahkan air waduk saat terjadi
kelebihan elevasi maksimal yang telah ditetapkan pada kondisi normal,
untuk mencegah banjir dan mencegah rusaknya bendungan akibat
meluapnya air banjir melalui puncak serta untuk menjaga kestabilan air
waduk. Adapun data teknik Spill Way adalah :

Tabel 2. Data Teknik Spill Way PLTA Sutami


Type Open cut memakai pintu air
Panjang Saluran 460 m
Kapasitas 1600 m3/detik
Jembatan beton panjang 12 m
Jembatan beton pendek 9,3 m
Jembatan baja panjang 12 m
Jembatan baja lebar 9,3 m
(Sumber : Dokumentasi PLTA Sutami)
Gambar 2. Gambar Spill Way PLTA Sutami
(Sumber :Laporan PKL PLTA Sutami ITN Malang)

4. Pintu – Pintu Air


a. Saluran Atas (Head Race)
Terowongan Head Race berfungsi untuk mengalirkan air dari waduk
menuju turbin melalui pipa pesat atau penstock, terletak 47 meter
dibawah puncak bendunga. Data teknik dari terowongan Head Race
adalah :
Tabel 3. Data Teknik Terowongan Head Race PLTA Sutami
Jumlah 3 buah
Diameter 3,4 m
(Sumber : Dokumentasi PLTA Sutami)

b. Intake Gate
Intake Gate (tiga set Intake Gate) terdiri dari Gate Leaf dengan By
Pass Valve, house guide frame. Intake Gate berfungsi untuk menutup dan
membuka air yang akan masuk menuju k turbin. Adapun data teknik
Intake Gate dengan spesifikasi :
Tabel 4. Data Teknik Intake Gate PLTA Sutami
Type Fixed Gradian
Lebar dan tinggi 3,4 m
Bahan SM.SL-B-SS41
Berat 80,816 m
Maksimal head 43,9 m
Tinggi Angkat 47 m
Operation speed normal 1 m/menit
Operation speed darurat 4 m/menit
(Sumber : Dokumentasi PLTA Sutami)

c. Intake Trash Rack


Intake Trash Rack dengan spesifikasi sebagai berikut :
Tabel 5. Data Teknik Intake Trash Rack PLTA Sutami
Type Fixed Gradien
Lebar 8m
Maksimum head 3m
Bar pitch 75 m
Tinggi 13,9 m
(Sumber : Dokumentasi PLTA Sutami)

d. Saluran Bawah (Tail Race)


Merupakan saluran pembuangan air setelah turbin beroperasi,
data Tail Race sebagai berikut :

Tabel 6. Data Teknik Tail Race PLTA Sutami


Tinggi elevasi waduk 272,5 m
Tinggi elevasi tail race 182 m
Tinggi elevasi unit 1 operasi 181,8 m (normal)
Tinggi elevasi unit 2 operasi 182 m (normal)
Tinggi elevasi unit 3 operasi 182,8 (normal)
(Sumber : Dokumentasi PLTA Sutami)
Gambar 3. Gambar Tail Race PLTA Sutami
(Sumber :Laporan PKL PLTA Sutami ITN Malang)

5. Surge Tank
Surge Tank berfungsi menyerap tekanan air yang tiba-tiba terjadi pada
pipa pesat apabila debit air yang masuk ke turbin berkurang atau berhenti.
Surge Tank merupakan bagian pengaman PLTA jika terjadi perubahan
tekanan baik karena perubahan elevasi waduk , tekanan gelombang dan
adanya water hammer akibat benturan dari waduk. Data teknik dari Surge
Tank :

Tabel 7. Data Teknik Surge Tank PLTA Sutami


Diameter Surge Tank 7m
Tinggi 50 m
Jumlah 3 buah
(Sumber : Dokumentasi PLTA Sutami)

Gambar 4. Gambar Surge Tank PLTA Sutami


(Sumber :Laporan PKL PLTA Sutami ITN Malang)

6. Pipa Pesat (Penstock)


Pipa antara tangki pendatar dengan turbin yang berfungsi untuk
mengalirkan air dari terowongan tekan menuju ke turbin.Adapun data teknik
dari Penstok adalah:

Tabel 8. Data Teknik Pipa Pesat (Penstock) PLTA Sutami


Jumlah 3 jalur
Diameter dalam 3,400mm - 3,200 mm
Berat 616,175 ton
Tinggi tekanan maksimal 133,069 m
Bahan SM 41B, SM 50B
Tebal pipa 11 - 19 mm
Panjang pipa pesat no.1 288,788 m
Panjang pipa pesat no.2 223, 789 m
Panjang pipa pesat no.3 27, 457 m
(Sumber : Dokumentasi PLTA Sutami)

Gambar 5. Gambar Penstock PLTA Sutami


(Sumber :Laporan PKL PLTA Sutami ITN Malang)

7. Turbin
Turbin adalah alat untuk merubah energi kinetik menjadi energi putar,
yang kemudian tenaga putar ini ditransmisikan melalui poros vertikal
generator yang terpasang seporos diatas turbin. PLTA Sutami sendiri
menggunakan jenis turbin francis untuk ketiga unit operasinya. Turbin francis
merupakan turbin dengan kontruksi air mengalir ke runner dengan arah radial
dan keluar dengan arah aksial, perubahan arah terjadi ketika melewati
runner.. Adapun data teknik dari turbin adalah :

Tabel 9. Data Teknik Turbin PLTA Sutami

Type Vertical Francis – IRS


Efektif head 78 m
Max discharge 45,7 m3/detik
Max Ouput 36 MW
Putaran 250 rpm
Standart Specification JEC-151 (1968)
Run away speed 456 rpm
Jumlah 3 unit
(Sumber : Dokumentasi PLTA Sutami)

Gambar 6. Gambar Turbin PLTA Sutami


(Sumber :Laporan PKL PLTA Sutami ITN Malang)
Gambar 7. Gambar Struktur Turbin PLTA Sutami
(Sumber :Laporan PKL PLTA Sutami ITN Malang)

8. Inlet Valve
Inlet Valve berfungsi untuk menghentikan aliran air yang menuju ke
turbin. Pada waktu turbin beroperasi Inlet Valve terbuka penuh dan pada
waktu tidak beroperasi Inlet Valve tertutup. Inlet valve digerakkan oleh Servo
Motor yang bekerja secara hidrolis.

Tabel 10. Data Teknik Inlet Valve PLTA Sutami


Type Butterfly
Diameter 3,2 m
Panjang 1,2 m
Kapasitas Servo Motor 62.000 kg/m
Pergeseran Volume Katup Utama : 246 liter
Katup Bypass : 4,15 liter
(Sumber : Dokumentasi PLTA Sutami)
Gambar 8. Gambar Inlet Valve PLTA Sutami
(Sumber :Laporan PKL PLTA Sutami ITN Malang)

9. Generator
Generator adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari
sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi
elektromagnetik. PLTA Sutami terdiri dari 3 unit pembangkit utama yang
terletak dilantai B2 dimana turbin berada dibawah lantai B2 tersebut.
Generator dapat dilihat langsung dari ruang operator (kontrol). Pada masing-
masing generator terdapat sebuah Upper Bearing yang terletak diatas rotor
dan Lower Bearing yang letaknya dibawah . Kedua-duanya berfungsi sebagai
bantalan poros yang arahnya termasuk gaya radikal dan Thrust Bearing
berada dibawah rotor yang berfungsi mendukung beban maksimal dari mesin
utama dan Hydrolik Force. Adapun data teknik dari generator adalah :

Tabel 11. Data Teknik Generator PLTA Sutami

Merk Toshiba
Type Kvc Vertical Shaft Semi Umberella
Kapasitas 39.000 kVa
Tegangan 11 Kv
Frekuensi 50 Hz
Form RCU
Type TAK
Putaran 250 rpm
Ampere 2047 A
Jumlah 3 Unit
Pole 24 pole salient pole
Pendingin recirculating air cooler
Phase 3 phasa
Power factor 0,9
Rating Continue
Ambient Temperatur 400 C
Armatur Temperatur rise 750 C
Field Ampere 720 A
Field Tempt Rise 750 C
Excitation voltage 220 V
Stator Instalasi Class B
Rotor Instalasi Class B
Standart Spesifikasi JEC-114 (1964)
Serial Number 7110320
(Sumber : Dokumentasi PLTA Sutami)

Gambar 9. Gambar Generator PLTA Sutami


(Sumber :Laporan PKL PLTA Sutami ITN Malang)

10. Penguat Medan (Exciter)


Penguat medan digunakan sebagai pelengkap generator yang merupakan
sebuah DC generator yang seporos dengan setiap generator utama berfungsi
untuk memberikan eksitasi pada generator yang bersangkutan sesuai dengan
spesifikasinya:
Tabel 12. Data Teknik Exciter PLTA Sutami
Type SMP-26
Daya 175 kW
Excitation Shunt (aux SEP)
Tegangan 220 V
Kutub 12 poles
Arus 796 A
Pole 12
Putaran 250 rpm
Kelas isolasi B
Kenaikan Suhu 700 C
(Sumber : Dokumentasi PLTA Sutami)

Gambar 10. Gambar Exciter PLTA Sutami


(Sumber :Laporan PKL PLTA Sutami ITN Malang)

11. Guide Vane


Guide Vane berfungsi untuk mengatur arah debit air yang masuk ke
runner yang berfungsi sebagai pengatur kecepatan dan daya turbin. Sedangkan
untuk mengatur, membuka dan menutup guide vane menggunakan servo
motor. Pada setiap unit terdapat 2 buah servo motor dan 20 buah guide vane
yang dipasang pada setiap spiral case (rumah turbin) disekeliling runner.
sistem hidrolis.

Gambar 11. Gambar Guine Vane PLTA Sutami


(Sumber :Laporan PKL PLTA Sutami ITN Malang)

12. Pengatur Tegangan Otomatis AVR


Pengatur Tegangan Otomatis AVR berfungsi untuk mengatur tegangan
kerja normal agar tetap konstan, mengatur besarnya daya reaktif, mempertinggi
kapasitas mula, menekan kenaikan tekanan pada pembuangan beban, dan
menaikkan daya stabilitas peralihan. Jatuh tegangan pada sumber tegangan
akibat gangguan 1 fasa / 2 fasa ke tanah besarnya antara 20-40 m. Cara kerja
dari AVR adalah waktu start baterai akan bekerja atau Switch 31 jalan ke
Exciter kemudian pindah ke Switch 41 AVR yang bekerja pengontrolannya
berasal dari PT dan CT.

13. Transformator
Transformator adalah suatu mesin listrik yang berfungsi untuk
mentransfer daya dari sisi primer ke sisi sekunder. Transformator di PLTA
Sutami terdiri atas Transformator Utama, Local Service Transfomator (LST),
Service Transformator (SST).
Transformator Utama terdiri dari 3 transformator satu fasa dimana
lilitannya terendam dalam minyak. Fungsi dari Main Transformator adalah
untuk menaikkan tegangan yang dihasilkan generator utama ke tegangan
transmisi 154 kV. Adapun data spesifik dari Transformator Utama sebagai
berikut:

Gambar 12. Gambar Transformator Utama PLTA Sutami


(Sumber :Laporan PKL PLTA Sutami ITN Malang)

Tabel 13. Data Teknik Transformator Utama PLTA Sutami


Type DA/FA (self coolde)
Kapasitas rata – rata 19.500 kVA
Frekuensi 50 Hz
Tegangan rata - rata primer 11 kV
Tegangan rata - rata sekunder 154 kV
Tegangan impendansi 4,87 atau 9,73%
Standart JEC-168 (1966)
Tipe pendingin ONAN/ONAF
Suhu puncak 500 C
Hubungan kumparan Y/∆
Simbol vector yd. 5 VDE 0532/ 1,5g
Kontruksi nomer 306775 outdoor USC
Kapasitas max 39.000 kVA
Temperatur rata – rata 300 C
Kenaikan tempat belitan karena tahanan 150 C
Kenaikan maksimal tempat belitan karena
tahanan 500 C
Temperatur belitan saat beroperasi 800 C
(Sumber : Dokumentasi PLTA Sutami)

LST adalah transformator untuk melayani pemakaian sendiri. Adapun


data spesifikasi LST adalah sebagai berikut :

Gambar 13. Gambar Transformator LST PLTA Sutami


(Sumber :Laporan PKL PLTA Sutami ITN Malang)

Tabel 14. Data Teknik Transformator LST PLTA Sutami

Kapasitas rata – rata 1.500 kVA


Buatan TOSHIBA
Standart JEC 168 (1966)
Kenaikan suhu 500 C
Tipe pendingin ONAN
Tegangan primer 11,5-11R-10,5 kV
Tegangan sekunder 6,3 kV
Frekuensi 50 Hz
Hubungan kumparan Δ/Δ
Phasa 3
Maks operasi belitan 800 C
Batas standart operasi/tap standar operasi 11 kV
Maksimal operasi belitan 800 C
SST adalah termasuk transformator yang digunakan untuk menurunkan
tegangan dari 6,3 kV menjadi 220 / 380 V. Adapun spesifikasi dari
transformator SST adalah :
Tabel 14. Data Teknik Transformator SST PLTA Sutami
Buatan TOSHIBA
Standart JEC-168
Tipe pendingin ONAN
Output 50 kVA
Tegangan primer 6,6-6,3R-6 kV
Tegangan sekunder 220/380 V
Frekuensi 60 Hz
Hubungan kumparan Δ/Y
Phasa 3
Simbol vector DY 11 dari JEC
Batasan operasi 6,3 kV
Maksimal temp. Beban 800 C
(Sumber : Dokumentasi PLTA Sutami)

Gambar 15. Gambar Transformator SST PLTA Sutami


(Sumber :Laporan PKL PLTA Sutami ITN Malang)
14. Peralatan Hubung (Switch Gear)
a. Pemisah/ PMS / Disconnecting Switch
Pemisah adalah suatu alat yang digunakan antara bagian yang
bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan, dan yang bekerja
pada saat tidak berbeban, karena pemisah tidak dilengkapi dengan suatu
pengaman khusus.

Tabel 15. Data Teknik Peralatan hubung PLTA Sutami

Jenis Pemasangan Indoor Jenis Pemasangan Oudor


MBB ABB
ACB DS (Disconneting Switch)
DS (Disconnecting Switch)
(Sumber : Dokumentasi PLTA Sutami)

Gambar 16. Gambar Pemisah


(Sumber :Laporan PKL PLTA Sutami ITN Malang)

b. Pemutus/PMT/ Circuit Breaker


Pemutus adalah suatu alat yang dgunakan untuk memutuskan aliran
listrik, yang dapat bekerja pada saat berbeban. Pemutus ini dilengkapi
dengan pemadam busur api yang berupa udara, minyak dan gas.
Gambar 17. Gambar Pemutus Aliran listrik PLTA Sutami
(Sumber :Laporan PKL PLTA Sutami ITN Malang)

15. Governor
Governor digunakan untuk mengubah besaran listrik menjadi besaran
mekanis yang masih kecil sehingga dapat mengatur pemancar air agar sesuai
dengan kebutuhan.

Fungsi Governor :

1. Mengatur kecepatan
2. Mengatur frekuensi
3. Mengatur tegangan output generator
Kecepatan dari governor harus disuaikan dengan kecepatan PMG atau
kecepatan dari turbin. Pendulum yang digunakan sebagai Speed Detecting
Governor digerakkan oleh motor AC yang tegangan putarnya diambil dari tegangan
listrik yang dihasilkan oleh PMG. Spesifikasi dari peralatan Governor yang
digunakan adalah :

Tabel 16. Data Teknik Governor PLTA Sutami

Type Governor Cabinet


Actuator
Kapasitas 20.000 kgm
Gaya Servo Motor pada Tekanan Rating 62.000 kg
Displacament Volume dari Servo Motor 40,2 x 2 lt
Sensitivitas dari Perubahan Kecepatan 0,01 %
Daerah dari Perubahan Speed Drop 0–6%
Daerah Pengatur Kecepatan Turbin dengan 5 – 15 %
Kecepatan Tetap
Tekanan Oli :
- Normal 26 kg/cm2
- Normal Minimum 24,5 kg/cm2
- Allowable Minimum 17,5 kg/cm2
(Sumber : Dokumentasi PLTA Sutami)

Gambar 18. Gambar Governor PLTA Sutami

(Sumber :Laporan PKL PLTA Sutami ITN Malang)


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai