Anda di halaman 1dari 29

FILTERING

(Laporan Praktikum Eksplorasi Seismik)

Oleh
Ihlasul Amal
1715051035

LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
Judul Praktikum : Filtering

Tanggal Praktikum : 9 Oktober 2019

Tempat Praktikum : Laboratorium Geofisika

Nama : Ihlasul Amal

NPM : 1715051035

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : 3 (Tiga)

Bandar Lampung, 16 Oktober 2019


Mengetahui,
Asisten

Muhammad Abdulloh Robbani


NPM.1615051048

i
FILTERING

Oleh
Ihlasul Amal

ABSTRAK

Pada praktikum kali ini membahas mengenai filtering. Praktikum ini


bertujuan agar praktikan dapat mengetahui apa itu filtering meliputi band-
pass filter dan low-pass filter. Secara sederhana proses filtering adalah
menseleksi sinyal sinyal dengan frukuensi yang kita inginkan.. Filtering
sendiri merupakan proses pemisahan frekuensi yang tidak dibutuhkan.
Bandpass filter biasa digunakan dalam pengolahan data seismic, filter ini
digunakan untuk menghilangkan sinyal frekuensi yang dianggap noise,
noise ini dibagi menjadi dua batas yaitu batas noise bawah (ground roll),
dan batas noise atas (ambient noise). Trace display yang dihasilkan
menunjukan frukuensi sekitar 1-70hz.

Kata Kunci : Filtering

ii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. i

ABSTRAK ............................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan Percobaan .......................................................................... 1

II. TEORI DASAR


III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan ............................................................................. 4
B. Diagram Alir Praktikum .................................................................5

IV. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN


A. Data Praktikum ...............................................................................6
B. Pembahasan ....................................................................................7

V. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 Diagram Alir ....................................................................................... 5

iv
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metode seismic merupakan salah satu metode yang sangat penting dan
banyak digunakan didalam Teknik geofisika. Hal ini disebabkan metode
seismic mempunyai ketepatan serta resolusi yang tinggi didalam menentukan
struktur geologi. . Metode seismik dikategorikan ke dalam dua bagian yaitu
seismik refraksi (seismik bias) dan seismik refleksi (seismik pantul). Metode
seismik refraksi digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai struktur
geologi bawah permukaan. Metode ini didasarkan pada sifat penjalaran
gelombang yang mengalami refraksi dengan sudut kritis yaitu bila dalam
perambatannya, gelombang tersebut melalui bidang batas yang memisahkan
suatu lapisan dengan lapisan yang di bawahnya, yang mempunyai kecepatan
gelombang lebih besar. Parameter yang diamati adalah karakteristik waktu
tiba gelombang pada masing-masing geophone. Masalah utama dalam
pekerjaan geofisika adalah membuat atau melakukan interpretasi hasil dari
survei, menjadi data bawah permukaan yang akurat. Untuk itu diperlukan
sebuah filtering guna untuk mendapatkan fruekuensi yang baik dari
gelombang seismic dan menghilangkan fruekuensi yang tidak baik. Dalam
seismic terdapat tiga macam filtering diantaranya, bandpass filtering, low
pass filtering, dan highpass filtering.

B. Tujuan Percobaan
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui apa itu filtering,
yang dalam hal ini adalah band pass filter dan juga low pass filter
II. TEORI DASAR

Pengolahan data seismic bertujuan untuk menghasilkan penampang seismic


dengan S/N (Signal to Noise ratio) yang baik tanpa mengubah bentuk
kenampakan refleksi, sehingga dapat diinterpretasikan keadaan dan bentuk dari
perlapisan di bawah permukaan bumi seperti apa adanya. Dengan demikian
mengolah data seismic merupakan pekerjaan untuk meredam noise dan atau
memperkuat signal, artinya semua noise yang mengganggu atau menyelubungi
informasi sebisa mungkin diredam dan sebaliknya semua informasi refleksi
dipertahankan dan bahkan diperkaya (spektrum amplitudonya) dan dikoreksi
(spektrum phasenya), sehingga akan diperoleh penampang seismic yang benar.
Tahapan pengolahan data seismic dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu
Pegaturan rutinitas data, koreksi akibat geometri, diagnosis sifat-sifat data dan
masalah-masalah yang ada dan penonjolan data (Yilmaz, 2006).

Kualitas data seismik sangat ditentukan oleh kesesuaian antara parameter


pengukuran lapangan yang digunakan dengan kondisi lapangan yang ada. Kondisi
lapangan yang dimaksud adalah kondisi geologi dan kondisi daerah survei.
Sebagai contoh, parameter lapangan untuk daerah batu gamping masif akan
berbeda dengan parameter untuk daerah dengan litologi selang-seling antara
lempung dan pasir. Di samping itu parameter lapangan yang harus disesuaikan
adalah target eksplorasi yang ingin dicapai (Sanny ,1998).

Hampir semua data seismik direkam secara digital. Karena output dari hidropon
sangat lemah dan output amplitude decay dalam waktu yang sangat singkat, maka
sinyal ini harus diperkuat. Amplifier bisa juga dilengkapi dengan filter untuk
meredam frekuensi yang tidak diinginkan (Sanny, 2004)

Gelombang seismik adalah gelombang elastik yang merambat dalam bumi.


Perambatan gelombang ini bergantung pada sifat elastisitas batuan. Gelombang
seismik ada yang merambat melalui medium bumi yang disebut body wave
(gelombang badan) dan ada juga yang merambat melalui permukaan bumi yang
3

disebut surface wave (gelombang permukaan). Berdasarkan arah getarnya,


gelombang badan dibagi menjadi dua yaitu gelombang primer (P) dan
gelombang sekunder (S). Gelombang permukaan merupakan gelombang elastic
yang menjalar melalui permukaan bebas yang disebut sebagai Tide Waves.
Gelombang permukaan terdiri dari gelombang love dan gelombang rayleigh.
Gelombang love merupakan gelombang yang menjalar di permukaan bumi yang
karakteristiknya memiliki pergerakan yang mirip dengan gelombang S, yaitu
arah pergerakan partikel medan yang dilewati arahnya tegak lurus terhadap arah
perambatan gelombang, yang membedakan adalah lokasi perambatan
gelombang cinta terdapat di permukaan bumi serta getarannya secara lateral
(mendatar). Sedangkan gelombang rayleigh gelombang permukaan juga yang
arah pergerakan partikelnya bergerak berputar di permukaan (Priyono, 2005).

Tujuan utama akuisisi data seismik adalah untuk memperoleh pengukuran travel
time dari sumber energi ke penerima. Keberhasilan akusisi data bisa bergantung
pada jenis sumber energi yang dipilih. Sumber energi seismik dapat dibagi
menjadi dua yaitu sumber impulsif dan vibrator. Sumber impulsif adalah sumber
energi seismik dengan transfer energinya terjadi secara sangat cepat dan suara
yang dihasilkan sangat kuat, singkat dan tajam. Sumber energi impulsif untuk
akuisisi data seismik yang digunakan untuk akusisi data seismik di laut adalah air
gun . Sumber energi vibrator merupakan sumber energi dengan durasi beberapa
detik. Panjang sinyal input dapat bervariasi. Gelombang outputnya berupa
gelombang sinusoidal. Seismik refleksi resolusi tinggi menggunakan vibrator
dengan frekuensi 125 Hz atau lebih. Perekaman data seismik melibatkan detektor
dan amplifier yang sangat sensistif serta magnetic tape recorder. Alat untuk
menerima gelombang-gelombang refleksi untuk survei seismik di laut adalah
hidropon. Hidropon merespon perubahan tekanan. Hidropon terdiri atas kristal
piezoelektrik yang terdeformasi oleh perubahan tekanan air. Hal ini akan
menghasilkan beda potensial output. Elemen piezoelektrik ditempatkan dalam
suatu kabel streamer yang terisi oleh kerosin untuk mengapungkan dan insulasi
(Prihadi, 2004).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah
sebagai berikut:
1. Alat Tulis
2. Laptop
3. Software ProMax

B. Diagram Alir Praktikum


Adapun diagram alir pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

Mulai

Software Promax

Input geometri data

Spectral analysis

Band pass filter, output filter

execute TIDAK
YA

Trace Display
5

Selesai

Gambar 1 Diagram Alir


5
7

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Praktikum
Adapun data praktikum dan hasil praktikum kali ini yaitu terdapat pada
lampiran.

B. Pembahasan
Praktikum kali ini mengenai filtering. Filtering merupakan suatu proses
seleksi yang dilakukan untuk membuang atau menyematkan fruekuensi yang
dikehendaki terkait sinyal sinyal yang ingin diinginkan. Dalam filtering ini
terdapat tiga macam filter yaitu band-pass filter, low-pass filter, dan high-
pass filter. Bandpass filter merupakan suatu filter yang dilakukan dengan
membuang fruekuensi yang berada dibawah dan diatas sehingga akan
menghasilkan output berupa sinyal dengan frukuensi ditengah-tengah. Low-
pass filter merupakan filter yang dilakukan untuk menghilangkan sinyal
sinyal dengan fruekuensi tinggi sehingga output yang dihasilkan adalah
sinyal-sinyal dengan frukuensi rendah. Berkebalikan dengan low-pass filter,
high-pass filter merupakan filter yang dilakukan untuk menghilangkan
pengaruh sinyal-sinyal dengan frukuensi rendah sehingga output yang akan
didapatkan adalah sinyal-sinyal dengan frukuensi tinggi. Pada praktikum ini
filter yang digunakan adalah band-pass filter. Selanjutnya adalah langkah
langkah untuk melakukan filtering. Langkah pertama adalah membuat flow
baru,, flow ini dinamakan filtering (Gambar 3). Didalam flow filtering
terdapat beberapa subflow diantaranya, Disk Data Input, Interactive Spectral
Analysis, Bandpass Filter, Disk Data Output, Disk Data Input dan Trace
Display. Langkah selanjutnya, matikan semua subflow kecuali disk data
input dan spectral analysis, pada disk data input kita masukan data geometri
yang dilakukan pada praktikum sebelum, lalu pilih execute (Gambar 4).
Maka, akan muncul jendela spectral analisys (Gambar 5), pada tahap ini
kita akan menentukan frekuensi yang akan digunakan pada bandpass filter.
Dalam hal ini praktikan diminta untuk mengambil frekuensi 30-40-50-60.
Tahap berikutnya adalah menghidupkan subflow bandpass filter, disk data
output, dan matikan subflow spectral analysis (Gambar 6).
7

Pada subflow bandpass filter masukan frekuensi yang telah dipilih tadi pada
tahap spectral analysis (Gambar 8), dan pada subflow disk data output kita
buat dataset baru dengan nama filter (Gambar 7), lalu klik execute dan
tunggu porses hingga selesai. Setelah proses selesai tahap selanjutnya adalah
memunculkan trace hasil filtering, matikan semua subflow kecuali disk data
input dan trace display, pada disk data input pilih dataset filter hasil dari
filtering (Gambar 9). Hasil dari filtering terlampir dan menjadi data
pengamatan (Gambar 2).

Hasil dari proses filtering tida kterlihat lagi ground-roll pada data yang telah
dilakukan filtering. Hal ini dikarenakan proses filtering tersebut sudah
teratenuasi sehingga membuat trace display semakin jelas. Kelemahan yang
ditunjukkan dalam proses filtering ini adalah proses filtering ini tidak dapat
menghilangkan noise noise yang memiliki frukuensi yang sama dengan
sinyal, oleh karena itu dilakukan prorses filter F-K untuk mengatasi
permasalahan tersebut.

Analisa spektrum amplitude dapat ditentukan dengan menghitung auto-


correlation pada time window yang dipilih, menghitung spektrum amplitude
dari auto correlation, kalkulasi akar kuadrat dari spektrum akan mendekati
spektrum amplitudo wavlet dan menetapkan fasanya (nol, konstan dan
minimum).
7
8
8
8
V. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :

Filtering merupakan suatu proses seleksi yang dilakukan untuk membuang


atau menyematkan fruekuensi yang dikehendaki terkait sinyal sinyal yang
ingin diinginkan. Jenis filtering terdapat tiga macam yaitu, band-pass
filtering, low-pass filtering dan high-pass filtering. Dalam proses filtering
pada band-pass filtering biasanya sinyal-sinyal yang dihasilkan akan
dipengaruhi oleh noise frukuensi rendah dan noise frukuensi tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Priyono, A. 2005. Metoda Seismik I. Diktat Kuliah pada Program Studi Geofisika
FIKTM ITB.

Prihadi, S. 2004. Interpretasi Seismik Geologi. Institut Teknologi Bandung :


Bandung

Sanny, T. 1998. Seismologi Refleksi. Dept. Teknik Geofisika, ITB, Bandung: 31


hal

Sanny, T.2004. Panduan Kuliah Lapangan Geofisika Metode Seismik Refleksi.


Dept. Teknik Geofisika, ITB, Bandung: 34 hal

Yilmaz. 2006. Seismic Data Processing. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.


LAMPIRAN
Gambar 2 Hasil Trace Display

Gambar 3 Pembuatan Flow Baru


Gambar 4 Subflow Spectral Analysis

Gambar 5 Spectral Analysis


Gambar 6 Subflow Bandpass Filter

Gambar 7 Pembuatan Dataset Baru


Gambar 8 Input Frekuensi

Gambar 9 Subflow Trace Display

Anda mungkin juga menyukai