Oleh
Ihlasul Amal
1715051035
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
Judul Praktikum : Filtering
NPM : 1715051035
Fakultas : Teknik
Kelompok : 3 (Tiga)
i
FILTERING
Oleh
Ihlasul Amal
ABSTRAK
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. i
ABSTRAK ............................................................................................................ ii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan Percobaan .......................................................................... 1
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Diagram Alir ....................................................................................... 5
iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode seismic merupakan salah satu metode yang sangat penting dan
banyak digunakan didalam Teknik geofisika. Hal ini disebabkan metode
seismic mempunyai ketepatan serta resolusi yang tinggi didalam menentukan
struktur geologi. . Metode seismik dikategorikan ke dalam dua bagian yaitu
seismik refraksi (seismik bias) dan seismik refleksi (seismik pantul). Metode
seismik refraksi digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai struktur
geologi bawah permukaan. Metode ini didasarkan pada sifat penjalaran
gelombang yang mengalami refraksi dengan sudut kritis yaitu bila dalam
perambatannya, gelombang tersebut melalui bidang batas yang memisahkan
suatu lapisan dengan lapisan yang di bawahnya, yang mempunyai kecepatan
gelombang lebih besar. Parameter yang diamati adalah karakteristik waktu
tiba gelombang pada masing-masing geophone. Masalah utama dalam
pekerjaan geofisika adalah membuat atau melakukan interpretasi hasil dari
survei, menjadi data bawah permukaan yang akurat. Untuk itu diperlukan
sebuah filtering guna untuk mendapatkan fruekuensi yang baik dari
gelombang seismic dan menghilangkan fruekuensi yang tidak baik. Dalam
seismic terdapat tiga macam filtering diantaranya, bandpass filtering, low
pass filtering, dan highpass filtering.
B. Tujuan Percobaan
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui apa itu filtering,
yang dalam hal ini adalah band pass filter dan juga low pass filter
II. TEORI DASAR
Hampir semua data seismik direkam secara digital. Karena output dari hidropon
sangat lemah dan output amplitude decay dalam waktu yang sangat singkat, maka
sinyal ini harus diperkuat. Amplifier bisa juga dilengkapi dengan filter untuk
meredam frekuensi yang tidak diinginkan (Sanny, 2004)
Tujuan utama akuisisi data seismik adalah untuk memperoleh pengukuran travel
time dari sumber energi ke penerima. Keberhasilan akusisi data bisa bergantung
pada jenis sumber energi yang dipilih. Sumber energi seismik dapat dibagi
menjadi dua yaitu sumber impulsif dan vibrator. Sumber impulsif adalah sumber
energi seismik dengan transfer energinya terjadi secara sangat cepat dan suara
yang dihasilkan sangat kuat, singkat dan tajam. Sumber energi impulsif untuk
akuisisi data seismik yang digunakan untuk akusisi data seismik di laut adalah air
gun . Sumber energi vibrator merupakan sumber energi dengan durasi beberapa
detik. Panjang sinyal input dapat bervariasi. Gelombang outputnya berupa
gelombang sinusoidal. Seismik refleksi resolusi tinggi menggunakan vibrator
dengan frekuensi 125 Hz atau lebih. Perekaman data seismik melibatkan detektor
dan amplifier yang sangat sensistif serta magnetic tape recorder. Alat untuk
menerima gelombang-gelombang refleksi untuk survei seismik di laut adalah
hidropon. Hidropon merespon perubahan tekanan. Hidropon terdiri atas kristal
piezoelektrik yang terdeformasi oleh perubahan tekanan air. Hal ini akan
menghasilkan beda potensial output. Elemen piezoelektrik ditempatkan dalam
suatu kabel streamer yang terisi oleh kerosin untuk mengapungkan dan insulasi
(Prihadi, 2004).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Mulai
Software Promax
Spectral analysis
execute TIDAK
YA
Trace Display
5
Selesai
A. Data Praktikum
Adapun data praktikum dan hasil praktikum kali ini yaitu terdapat pada
lampiran.
B. Pembahasan
Praktikum kali ini mengenai filtering. Filtering merupakan suatu proses
seleksi yang dilakukan untuk membuang atau menyematkan fruekuensi yang
dikehendaki terkait sinyal sinyal yang ingin diinginkan. Dalam filtering ini
terdapat tiga macam filter yaitu band-pass filter, low-pass filter, dan high-
pass filter. Bandpass filter merupakan suatu filter yang dilakukan dengan
membuang fruekuensi yang berada dibawah dan diatas sehingga akan
menghasilkan output berupa sinyal dengan frukuensi ditengah-tengah. Low-
pass filter merupakan filter yang dilakukan untuk menghilangkan sinyal
sinyal dengan fruekuensi tinggi sehingga output yang dihasilkan adalah
sinyal-sinyal dengan frukuensi rendah. Berkebalikan dengan low-pass filter,
high-pass filter merupakan filter yang dilakukan untuk menghilangkan
pengaruh sinyal-sinyal dengan frukuensi rendah sehingga output yang akan
didapatkan adalah sinyal-sinyal dengan frukuensi tinggi. Pada praktikum ini
filter yang digunakan adalah band-pass filter. Selanjutnya adalah langkah
langkah untuk melakukan filtering. Langkah pertama adalah membuat flow
baru,, flow ini dinamakan filtering (Gambar 3). Didalam flow filtering
terdapat beberapa subflow diantaranya, Disk Data Input, Interactive Spectral
Analysis, Bandpass Filter, Disk Data Output, Disk Data Input dan Trace
Display. Langkah selanjutnya, matikan semua subflow kecuali disk data
input dan spectral analysis, pada disk data input kita masukan data geometri
yang dilakukan pada praktikum sebelum, lalu pilih execute (Gambar 4).
Maka, akan muncul jendela spectral analisys (Gambar 5), pada tahap ini
kita akan menentukan frekuensi yang akan digunakan pada bandpass filter.
Dalam hal ini praktikan diminta untuk mengambil frekuensi 30-40-50-60.
Tahap berikutnya adalah menghidupkan subflow bandpass filter, disk data
output, dan matikan subflow spectral analysis (Gambar 6).
7
Pada subflow bandpass filter masukan frekuensi yang telah dipilih tadi pada
tahap spectral analysis (Gambar 8), dan pada subflow disk data output kita
buat dataset baru dengan nama filter (Gambar 7), lalu klik execute dan
tunggu porses hingga selesai. Setelah proses selesai tahap selanjutnya adalah
memunculkan trace hasil filtering, matikan semua subflow kecuali disk data
input dan trace display, pada disk data input pilih dataset filter hasil dari
filtering (Gambar 9). Hasil dari filtering terlampir dan menjadi data
pengamatan (Gambar 2).
Hasil dari proses filtering tida kterlihat lagi ground-roll pada data yang telah
dilakukan filtering. Hal ini dikarenakan proses filtering tersebut sudah
teratenuasi sehingga membuat trace display semakin jelas. Kelemahan yang
ditunjukkan dalam proses filtering ini adalah proses filtering ini tidak dapat
menghilangkan noise noise yang memiliki frukuensi yang sama dengan
sinyal, oleh karena itu dilakukan prorses filter F-K untuk mengatasi
permasalahan tersebut.
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
Priyono, A. 2005. Metoda Seismik I. Diktat Kuliah pada Program Studi Geofisika
FIKTM ITB.