Anda di halaman 1dari 14

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah sesuatu yang paling penting dalam

penelitian, yang memungkinkan pemaksimalan kontrol beberapa faktor yang

bisa mempengaruhi akurasi suatu hasil (Nursalam, 2015).


Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik

bertujuan untuk menentukan hipotesis yang ada, untuk mengetahui hubungan

antara variabel pada situasi atau sekelompok subyek. Hal ini dilakukan untuk

melihat hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain

(Notoatmodjo, 2013: 142). Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

cross sectional dimana tiap subyek penelitian hanya diobservasikan sekali

saja dan pengukuran dilakukan terhadap variabel subjek pada saat

pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua subyek penelitian diamati

pada waktu yang sama (Arikunto, 2013). Pada penelitian ini akan meneliti

Hubungan pola makan dengan kadar asam urat pada usia produktif di

Kelurahan Kepatihan Kabupaten Tulungagung.

B. Kerangka Kerja Penelitian


Kerangka kerja adalah langkah-langkah dalam aktifitas ilmiah, mulai

dari penetapan populasi, sampel sampai penyajian hasil (Nursalam, 2015).

POPULASI
Seluruh Masyarakat Usia Produktif di Kelurahan Kepatihan Kabupaten
Tulungagung
42

Random Sampling

SAMPEL

42
Sebagian Masyarakat yang Memenuhi Kriteria Penelitian Sebanyak 30
Responden di Kelurahan Kepatihan Kabupaten Tulungagung

Pengumpulan Data

34
Pemberian Kuesioner
Mengidentifikasi Pola Makan

Observasi Kadar Asam Urat


Darah

Pengelolaan Data Meliputi :


Editing, Coding, Tabulating, Scoring

Analisa Data dengan Uji Statistik


Spearman rho

Penyajian Hasil
P value ≥ 0.05, maka tidak ada hubungan pola makan dengan kadar asam
H0 urat pada usia produktif di Kelurahan Kepatihan Kabupaten Tulungagung
H1 P value < 0.05, maka ada hubungan pola makan dengan kadar asam urat
pada usia produktif di Kelurahan Kepatihan Kabupaten Tulungagung

K
e
r
a
n
g
k
a

k
e
r
j
43

a Penelitian Hubungan Pola Makan Dengan Kadar Asam


Urat pada Masyarakat Usia Produktif Di Kelurahan
Kepatihan Kabupaten Tulungagung Tahun 2019.

C. Populasi, Sample, dan Teknik Sampling


1. Populasi
Populasi penelitian adalah subjek (misalnya manusia, klien) yang

memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2015). Populasi

dalam penelitian ini adalah semua masyarakat usia produktif di

Kelurahan Kepatihan Kabupaten Tulungagung berjumlah 388 jiwa.


2. Sampel
Sampel adalah bagian yang diambil dari keseluruhan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012).

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian masyarakat usia produktif di

Kelurahan Kepatihan Kabupaten Tulungagung yang memenuhi kriteria

penelitian. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :
Dengan rumus sebagai berikut (Nursalam, 2018)

n= N
1 + N (d)2 n= 388
1 + 388 (18,2%)2
= 388 = 30,1 (30 sampel)
12,88

Keterangan (untuk prediksi) :

n = besar sampel

N = besar populasi

d = tingkat signifikan (18,2%)


44

jadi jumlah sampel dalam penelitian ini yang diambil 30 responden.

Penentuan dengan rumus diatas tidak mutlak, khususnya jika tujuan

penelitian tidak untuk generalisasi.

a. Kriteria Inklusi
Yaitu karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target terjangkau yang diteliti (Nursalam, 2015). Kriteria

inklusi pada penelitian ini adalah :

1) Masyarakat di Kelurahan Kepatihan Kabupaten Tulungagung

2) Usia produktif (15-64 tahun)

3) Masyarakat yang bersedia menjadi responden.

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan

subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari suatu studi karena

berbagai alasan (Nursalam, 2015). Kriteria eksklusi pada penelitian

ini adalah :

1) Bukan merupakan masyarakat Kelurahan Kepatihan Kabupaten

Tulungagung.

2) Bukan usia produktif (15-64 tahun)

3) Masyarakat yang tidak bersedia menjadi responden


45

3. Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk

dapat mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang

ditempuh dalam pengambilan sampel agar memperoleh sampel yang

benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Sugiyono,

2013). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode random

sampling. Random sampling merupakan tehnik pengambilan sampel

secara random atau acak dengan tujuan setiap sampel memiliki

kesempatan yang sama (Sugiyono, 2013).


Sistem pengambilan sampel pada penelitian ini dengan mengundi

satuan-satuan elementer dalam populasi. Langkah awal yang perlu

dilakukan adalah menyusun semua unit elementer ke dalam kerangka

sampling, mulai dari nomor terkecil hingga nomor ke 388. Selanjutnya

masing-masing nomor unsur populasi tersebut ditulsikan dalam secarik

kertas, digulung, dan dimasukkan ke dalam sebuah kotak atau toples.

Lalu dilakukan pengocokan secara merata, dan akan diambil sejumlah

gulungan kertas tersebut sebanyak ukuran sampel yaitu 30 sampel.

Nomor-nomor yang terambil tersebut adalah responden yang terpilih

sebagai sampel (Riyanto, 2011).

D. Identifikasi Variabel
Identifikasi variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono ,

2013). Variabel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini dapat

diklasifikasikan menjadi :
a. Variabel Bebas (Independen)
46

Variabel yang menentukan nilai variabel lainnya. Suatu

kegiatan stimulus yang dimanipulasi oleh peneliti menciptakan

sesuatu dampak dari variabel dependen. Variabel bebas biasanya

dimanipulasi, diamati, dan diukur, untuk diketahui hubungannya atau

pengaruhnya terhadap variabel lain (Nursalam, 2008). Variabel

independen dalam penelitian ini adalah pola makan.


b. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah variabel yang ditentukan oleh variabel

lain. Variabel dependen akan muncul sebagai akibat dari manipulasi

dari variabel lain (Nursalam, 2008). Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah kadar asam urat darah.

E. Definisi Operasional Variabel


Definisi Operasional Varibel adalah mendefinisakan variabel secara

optimal berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan

peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap

suatu obyek atau fenomena (Hidayat, 2008).

Tabel 3.1 : Variabel, Operasional, dan Skala Pengukuran

Variabel Definisi Parameter Alat Skala Skor


Operasional Ukur
47

Independen : Suatu bentuk Kuesioner Lembar Ordinal Jumlah skor


Pola makan kebiasaan konsumsi menggunakan kuesioner diperoleh
makanan yang dengan 15 berbentuk dengan
dilakukan oleh pertanyaan skala kategori:
seseorang dalam
mencakup jenis, likert 1. Berlebih :
kegiatan sehari-hari
mencakup jenis, frekuensi dan 34-45
frekuensi, jumlah jumlah makan. 2. Cukup :
makan. 22-33
3. Kurang :
9-21

Deependen : Jumlah asam urat Kadar asam urat Lembar Ordinal Laki-laki :
Kadar Asam darah seseorang normal pada observasi 1. Rendah :
urat yang dinyatakan 1. Laki-laki: dari alat <3 mg/dL
3-7 mg/dL 2. Normal :
melalui tes darah pengukur
2. Perempuan: 3-7 mg/dL
dalam satuan 2-6 mg/dL an kadar 3. Tinggi :
mg/dL asam urat >7 mg/dL
dengan Perempuan :
alat merk 1. Rendah :
GCU easy <2 mg/dL
touch 2. Normal :
2-6 mg/dL
3. Tinggi :
>6 mg/dL

(Sumber,
WHO,2013)

F. Pengumpulan dan Pengolahan Data


1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis

sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2012). Instrumen penelitian ini

adalah:
a. Instrumen untuk mengukur pola makan adalah lembar kuesioner
Data penelitian ini diambil menggunakan kuesioner dengan

skala likert, Kuesioner mengenai gambaran pola makan dengan

mengukur jenis, frekuensi dan jumlah makanan. Untuk jenis makanan,


48

responden yang menjawab pertanyaan soal nomer 1 sampai nomor 6

akan dihitung berapa jenis makanan yang dimakan dalam satu porsi,

responden yang memiliki nilai <4 jenis makanan akan mendapat nilai 6,

responden yang memiliki nilai 4 jenis makanan akan mendapat nilai 12,

responden yang memiliki nilai >4 jenis makanan akan mendapat nilai

16. Sedangkan untuk frekuensi dan jumlah makanan, jawaban yang

akan dipilih adalah a,b dan c dimana jika responden memilih a akan

mendapat nilai 1, b akan mendapat nilai 2 dan c akan mendapat nilai 3.

Penilaian jumlah skor diperoleh dengan kategori:


(1) Skor 9-21 : Kurang
(2) Skor 22-33 : Cukup
(3) Skor 34-45 : Berlebih
Tabel 3.1 : Kisi-kisi kuesioner

No Variabel Indikator No Item Soal Jumlah


1. Pola Suatu bentuk kebiasaan
makan konsumsi makanan yang
dilakukan oleh seseorang
dalam kegiatan sehari-
hari mencakup:
1. Jenis 1-6 A 6
2. Frekuensi 1-6 B 6
3. Jumlah makan 1-6 C 6

b. Instrumen untuk mengukur kadar asam urat darah adalah lembar

observasi dari hasil alat mekanik.


c. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen
Kuesioner penggunaan pola makan pada penelitian ini

berjumlah 18 pertanyaan. Kuesioner yang dipakai telah melalui uji

validitas dan reabilitas terhadap 10 orang responden dengan

karakteristik yang sama dengan sampel penelitian. Uji validitas

kuesioner dilakukan dengan tekhnik korelasi pearson product moment


49

dan uji reabilitas dengan tekhnik uji cronbach alpa. Kuesioner

dikatakan valid jika nilai r hitung lebih dari nilai r tabel. Rumus dalam

menentukan r tabel adalah dengan melihat hitungan r tabel pada jumlah

N, N dalam uji validitas instrumen ini adalah 10 orang. Nilai r tabel

pada N 10 dengan sig 0,05 adalah 0,632 (Sugiyono, 2015). Pada

penelitian ini nilai r tabel adalah 0,632 dengan nilai r hitung antara

0,695-0,963, sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut valid

dan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti.


Uji reliabilitas dilakukan setelah uji validitas, kuesioner atau

angket dikatakan reliabel jika memiliki nilai alfha minimal 0,60

(Sujarweni, 2014). Pada penelitian ini nilai alpha adalah 0,674 sehingga

dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan telah reliabel.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi penelitian : penelitian dilakukan di Kelurahan Kepatihan

Kabupaten Tulungagung.
2. Waktu penelitian : penelitian dilakukan pada Maret 2019.
3. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek

dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu

penelitian (Nursalam, 2015).

Dalam penelitian ini prosedur pengumpulan data sebagai berikut;

a. Mengurus perijinan penelitian kepada Prodi S-1 Keperawatan STIKes

Hutama Abdi Husada Tulungagung.


b. Mengurus ijin studi pendahuluan pengambilan data awal di

Puskesmas Tulungagung.
50

c. Mengurus perijinan penelitian dari STIKes Hutama Abdi Husada

Tulungagung di serahkan ke Kelurahan Kepatihan Kabupaten

Tulungagung.
d. Penelitian:
1) Memberikan penjelasan kepada calon responden dan bila

bersedia menjadi responden dipersilahkan untuk

menandatangani Informed Consent.


2) Melakukan pembagian lembar kuesioner dan mengisi kuesioner

tentang pola makan.


3) Mengobservasi dengan mengukur kadar asam urat darah dan

pecatatan hasil dari pemeriksaan

4. Pengolahan Data
a. Editing
Yang dimaksud editing adalah mengkaji atau meneliti kembali data

yang telah terkumpul apakah sudah dapat dipersiapkan untuk melangkah

ke proses berikutya, dengan prosedur sebagai berikut:


1) Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi
2) Mengecek kelengkapan data, apabila ternyata ada kekurangan isi

atau halaman maka perlu dikembalikan atau diulangi ke responden.


3) Mengecek nama isian data. Bila dalam isian instrument terdapat

beberapa item yang tidak tahu isian yang bukan dikehendaki

peneliti, padahal isian tersebut merupakan variabel pokok maka

item tersebut perlu dihilangkan (Arikunto, 2012).


b. Coding
Coding merupakan kegiatan pmberian kode numeric (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori (Alimul, 2008). Coding

merupakan usaha untuk melakukan pengklasifikasian jawaban menurut

kriteria tertentu, hal ini bertujuan untuk memudahkan pengolahan data dan
51

anaisa data. Dengan cara memberi kode numeric (angka) terhadap data

yang terdiri atas beberapa kategori (Hidayat, 2007).


Penelitian memberi kode antara lain :
1) Data umum
a) Kode responden
R1: responden 1
R2: responden 2
R3: responden 3
R4: responden 4 dst.
b) Kode usia
Kode 1: usia <25 tahun
Kode 2: usia 25-35 tahun
Kode 3: usia >35 tahun
c) Kode jenis kelamin
Kode 1: laki-laki
Kode 2 : perempuan

2) Data Khusus
a) Kode pola makan
Kode 1 : Skor 34-45 : Berlebih
Kode 2 : Skor 22-33 : Cukup
Kode 3 : Skor 9-21 : Kurang
b) Kode Asam Urat darah
Laki-laki
Kode 3 : Rendah : <3 mg/dL
Kode 2: Normal : 3-7 mg/dL
Kode 1: Tinggi : >7 mg/dL
Perempuan
Kode 3: Rendah : <2mg/dL
Kode 2: Normal : 2-6 mg/dL
Kode 1: Tinggi : >6 mg/dL

c. Scoring
Scoring merupakan nilai berupa angka pada jawaban pertanyaan

untuk memperoleh data kuantitatif.


d. Tabulating

Tabulating adalah data dikumpulkan dan dikelompokkan dalam

bentuk tabel. Termasuk dalam kegiatan ini adalah memberikan skor

terhadap item-item yang perlu diberi skor dan memberi kode terhadap

item-item yang diberi skor (Arikunto, 2013).


52

Tabulating adalah kegiatan untuk meringkas data yang masuk

(data mentah) kedalam tabel-tabel yang telah dipisahkan meliputi :

1) Mempersiapkan tabel dengan kolom dan barisnya yang disusun

dengan cermat sesuai kebutuhan

2) Menghitung banyaknya frekuensi untuk tiap kategori jawaban.

Menyusun distribusi frekuensi dengan tujuan supaya data yang

sudah distribusi atau mudah untuk dibaca dan dianalisa (Hidayat,

2013).

Kemudian data diklasifikasikan berdasarkan skala kuantitatif

menurut Sugiyono (2013) sebagai berikut:

100% : seluruhnya dari responden

76% - 99% : hampir seluruhnya dari responden

51% - 75% : sebagian besar dari responden

50% : setengahnya dari responden

26% - 49% : hampir setengahnya dari responden

1% - 25% : sebagian kecil dari responden

0% : tidak satupun dari responden

Rumus yang digunakan adalah:

P=

Keterangan:

P = prosentase
∑f = jumlah frekuensi
n = jumlah responden
53

5. Analisa Data
Teknik uji statistik yang dipilih berdasarkan tujuan uji yaitu

hubungan (korelasi/asosiasi) dan skala data pola makan dan kadar asam

urat adalah ordinal.


Berdasarkan acuan tersebut maka digunakan tehnik korelasi tata jenjang

(Spearman Rho) dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan:
p : Koefisien korelasi data jenjang
D : Beda antara jenjang tiap objek
N : Banyaknya subjek
Dalam analisa ini akan diambil kesimpulan jika p (rho) yang kita peroleh

dalam perhitungan lebih besar atau p yang tercantum dalam tabel maka

hipotesis alternatif disetujui, sebaliknya hipotesis alternatif ditolak.


Arah korelasi dinyatakan dalam tanda positif (+) dan negatif (-)

menunjukkan berlawanan arah.


Korelasi (+) “ makin tinggi nilai x, makin tinggi nilai y “, atau kenaikan

nilai x diikuti kenaikan nilai y.


Korelasi (-) “ makin tinggi nilai x, maka makin rendah nilai y”, atau

kenaikan nilai x diikuti penurunan nilai y.


Ada tidaknya korelasi dinyatakan dalam angka indeks berapapun kecilnya

indeks korelasi jika bukan 0,000 dapat diartikan bahwa antara kedua

variabel yang korelasi terlambat adanya korelasi. Maka penarikan

hipotesanya :
1. Bila P value < 0,05 significant, yaitu hipotesis nol (H0) ditolak, maka

H1 diterima yang berarti menyatakan ada hubungan pola makan

dengan kadar asam urat pada usia produktif.


2. Bila P value > 0,05 significant, yaitu hipotesis nol (H0) diterima, dan

H1 ditolak yang berarti menyatakan tidak ada hubungan pola makan

dengan kadar asam urat pada usia produktif.

G. Etika Penelitian
54

1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)


Lembar pertujan akan disebarkan sebelum penelitian dilaksanakan

kepada seluruh responden yang akan diteliti. Tujuannya adalah agar

responden yang diteliti selama pengumpulkan data. Jika subjek

bersedia diteliti maka harus menandatangi lembar persetujuan, jika

subjek menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan

tetap mengormati haknya (Nursalam, 2015)


2. Anonymity (Tanpa Nama)
Untuk menjaga kerahasiaan idetitas responden, maka responden

hanya mencantumkan nama inisial pada lembar pengumpulan data

yang telah diisi, lembar persetujuan hanya diberi kode tertentu

(Nursalam, 2015)
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Confidentiality adalah menjaga kerahasiaan informasi yang

diberikan responden. Kerahasiaan informasi dari responden dijamin

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja akan disajikan

(Nursalam, 2015).

Anda mungkin juga menyukai