Dalam suatu proses pembelajaran guru harus dapat merencanakan atau mendisain suatu Model pembelajaran yang di rencanakan dan di evaluasi secara sistematis agar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien.(Depdiknas,2003:8). Komponen utama dalam pendidikan adalah siswa dan guru, dan komponen pembelajaran yang mempengaruhi adalah tujuan, objek belajar, materi pelajaran, strategi belajar, media pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan penunjang pembelajaran (Sugandi, 2007). Guru bertugas untuk mencari solusi agar pendidikan tidak di pandang sebagai suatu hal yang membosankan bagi para siswa dalam belajar. Dari penjelasan tersebut pembelajaran dapat di artikan sebagai suatu aktifitas yang bertujuan untuk mendorong terjadinya proses belajar dan mengajar yang terarah, terprongram, dan terencana. Dalam suatu proses pembelajaran harus adanya dukungan antara orang tua, guru, siswa dan lingkungan sekolah sehinga akan tercapainya tujun pembelajara, yang dilihat dari perubahan hasil belajar siswa. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai peran yang sangat besar bagi terwujudnya sumberdaya manusia yang berkuaitas. Untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah berupaya secara fisik dan mental dalam rangka mengimbangi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat. Guru di haruskan untuk dapat memberikan kualitas pembelajaran yang dapat membuat siswa tertarik dalam mengikuti pembelajaran yang di ajarkan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas tersebut agar partisipasi dan hasil belajar siswa meningkat. Penerapan pembelajaran harus di pikirkan bagamana caranya membuat siswa bersikap aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Dalam hal ini guru berperan untuk mengarahkan siswa untuk mencari solusi dari masalah yang ada. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan partisipasi sekaligus hasil belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif khususnya model Think, Pair and Share (TPS). Oleh karena itu dalam penelitian ini lebih menggunakan penerapan model Think, Pair and Share (TPS). Dalam model pembelajaran Think, Pair and Share (TPS). guru bertindak sebagai motivator, fasilitator dan evaluator sedangakn semua aktivitas berpusat pada siswa. Di harapkan dengan penerapan model Think, Pair and Share (TPS). sikap siswa menjadi lebih baik, dan partisipasi siwa dalam proses pembelajaran lebih aktif dari apa yang sudah di terima oleh siswa. Susriyati, dkk (2009) menjelaskan bahwa Sikap seseorang dapat berubah dari apa yang di terima terhadap seseorang. Sikap ada beberapa bentuk, yaitu: afeksi, perilaku kognisi seseorang. Afektif merupakan sikap dalam menyukai sesuatu muncul dari ekspresi fisiologisnya.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam pembelajaran keaktifan dan siswa sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar di kelas. Apakah dengan Penerapan model pembelajaran kooperatif Think, Pair and Share (TPS). dapat berpengaruh terhadap partisipasi siswa dalam proses pembelajaran di kelas ?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk: Tujuan dari penelitian yang akan di lakukan adalah untuk mengetahui partisipasi siswa dalam pelajaran sistem computer dengan model pembelajaran kooperatif Think, Pair and Share (TPS). Manfaat penelitian ini adalah: Penelitian ini di harapkan bermanfaat untuk siswa maupun guru yang mengajar. Untuk meningkatkan parsitipasi dan hasil belajar siswa. Penelitian ini di harapkan mampu membuat siswa lebih aktif berpartisipasi dalam proes belajar mata pelajaran sitem komputer.
1.4 Batasan Masalah
Dalam penelitian batasan masalah sangat di perlukan agar penelitian lebih berfokus maka masalah hanya di batasi pada model Think, Pair and Share (TPS). dalam mata pelajaran sistem komputer SMK jurusan TKJ kelas X. Dalam penelitian ini peneliti hanya melihat partisipasi dari siswa dalam penerapan model Think, Pair and Share (TPS). Penelitian ini lebih berfokus melihat perubahan sikap siswa seberapa besar pengaruh penerapan model Think, Pair and Share (TPS). dalam pembelajaran siswa di kelas.