Disusun Oleh :
3. TUJUAN KEGIATAN
a) Tujuan umum
Untuk mengetahui pengaruh program manajemen halusinasi
pendengaran pada kualitas hidup di antara pasien dengan skizofrenia
b) Tujuan khusus
- Klien mampu mengungkapkan perasaannya.
- Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama,
hobi, serta hal yang disukai.
- Klien mampu menceritakan pengalaman apa yang dilakukan saat
halusinasi muncul.
- Klien mampu bernyanyi atau bergumam sesuai dengan yang ada di
pikirannya
- Klien mampu melakukan relaksasi nafas dalam progresif
4. TARGET LUARAN
a) Klien mampu memahami pentingnya melakukan kegiatan terutama
manajemen halusinasi untuk mencegah gejala positif skizofrenia
(halusinasi).
b) Klien mampu mempraktekkan kembali manajemen halusinasi saat
gejala positif skizofrenia muncul.
c) Klien mampu mengurangi gejala positif skizofrenia halusinasi dengan
menggunakan manajemen halusinasi.
5. TINJAUAN PUSTAKA
Skizofrenia adalah penyakit kronis dengan dampak yang cukup
besar pada individu dan keluarga mereka. Ada dua gejala utama pada
pasien skizofrenia, yaitu gejala positif dan negatif. Gejala ‘positif’
skizofrenia termasuk halusinasi, seperti mendengar suara; dan delusi,
seperti ketakutan. Selain itu, gejala ‘negatif’ terdiri dari perasaan gelisah,
gangguan perhatian, dan pengurangan konten ucapan (Yusuf dkk, 2015).
Tujuan pengobatan skizofrenia adalah mengurangi gejala dan
mempertahankan pemulihan dari efek penyakit. Obat antipsikotik
mengurangi gejala skizofrenia; Namun masalah masih timbul ketika
banyak orang memiliki masalah dalam kepatuhan pengobatan. Ini
meningkatkan risiko kambuh, menyakiti diri sendiri dan rawat inap
kembali. Sementara itu, psikoterapi dan intervensi sosial digunakan dalam
kombinasi dengan farmakoterapi untuk meningkatkan kesehatan pasien
skizofrenia.
Manajemen halusinasi yaitu menggabungkan terapi menceritakan
pengalaman halusinasi dengan orang lain, bernyanyi atau bergumam, dan
melakukan relaksasi nafas dalam penanganan halusinasi dengar. Kegiatan
kelompok kerja dapat meningkatkan percakapan yang lebih baik antara
responden dan memberikan rangsangan eksternal untuk mengurangi gejala
halusinasi. Program terapi memiliki manfaat untuk membuat seseorang
memahaminya lebih baik dan memberikan perasaan yang kuat. Kegiatan
dalam kelompok juga memiliki fungsi potensial untuk meningkatkan
kualitas hidup bagi penderita skizofrenia dalam dua aspek, yaitu kesehatan
fisik dan psikologis. Terapi ini juga dapat efektif dalam mempromosikan
perilaku yang lebih baik pada pasien skizofrenia yang tidak menggunakan
obat. Lebih lanjut, terapi ini memiliki manfaat terapeutik khusus untuk
responden, seperti berfokus pada apa yang mereka lakukan, belajar untuk
merespon dengan baik, menggunakan gerakan yang tepat, mengikuti
aturan selama kegiatan, berinteraksi dengan orang lain
Hasil penelitian ini menegaskan efek menguntungkan dari program
manajemen halusinasi pendengaran pada kualitas hidup, halusinasi
pendengaran (yaitu Ketika karakteristik klinis dari halusinasi pendengaran
meningkat, kualitas penderita skizofrenia hidup juga meningkat) (Abd
Elhay Eman S. 2017).
Berdasarkan teori diatas bahwasannya terapi manajemen halusinasi
bias diaplikasikan di Ruang gatot kaca yang bertujuan untuk menangani
skizofrenia dengan mengurangi gejalanya berupa halusinasi.
6. METODE PELAKSANAAN
1. Pasien
Pasien yang akan dilakukan terpi aktivitas kelompok (TAK)
berjumlah 5 pasien yang di pilih sesuai dengan kriteria inklusi dan
eksklusi.
a. Kriteria Inklusi
1) Pasien menderita skizofrenia
2) Menunjukkan tanda gejala halusinasi dengar
3) Dewasa berusia antara18 hingga 55 tahun.
4) Pasien dari kedua jenis kelamin.
5) Pasien yang bersedia untuk berpartisipasi dalam program
manajemen halusinasi pendengaran untuk mengelola
halusinasi pendengaran mereka.
b. Kriteria Ekslusinya
1) Pasien yang tidak kooperatif
2) Pasien schizoafektif
3) Pasien yang menerima terapi electroconvulsive
4) Pasien yang mengkonsumsi obat-obatan terlarang
Tabel 1. Pasien yang Dilakukan Terapi Aktivitas Kelompok
Keterangan:
: Leader : Observer
: Co Leader : Operator
: Fasilitator : Pasien
a. Pengorganisasian
1) Leader : Dian Lukman Hakim
2) Co Leader : Nisa Aisah Murti
b. UraianTugas
Tabel 3. Uraian Tugas Anggota Kelompok Selama Kegiatan
TAK Socio-Art
No. Peran Tugas
1. Leader a. Memimpinjalannyaterapiaktivitaskelompok
b. Merencanakan, mengontrol,
danmengaturjalannyaterapi.
c. Membukaacara.
d. Menyampaikanmaterisesuai TAK
e. Mempimpindiskusikelompok.
f. Membacakantatatertib.
g. Menutupacaradiskusi.
2. Co Leader a. Mendampingi leader
b. Mengingatkan leader
jikakegiatanmenyimpangdariperencanaan yang
dibuat.
c. Mengambilalihposisi leader jika leader
blocking.
d. Menyerahkankembaliposisikepada leader.
3. Fasilitator a. Menyediakanfasilitasdalamkegiatankelompok.
b. Memberikan stimulus dan motivator
padaanggotakelompokuntukaktifmengikutijala
nnyaterapi.
c. Membantu leader dalampelaksanaan TAK.
4. Observer a. Mencatatsertamengamatiresponklien
(dicatatpada format yang tersedia).
b. Mengawasijalannyaaktivitaskelompokdarimula
ipersiapan, proses, hinggapenutup.
c. Melaporkanhasilobservasi TAK.
5. Operator a. Dokumentasi
b. Timer (mengaturwaktu)
DAFTAR PUSTAKA