Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mendirikan perusahaan dapat diartikan mendirikan usaha baru, pindah lokasi
usaha (relokasi), ataupun perluasan usaha (ekspansi) dari yang telah ada.
Kegiatan tersebut mungkin merupakan hal beru bagi seorang pengusaha, tetapi
dapat juga sebagai kegiatan yang telah beberapa kali dilakukan. Artinya waktu
pengurusan izin dan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendirikan usaha baru,
relokasi, dan perluasan relatif hampir sama.
Mendirikan suatu perusahaan adalah sebuah keputusan strategis. Untuk itu,
perlu dipelajari berbagai hal yang menjadi bahan pertimbangan. Pada umumnya
pertimbangan terutama dilihat dari sudut ekonomi, yaitu adanya peluang
pemasaran (barang dan jasa), ketersediaan barang baku (input) dan
kemampuan memproduksi secara ekonomis.
Industri agrikultur, ekstraktif, dan manufaktur yang memerlukan faktor-faktor
produksi dalam jumlah besar dan jangka waktu usaha yang lama memerlukan
perencanaan dan proyeksi usaha dalam jangka panjang. Sedangkan untuk
bidang perdagangan dan jasa, dapat dibuat perencanaan dan proyeksi yang
lebih pendek, karena lebih mudah melakukan perubahan kegiatan usaha

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian perusahaan?
2. Bagaimana bentuk kepemilikan bisnis dalam perusahaan?
3. Bagaimana prosedur pendirian perusahaan secara umum?

1.3 Maksud dan Tujuan


Maksud dari makalah ini yaitu memberi gambaran mengenai dunia usaha dan
tahap tahap yang harus dipersiapkan untuk membuka suatu usaha, supaya bagi
pembaca atau pengusaha dalam membuka bisnis baru tidak salah dalam
mengambil tindakan. Makalah ini juga bertujuan untuk memberi wawasan
tentang dan pengetahuan yang lebih tentang tahap-tahap membuat usaha baru
yang ingin dijalanakan.

1|Bab 6 (Pendirian Perusahaan – Wajib TDP dan SIUP)


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perusahaan


Menurut Webter’s Dictionary, perusahaan adalah bussiness establishment
or commercial house, yaitu lembaga bisnis atau badan komersial. Sementara itu
banyak pakar ekonomi baik dari luar negri maupun dari indonesia sendiri, yang
mengajukan pendapat mengenai pengertian perusahaan. Beberapa
diantaranya adalah sebagai berikut:
A. Menurut J.C. Rietveldt
Perusahaan atau Badan Usaha adalah suatu organisasi perusahaan yang
ditujukan untuk memperoleh pendapat atau penghasilan.
B. Menurut Basu Swastha D.H. dan Ibnu Sukotjo W.
Perusahaan adalah suatu organisasi produksi yang menggunakan dan
mengkoordinasi sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan
dengan cara yang menguntungkan.
C. Menurut Murti Sumarni dan John Soeprihanto
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-
sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat
dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan
kebutuhan masyarakat.
Apabila antara Ilmu Ekonomi dan Perusahaan dihubungkan, maka Ilmu
Ekonomi Perusahaan mempunyai pengertian sebagai berikut :
 Ilmu yang mempelajari gejala-gejala ekonomi di dalam perusahaan.
 Bagian dari ilmu ekonomi mikro yang mempelajari gejala-gejala
perusahaan.

2.2 Bentuk Kepemilikan Usaha


Bentuk usaha atau bentuk pemilikan bisnis ada yang dikatakan berbentuk
badan hukum dan tidak berbadan hukum, yang dimaksud dengan berbadan
hukum yaitu badan usaha yang mempunyai kekayaan tersendiri terpisah dari
harta kekayaan para pendirinya atau para pengurusnya. Para anggota tidak
bertanggung jawab dengan harta kekayaannya diluar yang tersebut dalam
saham yang dimilikinya.
A. Usaha yang tidak berbentuk badan hukum:
 Badan usaha perseorangan
Perusahaan yang dimiliki dan dikelola atau diawasi oleh satu orang
sebagai pemilik dan bertanggung jawab penuh atas semua resiko dan
aktivitas perusahaan.
 Persekutuan firma
Suatu bentuk badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau
lebih, dan umumnya didirikan dengan Akta Otentik sebagai Akta
Pendirian dan dibuat oleh Notaris dalam bahasa Indonesia. Badan usaha

2|Bab 6 (Pendirian Perusahaan – Wajib TDP dan SIUP)


ini lebih banyak digunakan oleh beberapa atau sekelompok orang yang
memiliki keahlian sama untuk memberikan pelayanan atau melaksanakan
kegiatan usaha dibidang Jasa.
 Persekutuan keomanditer
Persekutuan komanditer adalah persekutuan yang diadakan antara
seorang sekutu atau lebih yang bertanggung jawab secara pribadi dan
untuk selururuhnya, dengan seorang atau lebih peminjann uang(sekutu
pasif). Menurut pasal 20 KUHD, sekutu peminjam uang tidak bertanggung
jawab secara pribadi.
B. Usaha yang berbentuk badan hukum
 Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan
modal, didirikan berdasarkan perjanjian,melakukan kegiatan usaha
dengamn modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan
memenuhi dalam persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini
serta peraturan pelaksanaannya.
 Koperasi
Badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum
koperasi yang melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip kperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang asas kekeluargaan.
 Yayasan
Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang
dipisahakan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang
sosial, keagamaan, dan kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota.

2.3 Langkah - langkah Pendirian Perusahaan :


Prosedur atau langkah-langkah dalam mendirikan usaha berbadan hukum,
antara lain membuat SITU (Surat Izin Tempat Usaha) dan HO (Surat Izin
Gangguan), membuat SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), membuat NPWP
(Nomor Induk Wajib Pajak), embuat TDP (Tanda Paftar Perusahaan), membuat
nomor rekening bank atas nama perusahaa, membat AMDAL (Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan).

A. Membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Gangguan (HO)
Surat Izin Tempat Usaha (SITU) merupakan pemberian izin tempat usaha
yang kepada seseorang atau badan usaha yang tidak menimbulkan gangguan
atau kerusakan lingkungan di lokasi tertentu. Sedangkan Surat Izin Gangguan
(HO) adalah pemberian izin tempat usaha kepada perusahaan atau badan di
likasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, gangguan, atau kerusakan
lingkunagan. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Gangguan
(HO/Hinder Ordonantie) harus diperpanjang atau dadaftar setiap lima tahun
sekali.

3|Bab 6 (Pendirian Perusahaan – Wajib TDP dan SIUP)


Langkah-langkah buntuk mendapatkan Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan
Surat Izin Gangguan (HO), yaitu sebagai berikut.
a. Membuat surat izin tetangga
b. Membuat surat keterangan domisili perusahaan

Dokumen yang diperlukan untuk membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
dan Surat Izin Gangguan (HO), antara lain :
1. Fotocopy KTP permohonan
2. Foto permohonan ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 buah
3. Formulir isian lengkap dan sudah ditandatangani
4. Fotocopy pelunasan PBB tahun berjalan
5. Fotocopy IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
6. Fotocopy sertifikat tanah atau akta tanah
7. Denah lokasi tempat usaha
8. Surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga (Izin Tetangga) yang
diketahui RT/RW
9. Izin sewa atau kontrak
10. Surat keterangan domisili perusahaan
11. Fotocopy akta pendirian perusahaan dari notaris
12. Berita acara pemeriksaan lapangan

B. Membuat Nomor Rekening Perusahaan


Sebelum membuat akta pendirian perusahaan, notaris akan menanyakan
berapa presentase saham masing-masing pemilik. Oleh sebab itu harus
melakukan hal berikut ini.
1. Membuat nomor rekening atas nama perusahaan
2. Melakukan setoran modal
3. Menyerahkan bukti setoran

C. Membuat Nama Logo dan Merek Perusahaan


Anda harus merancang dan mendesign identitas dari usaha terlebih dahulu,
yang meliputi :
1. Nama perusahaan
2. Logo perusahaan
3. Alamat perusahaan
4. Kartu nama dan tag line (slogan)
5. Kop surat dan dokumen-dokumen lainnya
6. Stempel perusahaan
7. Maksud dan tujuan usaha
8. Jumlah usaha
9. Susunan direksi dan komisaris (khusus untuk PT)

4|Bab 6 (Pendirian Perusahaan – Wajib TDP dan SIUP)


D. Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Sudah menjadi ketetapan pemerintah bahwa setiap wajib pajak baik individu
maupun pemilik perusahaan harus mempunyai Nomor Induk Wajib Pajak
(NPWP). Apabila omset penjualan mulai berkembang dan terus meningkat
dalam jumlah tertentu diwajibkan mendaftarkan perusahaan sebagai Pengusaha
Kena Pajak (PKP) dan akan diberikan Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak (NPPKP). Wajib pajak yang tidak mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan
Pajak akan dikenakan sanksi pidana sesuai pasal 39 Undang-Undang No. 16
Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No.6 Tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajaknnya.

E. Membuat Akta Pendirian Perusahaan


Kesepakatan tersebut dituangkan dalam akta pendirian perusahaan yang
dibuat dihadapan notaries. Hal ini bertujuan untuk :
1. Menghindari terjadinya perselisihan
2. Memberikan penjelasan status kepemilikan perusahaan
3. Mencantumkan nilai saham (Presentase kepemilikan)
4. Mengetahui besarnya modal
Surat perizinan yang hanya ditandatangani diatas materai oleh RT/RW
dianggap kurang sah dihadapan hukum. Untuk membuat akta pendirian
perusahaan diperlukan dokumen-dokumen berikut :
1. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) para pendiri
2. Fotocopy Kartu Keluaraga (KK)
3. Fotocopy NPWP penanggung jawab
4. Foto penenggumng jawab pwerusahaan ukuran 3 x 4
5. Fotocopy lunas PBB tahun terakhir
6. Fotocopy surat kontrakan/ sewa kantor
7. Surat ketarangan domisili dari pengelola gadung
8. Surat keterangan domisili dari RT/RW
9. Foto kantor tampak depan, tampak dalam (ruangan berisi meja, kursi, dan
komputer)
Setalah mendapatkan akta pendirian perusahaan, harus mendaftarkan dan
mengesahkan perusahaan ke kementrian terkait, yaitu :
1. Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
2. Kementrian tenaga Kerja
3. Kementrian Perindustrian dan Kementrian Perdagangan
4. Kementrian Pekerjaan Umum

F. Membuat Surat Izin Usaha Perdgangan (SIUP)


Berdasarkan peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor
36/M-DAG/PER/9/2007 tantang penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan,

5|Bab 6 (Pendirian Perusahaan – Wajib TDP dan SIUP)


Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) adalah surat izin untuk dapat melakukan
kegiatan usaha perdagangan yang dikeluarakan instansi Pemerintah melalui
Dinas Perindustrian dan Perdagangan sesuai dengan tempat/domisili
perusahaan. SIUP dapat di berikan kepada para wirausaha baik perseorangan,
CV, Pt, BUMN, firma, ataupun koperasi.
a. Pengklasifikasian SIUP
SIUP dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

1. SIUP Mikro Usaha perseorangan atau persekutuan yang kegiatan


usahanya diurus, dijalankan, atau dikelola oleh pemiliknya atau anggota
keluarga/kerabat terdekat dan memiliki kekayaan bersih paling banyak
Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usahanya.
2. SIUP Kecil wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan
bersihnya (modal disetor) lebih dari Rp. 51.000.000,- (lima puluh satu juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.500.000.000,- (lima ratus juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
3. SIUP Menengah wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang
kekayaan bersihnya (modal disetor) lebih dari Rp. 501.000.000,- (lima
ratus satu juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
10.000.000.000,-(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha.
4. SIUP Besar wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan
bersihnya (modal disetor) lebih dari Rp.10.000.000.000,- (sepuluh milyar
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Dari pengertian SIUP sendiri menyatakan bahwa semua usaha wajib


memiliki surat ijin usaha perdagangan. Akan tetapi jika mengacu dari peraturan
kepemiliki SIUP berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Permendag 46/2009 memiliki
pengecualian terhadap kepemilikan SIUP untuk usaha perdagangan mikro
dengan kriteria berikut ini:

1. Usaha Persekutuan
2. Kegiatan Usaha yang dijalankan atau dikelola oleh anggota keluarga
terdekat
3. Memiliki paling banyak 50 juta kekayaan bersih dan tidak termasuk tanah
dan bangunan

b. Fungsi SIUP Bagi Pengusaha

Mengacu kepada pengertian Surat Ijin Usaha Perdaganan (SIUP) di atas,


maka secara umum fungsi SIUP adalah sebagai berikut:

1. Sebagai alat pengesahan sebuah usaha oleh pemerintah, dengan begitu


segala kegiatan usaha dapat dilakukan sesuai dengan SIUP

6|Bab 6 (Pendirian Perusahaan – Wajib TDP dan SIUP)


2. Sebagai syarat untuk dapat mengikuti proses lelang yang diselenggarakan
pemerintah
3. Perdanganan ekspor dan import dapat berjalan dengan lancar bila
pengusaha telah memiliki SIUP

c. Manfaat SIUP Bagi Pemilik Usaha

Berdasarkan pengertian SIUP seperti yang sudah dijelaskan diatas, terdapat


beberapa manfaat memiliki SIUP bagi pemilik usaha antara lain:

1. Sebuah usaha akan diakui pemerintah sehingga secara penuh usaha yang
dijalankan akan mendapatkan perlindungan dari hukum. Adanya
perlindungan tersebut bertujuan agar usaha Anda terbebas dari penertiban
liar. Jika dikemudian hari terjadi sengketa, maka SIUP dapat dijadikan
sebagai pegangan legalitasnya.
2. Dengan memiliki SIUP, maka seorang pengusaha akan dimudahkan ketika
melakukan peminjaman modal ke bank atau koperasi. Termasuk juga
dibutuhkan saat mengikuti lelang atau tender.
3. Bagi bisnis ekspor-impor wajib memiliki SIUP
4. Dari pengertian SIUP menjelaskan legalitas usaha yang Anda jalankan,
maka secara otomatis usaha tersbeut memiliki kredibilitas yang terpercaya
karena diakui oleh pemerintah. Dengan kredibilitas ini maka dapat
meningkatkan kepercayaan konsumen.

d. Tahapan dan Persyaratan Pengurusan SIUP

Berikut ini adalah beberapa tahapan dan persyaratan dalam pengurusan


pembuatan dan perpanjangan Surat Ijin Usaha Perdagangan:

1. Badan usaha harus memiliki akta pendirian, mendapat persetujuan dari


lembaga yang berwenang, domisili usahanya jelas, ada NPWP badan usaha
2. Pelaku usaha dapat mengurus sendiri atau melalui kuasa yang dikuasakan
PTSP dimana lokasi usaha berada
3. Mengisi formulir pendaftaran SIUP dan ditandatangani di atas materai Rp
6.000 oleh pemilik usaha
4. Mengisi beberapa pernyataan yang dibutuhkan oleh permohonan SIUP
5. Melengkapai beberapa syarat dan dokumen berikut:

 Fotocopy akte pendirian badan usaha dan persetujuan dari lembaga


yang berwenang
 Fotocopy KTP direktur
 Fotocopy NPWP direktur
 Fotocopy NPWP badan usaha
 Fotocopy domisili usaha

7|Bab 6 (Pendirian Perusahaan – Wajib TDP dan SIUP)


 Neraca perusahaan
 Pas foto direktur 3 x 4 sebanyak 2 lembar. Background, tergantung
PTSP yang dimohonkan

Catatan: biaya pembuatan SIUP berbeda di setiap daerah sesuai dengan


peraturan daerah masing-masing.

e. Larangan Mengunakan SIUP


Berikut Adalah Larangan Menggunakan SIUP Untuk Kegiatan :
1. Yang tidak sesuai dengan kelembagaab dan/atau kegiatan usaha yang
dicantumkan di dalam SIUP;
2. Menghimpun dana dari masyarakat dengan menawarkan janji keuntungan
yang tidak wajar;
3. Perdagangan barang dan/atau jasa dengan sistem penjualan langsung
(single level marketing atau multi level marketing);
4. Perdagangan jasa survey;
5. Perdagangan berjangka komoditi.

f. Contoh SIUP

8|Bab 6 (Pendirian Perusahaan – Wajib TDP dan SIUP)


G. Membuat Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
TDP (Tanda Daftar Perusahaan) adalah salah satu bukti atas
Perusahaan/Badan Usaha telah melakukan Wajib Daftar Perusahaan berdasar
Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 Mengenai “WAJIB DAFTAR
PERUSAHAAN”.
TDP (Tanda Daftar Perusahaan) harus dan wajib dimilki oleh suatu
perusahaan/badan usaha Penanaman Modal Asing (PT-PMA), PT Non PMA,
CV, Koperasi, Firma atau perusahaan perorangan yang dikeluarkan oleh Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota/Kabupaten cq. Kantor Pendaftaran
Perusahaan.
a. PROSEDUR PERMOHONAN TDP

1. Bagi permohonan TDP badan usaha KOPERASI maka badan


usaha/perusahaan harus terlebih dahulu mendapatkan Pengesahan Akta
Pendirian/Perubahan dari Instansi Terkait.
2. Bagi permohonan TDP badan usaha/perusahaan PT-PMA, PT Non PMA,
dan Yayasan maka badan usaha/perusahaan harus terlebih dahulu
mendapatkan Pengesahan Akta Pendirian/Perubahan dari Menteri
Kehakiman & HAM RI, atau persetujuan dan atau setelah tanggal
penerimaan laporan.
3. Bagi permohonan badan usaha/perusahaan CV atau perusahan perorangan
maka badan usaha/perusahaan harus terlebih dahulu didaftarkan
kepengadilan negeri setempat sesuai dengan Domisili Perusahaan.
4. Perusahaan mengambil formulir, mengisi, menandangani permohonan dan
mengajukan permohonan TDP pada Kantor Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota/Kabupaten cq. Kantor Pendaftaran Perusahaan, sesuai
domisili perusahaan.
5. Petugas dari Kantor Pendaftaran Perusahaan akan memeriksa dan meneliti,
jika memenuhi syarat WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN, maka sertifikat
TANDA DAFTAR PERUSAHAAN akan dikeluarkan.

b. PERSYARATAN TDP
Untuk membuat TDP diperlukan dokumen-dokumen berikut :
1. ASLI SK. Menteri Hukum & HAM RI dan Laporan perubahan Akta
2. Copy Akta Pendiran (asli diperlihatkan)
3. Copy Perubahan-perubahannya termasuk perubahan Modal,
Kepemilikan Saham dan Perubahan Pengurus (asli diperlihatkan)
4. Copy Ijin Persetujuan Investasi dari BKPM untuk PMA/PMDN (asli
diperlihatkan)
5. Copy Surat Keterangan Domisili Perusahaan (asli diperlihatkan)
6. Copy SIUP/SIUJPT/SIUPAL atau Izin Operasional Lainnya (asli
diperlihatkan)

9|Bab 6 (Pendirian Perusahaan – Wajib TDP dan SIUP)


7. Copy KTP Pengurus (Direksi & Komisaris) atau Pasport jika Pengurus
adalah WNA
8. Copy KTP Pemegang Saham atau Pasport jika WNA atau NPWP dan
SK Menteri Kehakiman apabila Pemegang Saham adalah PT, Koperasi
atau Yayasan
10. Copy Pasport jika pengurus dan pemegang saham Warga Negara Asing
11. Asli TDP untuk Perubahan atau Perpanjangan

c. MASA BERLAKU TDP


Tanda Daftar Perusahaan berlaku selaku 5 (lima) tahun sejak tanggal
dikeluarkan.

Contoh TDP

10 | B a b 6 ( P e n d i r i a n P e r u s a h a a n – W a j i b T D P d a n S I U P )
H. Membuat AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
Analisis Mengenai Dampak lingkunagan (AMDAL) adalah hasil kajian
mengenai dampk besra dan penting dari suatu kegiatan usaha yang
direncanakan terhadap lingkungan hidup yang digunakan untuk proses
pengambilan keputusan mengenai penyelenggaraan kegiatan usaha di idonesia.

1. Fungsi AMDAL
AMDAL digunakan untuk :
a) memberikan masukan terhadap penyusunan rencana pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup.
b) Memberikan informasi kepada masyarakat
c) Bahan informasi bagi perencanaan pembangunan wilayah.
d) Membantu proses pengambilan kerutusan
e) Memberikan masukan terhadap penyusunandesain

2. Dasar Hukum AMDAL


Beberapa peraturan yang menjadi dasar hukum AMDAL adalah :
a) Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL
b) Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 mengenai Ketentuan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
c) Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 mengenai Pengendalian
Pencemaran Air.
d) Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 tentang AMDAL.
e) Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 mengenai Konversi Sumber Daya
Alam Hayati dan Ekosistem.
f) Surat Menteri Negara Lingkungan Hidup No. B. 2335/MENLH/12/93, No.
B. 2347/MENLH/12/93 mengenai kreteria usaha wajib AMDAL.
g) Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 mengenai tata ruang.

3. Pedoman Pelaksnaan AMDAL


a) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 006 mengenai
penyusunan AMDAL harus menggunakan pedoman Penyusunan
AMDAL.
b) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006
tentang datar kegiatan wajib AMDAL.
c) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 86 Thahun 2002

4. Dokumen Yang Diperlukan Dalam Pengurusan AMDAL


Dalam pengurusan AMDAL, dokumen yang diperlukan adalah fotocopy
NPWP, TDP, KTP, SITU, dan denah lokasi perusahaan yang dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

11 | B a b 6 ( P e n d i r i a n P e r u s a h a a n – W a j i b T D P d a n S I U P )
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam pendirian perusahaan seharusnya di perlukan beberapa aspek
yang harus dipenuhi, seperti halnya perizinan yang di lakukan oleh calon
pemilik perusahaan kepada walikotamadya, instansi-instansi yang terkait
dengan pendirian perusahaan tersebut, serta lingkungan sekitar yang akan
didirikan perusahaan. tetapi sebelum melakukan pendirian perusahaan
sebaiknya memperhatikan:
1. Konsultasi , yang berguna untuk : mengetahui ruang lingkup pendirian
perusahaan, mengetahui biaya administrasi dan cara pembayarannya,
dan mengetahui prosedur dan persyaratan pendirian perusahaan.
2. Pengisian Formulir diantaranya:
a. Akte Pendirian Perusahaan
b. SK Kehakiman
c. DOmisili
d. Surat Keterangan Terdaftar Pajak
e. NPWP
f. SIUP
g. TDP
h. AMDAL
3. Pengisian Surat Kuasa

3.2 Saran
Dalam mendirikan perusahaan sebaiknyacalon pemilik perusahaan
harus mempunyai banyak kolega atau rekan bisnis sebagai pemberi masukan
kepada calon pemilik perusahaan, karena didalam mendirikan perusahaan
banyak tahapan yang harus dipenuhi serta banyaknya perizinan yang harus
kita dapat dari beberapa dinas yang sangat berpengaruh dalam prosedur
penbdirian perusahaan seperti halnuya dinas perdagangan, perindustrian,
perpajakan dan pihak-pihak lain yang bersangkutan.

12 | B a b 6 ( P e n d i r i a n P e r u s a h a a n – W a j i b T D P d a n S I U P )
DAFTAR PUSTAKA

Alma, buchari. 2010. Pengantar Bisnis. Bandung:Alfabeta


Madura, Jeff. 2007. Introduction To Business. Jakarta:Salemba Empat
Sumarni, murti. 2005. pengantar bisnis. Yogyakarta:Liberty
Tantri, Francis. 2009. Pengantar Bisnis. Jakarta:PT.Raja Grafindo Rasada
http://www.malangkota.go.id/ho.html
https://www.maxmanroe.com/vid/surat/pengertian-siup.html
http://fiqflash.blogspot.com/2012/07/pengertiansyarat-tdptanda-daftar.html
http://seputarpengertian.blogspot.com/2014/12/seputar-pengertian-siup-dan-
syaratnya.html

13 | B a b 6 ( P e n d i r i a n P e r u s a h a a n – W a j i b T D P d a n S I U P )
Daftar Pertanyaan

 Kelompok 1
________________________________________________________________
____________________________________________________________
 Kelompok 2
________________________________________________________________
____________________________________________________________
 Kelompok 3
________________________________________________________________
____________________________________________________________
 Kelompok 4
________________________________________________________________
____________________________________________________________
 Kelompok 5
________________________________________________________________
____________________________________________________________
 Kelompok 7
________________________________________________________________
____________________________________________________________
 Kelompok 8
________________________________________________________________
____________________________________________________________
 Kelompok 9
________________________________________________________________
____________________________________________________________
 Kelompok 10
________________________________________________________________
____________________________________________________________
 Kelompok 11
________________________________________________________________
____________________________________________________________

14 | B a b 6 ( P e n d i r i a n P e r u s a h a a n – W a j i b T D P d a n S I U P )
 Kelompok 12
________________________________________________________________
____________________________________________________________
 Kelompok 13
________________________________________________________________
____________________________________________________________

15 | B a b 6 ( P e n d i r i a n P e r u s a h a a n – W a j i b T D P d a n S I U P )

Anda mungkin juga menyukai