DISUSUN OLEH :
NIM: I2A019002
I. Uraian Kasus
Dalam bulan Agustus 1992 Topan Andrew melanda Florida Selatan dan Optima
Air Fitler Company. Banyak kediaman karyawan hancur dan perusahaan menemukan
bahwa dia harus menyewa hampir tiga kelompok awak yang sama sekali baru, untuk
masing-masing shift-nya. Masalahnya adalah bahwa para ”karyawan lama” telah
mengetahui pekerjaan mereka begitu baik sehingga tak seorang pun pernah
memikirkan untuk menggambarkan uraian jabatan untuk mereka. Ketika kira-kira 30
karyawan baru itu mulai mengambil posisinya, ada kebingungan umum tentang apa
yang hendak mereka lakukan dan bagaimana harus melakukannya.
Topan cepat menjadi berita lama bagi pelanggan perusahaan di luar negara bagian
yang menginginkan saringan, bukan maaf. Phil Mann, presiden perusahaan, kehabisan
akal. Dia memiliki kira-kira 30 karyawan baru, 10 karyawan lama, dan penyelia
pabrik aslinya, Maybelline. Dia memutuskan untuk bertemu dengan Linda Lowe,
seorang konsultan dari sekolah bisnis universitas yang segera meminta karyawan
lama mengisi sebuah kuesioner jabatan yang mendaftarkan semua tugas mereka.
Percekcokan muncul hampir serentak karena baik Phil maupun Maybelline
menganggap bahwa para karyawan lama ini melebih-lebihkan untuk membuat diri
mereka kelihatan lebih penting, sementara para karyawan lama mempertahankan
bahwa daftar itu benar-benar mencerminkan tugas-tugas mereka. Sementara itu
pelanggan ramai-ramai menuntut fitler mereka.
Beberapa kegiatan organisasi akan berjalan lebih baik hasilnya bila berlandaskan
pada analisis jabatan. Menurut Nitisemito (1992), mamfaat analisis jabatan sebagai
berikut :
1) Identifiakasi
Dalam bagian ini dituliskan seperti: nama jabatan, departemen, divisi,
nama pemegang jabatan, nama atasan pemegang jabatan dan hal-hal
yang dianggap perlu.
2) Ringkasan umum
Dituliskan ringkasan dari aktivitas jabatan tersebut. Para job Analyst
sepakat untuk membatasi dengan sekitar empat kalimat atau tiga puluh
kata.
3) Tugas dan Tanggung Jawab yang terpenting
Pada poin ini dituliskan lebih detail mengenai pekerjaan tersebut tetapi
lebih ringkas.
4) Spesifikasi Jabatan
Bagian ini menjelaskan kualitas atas spesifikasi apa yang diperlukan
untuk mengerjakan jabatan ini.
5) Disclaimer dan Approval
Persetujuan pemegang jabatan dan atasannya perlu dicatumkan dengan
menandatangi bagian ini. Disclaimer menjelaskan batasan-batasan
yang biasanya diperlukan untuk kepentingan legal.
IV. Pertanyaan :
1. Apakah Phil dan Linda sebaiknya mengabaikan protes karyawan lama dan
menulis uraian jabatan sesuai dengan yang mereka anggap cocok ? mengapa ?
mengapa tidak ?
2. Bagaimana Anda akan bertindak menyelesaikan perbedaan ini ?
3. Bagaimana Anda harus melakukan analisis jabatan ?
V. Jabawan :
1. Phil sebagai seorang presiden diperusahaan fitler dan Linda sebagai konsultan
yang ditunjuk untuk mebantu Phill menghadapi permasalahan diperusahaan
tersebut tentunya tidak boleh mengabaikan protes dari karyawan lama. Mengapa
tidak ? mari kita berkaca dai perspektif karyawan lama tesebut telah berkerja
diperusahaan dalam jangka waktu yang cukup lama yang tentunya merupakan
aset penting dan berharga bagi perusahaan, mengingat loyalitas mereka kepada
perusahaan, selain itu mereka juga memiliki segudang pengalaman pada ruang
lingkung pekerjaan diperusahaan tesebut. Tetapi tentunya Phill tidak boleh
melupakan betapa pentingnya Analisa jabatan, dan berdasarkan teori yang telah
saya paparkan dalam Uraian Teori di atas.
Bahwa uraian jabatan sangat perlu dilakukan dalam suatu organisasi
yang merupakan suatu penentuan dari isi suatu jabatan yang meliputi tugas,
tanggung jawab, dan hubungan dengan jabatan lainnya dalam organisasi, serta
persyaratan yang dibutuhkan agar seseorang mampu melaksanakan pekerjaan
dalam jabatan uang diembannya dengan baik. Adapun nanti tujuan serta
mamfaat yang didapat Phill adalah dapat menetapkan spesifikasi karyawan,
maka dapat dimiliki persyaratan kepegawaian, dan juga dapat diberikan
pengertian mengenai tugas (berlaku untuk karyawan lama dan baru) yang
terkandung dalam suatu jabatan, serta persaratan yang harus dipenuhi oleh
setiap orang yang menduduki suatu jabatan agar pekerjaan terlaksana. Adapun
mamfaat dan tujuan lainnya adalah menentukan kebuthan pelatihan,
menentukan peringkat , mengembangkan metode kerja dalam suatu jabatan,
memberikan gambaran mengenai tantangan yang bersumber dari karyawan, dan
menemukan unsur pekerjaan yang mendorong atau menghambat kualitas kerja
karyawan.
2. Dengan melakukan penempatan yang tepat terhadap karyawan baru dan
karyawan lama berdasarkan job spesifikasi dan analisisnya. Bertujuan untuk
memberikan rasa nyaman terhadap karyawan baru dengan tidak adanya
diskriminasi antara karyawan baru dan lama.
Penempatan karyawan baru merupakan tanggung jawab manajemen,
selain mempertimbangkan spesifikasi dari karyawan tersebut. Pihak
manajemen juga harus memperhatikan tuntutan jabatan atau pekerjaan
yang akan diisi atau membutuhkan karyawan. Dalam praktiknya ini
memang terjadi penyimpangan karena kemampuan manajemen yang
tidak konsisten.
Penempatan karyawan lama, pada umumnya karaywan ataupun pejabat
yang telah lama dalam organisasi dapat mengalami perubahan jabatan
ataupun pekerjaan serperti: Promosi, mutasi, Demosi. Kegiatan
pemindahan ini dilakukan harus secara tegas serta terbuka bagi seluruh
karyawan.
3. Seperti yang kita ketahui analisis jabatan dilakukan pada saat memperlebar
ataupun ekspansi jabatan dan pada saaat organisasi melakukan perampingan.
Analisis jabatan merupakan bagian dari manajemen sumber daya manusia
dalam oranisasi unutuk menentukan suatu jabatan yang meiluputi tugas,
tanggung jawab, kewenangan, kondisi kerja, pendidika, keahlian, kemampuan,
pengalaman kerja, dan hubungan dengan jabatan lain dalam sebuah organisasi.
Analisis jabatan harus dilaksanakan dengan menganalisis aspek kegiatan
pelaksanaan pekerjaan mengenai apa yuang sebenarnya dikerjakan oleh
pemangku jabatan. Aspek- aspek yang persyaratannya harus dipenuhi oleh
pemangku jabatan agar dapat melaksanakan tugas dan pekerjaanya dengan baik.
Untuk keperluan analisis tersebut diperlukannya informasi-informasi meliputi :
Jabatan
Perilaku
Peralatan yang dibutuhkan
Standar Kinerja
Konteks pekerjaan
VI. Valassis Communication Inc. menerbitkan selebaran promosi untuk surat kabar.
Perusahaan ini mengkaitkan keberhasilannya kepada para karyawannya.
Departemen sumberdaya manusia menghabiskan banyak waktunya untuk
menyaring dan mewawancarai pelamar pekerjaan. Departemen juga melakukan
tes pada pelamar dengan beberapa cara untuk menentukan apakah mereka akan
sesuai dengan lingkungan perusahaan. Pelamar yang dapat ditugaskan untuk
mencapai target atau memiliki motivasi untuk memenuhi tujuan akan lebih
mungkin untuk merasa puas bekerja di Valassis Communication Inc.. Setelah
diterima, karyawan yang bekerja dengan baik akan diberi imbalan dengan baik,
sehingga Valassis Communication Inc. dapat mempertahankan karyawan yang
berkinerja.
Pertanyaan:
SOAL C
1. Pendefinisian kinerja
2. Pengukuran kinerja
Penilaian dan umpan balik kinerja dapat terjadi baik secara formal maupun
informal. Penilaian dan umpan balik kinerja secara informal adalah ketika
supervisor memberi tahu dan berkomentar terhadap kinerja disaat terjadi kinerja
baik atau buruk. Sedangkan penilaian dan umpan balik kinerja yang lebih formal
merupakan suatu kajian kinerja tahunan yang terstruktur, dimana supervisor
menilai setiap kinerja karyawan dengan menggunakan prosedur penilaian resmi,
yaitu suatu system/pro-sedur yang dirancang oleh organisasi untuk
menilai/mengevaluasi kinerja karyawan secara regular dan sistematis.
1. Meningkatkan motivasi.
4. Umpan balik dari kinerja lalu yang kurang akurat dan konstruktif.
10. Suatu pemahaman jelas dari apa yang diharapkan dan apa yang perlu untuk
dilaksanakan untuk mencapai harapan tersebut.
12. Kesempatan untuk mendiskusikan cita-cita dan bimbingan apa pun dorongan
atau pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi cita-cita karyawan.
6. Pemahaman yang lebih baik terhadap karyawan, tentang rasa takut, rasa
grogi, harapan, dan aspirasi mereka.
9. Meningkatkan rasa harga diri yang kuat diantara manajer dan juga para
karyawan, karena telah berhasil mendekatkan ide dari karyawan dengan ide
para manajer.
10. Sebagai media untuk mengurangi kesejangan antara sasaran individu dengan
sasaran kelompok atau sasaran departemen SDM atau sasaran perusahaan.
11. Kesempatan bagi para manajer untuk menjelaskan pada karyawan apa yang
sebenarnya diingikan oleh perusahaan dari para karyawan sehingga para
karyawan dapat mengukur dirinya, menempatkan dirinya, dan berjaya sesuai
dengan harapan dari manajer.
Pertanyaan:
1. Jelaskan aspek penting siapakah yang harus menilai jika keadaan demikian
terjadi.
2. Jika tidak terdapat penilaian kinerja yang formal apakah anda harus memilih
sistim penilaian yang langsung dan sederhana atau skala penilaian yang lebih
rumit. Jelaskan!
Dessler, Gary, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi KeSepuluh Jilid
I, Indeks, Jakarta.
ByarsJ, dan Rue, L. W (1997), Hman Resources Mmgement, 5& E?d, Irwin,
Chicago.
Flippo, Edwin B.(1982), Personnel Management, McGraw-Hill, USA.
Anwar. 1991. Evaluasi kinerja Sumber Daya Manusia, Bandung. PT. Refika
Aditama
http://afandi-unmuhgres.blogspot.com/2013/10/makalah-manajemen-kinerja-
tentang_27.html
Di Akses pada (9 Oktober 2019)
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-mbo-management-by-
objectives/ Di akses pada ( 9 Oktober 2019)
http://ayoriset.blogspot.com/2016/09/berbagai-macam-metode-penilaian-
kinerja.html
Di akses pada ( 9 Oktober 2019 )
Suswanto dan Donni Juni Priansa. 2011. Manajemen SDM dalam Organisasi
Publik dan Bisnis. Bandung: Penerbit ALFABETA