Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KELOMPOK

Undang-undang dan etika Farmasi

Nama Kelompok :

1. Rista Oktaviani 19340015

2. Ratna Gumilang 19340016

Nama Dosen : Drs.Fakhren Kasim, MH.Kes.,APT

Kelas :

Fakultas Farmasi

Profesi Apoteker

Institut Sains dan Teknologi Nasional

Jakarta 2019
MATRIK MATERI PENGATURAN
PEKERJAAN / PRAKTIK KEFARMASIAN

DEFINISI

Pengadaan adalah proses kegiatan untuk pemenuhan atau


penyediaan kebutuhan dan pasokan barang atau jasa. Menurut
Peraturan Pemerintah RI No. 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan
Kefarmasian (Pasal 6) Pengadaan sediaan farmasi dilakukan pada
PENGADAAN fasilitas produksi, fasilitas distribusi atau penyaluran dan fasilitas
pelayanan sediaan farmasi. Pengadaan sediaan farmasi harus
dilakukan oleh tenaga kefarmasian. Pengadaan sediaan farmasi
harus dapat menjamin keamanan, mutu, manfaat dan khasiat
sediaan farmasi.

Pembuatan adalah rangkaian kegiatan dalam


menghasilkan suatu obat, meliputi produksi dan pengawasan
mutu, mulai dari pengadaan bahan awal dan bahan pengemas,
proses pengolahan, pengemasan sampai obat jadi untuk
didistribusi produksi seluruh kegiatan dalam pembuatan obat.
PEMBUATAN Menurut CPOB pembuatan obat yang baik adalah bagian dari
system pemastian mutu yang mengatur dan memastikan obat
diproduksi dan mutunya di kendalikan secara konsisten sehingga
produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan mutu yang
ditetapkan sesuai tujuan penggunaan produk di samping
persyaratan lain.
Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi adalah sarana yang
digunakan untuk mendistribusikan atau menyalurkan Sediaan
Farmasi, yaitu Pedagang Besar Farmasi dan Instalasi Sediaan
Farmasi. Menurut peraturan pemerintahan RI No.51 Tahun 2009
tentang pekerjaan Kefarmasian (pasal 1), Bagian Keempat
Pekerjaan Kefarmasian Dalam Distribusi atau Penyaluran Sediaan
Farmasi (Pasal 14) Setiap Fasilitas Distribusi atau Penyaluran
DISTRIBUSI Sediaan Farmasi berupa obat harus memiliki seorang Apoteker
sebagai penanggung jawab. Pekerjaan Kefarmasian dalam
Fasilitas Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi sebagaimana
dimaksud dalam (Pasal 14) harus memenuhi ketentuan Cara
Distribusi yang Baik yang ditetapkan oleh Menteri. Pekerjaan
Kefarmasian yang berkaitan dengan proses distribusi atau
penyaluran Sediaan Farmasi pada
Fasilitas Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi
wajib dicatat oleh Tenaga Kefarmasian sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

Menurut peraturan pemerintahan RI No.51 Tahun 2009 Bagian


Kelima Pelaksanaan Pekerjaan Kefarmasian Pada Fasilitas
Pelayanan Kefarmasian (Pasal 19). Fasilitas pelayanan
kefarmasian berupa Apotek; Instalasi farmasi rumah sakit;
PELAYANAN Puskesmas; Klinik;Toko Obat; atau Praktek bersama. Dan pada
pasal 20 Dalam menjalankan Pekerjaan kefarmasian pada
Fasilitas Pelayanan Kefarmasian, Apoteker dapat
dibantu oleh Apoteker pendamping dan/ atau Tenaga
Teknis Kefarmasian

Anda mungkin juga menyukai