Jakarta 2019 MATRIK MATERI PENGATURAN PEKERJAAN / PRAKTIK KEFARMASIAN
DEFINISI
Pengadaan adalah proses kegiatan untuk pemenuhan atau
penyediaan kebutuhan dan pasokan barang atau jasa. Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian (Pasal 6) Pengadaan sediaan farmasi dilakukan pada PENGADAAN fasilitas produksi, fasilitas distribusi atau penyaluran dan fasilitas pelayanan sediaan farmasi. Pengadaan sediaan farmasi harus dilakukan oleh tenaga kefarmasian. Pengadaan sediaan farmasi harus dapat menjamin keamanan, mutu, manfaat dan khasiat sediaan farmasi.
Pembuatan adalah rangkaian kegiatan dalam
menghasilkan suatu obat, meliputi produksi dan pengawasan mutu, mulai dari pengadaan bahan awal dan bahan pengemas, proses pengolahan, pengemasan sampai obat jadi untuk didistribusi produksi seluruh kegiatan dalam pembuatan obat. PEMBUATAN Menurut CPOB pembuatan obat yang baik adalah bagian dari system pemastian mutu yang mengatur dan memastikan obat diproduksi dan mutunya di kendalikan secara konsisten sehingga produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan sesuai tujuan penggunaan produk di samping persyaratan lain. Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi adalah sarana yang digunakan untuk mendistribusikan atau menyalurkan Sediaan Farmasi, yaitu Pedagang Besar Farmasi dan Instalasi Sediaan Farmasi. Menurut peraturan pemerintahan RI No.51 Tahun 2009 tentang pekerjaan Kefarmasian (pasal 1), Bagian Keempat Pekerjaan Kefarmasian Dalam Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi (Pasal 14) Setiap Fasilitas Distribusi atau Penyaluran DISTRIBUSI Sediaan Farmasi berupa obat harus memiliki seorang Apoteker sebagai penanggung jawab. Pekerjaan Kefarmasian dalam Fasilitas Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi sebagaimana dimaksud dalam (Pasal 14) harus memenuhi ketentuan Cara Distribusi yang Baik yang ditetapkan oleh Menteri. Pekerjaan Kefarmasian yang berkaitan dengan proses distribusi atau penyaluran Sediaan Farmasi pada Fasilitas Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi wajib dicatat oleh Tenaga Kefarmasian sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Menurut peraturan pemerintahan RI No.51 Tahun 2009 Bagian
Kelima Pelaksanaan Pekerjaan Kefarmasian Pada Fasilitas Pelayanan Kefarmasian (Pasal 19). Fasilitas pelayanan kefarmasian berupa Apotek; Instalasi farmasi rumah sakit; PELAYANAN Puskesmas; Klinik;Toko Obat; atau Praktek bersama. Dan pada pasal 20 Dalam menjalankan Pekerjaan kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan Kefarmasian, Apoteker dapat dibantu oleh Apoteker pendamping dan/ atau Tenaga Teknis Kefarmasian