Nata adalah sejenis makanan penyegar atau pencuci mulut (food desert) yang lama populer di
Filipina. Dilihat berdasarkan susunan kimianya nata adalah Bacterial cellulose. Pembuatan
nata de coco, nata de pina, atau nata de soya memerlukan suatu sumber inokulum dari
mikroba pembentuknya. Mikroba pembentuk nata dapat diisolasi dari alam melalui buah-
buahan yang banyak mengandung gula seperti halnya nanas.
Mikroba yang digunakan adalah Acetobacter xylinum. Bakteri Acetobacter xylinum termasuk
genus Acetobacter. Bakteri Acetobacter xylinum bersifat Gram negatip, aerob, berbentuk
batang pendek atau kokus. Secara kegunaan, utamanya Acetobacter xylinum digunakan untuk
segala bentuk bioteknologi yang menghasilkan nata. Ada nata de coco (dari air kelapa), nata
de soya (dari limbah tahu atau susu kedelai), nata de tomato, nata de pina, nata de cassava
(dari singkong), nata de melo, dll.
Pisau
Talenan
Blender
Botol jam / selai
Pengaduk
Waskom/wadah
Gula pasir
Saringan halus
Buah nanas
Langkah kerja
Kupaslah buah nanas yang sudah matang dan masih segar dengan menggunakan
pisau.
Cucilah buah nanas tersebut dengan air bersih, lalu belah menjadi dua bagian,
selanjutnya potong-potong menjadi bagian yang kecil-kecil.
Hancurkan potongan nanas dengan menggunakan blender.
Peraslah nanas yang sudah di blender dengan menggunakan saringan yang halus
untuk mengeluarkan juicenya.
Ampas nanas yang diperoleh kemudian dicampur dengan air dan gula pasir dengan
perbandingan 6 : 3 : 1
Aduklah campuran tadi sampai merata, kemudian masukan ke dalam botol jam (botol
selai) hingga setengah isi.
Tutuplah botol jam (botol selai) yang berisi campuran nanas dengan menggunakan
kain atau kertas yang bersih.
Simpanlah di tempat yang aman dan bersih, biarkan selama kurang lebih 2 – 3
minggu sehingga membentuk lapisan putih di atasnya.
Lapisan putih merupakan koloni bakteri Acetobacter xylinum.
Pembahasan
Bakteri Acetobacter xylinum merupakan bakteri yang menguntungkan manusia. Artinya dapat
digunakan untuk membuat suatu produk yang bermanfaat bagi manusia yaitu dapat
dipergunakan dalam pembuatan Nata de Coco (kolang-kaling air kelapa).
Acetobacter xylinum merupakan bakteri berbentuk batang pendek, yang mempunyai panjang
2 mikron dengan permukaan dinding yang berlendir. Bakteri ini bisa membentuk rantai
pendek dengan satuan 6-8 sel. Bersifat ninmotil dan dengan pewarnaan Gram menunjukkan
Gram negatif.
Bakteri Acetobacter xylinum dapat hidup pada larutan dengan derajat keasaman atau ke-basa-
an 3,5-7,5 pH. Namun Acetobacter xylinum akan lebih tumbuh dengan optimal pada derajat
keasaman 4,3 pH. Idealnya bakteri Acetobacter xylinum hidup pada suhu 28o–31oC. selain
itu, bakteri ini sangat membutuhkan pasokan oksigen.
Bakteri Acetobacter xylinum akan dapat membentuk nata jika ditumbuhkan dalam air kelapa
yang sudah diperkaya dengan Karbon (C) dan Nitrogen (N), melalui proses yang terkontrol.
Asam asetat atau asam cuka digunakan untuk menurunkan pH atau meningkatkan keasaman
air kelapa. Asam asetat yang baik adalah asam asetat glacial (99,8%).
Bakteri ini dapat membentuk asam dari glukosa, etil alcohol, dan propel alcohol, tidak
membentuk indol dan mempunyai kemampuan mengoksidasi asam asetat menjadi CO2 dan
H2O. sifat yang paling menonjol dari bakteri itu adalah memiliki kemampuan untuk
mempolimerisasi glukosa sehingga menjadi selulosa.
Faktor lain yang dominan mempengaruhi sifat fisiologi dalam pembentukan nata adalah
ketersediaan nutrisi, derajat keasaman, temperatur, dan ketersediaan oksigen.
Fase pertumbuhan adaptasi dicapai pada 0-24 jam sejak inokulasi. Fase pertumbuhan awal
dimulai dengan pembelahan sel dengan kecepatan rendah. Fase ini berlangsung beberapa jam
saja. Fase eksponensial dicapai antara 1-5 hari. Pada fase ini bakteri mengeluarkan enzim
ektraselulerpolimerase sebanyak-banyaknya untuk menyusun polimer glukosa menjadi
selulosa (matrik nata). Fase ini sangat menentukan kecepatan suatu strain Acetobacter
xylinum dalam membentuk nata.
https://karedok.net/modul-buku/biologi/proses-inokulasi-bakteri-acetobacter-xylinum-untuk-
pembuatan-nata/