Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

STERILISASI KEDOKTERAN GIGI


(Sebagai Pengganti SGD)

Oleh :
Aqiila Hasna Edwina
31101800010
SGD 5

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
2019
TINJAUAN PUSTAKA

Sterilisasi (atau sterilisasi) adalah istilah yang mengacu pada proses apa pun
yang menghilangkan (menghilangkan) atau membunuh (menonaktifkan) semua
bentuk kehidupan dan agen biologis lainnya (seperti virus yang beberapa orang
tidak anggap hidup tetapi patogen biologis), tidak termasuk prion yang tidak dapat
dibunuh, termasuk zat yang dapat menular (seperti jamur, bakteri, virus, prion,
bentuk spora, organisme eukariotik uniseluler seperti plasmodium, dll.)

Pada praktek kedokteran gigi untuk meningkatkan kebersihan dan keselamatan


baik pasien maupun dokter gigi dengan cara menjaga kebersihan untuk praktek
yang memenuhi ADA dan sesuai dengan pedoman CDC. Pada langkah awal
sebelum melakukan pemeriksaan dokter gigi mencuci tangan dan pemilihan alat
yang akan digunakan dalam keadaan steril, memastikan sebelum disterilisasi alat
juga harus dipastikan sudah dalam keadaan bersih.
Sterilisasi dan desinfeksi dari dental instrument
Ada beberapa tes untuk memastikan instrumen yang digunakan aman.
Menurut Centers for Disease Control alat pada kedokteran gigi dikategorikan 3
menurut kadar resiko penularan infeksinya:
1. Critical Instrument
Instrument yang berkontak dengan aliran darah atau cairan tubuh digunakan
untuk menembus jaringan lunak dan tulang, dan masuk ke dalam aliran darah
atau jaringan. Setelah digunakan harus segera di sterilkan dengan cara :
autoclaving, dry heat dan penguapan panas/bahan kimia. Contoh : forsep,
pisau bedah, bone chisels, scalers, dan bur bedah.
2. Non Critical Instrument
Instrumen yang tidak berkontak dengan aliran darah atau cairan tubuh tetapi
hanya berkontak kulit. Contoh : Manset tekanan darah, oximeter denyut nadi,
komponen eksternal kepada x-ray.
3. Instrumen non critical : alat ini hanya berkontak dengan kulit.
Contohnya : kepala exray, manset tensi, komponen eksternal.
Resiko menular infeksi rendah, alat harus terdaftar pada EPA dan berlaber
tuberkulocidel (untuk mengukur kandungan yang terdapat pada alat
instrumen tersebut).Klaim TBC digunakan untuk mengukur potensi kuman.
Kuman dicap sebagai "disinfektan rumah sakit" tanpa TBC klaim lulus tes
potensi untuk aktivitas melawan tiga mikroorganisme representatif:
Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, dan Salmonella
choleraesuis .

Tahapan untuk sterilisasi instrumen, yaitu : presoaking; pembersihan; kontrol


korosi dan pelumasan; pengemasan; sterilisasi; menangani steril instrumen;
penyimpanan .
Bentuk dari sterilisasi :
Fisik:
1. Sinar matahari
2. Pengeringan
3. Dryheat: menyala, insinerasi, udara panas
4. Panas lembab: pasteurisasi, mendidih, uap di bawah tekanan, kukus di
bawah tekanan normal.
5. Filtrasi: lilin bantalan asbes, membran
6. Radiasi
7. Getaran ultrasonik dan sonik

Kimia:
1. Alkohol: etil, isopropil, triklorobutanol
2. Aldehida: formaldehida, glutaraldehida
3. Pewarna
4. Halogen
5. Fenol
6. Agen aktif permukaan
7. Garam logam
Gas : etilen oksida, formaldehid, beta propiolactone (Lakshya Rani, 2016)
Dalam melakukan sterilisasi terdapat tahapan, yaitu :
1. Pengangkutan instrumen ke tempat sterilisasi:
Di kedokteran gigi memiliki tempat khusus untuk proses sterilisasi
instrumen. Hal ini peru di terapkan karena membersihkan, mensterilkan, dan
menyimpan instrumen di ruangan yang sama dengan tempat pemeriksaan
pasien akan meningkatkan risiko kontaminasi silang.
Untuk tempat sampah pembuangan instrument pun di bedakan dengan
tempat sampah biasa, savety box untuk sampah benda tajam, tempat sampah
infeksius untuk instrument yang tidak tajam. Beberapa instrumen dan bahan
digunakan sekali pakai harus di pisahkan, instrument yang tajam pun
dipisahkan. Baki instrumen yang akan digunakan kembali dibawa ke area
pembersihan dan sterilisasi untuk diproses. Untuk mencegah terkontaminasi
instrumen, harus menggunakan perlindungan diri seperti handscoon. Untuk
mencegah terjadinya infeksi karena instrument yang terkontaminasi maka
dilakukan pembersihan dan sterilisasi.
2. Pembersihan
Dalam melakukan pembersihan harus melakukan cuci tangan, pemakaian
handscoon, kacamata. Secara umum pembersihan diklasifikasikan menjadi 3
yaitu :
a. Ultrasonic cleanser
Pembersihan dilakukan dengan media gelombang ultrasonic yang akan
menghilangkan debris dari instrument. Proses ini disebut cavitation.
Dalam menggunakan ultrasonic cleanser terdapat prosedurnya :
- Tidak meletakkan instrument di dasar ultrasonic cleanser, karena
dapat mengganggu pembersihan dan menyebabkan kerusakan pada
instrument dan ultrasonic cleanser.
- Tidak berlebihan menggunakan ultrasonic cleanser karena itu dapat
menurunkan kemampuannya dalam pembersihan.

Saat ultrasonic cleanser dijalankan sebaiknya penutup digunakan untuk


mengurangi pelepasan aerosol atau percikan ke dalam mesin.
Mengganti larutan pembersih secara rutin dalam mesin ultrasonik
adalah penting, dan diperlukan setidaknya sekali sehari.
b. Instrument washers
Banyak digunakan oleh rumah sakit sebagai bagian dari sterilisasi
instrument. Dilakukan menggunakan air panas bersuhu tinggi dan
deterjen.
c. Instrument washers/thermal disinfectors
Terlihat sama dengan instrument washer tetapi terdapat perbedaan
yaitu menggunakan air bersuhu tinggi dan zat kimia yang berfungsi
untuk membersihkan sekaligus mendisinfeksi instrument.
3. Pengemasan
Kemasan yang digunakan pada instrument sebelum sterilisasi yaitu
pembungkus, kantong kertas, kantong plastic, kantong plastic kombinasi
kertas, tabung nilon. Kemasan dirancang khusus untuk memungkinkan
adanya perpindahan panas dan uap. Setelah di sterilisasi, instrument harus
tetap dalam kemasan hingga instrument digunakan.

Beberapa macam proses sterilisasi :


1. Steam autoclave
Steam autoclave adalah jenis sterilisasi panas yang paling umum
digunakan dalam praktik kedokteran gigi. Ada dua jenis proses, yaitu
menggunakan steam under pressure untuk memebedakan keduanya adalah
cara di mana mesin tersebut memindahkan udara dari ruang sterilisasi dan
dimasukkan ke dalam uap. Sterilisasi perpindahan gravitasi adalah
sterilisasi yang tergantung dengan kekuatan gravitasi agar udara dapat
dikeluarkan melalui ventilasi. Setelah itu, uap akan emasuki ruangan
sterilisasi dan memindahkan udara saat meninggalkan ruangan tersebut.
Sterilisasi dengan cara ini membutuhkan suhu tinggi dan wkatu yang
cukup lama agar semua mikroorganisme bisa terbunuh. Waktu untuk
steriliasi adalah kurang lebih 15-30 menit dengan suhu 121 C, tetapi waktu
sterilisasi dapat berkurang karena suhu meningkat.
Keuntungan Autoclave:
1. Autoclaving adalah metode yang paling cepat dan efektif untuk
mensterilkan paket bedah kain dan paket handuk.
2. Dapat diandalkan dan ekonomis
3. Sterilisasi dapat diverifikasi.

Kerugian Autoclave:
1. Item sensitif terhadap suhu yang tinggi tidak dapat diautoklaf.
2. Autoclaving cenderung berkarat pada instrumen dan bur baja
karbon.
3. Instrumen harus dikeringkan dengan udara pada saat penyelesaian
siklus.
2. Dry-heat sterilization (convection and static air)
Menggunakan suhu tinggi untuk waktu yang lama dapat
mensterilisasi instrument.
3. Unsaturated chemical vapor sterilization:
Sterilisasi uap kimia tak jenuh bergantung pada penggunaan bahan kimia
berpemilik yang mengandung formaldehida, alkohol, dan bahan lembam
lainnya, alih-alih air, untuk menghasilkan uap untuk mempromosikan
sterilisasi.
A. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
1. Mencuci mulut sebelum prosedur (Praprosedural)
0,05% Cetyl Pyridinium Chloride dapat mengurangi bakteri yang
dihasilkan dari ultrasonic scaling.
2. Sterilisasi Tangan
Untuk prosedur pemeriksaan gigi rutin, mencuci tangan dilakukan
dengan menggunakan sabun dan air biasa atau antimikroba. .
.

Anda mungkin juga menyukai