Melalui pemahaman konektivitas ruang dan waktu beserta aktivitas dan interaksi
sosial yang ada di dalamnya.
3.2. Menganalisis pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap
kehidupan sosial dan budaya. Serta pengembangan kehidupan kebangsaan.
4.1. Menyajikan hasil telaah tentang perubahan keruangan dan interaksi antarruang
di Indonesia dan negara ASEAN.
Yang diakibatkan oleh faktor alam dan manusia meliputi teknologi, ekonomi,
pemanfaatan lahan, da politik.
4.2. Menyajikan hasil analisis tentang pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang
berbeda terhadap kehidupan sosial dan budaya. Serta pengembangan kehidupan
kebangsaan.
4.3. Menyajikan hasil analisis tentang keunggulan dan keterbatasan ruang dalam
permintaan dan penawaran. Serta teknologo da pengaruhnya terhadap interaksi
antarruang bagi kegiatan ekonomi, sosial dan budaya di Indonesia dan ASEAN.
Dalam rangka mencapai Kompetensi Inti Spiritual KI-1, dilakukan dengan cara
menghargai, berpikir dan berperilaku sebagai makhluk beragama.
Sedangkan dalam rangka mencapai Kompetensi Inti Sosial KI-2 muatan materi yang
dipilih tentang perilaku hormat terhadap orang lain.
Toleransi terhadap penganut agama lain, suku, ras, golongan, budaya daerah, peduli
terhadap sesama, suka menolong, saling memaaffka dan sebagainya.
1. segala sesuatu yang berada di sekitar peserta didik. Misal: keluarga, masyarakat,
sekolah, dan linungan lainya.
2. kegiatan manusia, mata pencaharian, pendidikan, produksi, konsumsi, komunikasi
dsb.
3. lingkungan geografis dan budaya.
4. kehidupan masa lampau.
Secara geografis ASEAN terletak di antara benua Asia dan benua Australia serta
samudera Pasifik dan samudera India.
Letak geografis adalah letak suatu daerah yang dilihat dari kenyataannya di
permukaan bumi dibandingkan dengan daerah lainnya.
Negara-negara ASEAN berada pada koordinat 290 LU s.d. 110 LS dan 920 BT s.d. 1410
BT.
Interaksi negara-negara ASEAN adalah kerja sama antara negara di kawasan Asia
Tenggara. Dalam bidang sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan bidang lainnya.
Adapun faktor pendorong terjadinya kerjasama antara lain adanya kesamaan dan
perbedaan sumber daya alam dan konsisi geografis.
Sedangkan faktor penghambat kerja sama adalah perbedaan ideologi, adanya konflik
dan peperangan, kebijakan protektif, da perbedaan kepentingan.
Dengan adanya MEA suatu negara dapat menjual barang atau jasa ke negara
anggota ASEAN dengan mudah.
Oleh karena itu setiap negara anggota mulai bersaing dalam menyiapkan sumber
daya manusia SDM, sehingga mampu bersaing dalam MEA.
Guna meningkatkan kerja sama di antara anggota diperlukan dorongan dari sesama
anggota ASEAN. Berupa kekompakan, konsistensi, keterbukaan, persatuan dan
kesetiakawanan sosial.
Yang dikmaksud dengan perubahan akibat faktor alam adalah iklim, geologi dan faktor
sumber daya.
Sebagian besar wilayah negara ASEAN dipengaruhi oleh iklim matahari, muson dan
iklim fisis.
Sedangkan pengaruh faktor geologi adalah sebagian besar wilayah negara ASEAN
berada pada daera tumbukan antarlempeng. Sehingga wilayah ini rawan terjadinya
bencana alam akibat tenaga endogen.
Tidak semua sumber daya alam yang dibutuhkan suatu negara dimilik oleh negara
tersebut. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhannya diperlukan kerjasama
antarnegara anggota ASEAN.
Konversi lahan ini meliputi konversi lahan pertanian menjadi lahan industri, dan lahan
pemukiman.
Materi IPS Kelas 8 SMP MTs Kurikulum 2013 Revisi 2017
Tautan terkait:
Materi IPS Kelas 7 Kurikulum 2013 Revisi2017
Materi IPS Kelas 9 Kurikulum 2013 Revisi 2018
Mobilitas sosial berasal dari bahasa latin mobilis berarti mudah berpindah dari satu
tempat ke tempat lain. Dan sosial yang berarti seseorang atau kelompok.
Jadi mobilitas sosial dapat diartikan sebagai perindahan seseorang atau sekelompok
orang dari satu posisi ke posisi lainnya.
Ada dua bentuk mobilitas yaitu mobilitas vertikal dan mobilitas horisontal.
Adapun mobilitas sosial dapat terjadi karena faltor struktural, individu, sosial, ekonomi,
politik, dan faktor kemudahan akses.
Namun demikian mobilitas sosial dapat terhambat dengan adanya faktor kemiskinan
dan faktor deskriminasi.
Setiap orang tentu menginginkan mobilitas sosial secara vertikal utnuk meningkatkan
statusnya dalam masyarakat.
Saluran yang dapat dilalui dalam mobilias sosial antara lain lewat jalur pendidikan,
organisasi politik, organisasi ekonomi dan orgnaisasi profesi.
Dalam proses mobilitas sosial terdapat dampak positif maupun dampak negatifnya.
Dampak positif mobilitas sosial antara lain mendorong seseorang untuk lebih maju,
mempercepat tingkat perubahan sosial, dan meningkatkan integrasi sosial.
Sedangkan dampak negatifnya adalah munculnya konflik dan terjadinya gangguan
psikologis.
Dengan adanya perbedaan agama akan meningkatkan rasa toleransi di antara umat
beragama. Meskipun cara mereka berbeda-beda dalam upacara peribatan, tetapi
tujuannya sama. Yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
2. Perbedaan Budaya.
Menurut Sosiolog J.J. Hoenigman ada tiga wujud budaya, yaitu: gagasan, aktifitas,
dan artefak.
c. sistem kemasyarakatan
e. kesenian
f. sistem pengetahuan
Terdapat lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia.
Bahkan menurut sensus BPS tahun 2010 diketahui terdapat 1.340 suku bangsa.
Dengan banyaknya suku bangsa di Indonesia justru mempererat hubungan antar satu
dengan lainnya.
4. Perbedaan Pekerjaan.
Pekerjaan adalah salah satu bentuk kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Setiap orang memiliki keterampilan yang berbeda-beda, sehingga pekerjaa
yang mereka lakukanpun juga berbeda.
Sumber dari konflik adalah adanya perbedaan, yang terdiri atas perbedaan individu,
latar belakang budaya, kepentingan. Selain itu juga disebabkan adanya perubahan
nilai yang cepat.
2. Integrasi Sosial.
Setiap orang pasti mengomsumsi barang yang berbeda-beda. Dan apa yang di
konsumsi itu kadang tidak tersedia di sekitarnya.
Masyarakat pedesaan akan lebih sedikit mengonsumsi barang dan jasa dibandingkan
dengan masyarakta perkotaan
c. pemerintah
d. luar negeri
Konsumen membutuhkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam
hal ini konsumen memilki dua peran, yaitu sebagai konsumen dan faktor produksi.
Diantara produsen dan konsumen ini terdapat distributor yang berperan sebagai
penyalur barang dan jasa.
2. Perdagangan Antarnegara.
Sekitar 75% wilayah nusantara terdiri atas lautan atau perairan. Menurut data
FAO Indonesia merupakan negara peringkat kedua dalam produksi perikanan
tangkap. Dan peringkat keempat dalam produksi perikanan budi daya.
2. Penguatan Agrikultur di Indonesia.3. Strategi Pengembangan Agrikultur di
Indonesia
Agrikultur merupaka kegiatan pemanfaatn sumber daya alam hayati. Digunakan agar
menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri dan sumber energi.
a. subsidi silang
b. adanya motivasi gold, glory dan gospel (3G) oleh bangsa Eropa.
a. berkembangnya teori helio sentris, di mana matahari sebagai pusat tata surya.
b. kemajuan ilmu dan teknologi, dengan ditemukannya kompas dan tarnsportasi laut.
Adapun bangsa Eropa yang berlayar sampai ke Indonesia adalah Portugis, Spanyol,
Belanda dan Inggris.
Monopoli berasal dari dua kata, yaitu mono dan poli. Mono berarti satu atau tunggal,
sedangkan poli berarti banyak. Sehingga monopoli berarti satu untuk banyak.
Mendengar istilah kerja paksa kita pasti membayangkan suatu pekerjaan yang
dilakukan dengan pemaksaan oleh pihak tertentu.
Dalam hal ini pasti ada majikan yang memaksakan kehendak dan ada pula pekerja
yang bekerja secara terpaksa.
Pada jaman penjajahan Belanda, rakyat Indonesia pernah mengalami kerja paksa
yang dikenal dengan nama Kerja Rodi.
Sistem sewa tanah ini dikenal dengan nama Landrent-system. Dengan ketentuan
sebagai berikut:
Sistem Tanam Paksa dikenal dengan istilah cultuur stelsel. Pemerintah Hindia
Belanda memaksa rakyat Indonesia untuk menanam jenis tanaman rempah-rempah.
Sebagai reaksi dari penderitaan dan berbagai kebijakan yang merugikan masyarakat,
maka terjadilah perlawanan di berbagai daerah.
Nasionalisme di Indonesia muncul disebabkan adanya faktor dari dalam dan luar
negeri.
Faktor dalam negeri misalnya, penderitaan rakyat, rasa senasib dan sepenanggungan
dan kegagalan perjuangan kedaerahan.
Pada jaman Jepang bangsa Indonesia tetap menderita, apalagi Jepang menerapkan
kerja paksa yang dikenal dengan nama Romusha.
Namun pada saat Jepang mulai terdesak oleh sekutu dalam Perang Dunia II, sikap
Jepang mulai melunak.
Demikianlah ringkasan Materi IPS Kelas 8 SMP MTs Kurikulum 2013 Revisi
2017, Semoga bermanfaat.