Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Konsep siklus hidrologi merupakan sesuatu yang berguna sebagai titik awal untuk
mempelajari hidrologi secara akademis (Linsley et al 1982). Siklus hidrologi (hydrologic cycle)
adalah proses perpindahan air secara kontinu dari samudera ke atmosfer, ke tanah dan kembali lagi
ke laut (Viessman et al 1977). Secara sederhana, siklus ini dimulai dengan penguapan air dari laut.
Dalam kondisi tertentu, uap tersebut terkondensasi membentuk awan yang pada akhirnya dapat
menghasilkan presipitasi.
Sebagian besar presipitasi yang jatuh ke bumi untuk sementara waktu akan tertahan pada
tanah di dekat tempat ia jatuh, dan pada akhirnya dikembalikan lagi ke atmosfer oleh penguapan
(evaporasi) dan transpirasi oleh tanaman. Sebagian air mencari jalannya sendiri melalui
permukaan dan bagian atas tanah menuju sungai, sementara lainnya menembus masuk lebih jauh
ke dalam tanah dan menjadi bagian dari airbumi (groundwater). Di bawah pengaruh gaya gravitasi,
baik aliran permukaan (surface streamflow) maupun aliran airbumi (baseflow) bergerak menuju
tempat yang lebih rendah, mengisi aliran sungai dan pada akhirnya dapat mengalir ke laut.
Berbagai model simulasi hidrologi yang menerangkan proses perubahan masukan hujan
menjadi luaran DAS berupa debit sungai telah banyak dikembangkan, salah satunya adalah HEC-
HMS (Hydrologic Engineering CenterHydrologic Modelling System). HEC-HMS adalah program
yang dirancang untuk mensimulasikan respon hidrologi dalam bentuk aliran limpasan permukaan
dari suatu DAS dengan curah hujan sebagai komponen masukannya. HEC-HMS merupakan
pengembangan dari model HEC-1. Hasil keluaran program adalah perhitungan hidrograf aliran
sungai pada lokasi yang dikehendaki dalam DAS.
Daerah aliran sungai (DAS) adalah daerah yang dibatasi punggung-punggung gunung
dimana air hujan yang jatuh pada daerah tersebut akan ditampung oleh punggung gunung tersebut
dan dialirkan melalui sungaisungai kecil ke sungai utama (Asdak 1995). Dalam Peraturan
Pemerintah No.33 Tahun 1977 tentang DAS, dibataskan sebagai suatu daerah tertentu yang bentuk
dan sifat alamnya sedemikian rupa sehingga merupakan suatu kesatuan dengan sungai dan anak
sungainya yang melalui daerah tersebut dalam fungsi untuk menampung air yang berasal dari
curah hujan dan sumber lainnya.
Bentuk dan ukuran DAS, kemiringan permukaan tanah dan sungai/saluran air, dan
kerapatan sungai adalah karakteristik DAS yang relatif berhubungan. Masing-masing karakteristik
DAS tersebut, secara bersamasama akan mempengaruhi respon DAS terhadap terjadinya suatu
hujan tertentu. Sementara, sistem tanam dan keadaan tanah adalah komponen DAS yang bersifat
dinamik dan apabila vegetasi diubah dalam batas tertentu dapat mempengaruhi respon aliran air
dalam DAS terhadap curah hujan tertentu (Asdak, 1995).
Salah satu tujuan pengelolaan DAS adalah untuk mencapai terwujudnya kondisi tata air
yang optimal. Kondisi tata air tersebut dapat dikenali dari sifat aliran sungai sebagai luaran DAS.
Berbagai model simulasi hidrologi yang menerangkan proses perubahan masukan hujan menjadi
luaran DAS berupa debit sungai telah banyak dikembangkan, salah satunya adalah HEC-HMS
(Hydrologic Engineering Center-Hydrologic Modelling System).
BAB II

PEMBAHASAN

II. Komponen Permodelan hidrologi


Presipitasi
Presipitasi adalah masukan utama bagi siklus hidrologi. Bentuk utamanya adalah hujan,
salju dan hujan es dan beberapa variasi bentuk lain seperti gerimis dan hujan yang bercampur
dengan salju (sleet). Presipitasi diperoleh dari atmosfer, bentuk dan kuantitasnya dipengaruhi oleh
faktor-faktor iklim yang lain seperti angin, suhu dan tekanan atmosfer (Viessman et al 1977).
Curah hujan yang dibutuhkan untuk penyusunan suatu rancangan pemanfaatan air dan
pengendalian banjir adalah curah hujan rata-rata seluruh daerah yang bersangkutan, bukan curah
hujan pada titik tertentu. Curah hujan ini disebut curah hujan wilayah yang diperkirakan dari
beberapa titik pengamatan curah hujan (Sosrodarsono dan Takeda 2003). Terdapat beberapa teknik
perhitungan curah hujan wilayah dari pengamatan di beberapa titik, yaitu metode rata-rata aljabar,
metode poligon Thiessen, dan metode isohyet. Jika titik-titik pengamatan di dalam suatu daerah
tidak tersebar merata, maka cara perhitungan curah hujan wilayah dilakukan dengan
memperhitungkan daerah pengaruh tiap titik pengamatan.
Analisis Frekuensi
Periode ulang sering dipakai sebagai pengganti probabilitas untuk melukiskan suatu
kejadian rencana. Periode ulang diartikan sebagai selang waktu rata-rata (sejumlah tahun) suatu
kejadian akan disamai atau dilampaui (Seyhan 1990). Jika suatu kejadian ekstrim rata-rata terjadi
setiap 25 tahun sekali, maka probabilitas atau peluang kejadian tersebut sebesar 1/25 = 0,04 atau
4 persen. Hubungan antara periode ulang T, dengan probabilitas P, adalah T = 1/P. Hubungan ini
merupakan definisi dasar dalam hidrologi statistik (Haan 1977). Analisis frekuensi digunakan
untuk menentukan periode ulang kejadian hujan harian maksimum. Persamaan umum analisis
frekuensi menurut Chow (1964) dapat dibuat dalam bentuk : XT = X + SKT dimana, XT adalah
besar atau nilai suatu kejadian X dengan periode ulang T tahun, X adalah harga rata-rata nilai
pengamatan, KT adalah faktor frekuensi, dan S adalah standar deviasi. Nilai faktor frekuensi
berbeda untuk setiap tipe distribusi. Beberapa macam tipe distribusi diantaranya adalah : (1)
distribusi normal, (2) distribusi log normal, (3) distribusi nilai ekstrim Gumbel tipe I, serta (4)
distribusi log Pearson tipe III. Disribusi nilai ekstrim Gumbel tipe I dan log Pearson tipe III sering
dipakai untuk analisis frekuensi kejadian ekstrim.
Limpasan
Hujan efektif atau hujan lebih (excess precipitation) merupakan hujan yang menyebabkan
terjadinya limpasan (runoff). Besarnya curah hujan efektif yang terjadi pada suatu DAS akan
dipengaruhi oleh keadaan lahan setempat (landuse) dan karakteristik DAS. Secara garis besar
hujan efektif diperoleh dari pengurangan curah hujan yang turun (gross precipitation) dengan
besarnya infiltrasi, intersepsi, depresi dan evapotranspirasi atau disebut sebagai precipitation loss.
Limpasan adalah bagian dari presipitasi yang terdiri atas gerak gravitasi air dan tampak pada
saluran permukaan dari bentuk permanen maupun terputus-putus (Chow 1964). Limpasan yang
dihasilkan oleh suatu DAS merupakan hasil proses yang ada di dalam DAS.
Faktor-faktor yang mempengaruhi limpasan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
elemen meteorologi yang diwakili oleh curah hujan, serta elemen daerah pengaliran yang
menyatakan sifat-sifat fisik daerah pengaliran (Sosrodarsono dan Takeda, 2003). Hasil limpasan
dari DAS di suatu tempat biasanya disajikan dalam bentuk tabel maupun grafik. Grafik kontinyu
yang menggambarkan fenomena aliran (tinggi muka air, debit, kecepatan dll) dengan waktu
disebut hidrograf. Umumnya ada dua macam hidrograf, yaitu : hidrograf tinggi muka air (stage
hydrograph) dan hidrograf aliran (discharge hydrograph).
Hidrograf Satuan
Hidrograf satuan didefinisikan sebagai hidrograf limpasan langsung yang disebabkan
oleh curah hujan efektif dengan intensitas seragam jatuh merata diseluruh daerah aliran sungai
dengan durasi yang khas. Satuan hujan efektif biasanya 1 mm atau satuan limpasan langsung
setebal 1 mm di seluruh DAS. Untuk menghitung debit banjir menggunakan metode hidrograf
satuan, diperlukan curah hujan efektif sebagai masukan. Persamaan umum yang digunakan untuk
merubah hietograf hujan efektif menjadi limpasan adalah :

dimana Qn adalah ordinat limpasan ke-n, Pi adalah curah hujan efektif, dan Uj adalah ordinat
dari hidrograf satuan (j = n – i + 1).
Hidrograf Satuan Sintetik
Hidrograf satuan sintetik merupakan hidrograf satuan yang dihasilkan dari parameter-
parameter fisik suatu DAS. Parameter hidrograf satuan sintetik yang dikemukakan adalah waktu
tenggang (time lag, tl), waktu dasar (time base, tb), dan debit puncak (peak discharge, Qp). Secara
garis besar ada tiga tipe hidrograf satuan sintetik, yaitu:
1) Berdasarkan hubungan karakteristik hidrograf dengan karakteristik DAS
2) Berdasarkan pada model simpanan DAS (model Clark, 1945).
3) Berdasarkan pada hidrograf satuan yang tidak berdimensi (model SCS, 1972)
Model Snyder pada dasarnya menentukan hidrograf satuan sintetik yang dihitung
berdasarkan rumus empiris dan koefisien empiris, dengan menghubungkan komponen hidrograf
satuan dan karakteristik DAS. Parameter yang menentukan bentuk hidrograf satuan adalah luas
DAS, panjang sungai utama, dan panjang sungai utama yang diukur dari tempat pengamatan
(outlet) sampai dengan titik pada sungai utama yang berjarak paling dekat dengan titik berat DAS
(length to centroid). Clark (1945) menurunkan hidrograf satuan sintetik suatu DAS berdasarkan
dua proses penting selama transformasi curah hujan efektif menjadi limpasan, yaitu: • Translation
atau pergerakan hujan efektif dari tempat asalnya melalui drainase sampai ke outlet, dan •
Attenuation atau pengurangan besarnya debit aliran akibat adanya bagian dari hujan efektif yang
tersimpan dalam DAS. Proses translasi didasarkan pada kurva luas-waktu (time-area), yang
mencirikan kontribusi luas simpanan DAS terhadap debit aliran sebagai fungsi dari waktu, dan
waktu konsentrasi (time of concentration, tc), sedangkan proses attenuation didasarkan pada model
linear reservoir.
Aliran Dasar
Aliran dasar (baseflow) merupakan aliran air di sungai pada saat tidak terjadi limpasan.
Aliran dasar terjadi akibat limpasan yang berasal dari kejadian presipitasi terdahulu yang
tersimpan secara temporer dalam suatu DAS, ditambah dengan limpasan subpermukaan yang
tertunda dari suatu kejadian hujan. Pemisahan aliran dasar dari total limpasan diperlukan untuk
menghitung aliran langsung yang nantinya dipakai untuk membuat hidrograf satuan. Pemisahan
aliran dasar dari total limpasan didasarkan pada analisis terhadap kurva resesi (recession curve).
Pada umumnya kurva resesi diekspresikan dalam bentuk persamaan eksponensial (USACE 2000):

dimana, Qt adalah debit pada periode waktu t, Qo adalah debit awal (pada t=0), dan k adalah
konstanta resesi.
Penelusuran Banjir
Penelusuran banjir (routing) digunakan untuk memprediksi variasi temporal dan spasial
dari suatu gelombang banjir yang merambat sepanjang aliran sungai ataupun reservoir, atau bisa
juga digunakan untuk memprediksi aliran outflow hidrograf dari suatu DAS berdasarkan input
curah hujan. Teknik penelusuran banjir secara umum dapat diklasifikasi menjadi dua kategori:
penulusuran banjir hidrologis dan penelusuran banjir hidrolik (Viessman et al 1977). Penulusuran
banjir secara hidrologis dibangun berdasarkan persamaan kontinuitas dengan beberapa analisis dan
asumsi mengenai hubungan antara simpanan dengan alirannya di dalam sistem. Penelusuran banjir
secara hidrolik lebih kompleks dan lebih akurat dibandingkan secara hidrologis, karena
menggabungkan persamaan kontinuitas dan persamaan momentum untuk aliran tak jenuh pada
saluran terbuka. Bentuk persamaan diferensial dari aliran tak jenuh tersebut biasanya dipecahkan
dengan metode numerik, baik secara implisit maupun eksplisit dengan bantuan program komputer.
Metode yang paling umum digunakan untuk penulusuran banjir hidrologis adalah metode
Muskingum yang dikembangkan oleh Mc Carthy (1938), berdasarkan persamaan kontinuitas dan
hubungannya dengan simpanan yang bergantung pada inflow dan outflow.

Model HEC-HMS
HEC-HMS merupakan salah satu program pemodelan sistem hidrologi yang dimiliki US Army
Corps of Engineers (USACE) yang dibangun oleh Hydrologic Engineering Center (HEC) sebagai
pengganti dari program HEC-1. Dengan beberapa kemampuan tambahan serta tampilan graphical
user interface menjadikan HEC-HMS lebih memiliki keunggulan dibandingkan program
terdahulunya tersebut. HEC-HMS didesain untuk mensimulasi respon limpasan permukaan dari
suatu DAS akibat input curah hujan dengan merepresentasikan DAS sebagai suatu sistem hidrologi
dengan komponen-komponen hidrolika yang saling berhubungan (topologic tree diagram). Setiap
komponen memodelkan suatu aspek dari proses hujan-limpasan untuk suatu subDAS dari
keseluruhan DAS. Hasil luaran program adalah perhitungan hidrograf aliran sungai pada lokasi
yang dikehendaki dalam DAS (USACE 2000).
Dalam HEC-HMS, proses hujan-limpasan yang terjadi dalam suatu DAS dibagi menjadi enam
komponen utama :
• Komponen meteorologi
• Komponen loss
• Komponen direct runoff (limpasan langsung)
• Komponen baseflow (aliran dasar)
• Komponen routing (penelusuran banjir)
• Komponen reservoir
Perhitungan pertama dilakukan pada komponen meteorologi. Pada komponen ini, analisis
meteorologi dilakukan terhadap data presipitasi, dimana diupayakan agar curah hujan terdistribusi
ke seluruh DAS secara spasial (dengan cara interpolasi, ekstrapolasi) dan temporal (pengisian data
yang tidak terukur, pembangkit data presipitasi hipotesis). Curah hujan yang terdistribusi spasial
dan temporal akan jatuh baik pada pemukaan pervious maupun impervious. Sebagian hujan yang
jatuh pada permukaan pervious akan hilang akibat intersepsi, infiltrasi, evaporasi dan transpirasi,
yang dimodelkan dalam komponen loss. Curah hujan efektif yang berasal dari komponen loss akan
berkontribusi terhadap aliran limpasan langsung dan aliran airbumi dalam akuifer. Curah hujan
yang jatuh pada permukaan impervious akan langsung menjadi limpasan tanpa mengalami
berbagai bentuk kehilangan (losses), yang ditransformasi menjadi aliran permukaan (overland
flow) dalam komponen direct runoff. Pergerakan air dalam akuifer dimodelkan dalam komponen
baseflow. Baik baselow maupun overland flow akan mengalir pada saluran sungai. Proses
translation dan attenuation aliran sungai akan disimulasi pada komponen routing. Terakhir, efek
dari fasilitas hidrolik (bendungan) dan cekungan alami (danau, kolam, lahan basah) akan
dimodelkan dalam komponen reservoir.

Alat dan Data


Data dan alat yang digunakan dalam pengerjaan adalah sebagai berikut:
• Data curah hujan harian tahun yang disediakan
• Data curah hujan kumulatif harian
• Peta DAS Sungai Kuantan
• Seperangkat komputer dengan program HEC-HMS, Autocad serta Microsoft Office Excel.
BAB III

PERHITUNGAN DAN GRAFIK

3.1. Pengerjaan
Untuk menjalankan program HEC-HMS 3.5 pada komputer dengan sistem operasi Windows,
diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

 Setelah program HEC-HMS terinstal pada komputer, buka program dengan


cara doubleclick ikon yang terletak pada desktop
 Maka akan keluar tampilan awal program HEC-HMS seperti dibawah ini.

 Susunan konfigurasi DAS berdasarkan elemen-elemen hidrologi dengan


menggunakan ikon-ikon yang terdapat pada toolbar, yaitu :
Membuat Project Baru
1. Untuk memulai project baru maka pilih menu File -New… - Create a New Project atau
dapat juga dengan meng-klik

a. Kemudian isikan Name dan Description seperti yang ditunjukkan dalam


gambar dibawah ini. Menggunakan isian tersebut, makafile projectakan
tersimpan dalam folder. Atur Default Unit System menjadi Metric dan klik
tombol Create untuk membuat project

b. Atur pilihan project sebelum membuat komponen-komponen model.Pilih


menu Tools - Program Settings…Atur Loss menjadi SCS Curve Number,
Transform menjadi SCS Unit Hydrograph, Baseflow menjadi None,
Routingmenjadi Muskingum, Gain Loss menjadi None , Precipitation
menjadi
Specified Hyetograph, Evaporation menjadi None, dan Snowmelt menjadi
None. Kliktombol OK untuk menyimpan dan menutup jendela Program
Settings.
2. Membuat HMS Component Models
HMS model components terdiri dari basin model, meteorologic model dan
control specifications.

Pembuatan Basin Model


Pembuatan basin model langkahnya adalah pilih menu : Component- Basin Model Manager

dilanjutkan memasukan background map dari file Autocad dengan format


dxf.
Lalu memasukan creation tool seperti subbasin, junction, dan reach sesuai
peta sungai.

Berikut adalah gambaran hasilnya, didapat 55 subbasin, 27 juntion dan 74 reach

 Sub-Basin
Pada kolom Subbasin yang perlu dilengkapi yaitu :

 Downstream
 Area (km)
 Loss Method : SCS Curve Number
 Transform Method : Clark Unit Hydrograph
 Baseflow Method : Constant Monthly

Pada kolom Loss, yang perlu dilengkapi yaitu :

 Initial Abstraction (mm)


1000
Ia = 0.2 × − 10
CN
1000
= 0.2 × − 10
55

= 1.6364
 Curve Number = 55
 Impervious = 0.0 %

Pada kolom Transform, yang perlu dilengkapi yaitu :

 Time of Concentration (hr)


 Storage Coefficient (hr)
Pada kolom Baseflow, yang perlu dilengkapi yaitu debit baseflow pada masing-masing bulan.
Karena metode yang digunakan adalah Constant Monthly, maka besar data debit yang dimasukan
di tiap bulan adalah sama. Disesuaikan dengan hasil perhitungan pada masing-masing subbasin.

Pembuatan Meteorologic Model (Model Data Curah Hujan)


Meteorologic model dapat dibuatdengan prosedur yang sama seperti pembuatan basin model
yaitudengan cara pilih menu Component - Meteorologic Model Manager
 Reach

Pada kolom Reach, yang perlu dilengkapi yaitu :

 Downstream
 Routing Method : Lag

Pada kolom Routing, yang perlu dilengkapi yaitu :

 Lag (min) = disesuaikan berdasarkan hasil perhitungan pada masing-masing reach.


Meteorologic Models

Langkah :

1. Pilih Components – Meteorologic Model Manager

2. Untuk Create a Meteorologic Model, klik tombol New…

3. Lalu berilah nama pada kolom Name contohnya “Met 1” lalu klik tombol Create.
4. Pilih Meterologic Models – Met 1 – Precipitation Gages – Subbasin 1 – Gage Weights.

Pada kolom Meteorology Model, yang perlu dilengkapi yaitu :

 Precipitation : Gage Weights


Pada kolom Basins, data yang harus dilengkapi atau diganti yaitu :

 Include Subbasins : Yes

Pada kolom Gage Selections, data yang perlu dilengkapi atau diganti yaitu :

 Use Gages : Yes


Pada kolom Gage Weights, data yang perlu dilengkapi yaitu :

 Depth Weight : 1
 Time Weight : 1

Diisi 1 karena stasiun hujan yang digunakan jumlahnya hanya satu.

Pembuatan Control Specifications


Control Specifications memuat input waktu kapan dimulai dan berakhirnya eksekusi (running)
dari program serta interval waktu yang diinginkan (15menit,1jam, atau 1hari). Prosedur yang
digunakan sama seperti pembuatan basinmodel maupun meteorologic model yaitu dengan cara
pilih menu Component - Control Specifications Manager.

Langkah :

1. Pilih Components – Control Specifications Manager

2. Untuk Create a New Control Specifications, klik tombol New…


3. Lalu berilah nama pada kolom Name contohnya “Jan 2014” (disamakan dengan bulan
yang ingin diuji) lalu klik tombol Create.

4. Isilah tanggal dan waktu yang ingin di uji pada kolom yang tersedia. Ubahlah time
interval menjadi per 1harian.

Pada kolom Control Spesifications, data yang harus dilengkapi yaitu :

 Start Date (ddMMMYYYY) : 01jan2014


 Start Time (HH:mm) : 00:00
 End Date (ddMMMYYYY) : 31jan2014
 End Time (HH:mm) : 00:00
 Time Interval : 1 day
Time Series Data

Langkah :

1. Pilih Components – Time Series Data Manager

2. Pilih Precipitation Gages.

3. Untuk Create a New Time-Series Data, klik tombol New…

4. Lalu berilah nama pada kolom Name lalu klik tombol Create.
5. Ubah Time Interval menjadi per satu harian.

Pada kolom Time Window, data yang harus dilengkapi yaitu :

 Start Date (ddMMMYYYY) : 01Jan2014


 Start Time (HH:mm) : 00:00
 End Date (ddMMMYYYY) : 31Jan2014
 End Time (HH:mm) : 00:00

Memasukan data hujan

Input data hujan yang telah dipilihdari data hujan yang diesediakan pada table di gage pada
Components Time Series Data.
Menjalankan Simulasi
1. Pilih Compute pada toolbar, lalu klik Create Simulation Run.

2. Ikuti tahapannya lalu klik tombol Next.


Lalu klik Finish.
menjalankan simulasi dengan create a simulation run. Lalu memelih run yang telah dibuat dengan
compute select run, dan Compute Current Run

Setelah run selesai dijalankan akan muncul NOTE 10185: Finished computing simulation run "Run 1"

Contoh Pehitungan dan Data Hujan

Contoh Perhitungan pada Sub-Basin

Sub-Basin 1

A = 27.6251km

∆h = 184 m

L = 4.700 km

Slope (m/km) :

S = ∆h/L

= 184 / 4,700
= 39.171439m/km

Time of Concentration (hr) :

Tc = 2.32 × A−0.1188 × L0.9573 × S −0.5074

= 2,32 × 27,6251−0.1188 × 4,7000.9573 × 39,1714−0.5074

= 1.069421 hr

Storage Coefficient (hr) :

R = 2.976 × A−0.1943 × L0.9995 × S −0.4588

= 2,976 × 27,6251−0.1943 × 4, ,7000.9995 × 39,1714−0.4588

= 1.362215hr

Baseflow (m3/s) :

Qb = 0.11 × A0.85889

= 0.11 × 27,62510.85889

= 1.902454 m3/s

Untuk perhitungan subbasin selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut:


Sub- R = storage
Basin A h L S Tc coeff Qb
km2 m km m/km hr hr m3/s
1 27.6251 184 4.70 39.171439 1.069421 1.362215 1.902454
2 30.1937 448 5.54 80.796422 0.858984 1.133673 2.053421
3 17.4103 200 2.60 76.923077 0.455354 0.605323 1.279702
4 10.5425 500 3.22 155.298795 0.415224 0.598570 0.831742
5 10.5425 500 4.51 110.822971 0.680639 0.979066 0.831742
6 23.49 122 4.44 27.491719 1.235664 1.562424 1.655123
7 37.69 234 6.15 38.048162 1.353842 1.701386 2.484263
8 44.627 220 5.64 39.010551 1.205904 1.492611 2.872206
9 48.65 96 4.09 23.494860 1.134036 1.342218 3.093223
10 18.311 96 4.45 21.573519 1.443152 1.837854 1.336360
11 57.01 25 5.66 4.418913 3.547606 3.878191 3.544553
12 34.65 65 5.50 11.818397 2.223805 2.644620 2.311151
13 21.306 199 2.84 70.026040 0.507695 0.664153 1.522034
14 33.57 115 4.33 26.558891 1.177255 1.445049 2.249143
15 33.604 24 5.42 4.427227 3.622761 4.114549 2.251099
16 39.63 258 5.33 48.384374 1.039199 1.308414 2.593699
Sub- R = storage
Basin A h L S Tc coeff Qb
km2 m km m/km hr hr m3/s
17 35.73 129 4.73 27.244504 1.256615 1.542929 2.372888
18 40.715 196 5.73 34.183264 1.324492 1.641373 2.654573
19 23.95 159 4.87 32.620069 1.236581 1.580576 1.682924
20 26.95 83 4.71 17.636684 1.610809 1.977626 1.862453
21 21.105 66 6.24 10.570147 2.818571 3.479538 1.509712
22 31.078 85 7.06 12.036250 2.835449 3.438929 2.104969
23 33.85 123 6.52 18.850864 2.072359 2.543808 2.265246
24 24.02 7 1.93 3.626191 1.552604 1.714810 1.687147
25 22.93 164 2.15 76.201097 0.369516 0.477066 1.621176
26 33.42 373 6.40 58.260313 1.149718 1.491071 2.240508
27 30.122 227 4.15 54.746286 0.792596 1.014124 2.049232
28 16.97 200 5.53 36.146756 1.380618 1.830007 1.251855
29 56.73 400 3.98 100.558097 0.518975 0.650881 3.529596
30 18.19 128 2.79 45.914341 0.629211 0.815426 1.328772
31 16.695 113 1.75 64.615737 0.342022 0.444754 1.234411
32 75.55 254 4.45 57.104317 0.743889 0.892428 4.514290
33 17.43 157 4.07 38.544633 0.993563 1.301486 1.280945
34 16.802 96 6.15 15.619661 2.339764 2.992908 1.241213
35 23.781 68 6.92 9.830709 3.179901 3.893477 1.672719
36 15.854 197 5.55 35.503172 1.408405 1.875039 1.180810
37 21.438 145 3.92 36.966221 0.955116 1.227269 1.530170
38 14.292 372 4.37 85.086917 0.728405 1.009568 1.080182
39 4.7374 100 3.51 28.490028 1.172587 1.659575 0.418415
40 5.53 245 3.39 72.320453 0.693651 1.013754 0.477872
41 14.85 248 3.33 74.474474 0.597814 0.811470 1.116289
42 37.89 366 1.74 210.465785 0.169518 0.219396 2.495581
43 35.44 158 3.00 52.610549 0.582542 0.724909 2.356337
44 29.85 72 7.59 9.481294 3.447236 4.158043 2.033329
45 41.85 91 7.79 11.676996 3.054225 3.631703 2.718008
46 17.02 45 8.54 5.269568 5.555031 6.827771 1.255023
47 19.205 11 7.00 1.571473 8.363973 9.524955 1.392209
48 23.701 48 9.73 4.932487 6.258702 7.520009 1.667885
49 17.45 14 8.02 1.745745 9.135280 10.593184 1.282208
50 17.589 128 5.15 24.858230 1.551816 2.008282 1.290975
51 47.56 61 6.90 8.835970 3.085669 3.566642 3.033604
52 20.58 18 6.08 2.958483 5.261969 6.111044 1.477399
53 12.57 52 6.77 7.676410 3.811762 4.834497 0.967388
54 3.446 48 1.22 39.344262 0.375910 0.529441 0.318337
55 36.35 29 3.15 9.206349 1.472159 1.683313 2.408210

Contoh Perhitungan pada Reach

Reach 1

L = 3182.3m
n = 0,03

Lebar Sungai = 1

∆h = 50 m

S = ∆h/L

= 0.015712

L ×n
Tc = 2
3600 ×1 ×S0.5 ×(lebar sungai3 )

3182,3 ×0,03
= 2
3600 ×1 ×0,01570.5 ×(13 )

= 0.211566

Time Lag (min) :

T.lag = 0,6 × Tc

= 0,6 × 211566

= 0,1269 hr

= 0,1269 hr × 60

= 7,6163 min

Hasil perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah :

Tlag
Reach L n S Tc B Tlag (min)
R1 3182.3 0.03 0.015712 0.211566 1 0.126939 7.616368
R2 4998.4 0.03 0.010003 0.416467 1 0.24988 14.9928
R3 548.7 0.03 0.091124 0.015147 1 0.009088 0.545304
R4 2714.6 0.03 0.018419 0.166683 1 0.10001 6.000605
R5 4675.6 0.03 0.010694 0.376782 1 0.226069 13.56414
R6 2096.1 0.03 0.019083 0.126446 1 0.075868 4.552073
R7 3120 0.03 0.012821 0.229626 1 0.137775 8.266528
R8 3742.2 0.03 0.010689 0.301633 1 0.18098 10.8588
R9 3638.8 0.03 0.010993 0.289218 1 0.173531 10.41187
R10 2700 0.03 0.014815 0.184856 1 0.110914 6.654829
R11 2714.6 0.03 0.014735 0.186358 1 0.111815 6.70888
Tlag
Reach L n S Tc B Tlag (min)
R12 5098.5 0.03 0.007845 0.479681 1 0.287809 17.26851
R13 5252.7 0.03 0.007615 0.501606 1 0.300964 18.05781
R14 7983.7 0.03 0.00501 0.939929 1 0.563957 33.83745
R15 3260 0.03 0.01227 0.245253 1 0.147152 8.829125
R16 971.6 0.03 0.041169 0.039904 1 0.023943 1.436556
R17 9123.6 0.03 0.004384 1.148254 1 0.688953 41.33716
R18 5695.1 0.03 0.007024 0.566292 1 0.339775 20.38653
R19 6377.6 0.03 0.006272 0.671081 1 0.402648 24.1589
R20 4099.9 0.03 0.009756 0.345898 1 0.207539 12.45235
R21 3150 0.03 0.012698 0.232946 1 0.139767 8.386043
R22 4290.9 0.03 0.006992 0.427642 1 0.256585 15.39512
R23 10801.7 0.03 0.002777 1.708033 1 1.02482 61.48919
R24 7600 0.03 0.003947 1.008042 1 0.604825 36.2895
R25 3132.9 0.03 0.009576 0.266795 1 0.160077 9.604625
R26 4750 0.03 0.006316 0.498079 1 0.298848 17.93086
R27 5370.6 0.03 0.005586 0.598815 1 0.359289 21.55732
R28 3845 0.03 0.007802 0.362746 1 0.217648 13.05886
R29 6247 0.03 0.004802 0.751217 1 0.45073 27.04381
R30 2003.8 0.03 0.014972 0.136471 1 0.081882 4.912948
R31 7210.4 0.03 0.004161 0.931531 1 0.558918 33.5351
R32 10298.6 0.03 0.002913 1.590104 1 0.954062 57.24373
R33 6150 0.03 0.004878 0.733788 1 0.440273 26.41638
R34 12246.4 0.03 0.00245 2.061915 1 1.237149 74.22895
R35 7775 0.03 0.003859 1.043059 1 0.625835 37.55011
R36 8872.4 0.03 0.003381 1.27151 1 0.762906 45.77436
R37 6423.2 0.03 0.004671 0.783223 1 0.469934 28.19602
R38 6603.1 0.03 0.004543 0.816357 1 0.489814 29.38884
R39 2723.8 0.03 0.011014 0.216282 1 0.129769 7.786162
R40 5122.3 0.03 0.005857 0.557771 1 0.334662 20.07974
R41 3377.9 0.03 0.008881 0.298695 1 0.179217 10.75303
R42 3910 0.03 0.007673 0.371983 1 0.22319 13.39139
R43 3481.3 0.03 0.008617 0.312515 1 0.187509 11.25053
R44 3320 0.03 0.009036 0.291048 1 0.174629 10.47774
R45 2160 0.03 0.013889 0.152735 1 0.091641 5.498462
R46 4567.6 0.03 0.006568 0.469667 1 0.2818 16.90802
R47 2325.3 0.03 0.012902 0.170599 1 0.102359 6.141566
R48 4855.4 0.03 0.006179 0.514749 1 0.308849 18.53097
R49 7608.8 0.03 0.003943 1.009793 1 0.605876 36.35255
R50 2864.1 0.03 0.010474 0.233206 1 0.139924 8.395429
R51 2165.9 0.03 0.013851 0.153361 1 0.092017 5.521006
R52 4203.3 0.03 0.007137 0.414614 1 0.248768 14.9261
R53 6831.5 0.03 0.004391 0.859077 1 0.515446 30.92678
R54 7277.9 0.03 0.004122 0.944642 1 0.566785 34.00711
R55 11199.3 0.03 0.002679 1.803202 1 1.081921 64.91528
R56 3806.3 0.03 0.007882 0.357283 1 0.21437 12.8622
R57 5263.3 0.03 0.0057 0.580959 1 0.348575 20.91452
R58 5181.4 0.03 0.00579 0.567452 1 0.340471 20.42826
Tlag
Reach L n S Tc B Tlag (min)
R59 5581.1 0.03 0.005375 0.634363 1 0.380618 22.83707
R60 6157.7 0.03 0.004872 0.735167 1 0.4411 26.46601
R61 12564.8 0.03 0.002388 2.142849 1 1.285709 77.14255
R62 7335.9 0.03 0.004089 0.955957 1 0.573574 34.41444
R63 6926.6 0.03 0.004331 0.877078 1 0.526247 31.57481
R64 4450.7 0.03 0.006741 0.451753 1 0.271052 16.26309
R65 6407.4 0.03 0.004682 0.780335 1 0.468201 28.09205
R66 1474.2 0.03 0.02035 0.086118 1 0.051671 3.100239
R67 23984.9 0.03 0.001251 5.651516 1 3.39091 203.4546
R68 11752.7 0.03 0.002553 1.938495 1 1.163097 69.78581
R69 13710.7 0.03 0.002188 2.442573 1 1.465544 87.93263
R70 17039.9 0.03 0.001761 3.384221 1 2.030532 121.8319
R71 11752.7 0.03 0.002553 1.938495 1 1.163097 69.78581
R74 3112.3 1.03 0.009639 5.713597 2 3.428158 205.6895
Hasil Perhitungan dan Grafik

Tabel Hasil Pengerjaan Pada Subbasin HEC – HMS

Peak
Drainage Area Volume
Hydrologic Elements Discharge Time of Peak
(Km²) (m³/s) mm
Subbasin-3 17.4103 5.7000 22Jan2014, 00:00 272.54
Reach-3 17.4103 5.7000 22Jan2014, 00:00 272.54
Subbasin-4 10.5425 3.5000 22Jan2014, 00:00 286.52
Reach-4 10.5425 3.5000 22Jan2014, 00:00 286.52
Subbasin-5 10.5425 3.5000 22Jan2014, 00:00 286.52
Reach-11 10.5425 3.5000 22Jan2014, 00:00 286.52
Junction-1 38.4953 12.7000 22Jan2014, 00:00 280.2
Reach-5 38.4953 12.6000 22Jan2014, 00:00 280.2
Subbasin-2 30.1937 9.7000 22Jan2014, 00:00 258.3
Reach-2 30.1937 9.7000 22Jan2014, 00:00 258.3
Junction-2 68.6890 22.3000 22Jan2014, 00:00 270.57
Reach-6 68.6890 22.3000 22Jan2014, 00:00 270.57
Subbasin-1 27.6251 8.9000 22Jan2014, 00:00 260.53
Reach-1 27.6251 8.9000 22Jan2014, 00:00 260.53
Subbasin-28 17.4103 5.6000 22Jan2014, 00:00 273.23
Reach-7 16.9700 5.5000 22Jan2014, 00:00 273.23
Junction-3 113.2841 36.7000 22Jan2014, 00:00 268.52
Reach-9 113.2841 36.6000 22Jan2014, 00:00 268.52
Subbasin-6 23.4900 7.6000 22Jan2014, 00:00 264.66
Reach-8 23.4900 7.6000 22Jan2014, 00:00 264.66
Subbasin-33 17.4300 5.7000 22Jan2014, 00:00 272.51
Reach-10 17.4300 5.7000 22Jan2014, 00:00 272.51
Junction-4 154.2041 49.9000 22Jan2014, 00:00 268.38
Reach-12 154.2041 49.8000 22Jan2014, 00:00 268.38
Subbasin-7 37.6900 12.1000 22Jan2014, 00:00 252.87
Reach-13 37.6900 12.0000 22Jan2014, 00:00 252.87
Junction-5 191.8941 61.7000 22Jan2014, 00:00 265.34
Reach-14 191.8941 61.0000 22Jan2014, 00:00 265.34
Subbasin-11 57.0100 18.0000 22Jan2014, 00:00 243.18
Reach-17 57.0100 17.7000 22Jan2014, 00:00 243.18
Subbasin-10 18.3110 6.0000 22Jan2014, 00:00 271.19
Reach-16 18.3110 6.0000 22Jan2014, 00:00 271.19
Junction-8 75.3210 23.7000 22Jan2014, 00:00 249.99
Peak
Drainage Area Volume
Hydrologic Elements Discharge Time of Peak
(Km²) (m³/s) mm
Reach-20 75.3210 23.6000 22Jan2014, 00:00 249.99
Subbasin-12 34.6500 11.1000 22Jan2014, 00:00 254.91
Reach-18 34.6500 11.0000 22Jan2014, 00:00 254.91
Subbasin-13 21.3057 6.9000 22Jan2014, 00:00 267.19
Reach-19 21.3057 6.9000 22Jan2014, 00:00 267.19
Junction-9 55.9557 17.9000 22Jan2014, 00:00 259.59
Reach-22 55.9557 17.8000 22Jan2014, 00:00 259.59
Subbasin-49 17.4500 5.7000 22Jan2014, 00:00 272.48
Reach-21 17.4500 5.7000 22Jan2014, 00:00 272.48
Junction-10 148.7267 47.1000 22Jan2014, 00:00 256.24
Reach-23 148.7267 46.0000 22Jan2014, 00:00 256.24
Subbasin-35 23.7810 7.7000 22Jan2014, 00:00 264.34
Reach-15 23.7810 7.7000 22Jan2014, 00:00 264.34
Subbasin-34 16.8022 5.5000 22Jan2014, 00:00 273.5
Reach-24 16.8022 5.4000 22Jan2014, 00:00 273.5
Junction-6 381.2040 120.1000 22Jan2014, 00:00 262.09
Reach-25 381.2040 119.7000 22Jan2014, 00:00 262.09
Subbasin-16 39.6300 12.7000 22Jan2014, 00:00 251.67
Reach-27 39.6300 12.6000 22Jan2014, 00:00 251.67
Subbasin-17 35.7300 11.4000 22Jan2014, 00:00 254.16
Reach-28 35.7300 11.4000 22Jan2014, 00:00 254.16
Junction-28 75.3600 23.9000 22Jan2014, 00:00 252.85
Reach-30 75.3600 23.9000 22Jan2014, 00:00 252.85
Subbasin-15 33.6040 10.8000 22Jan2014, 00:00 255.66
Reach-29 33.6040 10.7000 22Jan2014, 00:00 255.66
Junction-13 108.9640 34.6000 22Jan2014, 00:00 253.72
Reach-31 108.9640 34.2000 22Jan2014, 00:00 253.72
Subbasin-38 14.2922 4.7000 22Jan2014, 00:00 277.92
Reach-26 14.2922 4.7000 22Jan2014, 00:00 277.92
Junction-11 504.4602 158.6000 22Jan2014, 00:00 260.73
Reach-32 504.4602 155.3000 22Jan2014, 00:00 260.73
Subbasin-18 40.7150 13.0000 22Jan2014, 00:00 251.02
Reach-34 40.7150 12.6000 22Jan2014, 00:00 251.02
Subbasin-37 21.4384 7.0000 22Jan2014, 00:00 267.03
Reach-33 21.4384 6.9000 22Jan2014, 00:00 267.03
Junction-14 566.6136 174.8000 22Jan2014, 00:00 260.27
Reach-41 566.6136 174.2000 22Jan2014, 00:00 260.27
Peak
Drainage Area Volume
Hydrologic Elements Discharge Time of Peak
(Km²) (m³/s) mm
Subbasin-9 48.6500 15.4000 22Jan2014, 00:00 246.83
Reach-36 48.6500 15.2000 22Jan2014, 00:00 246.83
Subbasin-8 44.6270 14.2000 22Jan2014, 00:00 248.85
Reach-35 44.6270 14.0000 22Jan2014, 00:00 248.85
Junction-7 93.2770 29.2000 22Jan2014, 00:00 247.79
Reach-38 93.2770 28.9000 22Jan2014, 00:00 247.79
Subbasin-14 33.5700 10.8000 22Jan2014, 00:00 255.69
Reach-37 33.5700 10.7000 22Jan2014, 00:00 255.69
Subbasin-36 15.8540 5.2000 22Jan2014, 00:00 275.08
Reach-42 15.8540 5.2000 22Jan2014, 00:00 275.08
Junction-12 142.7010 44.7000 22Jan2014, 00:00 252.68
Reach-39 142.7010 44.6000 22Jan2014, 00:00 252.68
Subbasin-19 23.9500 7.8000 22Jan2014, 00:00 264.16
Reach-40 23.9500 7.7000 22Jan2014, 00:00 264.16
Junction-15 733.2646 226.5000 22Jan2014, 00:00 258.92
Reach-46 733.2646 225.1000 22Jan2014, 00:00 258.92
Subbasin-23 33.8500 10.9000 22Jan2014, 00:00 255.48
Subbasin-40 5.5300 1.9000 22Jan2014, 00:00 306.01
Reach-43 33.8500 10.8000 22Jan2014, 00:00 255.48
Reach-45 5.5300 1.9000 22Jan2014, 00:00 306.01
Subbasin-39 4.7374 1.6000 22Jan2014, 00:00 310.95
Reach-44 4.7374 1.6000 22Jan2014, 00:00 310.95
Junction-19 777.3820 239.5000 22Jan2014, 00:00 259.42
Reach-47 777.3820 238.9000 22Jan2014, 00:00 259.42
Subbasin-51 47.5600 15.1000 22Jan2014, 00:00 247.35
Subbasin-24 24.0200 7.8000 22Jan2014, 00:00 264.08
Reach-48 24.0200 7.7000 22Jan2014, 00:00 264.08
Junction-20 848.9620 261.8000 22Jan2014, 00:00 258.88
Reach-55 848.9620 255.7000 22Jan2014, 00:00 258.88
Subbasin-22 31.0780 10.0000 22Jan2014, 00:00 257.59
Reach-50 31.0780 10.0000 22Jan2014, 00:00 257.59
Subbasin-21 21.1050 6.9000 22Jan2014, 00:00 267.44
Reach-49 21.1050 6.8000 22Jan2014, 00:00 267.44
Subbasin-50 17.5890 5.8000 22Jan2014, 00:00 272.27
Subbasin-54 3.4460 1.2000 22Jan2014, 00:00 321.47
Junction-17 73.2180 23.7000 22Jan2014, 00:00 266.96
Reach-51 73.2180 23.7000 22Jan2014, 00:00 266.96
Peak
Drainage Area Volume
Hydrologic Elements Discharge Time of Peak
(Km²) (m³/s) mm
Subbasin-20 26.9500 8.7000 22Jan2014, 00:00 261.15
Reach-52 26.9500 8.7000 22Jan2014, 00:00 261.15
Junction-18 100.1680 32.3000 22Jan2014, 00:00 265.4
Reach-53 100.1680 32.0000 22Jan2014, 00:00 265.4
Subbasin-25 22.9300 7.4000 22Jan2014, 00:00 265.28
Reach-54 22.9300 7.3000 22Jan2014, 00:00 265.28
Junction-21 972.0600 295.0000 22Jan2014, 00:00 259.7
Reach-57 972.0600 292.9000 22Jan2014, 00:00 259.7
Subbasin-26 33.4200 10.7000 22Jan2014, 00:00 255.79
Reach-56 33.4200 10.7000 22Jan2014, 00:00 255.79
Junction-22 1005.4800 303.6000 22Jan2014, 00:00 259.57
Reach-58 1005.4800 301.5000 22Jan2014, 00:00 259.57
Subbasin-27 30.1220 9.7000 22Jan2014, 00:00 258.36
Reach-61 30.1220 9.4000 22Jan2014, 00:00 258.36
Subbasin-48 23.7010 7.7000 22Jan2014, 00:00 264.43
Reach-59 23.7010 7.6000 22Jan2014, 00:00 264.43
Subbasin-47 19.2050 6.3000 22Jan2014, 00:00 269.92
Junction-23 1078.5080 324.8000 22Jan2014, 00:00 259.83
Reach-62 1078.5080 320.9000 22Jan2014, 00:00 259.83
Subbasin-32 75.5500 23.7000 22Jan2014, 00:00 236.9
Reach-68 75.5500 23.1000 22Jan2014, 00:00 236.9
Subbasin-29 56.7300 17.9000 22Jan2014, 00:00 243.29
Reach-65 56.7300 17.7000 22Jan2014, 00:00 243.29
Subbasin-30 18.1900 5.9000 22Jan2014, 00:00 271.37
Reach-66 18.1900 5.9000 22Jan2014, 00:00 271.37
Junction-25 74.9200 23.7000 22Jan2014, 00:00 250.11
Reach-67 74.9200 21.9000 22Jan2014, 00:00 250.11
Subbasin-45 41.8500 13.3000 22Jan2014, 00:00 250.37
Subbasin-42 37.8900 12.1000 22Jan2014, 00:00 252.74
Reach-70 37.8900 11.6000 22Jan2014, 00:00 252.74
Subbasin-43 35.4400 11.4000 22Jan2014, 00:00 254.36
Reach-69 35.4400 11.0000 22Jan2014, 00:00 254.36
Subbasin-44 29.8500 9.6000 22Jan2014, 00:00 258.59
Subbasin-52 20.5800 6.7000 22Jan2014, 00:00 268.1
Subbasin-31 16.6950 5.5000 22Jan2014, 00:00 273.67
Reach-71 16.6950 5.3000 22Jan2014, 00:00 273.67
Subbasin-53 12.5700 4.2000 22Jan2014, 00:00 281.51
Junction-26 345.3450 106.6000 22Jan2014, 00:00 252.06
Peak
Drainage Area Volume
Hydrologic Elements Discharge Time of Peak
(Km²) (m³/s) mm
Reach-74 345.3450 98.6000 22Jan2014, 00:00 252.06
Subbasin-46 17.0200 5.6000 22Jan2014, 00:00 273.15
Reach-64 17.0200 5.5000 22Jan2014, 00:00 273.15
Subbasin-41 14.8500 4.9000 22Jan2014, 00:00 276.87
Reach-63 14.8500 4.8000 22Jan2014, 00:00 276.87
Junction-24 1455.7230 429.9000 22Jan2014, 00:00 258.32
Reach-60 1455.7230 426.0000 22Jan2014, 00:00 258.32
Subbasin-55 36.3500 11.6000 22Jan2014, 00:00 253.75
Junction-27 1492.0730 437.6000 22Jan2014, 00:00 258.2

Gambar Contoh Grafik pada Subbasin – 2


Gambar Simulation Run pada Subbasin – 2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Tugas Aplikasi Komputer.
Laporan Tugas Aplikasi Komputer ini dibuat sebagai syarat yang harus ditempuh oleh
mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik sebagai tugas pengganti Ujian Akhir
Semester mata kuliah Aplikasi Komputer, serta dapat lebih mengenal dan mengetahui fungsi dari
HEC - HMS.
Dalam penyusunan Laporan Tugas Aplikasi Komputer ini penyusun ingin berterima kasih
kepada :

1. Bapak Bambang Winarta, ST., MT., Ph.D. selaku dosen mata kuliah Aplikasi Komputer.
2. Serta rekan-rekan yang telah membantu proses penyusunan laporan tugas Aplikasi
Komputer ini.

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dari laporan ini. Oleh karena itu, penyusun
mengharap masukan dan kritik yang membangun untuk memperbaiki penyusunan laporan
selanjutnya. Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan informasi bagi kita semua sehingga
bermanfaat bagi penyusun dan para pembaca.

Malang, Mei 2019

Penyusun
TUGAS APLIKASI KOMPUTER
Hydrologic Engineering Center-Hydrologic Modelling System

Dosen Pengampu
Bambang Winarta , ST., MT., Ph.D.

Disusun Oleh :
AHMAD HIRSON KHOIRI
175060407111038
Kelas A

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN

MALANG 2019
BAB IV

KESIMPULAN

Kesimpulan

Dengan adanya aplikasi HEC-HMS kita dapat mengetahui perbedaan debit rancangan di
setiap section, dimana hal tersebut dapat membuat perencanaan yang lebih efisien dibanding
dengan memukul rata debit rancangan di setiap section. HEC-HMS membuat perencanaan
semakin efisien dan cepat dilaksanakan.

HEC-HMS juga dapat digunakan untuk mensimulasi hidrograf aliran berdasarkan data
hujan pada DAS yang tidak terukur. Meskipun demikian, perlu ketelitian yang cukup tinggi dalam
menentukan parameter-parameter yang akan digunakan sebagai data masukan HECHMS,
terutama dalam menentukan parameter bilangan kurva.

Saran
Sebaiknya saat ingin memodelkan suatu DAS memakai HEC-HMS, DAS tersebut
diusahakan memiliki data yang lengkap dan akurat seperti Peta Kontur, Data Curah Hujan, Peta
Topografi, Dan seterusnya. Dikarenakan ketelitian HEC-HMS sangat bergantung pada parameter-
parameter yang dimasukkan.

Disarankan juga saat memakai HEC-HMS dalam penerapan lapangan, agar mendapatkan
hasil yang optimal dan akurat, pemodelan subbasin diusahakan lebih detail. Karena laporan ini
digunakan untuk keperluan akademik maka contoh pemodelan Basin tidak begitu detail dan
kompleks seperti yang seharusnya saat digunakan dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai