Anda di halaman 1dari 6

SKENARIO 2

(Ekstraksi Seri)

Seorang ibu datang ke RSGM Universitas Jember ingin memeriksakan gigi anaknya yang
berumur 9 tahun. Ibu tersebut mengeluhkan gigi depan atas anaknya yang tidak rata.

Hasil pemeriksaan intra oral:

- memiliki gejala DDM dengan keempat insisif permanen RA berdesakan dan keempat insisif
permanen RB sesuai dengan inklinasi yang normal,
- gigi 12 dan 22 rotasi sentris
- tanggal prematur pada gigi 53 dan 63
- gigi 54, 55, 64, 65,73, 74,75,83,84 dan 85 dalam kondisi baik
Hasil pemeriksaan Rӧ:

benih gigi 13 14 15 23 24 25 33 34 35 43 44 dan 45 lengkap dengan pola erupsi normal.

Hasil analisa model:

- klasifikasi maloklusi klas I Angle


- relasi molar permanen neutroklusi
- diskrepansi/kekurangan tempat RA = 11 mm dan RB = 10 mm.
Diagnosis: klas I Angle dengan berdesakan anterior

Macam perawatan: ekstraksi seri

1. DDM : ketidak harmonisan antara volume rahang dan volum gigi karena faktor
herediter, contohnya : diastem dan crowded.

2. Ekstraksi seri : metode ortodonsia pada fase geligi campuran, membutuhkan observasi yang
teliti atau pencabutan yang terencana dengan teknik radiografi
1. Bagaimana ekstraksi seri pd skenario?

2. Apa saja indikasi dan kontraindikasi dilakukan ekstraksi seri?

3. Apa saja keuntungan dan kerugian dilakukan ekstraksi seri?

4. Bagaimana penatalaksanaan ekstraksi seri?

Hal-hal yang perlu diperhatiakn dalam melakukan ekstraksi seri disusun dalam suatu
catatan dan dianalisa dengan lengkap sehingga diperoleh diagnosa yang tepat dan rencana
perawatan diperlukan. Sedangkan untuk menentukan diagnose yang tepat harus dilakukan
pemeriksaan klinik, pembuatan model sudi dan foto periapikal. Keadaan lain yang perlu
dipertimbangkan dalam melakukan ekstraksi seri yaitu :
 Adanya ketidaksetimbangan antara ukuran gigi dan struktur tulang penyokong, apakah
cukup ruangan untuk memperoleh susunan gigi yang baik ;
 Menetapkan apakan penderita dan orang tuanya mengerti bahwa perawatan ekstraksi seri
merupakan prosedur yang berlangsung terus menerus lebih dari 4-5 tahun. Bila
kerjasaman yang baik antara pasien dan operator tidak diharapkan, maka ekstraksi seri
ini sebaiknya tidak dilakukan. Perogram ekstraksi seri yang tidak teratur lebih buruk
daripada tidak dilakukan perawatan sama sekali ;
 Seorang ahli orthodonti harus menyadari bahwa ekstraksi seri bukanlah prosedur yang
berurutan dengan pasti. Program perawatan dapat diubah satu atau beberapa kali selama
periode pengamatan tergantung pada derajat perbaikan yang terjasi, munculnya akibat
lain dari maloklusi dan kecepatan erupsi gigi permanen (Amirudin, 2002).

Perawatan ini bila dilakukan dengan baik dapat memberikan beberapa keuntungan, yaitu :
1. Insisiv berdesakan secara alamiah menjari normal
2. Mengurangi potensi kelainan iatrogenic
3. Meningkatkan kondisi psikologi pasien dan kepatuhan pasien yang lebih baik karena
adanya perbaikan letak gigi
4. Perawatan akhir dengan piranti cekat tidak membutuhkan waktu yang lama yang
secara tidak lansung mengurangi beban biaya dari pasien (Rahardjo, 2009).
Definisi
Ekstraksi seri adalah pencabutan gigi yang terencana dan berurutan pada waktu tertentu
saat masa geligigi campuran. Tindakan ini disebut ekstraksi seri karena secara garis besar
dilakukan pencabutan gigi sulung dan kemudian dilakukan pencabutan gigi permanen dan
diakhiri dengan mekano terapi.

Tujuan ekstraksi seri:


1. Meghilangkan gigi yang berdesakan
2. Menuntun dan mengontrol erupsi gigi-gigi permanen dalam lengkung rahang dan untuk
mencegah agar tidak terjadi maloklusi pada gigi permanen

Indikasi Seri Ekstraksi


1. Adanya Disharmony Dento Maksiler
2. Pada fase geligi pergantian
3. Perawatan hanya dapat dilakukan bila diyakini bahwa basis apikal terlalu kecil untuk
memuat semua geligi dalam lengkung yang rata.
4. Tidak ada kelainan skeletal
5. Hubungan molar Klas I
6. Overbite normal
7. Kurang ruang lebih besar atau sama dengan 10 mm ( crowded berat )
8. Umur : 7 - 8 tahun

Kontra Indikasi Seri Ekstraksi


1. Maloklusi klas I angle dengan kekurangan tempat yang kecil
2. Maloklusi klas II divisi 2 dan klas III angle
3. Openbite
4. Crowded ringan
5. Agenesis
6. Diastema
7. Deep overbite
Keuntungan ekstraksi seri:

1. Dapat meratakan gigi berjejal


2. Sebagai usaha prevetif untuk mencegah pemakain alat ortodonsi cekat
3. Menurunkan kemungkinan terjadinya karies karena gigi berjejal
4. Memungkinkan pergerakan secara fisiologis dari gigi insisive setelah ada ruangan dengan
jalan pencabutn gigi desidui
5. Perawatan akhir dengan piranti cekat tidak butuh waktu lama

Kerugian dari ekstraksi seri, antara lain yaitu:

1. Mungkin dapat merintangi pertumbuhan:

- Terjadinya pergerakan ke distal gigi kaninus dan insisivus karena kurangnya tekanan kea rah
mesial dari premolar

- Mengurangi prognatisme alveolar

- Merintangi pertumbuhan ke depan rahang atas

2. Bertambahnya overbite

3. Miringnya gigi insisivus ke bawah kea rah lingual

4. Terbentuknya banyak jaringan parut yang akan merintangi atau menghambat erupsi gigi
permanen

5. Masuknya atau menonjolnya lidah ke ruangan pencabutan. Hal ini akan mengganggu erupsi
dan susunan yang baik gigi-gigi tetap yang telah bererupsi

6. Sering terjadi setelah pencabutan suatu gigi, ruangannya tidak dapat tertutup seluruhnya.
Penutupan ruangan yang disebabkan oleh gigi-gigi belakang migrasi ke mesial dan
ketidakharmonisan intergiditasi atau hubungan antar tonjol gigi-geligi, dapat menyebabkan
traumatik oklusi
7. Bila ruangan yang terjadi akibat suatu pencabutan tetap terbuka maka pada saat mulut dibuka
akan terlihat. Hal ini akan mengganggu penampilan wajah yang berhubungan dengan faktor
estetik

Penatalaksanaan ekstraksi seri

Tindakan yang mula-mula dilakukan pada pencabutan serial adalah mencabut kaninus
sulung agar terdapat ruangan sehingga insisiv yang berdesakan terkoreksi secara spontan (tanpa
menggunakan peranti ortodonti) kecuali gigi yang terletak rotasi. Bila akar premolar pertama
telah terbentuk setengah atau dua pertiga, molar pertama sulung dicabut untuk mempercepat
erupsi premolar pertama. Ketika premolar pertama telah erupsi gigi ini dicabut agar kaninus
erupsi ke tempat bekas pencabutan premolar pertama. Bila terdapat sisi diastema perlu ditutup
dari distal dengan menggunakan peranti cekat agar gigi-gigi dapat terletak dalam kedudukan
normal. Premolar kedua biasanya akan erupsi secara normal menggantikan kedudukan molar
kedua sulung.

Kadang-kadang kaninus permanen rahang bawah erupsi hampir bersamaan dengan


premolar pertama, sehingga bila tidak terdapat ruangan yang cukup, kaninus permanen akan
terletak lebih labial. Untuk mencegah keadaan ini, bila akar premolar pertama bawah telah
terbentuk setengah atau dua pertiga maka molar pertama sulung dicabut untuk mempercepat
pertumbuhan premolar pertama. Bila premolar pertama ini telah erupsi gigi ini dicabut agar gigi
kaninus permanen erupsi kearah diastema bekas premolar pertama. Masalah dapat timbul apabila
pada foto rontgen terlihat kaninus erupsi terlebih dahulu daripada premolar pertama. Tindakan
yang dapat dilakukan adalah pada saat mencabut molar pertama sulung juga dilakukan enukleasi
pada premolar pertama. Tetapi kekurangan enukleasi adalah tidak terbentuk tulang alveolar
diregio tersebut sedangkan bila premolar erupsi akan terbentuk tulang alveolar dan juga prosedur
yang cukup rumit.

Untuk menghindari operasi pada anak-anak (enukleasi), dilakukan cara lain yaitu mencabut
molar pertama sulung, setelah itu molar kedua sulung dicabut, supaya premolar pertama erupsi
agak ke distal diatas benih premolar kedua. Bila premolar pertama telah erupsi maka harus
dicabut, kemudian perlu pemakaian space maintainer supaya molar pertama permanen tidak
bergerak ke mesial.
Premolar kedua biasanya erupsi secara normal menggantikan molar kedua sulung.
Ruangan bekas pencabutan premolar dipakai oleh kaninus permanen yang bergeser kedistal,
premolar kedua dan molar pertama permanen bergeser ke mesial. Bila pencabutan serial tidak
diikuti oleh perawatan komperhensif dengan piranti cekat maka tidak akan didapatkan susunan
gigi yang ideal, letak akar gigi yang tidak sejajar dan penutupan diastema tidak berhasil dengan
baik.

Apabila terjadi agenisi premolar pertama, cabut molar pertama sulung kemudian kaninus
permanen akan menempati tempat tersebut. Jika agenisi premolar kedua dan bila kaninus
permanen erupsi lebih dulu dari premolar pertama maka cabut molar pertama sulung dan molar
kedua sulung bersama-sama agar kaninus sulung dan premolar pertama dapat erupsi agak ke
distal dan perlu dipasang space maintainer agar molar pertama permanen tidak bergeser ke
mesial

Anda mungkin juga menyukai