Anda di halaman 1dari 10

Struktur dan fungsi sel

Struktur sel terdiri dari dua bagian yaitu protoplasma dan membran
sel.Selain itu sel juga memiliki banyak bentuk antara lain :
1.Bentuk dasar dari sel yang diisolasi adalah bulat, seperti darah, sel lemak dan
seltelur.
2.Bentuk sferikal dasar biasanya berubah karenaspesialisasi sel berdasarkan
fungsinya. Contoh, sebuah sel saraf berbentuk seperti binatang dengan
protesus yang panjang dan sel otot polos berbentuk seperti spindel.
3.Penggepengan sel terjadi karena kontak dengan permukaan, berbentuk
permukaan sel terjadi akibat tekanan dari banyak permukaan.
Selain itu, secara struktur, sel juga dibagi menjadi dua, yaitu sel
eukariotik dan sel prokariotik.
A.Sel prokariotik

Bakteri merupakan salah satu contoh organisme yang memiliki tipel sel
prokariotik.Untuk mempelajari struktur dan fungsi pada sel prokariotik,sel
bakteri merupakan contoh yang cocok untuk mewakili dari berbagai tipe sel
prokariotik.Bakteri memiliki ukuran berkisar antara 0,5-15 nanometer.Struktur
sel bakteri terdiri atas bagian luar sebagai sel penutupnya dan sitoplasma.

Gambar : struktur umum dari sel prokariotik terdiri kapsul,dinding


sel,membran plasma dan sitoplasma yang mengandung
ribosom dan nukleoid
1.Kapsul

Merupakan bagian paling luar berupa lendir yang berfungsi untuk


melindungi sel.bahan kimia pembangun kapsula adalah polisakarida.

2. Dinding sel

Dinding sel bakteri tersusun atas polisakarida, lemak, dan protein.


Dinding sel berfungsi sebagai perlindungan dan pemberi bentuk yang tetap.
Pada dinding sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul.
Berdasarkan struktur dinding selnya bakteri dikelompokkan menjadi bakteri
gram negatif dan bakteri gram positif.

Gambar :Struktur dinding bakteri gram positif dan gram


negatif.Bandingkan komponen utama dari dinding sel bakteri
ini,bagaimana letak dari peptidoglikannya.Peptidoglikan inilah
yang membedakan hasil pewarnaan pada kedua bakteri
tersebut (Sumber :Campbell et all.,2000)

3.Membran sel

Membran sel atau membran plasma tersusun atas molekul lemak dan
protein. Fungsinya sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di
sekitarnya, dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dan ke
dalam sel. Pada membran sel ini bagian dalam terdapat enzim oksida atau
enzim respirasi .Dinding sel membentuk lipatan kedalam yang dinamakan
mesosom dan membentuk lipatan berlapis yang disebut desmosom.Mesosom
ini berfungsi sebagai respirasi,sekresi dan menerima DNA saat konjungasi.

4.Sitoplasma

sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan enzim-enzim.


Enzim-enzim digunakan untuk mencerna makanan secara ekstraseluler dan
untuk melakukan proses metabolisme sel. Didalam sitoplasma terdapat
ribosom dan juga neukloid.Pada beberapa bakteri sitoplasmanya ada yang
mengandung kromophore yaitu bakteri yang mengandung klorofil.

5. Ribosom

Ribosom pada prokariotik memiliki sub unit 50S dan 30S. Sub unit 50S
berbentuk bola dengan 3 tonjolan,sedangkan sub unit 30S berbentuk seperti
batang,berbelah menjadi dua.

Gambar : Bentuk dari ribosom yang terdapat pada sel prokariotik


dimana memiliki 2 tempat berikatan yaitu P-site dan A-site.

6.Nukleoid

Merupakan materi genetik dari sel prokariotik,dimana tidak dibatasi oleh


membran sehingga langsung berbatasan dengan sitoplasma sel prokariotik.
Materi genetiknya berupa DNA atau kromosom bakteri atau genophore.
7.Flagella

Flagella merupakan alat gerak dari bakteri,berbentuk seperti bulu


cambuk. Flagella itu berfungsi agar bakteri dapat bergerak menuju sasarannya.

8.Vili

Vili merupakan bulu-bulu halus yang melekat pada bakteri,berjumlah


banyak.Vili ini berfungsi agar bakteri dapat melekat pada sel inangnya.

B.Sel Eukariotik

Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki sistem endomembran.


Diameter sel eukariota biasanya 10 hingga 100 µm, sepuluh kali lebih besar
daripada bakteri. Sitoplasma eukariotik adalah daerah di antara nukleus dan
membran sel. Sitoplasma ini terdiri dari medium semicair yang disebut sitosol,
yang di dalamnya terdapat organel-organel dengan bentuk dan fungsi
terspesialisasi serta sebagian besar tidak dimiliki prokariota. Kebanyakan
organel dibatasi oleh satu lapis membran, namun ada pula yang dibatasi oleh
dua membran, misalnya nukleus.

Selain nukleus, sejumlah organel lain dimiliki hampir semua sel


eukariota, yaitu (1) mitokondria, tempat sebagian besar metabolisme energi
sel terjadi; (2) retikulum endoplasma, suatu jaringan membran tempat sintesis
glikoprotein dan lipid; (3) badan golgi, yang mengarahkan hasil sintesis sel ke
tempat tujuannya; serta (4) peroksisom, tempat perombakan asam lemak dan
asam amino. Lisosom, yang menguraikan komponen sel yang rusak dan benda
asing yang dimasukkan oleh sel, ditemukan pada sel hewan, tetapi tidak pada
sel tumbuhan. Kloroplas, tempat terjadinya fotosintesis, hanya ditemukan
pada sel-sel tertentu daun tumbuhan dan sejumlah organisme uniseluler. Baik
sel tumbuhan maupun sejumlah eukariota uniseluler memiliki satu atau lebih
vakuola, yaitu organel tempat menyimpan nutrien dan limbah serta tempat
terjadinya sejumlah reaksi penguraian.

1.Nukleus

Nukleus, ditunjukkan pada gambar di bawah ini,hanya terdapat di sel


eukariotik. Merupakan lokasi untuk sebagian besar pembuatan asam nukleat
sel, seperti DNA dan RNA. Ahli biologi Denmark Joachim Hammerling
melaksanakan percobaan ekperimental pada tahun 1943. Pekerjaan yang
dilakukannya adalah menunjukkan peranan nukleus dalam mengatur
bentuk dan ciri-ciri sel. Asam deoksiribosa, DNA, adalah pembawa fisik dari
pewarisan dan dengan perkecualian DNA plastid (cpDNA dan mDNA, berturut
-turut ditemukan dalam kloroplas dan mitokondria), semua DNA terbatas pada
nukleus. Asam ribonukleat, RNA,dibentuk dalam nukleus menggunakan sekuen
basa DNA sebagai template. RNA bergerak keluar ke dalam
sitoplasma dan berfungsi dalam perakitan protein. Nukleolus adalah wilayah
dari nukleus (biasanya dua nukleoli per nukleus) dimana ribosom dibangun.
Selubung nukleus melingkupi nukleus dan memisahkan isinya (yang
disebut nukleoplasma) dari sitoplasma. Selubung ini terdiri dari dua membran
yang masing-masing merupakan lapisan ganda lipid dengan protein terkait.
Membran luar dan dalam selubung nukleus dipisahkan oleh ruangan sekitar
20–40 nm. Selubung nukleus memiliki sejumlah pori yang berdiameter sekitar
100 nm dan pada bibir setiap pori, kedua membran selubung nukleus menyatu.
Di dalam nukleus, DNA terorganisasi bersama dengan protein menjadi
kromatin. Sewaktu sel siap untuk membelah, kromatin kusut yang berbentuk
benang akan menggulung, menjadi cukup tebal untuk dibedakan melalui
mikroskop sebagai struktur terpisah yang disebut kromosom.
Struktur yang menonjol di dalam nukleus sel yang sedang tidak
membelah ialah nukleolus, yang merupakan tempat sejumlah komponen
ribosom disintesis dan dirakit. Komponen-komponen ini kemudian dilewatkan
melalui pori nukleus ke sitoplasma, tempat semuanya bergabung menjadi
ribosom. Kadang-kadang terdapat lebih dari satu nukleolus, bergantung pada
spesiesnya dan tahap reproduksi sel tersebut.
Nukleus mengedalikan sintesis protein di dalam sitoplasma dengan cara
mengirim molekul pembawa pesan berupa RNA, yaitu mRNA, yang disintesis
berdasarkan "pesan" gen pada DNA. RNA ini lalu dikeluarkan ke sitoplasma
melalui pori nukleus dan melekat pada ribosom, tempat pesan genetik
tersebut diterjemahkan menjadi urutan asam amino protein
2. Membran Plasma

Gambar : Membran sel terdiri dari lapisan ganda fosfolipid dan


berbagai protein.

Membran sel yang membatasi sel disebut sebagai membran plasma dan
berfungsi sebagai rintangan selektif yang memungkinkan aliran oksigen,
nutrien, dan limbah yang cukup untuk melayani seluruh volume sel. Membran
sel juga berperan dalam sintesis ATP, pensinyalan sel, dan adhesi sel.

Membran sel berupa lapisan sangat tipis yang terbentuk dari molekul
lipid dan protein. Membran sel bersifat dinamik dan kebanyakan molekulnya
dapat bergerak di sepanjang bidang membran. Molekul lipid membran
tersusun dalam dua lapis dengan tebal sekitar 5 nm yang menjadi penghalang
bagi kebanyakan molekul hidrofilik. Molekul-molekul protein yang menembus
lapisan ganda lipid tersebut berperan dalam hampir semua fungsi lain
membran, misalnya mengangkut molekul tertentu melewati membran. Ada
pula protein yang menjadi pengait struktural ke sel lain, atau menjadi reseptor
yang mendeteksi dan menyalurkan sinyal kimiawi dalam lingkungan sel.
Diperkirakan bahwa sekitar 30% protein yang dapat disintesis sel hewan
merupakan protein membran.

3.Ribosom

Ribosom merupakan tempat sel membuat protein. Sel dengan laju


sintesis protein yang tinggi memiliki banyak sekali ribosom, contohnya sel hati
manusia yang memiliki beberapa juta ribosom. Ribosom sendiri tersusun atas
berbagai jenis protein dan sejumlah molekul RNA.

Ribosom eukariota lebih besar daripada ribosom prokariota, namun


keduanya sangat mirip dalam hal struktur dan fungsi. Keduanya terdiri dari
satu subunit besar dan satu subunit kecil yang bergabung membentuk ribosom
lengkap dengan massa beberapa juta dalton.

Pada eukariota, ribosom dapat ditemukan bebas di sitosol atau terikat


pada bagian luar retikulum endoplasma. Sebagian besar protein yang
diproduksi ribosom bebas akan berfungsi di dalam sitosol, sementara ribosom
terikat umumnya membuat protein yang ditujukan untuk dimasukkan ke dalam
membran, untuk dibungkus di dalam organel tertentu seperti lisosom, atau
untuk dikirim ke luar sel. Ribosom bebas dan terikat memiliki struktur identik
dan dapat saling bertukar tempat. Sel dapat menyesuaikan jumlah relatif
masing-masing ribosom begitu metabolismenya berubah.
4. Retikulum endoplasma

Retikulum endoplasma merupakan perluasan selubung nukleus yang


terdiri dari jaringan (reticulum = 'jaring kecil') saluran bermembran dan vesikel
yang saling terhubung. Terdapat dua bentuk retikulum endoplasma, yaitu
retikulum endoplasma kasar dan retikulum endoplasma halus.

Retikulum endoplasma kasar disebut demikian karena permukaannya


ditempeli banyak ribosom. Ribosom yang mulai mensintesis protein dengan
tempat tujuan tertentu, seperti organel tertentu atau membran, akan
menempel pada retikulum endoplasma kasar. Protein yang terbentuk akan
terdorong ke bagian dalam retikulum endoplasma yang disebut lumen. Di
dalam lumen, protein tersebut mengalami pelipatan dan dimodifikasi, misalnya
dengan penambahan karbohidrat untuk membentuk glikoprotein. Protein
tersebut lalu dipindahkan ke bagian lain sel di dalam vesikel kecil yang
menyembul keluar dari retikulum endoplasma, dan bergabung dengan organel
yang berperan lebih lanjut dalam modifikasi dan distribusinya. Kebanyakan
protein menuju ke badan Golgi, yang akan mengemas dan memilahnya untuk
diantarkan ke tujuan akhirnya.

Retikulum endoplasma halus tidak memiliki ribosom pada


permukaannya. Retikulum endoplasma halus berfungsi, misalnya, dalam
sintesis lipid komponen membran sel. Dalam jenis sel tertentu, misalnya sel
hati, membran retikulum endoplasma halus mengandung enzim yang
mengubah obat-obatan, racun, dan produk sampingan beracun dari
metabolisme sel menjadi senyawa-senyawa yang kurang beracun atau lebih
mudah dikeluarkan tubuh.

5. Badan Golgi

Badan Golgi (dinamai menurut nama penemunya, Camillo Golgi)


tersusun atas setumpuk kantong pipih dari membran yang disebut sisterna.
Biasanya terdapat tiga sampai delapan sisterna, tetapi ada sejumlah organisme
yang memiliki badan Golgi dengan puluhan sisterna. Jumlah dan ukuran badan
Golgi bergantung pada jenis sel dan aktivitas metabolismenya.

Sel yang aktif melakukan sekresi protein dapat memiliki ratusan badan
Golgi. Organel ini biasanya terletak di antara retikulum endoplasma dan
membran plasma. Sisi badan Golgi yang paling dekat dengan nukleus disebut
sisi cis, sementara sisi yang menjauhi nukleus disebut sisi trans. Ketika tiba di
sisi cis, protein dimasukkan ke dalam lumen sisterna. Di dalam lumen, protein
tersebut dimodifikasi, misalnya dengan penambahan karbohidrat, ditandai
dengan penanda kimiawi, dan dipilah-pilah agar nantinya dapat dikirim ke
tujuannya masing-masing.

Badan Golgi mengatur pergerakan berbagai jenis protein; ada yang


disekresikan ke luar sel, ada yang digabungkan ke membran plasma sebagai
protein transmembran, dan ada pula yang ditempatkan di dalam lisosom.
Protein yang disekresikan dari sel diangkut ke membran plasma di dalam
vesikel sekresi, yang melepaskan isinya dengan cara bergabung dengan
membran plasma dalam proses eksositosis. Proses sebaliknya, endositosis,
dapat terjadi bila membran plasma mencekung ke dalam sel dan membentuk
vesikel endositosis yang dibawa ke badan Golgi atau tempat lain, misalnya
lisosom.

Daftar pustaka

Campbell.2010.Biologi Edisi kedelapan jilid 1.Jakarta:Erlangga

Rahmawati,Dian.2015.Sel.Jakarta:UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sumitro,Sutiman B.2017.Biologi sel sebuah perspektif memahami sistem


kehidupan.Malang :UB Press

Anda mungkin juga menyukai