Dosen Pembimbing :
Nama Kelompok :
TAHUN
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyususnan makalah ini tepat pada waktunya dengan judul “PENGELOLAAN
LOGISTIK UMUM DI RUMAH SAKIT”.
Dan tidak lupa pula kami sampaikan terima kasih kepada Ibu Malihah
Ramadhani Rum,SKM,MARS, selaku dosen pembimbing mata kuliah ini dan
kepada semu pihak yang terlibat dalam menyelesikan penyusunan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi
kami pribadi dan para pembaca pada umumnya.
Dalam penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan baik
teknik penulisan maupun materi yang dibuat, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki dan pengetahuan yang belum terlalu luas. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1.Latar Belakang................................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3.Tujuan..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
2.1.Pengertian Logistik Rumah Sakit.................................................................3
2.2.Manajemen Logistik.......................................................................................3
2.3.Tujuan Manajemen Logistik Umum.............................................................4
2.4.Manajemen Logistik Rumah Sakit...............................................................5
2.5.Barang Logistik Umum..................................................................................5
2.6.Fungsi Manajemen Logistik...........................................................................7
2.7.Maksud Menejemen Logistik Umum............................................................8
2.8.Kegiatan Manajemen Logistik Umum..........................................................9
2.9.Tanggung Jawab Bagian Logistik Umum...................................................10
2.10.Masalah Umum Dalam Manajemen Logistik Umum..............................10
2.11.Sistem Penyimpanan Persediaan Logistik umum/non medis di Rumah
Sakit......................................................................................................................11
BAB III PENUTUP...............................................................................................13
3.1.Kesimpulan....................................................................................................13
3.2.Saran..............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah, agar mahasiswa kesehatan
dapat mengetahui apa saja yang termasuk di dalam konsep logistik umum dan
menerapkan kegiatan pengelolaan logistik di rumah sakit.
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1. Pengertian Logistik Rumah Sakit
Kata logistik berasal dari bahasa Yunani logos yang berarti “rasio,
kata, kalkulasi, alasan, pembicaraan, orasi”. Kata logistik memiliki asal kata
dari bahasa Prancis loger yaitu untuk menginapkan atau menyediakan.
Logistik Rumah Sakit adalah suatu perbekalan dari rumah sakit untuk
dapat beroperasi. Tidak hanya barang inventaris saja, tetapi lebih kepada
seluruh sumber daya yang digunakan guna kepentingan beroperasinya sebuah
rumah sakit tersebut (Imron, 2009).
3
Dua alasan utama mengapa logistik diperlukan dalam
menjalankan usaha adalah sebagai berikut :
1. Barang dan jasa sangat dibutuhkan oleh unit-unit
operasional untuk mendukung kegiatan operasionalnya,
yang dapat diwujudkan melalui kegiatan logistik.
2. Logistik memberikan multiplier effect bagi efisiensi dan
efektivitas dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.
Kegiatan logistik mempengaruhi efesiensi kegiatan unit
tertentu dalam lembaga usaha dan efesiensi perusahaan dan
akhirnya akan menentukan sejauh mana kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan keuntungan bagi
pengembangan usaha dan kemakmuran pemilik perusahaan.
Demikian pula suatu kegiatan logistik akan memicu
munculnya kegiatan lain seperti transportasi, pengudangan
komputerisasi.
4
2.4. Manajemen Logistik Rumah Sakit
Menurut Subagya (1994), logistik merupakan ilmu pengetahuan
dan atau seni serta proses mengenai perencanaan dan penentuan
kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran, dan pemeliharaan serta
penghapusan material atau alat-alat. Sedangkan manajemen logistik adalah
kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mencapai daya guna efisiensi yang
optimal di dalam memanfaatkan barang dan jasa.
5
1. Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan mencakup aktivitas dalam menentukan sasaran-
sasaran, pedoman, pengukuran penyelenggaraan bidang logistik,
penentuan kebutuhan merupakan perincian dari fungsi perencanaan.
2. Fungsi Pengadaan
Fungsi ini merupakan usaha-usaha untuk merumuskan perincian
penentuan kebutuhan dalam suatu skala standar, yaitu skala mata uang
dan jumlah biaya dengan memperhatikan pengarahan dan pembatasan
yang berlaku.
3. Fungsi Penyimpanan
Fungsi ini merupakan penerimaan, penyimpanan dan penyaluran
perlengkapan yang telah diadakan melalui fungsi-fungsi terdahulu
untuk kemudian disalurkan kepada instansi-instansi pelaksana.
4. Fungsi Pendistribusian
Merupakan salah satu fungsi dalam manajemen logistik dimana
dilakukan kegiatan pengurusan, penyelenggaraan dan pengaturan
pemindahan barang dari tempat penyimpanan ke tempat pemakai
(user) sehingga menjamin kelancaran pelayanan yang bermutu.
5. Fungsi Pemeliharaan
Kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk menjamin agar
sarana/barang selalu berada dalam kondisi daya guna yang baik.
Usaha untuk mempertahankan kondisi ekonomis dari material/barang
atau fasilitas institusi.
6. Fungsi Penghapusan
Berupa kegiatan dan usaha pembebasan barang dari
pertanggungjawaban yang berlaku. Dengan kata lain, fungsi
penghapusan adalah usaha untuk menghapus kekayaan karena
kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi, dinyatakan sudah tua dari
segi ekonomis maupun teknis, kelebihan, hilang, susut dan karena hal-
hal lain menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Fungsi Pengendalian
6
Fungsi ini merupakan fungsi inti dari pengelolaan perlengkapan yang
meliputi kegiatan untuk memastikan bahwa suatu proses produksi atau
pelayanan sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.
1. Kegiatan manajerial
7
Perencanaan dan penentuan kebutuhna mencangkup aktivitas, pemikiran,
penetapan sasaran, pedoman, perhitungan, perumusan tindakan yang
akan dilaksankan di masa yang akan datang.
2. Perorganisasian mencangkup kegiatan merancang dan merumuskan
struktur formal dalam upaya pengelolaan logistik dengan mengunakan
kegiatan mengelompokkan, pengatur dan membagi tuigas sekaligus
wewenang kepada setiap unit atau anggota organisasi
3. Pengawasan mencangkup setiap upaya untuk menjaga pelaksanaan
setiap tindakan dan kegiatan dalam pengelolaan logistik sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan, baik berkaiatan dengan pengunaan
logistik, maupun proses pengolaan logistik.
4. Kegiatan operasional
- Pengadaan logistik : serangkaian untuk menyediakan logistik sesuai
dengan kebutuhan, baik berkaiatan dengan jenis dan spesifikasi,
jumlah, waktu mauapun tempat, dengan harga yang tersumber yang
dapat dipertanggung jawabkan.
- Pencatatan (infentarisasia) : kegiatan untuk menyediakan data atas
semua logistik yang dimiliki.
- Penyimpanan atau pengundangan : kegiatan pengurusan logistik baik
yang bersifat administratif maupun operasional berkaiatan dengan
perumusan maupun kebersamaan tata kerja, tata ruang, tata usaha,
maupun pengetahuan barang digudang.
- Pendistribusian : kegiatan yang berkaiatan dengan pembagian dan
penyampaian logistik kepada satuan unit atau unit organisasi yang
membutuhkan sesuai dengan sistem kerja yang ditetapkan.
- Pemeliharaan : kegiatan yang berkaaiatan dengan upaya
mempertahankan kondisi teknis, daya guna, dan daya hasil logistik
serta menjamin jangka waktu pemakaian barang mencapai batas
waktu yang optimal.
8
- Menghapus atau pemusnahan : kegiatan pembebasan logistik dari
petanggung jawaban baik secra fisik maupun pun adsministratif
karena logistik tersebut lebih di nilai sudah tidak berdaya guna lagi.
9
4. Salah pakai
Kekeliruan dalam penggunaan barang karena tanpa disertai rasa
tanggung jawab baik secraa teknik maupun fungsional maupun hak
pemakaian barang.
5. Lalai dalam pencatatan
Alpa dalam pencatatan logistik baik menyangkut pelayanan kegiatan,
waktu, jumlah, harga, kondisi maupun data pencatatan lainnya.
6. Lalai perawatan
Ketidak teraturan dan kesalahan dalam perawatan logistik sehingga
menimbulkan kerusakan yang dapat berdampak pada menurunnya
kuatintas ouput, tidak tercapainya batas pemakaian barang secara optimal
dan terjadi pemborosan.
7. Lalai penyimpanan
Tidak ditempatkannya barang pada tempat yang semestinya.
8. Lalai kontrol
Alpa dalam pengawasan baik terhadap barangnya, waktu pengawasan,
mauapun metode pengawasan.
10
ada baiknya diatur pengelolaan yang sederhana tetapi tepat, tidak menjadi rumit
dan
birokratis, mudah untuk diikuti, tepat dan menjamin terjadinya efisiensi.
Strategi persediaan yang dapat diterapkan untuk mengatasai masalah
tersebut adalah menggunakan metode continuous review inventory, yaitu suatu
metode persediaan yang melakukan mereviu item barang dan jumlah barang
secara terus menerus sehingga nilai persediaan selalu dapat diketahui kapanpun.
Risiko dan ketidakpastian dalam analisis persediaan disebabkan oleh banyak
variable diantaranya adalah variasi dalam permintaan dan lead time, namun
variasi ini diserap oleh Safety Stock (SS) yang berfungsi sebagai penyangga untuk
mencegah persediaan habis terkait adanya gangguan secara tiba-tiba baik dari
alam maupun lingkungan. Stock ini diperlukan untuk mengantisipasi lonjakan
permintaan selama masa Reorder Point (ROP).
Dalam inventory management, ada 3 hal yang harus diputuskan:
(1) di level berapa kita harus memiliki stok (Safety Stock/SS),
(2) kapan harus memesan kembali (Reorder Point/ROP) dan
(3) berapa banyak ketika memesan (Economic Order Quantity/EOQ).
BAB III
PENUTUP
11
3.1. Kesimpulan
Proses logistik pada dasarnya diarahkan untuk mengoptimalkan
faktor produksi, yaitu untuk melakukan optimasi terhadap biaya, waktu
dan kualitas. Oleh karena itu penentuan lokasi sangat mempengaruhi
logistik. Lokasi dipengaruhi oleh:
- Biaya produksi, terutama dalam kaitannya ketersediaan tenaga
kerja, upah buruh, bahan bakar, dan daerah produksi.
- Biaya pergudangan dan lokasi penempatan gudang
- Biaya untuk melakukan dekonsolidasi.
- Faktor kualitas dari produksi, dekonsolidasi dan transportasi
- Peluang untuk menggunakan berbagai moda transportasi
termasuk biaya dan waktu yang diperlukan.
3.2. Saran
Setiap rumah sakit terutama rumah sakit swasta pasti mempunyai
tujuan yang sama yaitu bagaimana mendapatkan keuntungan yang tinggi
dan membuat setiap pasien merasa puas terhadap setiap pelayanan yang
12
diberikan. Maka dari itu untuk mencapai tujuan itu diperlukan planning
yang matang baik itu bagaimana mengelola SDA,SDM,manajemen
logistic,manajemen persediaan dan pelayanan pelanggannya,maupun
structure organisasinya. Semua aspek itu harus bisa dijalankan dengan
prosedur yang sudah diterapkan sebagai strategi suatu perusahaan itu.
Sehingga apa yang menjadi tujuan utama sebuah rumah sakit bisa tercapai
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
13
- https://journal.ugm.ac.id › index.php › jmpk › article › viewFile
- http://repository.unpad.ac.id/strategi-persediaan-non-medik-dengan-
metode-continuous-review-inventory.pdf
14