Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGELOLAAN LOGISTIK UMUM DI RUMAH SAKIT

Dosen Pembimbing :

Malihah Ramadhani Rum,SKM,MARS

Nama Kelompok :

Diba Aulia 03170100012


Hendrawan Gulo 03180100001
Ilyani Awaliyah 03180100018
Ira Wandani 03170100019
Rahmat Kahfi 03170100003
Sari Yudistira 03170100013
Windia Cahya 03170100014
Widi Septianto 03180100013
Yogi Kuswandi 03170100017
Yubilate Hia 03180100005

PROGRAM STUDI DIII ADMINISTRASI RUMAH SKIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

TAHUN

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyususnan makalah ini tepat pada waktunya dengan judul “PENGELOLAAN
LOGISTIK UMUM DI RUMAH SAKIT”.

Dan tidak lupa pula kami sampaikan terima kasih kepada Ibu Malihah
Ramadhani Rum,SKM,MARS, selaku dosen pembimbing mata kuliah ini dan
kepada semu pihak yang terlibat dalam menyelesikan penyusunan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi
kami pribadi dan para pembaca pada umumnya.

Dalam penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan baik
teknik penulisan maupun materi yang dibuat, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki dan pengetahuan yang belum terlalu luas. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat dan


memberikan pengetahuan yang lebih luas bagi semua pembaca.Terimakasih.

Jakarta, September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1.Latar Belakang................................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3.Tujuan..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
2.1.Pengertian Logistik Rumah Sakit.................................................................3
2.2.Manajemen Logistik.......................................................................................3
2.3.Tujuan Manajemen Logistik Umum.............................................................4
2.4.Manajemen Logistik Rumah Sakit...............................................................5
2.5.Barang Logistik Umum..................................................................................5
2.6.Fungsi Manajemen Logistik...........................................................................7
2.7.Maksud Menejemen Logistik Umum............................................................8
2.8.Kegiatan Manajemen Logistik Umum..........................................................9
2.9.Tanggung Jawab Bagian Logistik Umum...................................................10
2.10.Masalah Umum Dalam Manajemen Logistik Umum..............................10
2.11.Sistem Penyimpanan Persediaan Logistik umum/non medis di Rumah
Sakit......................................................................................................................11
BAB III PENUTUP...............................................................................................13
3.1.Kesimpulan....................................................................................................13
3.2.Saran..............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Rumah sakit merupakan organisasi yang didalamnya membawa fungsi
sosial, namun bersamaan dengan perkembangan yang pesat, rumah sakit
bukan lagi mengemban fungsi sosial saja melainkan sudah merambah dunia
bisnis yang penuh persaingan dan penuh strartegi-strategi tertentu untuk tetap
bertahan dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat (Aditama,
2004). Oleh karena itu dibutuhkan pengelolaan layanan jasa kesehatan yang
baik dari rumah sakit agar pelayanan jasa kesehatan yang diberikan dapat
memuaskan kebutuhan pengguna layanan jasa kesehatan.

Dalam memberikan pelayanan jasa kesehatan yang baik maka


diperlukan kerja sama yang baik dari tenaga kerja yang ada di rumah sakit,
peran yang diberikan sesuai dengan profesi yang dimiliki oleh para tenaga
medis maupun non medis. Salah satu peran yang penting dalam upaya
peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah peran unit logistik.

Keberhasilan pengelolaan logistik rumah sakit tergantung pada


kompetensi dari manajer logistik rumah sakit. Manajer berfungsi mengelola
logistik melalui fungsi antara lain mengidentifikasi, merencanakan pengadaan,
pendistribusian alat, hingga mengembangkan sistem pengelolaan logistik yang
efektif dan efisien. Menurut pemanfaatannya, bahan atau alat yang harus
disediakan rumah sakit dikelompokkan menjadi persediaan farmasi (obat,
bahan kimia, gas medik, alat kesehatan), persediaan makanan, persediaan
logistik umum, dan teknik. Dalam makalah ini, yang akan kita bahas adalah
mengenai logistik umum di rumah sakit.

1
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :

1. Apa pengertian Logistik ?


2. Apa yang dimaksud dengan manajemen logistik ?
3. Bagaimana manajemen logistik rumah sakit ?
4. Apa yang dimaksud dengan Logistik Umum?
5. Bagaimana pengelolaan Logistik Umum di Rumah Sakit?
6. Mengapa diperlukan Logistik di Rumah Sakit?

1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah, agar mahasiswa kesehatan
dapat mengetahui apa saja yang termasuk di dalam konsep logistik umum dan
menerapkan kegiatan pengelolaan logistik di rumah sakit.

BAB II
PEMBAHASAN

2
2.1. Pengertian Logistik Rumah Sakit
Kata logistik berasal dari bahasa Yunani logos yang berarti “rasio,
kata, kalkulasi, alasan, pembicaraan, orasi”. Kata logistik memiliki asal kata
dari bahasa Prancis loger yaitu untuk menginapkan atau menyediakan.

Menurut Gattorna dan Walters menyatakan dalam buku Managing


Supply Chain ; A Strategic Perpective, logistik merupakan aspek manajemen
strategis yang bertanggug jawab mengelola akuisisi, pergerakan, dan
penyimpanan barang mentah, bahan setengah jadi, dan informasi-informasi
yang menyertainya dalam suatu organisasi dan saluran pemasaran untuk
memenuhi harapan pelanggan sehingga dapat mencapai aspek keuntungan
perusahaan.

Dari pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa logistik merupakan


rangkaian kegiatan (pengambilan, penempatan, penyimpanan, dan
pengontrolan) barang dari tempat dan waktu yang telah direncanakan.

Logistik Rumah Sakit adalah suatu perbekalan dari rumah sakit untuk
dapat beroperasi. Tidak hanya barang inventaris saja, tetapi lebih kepada
seluruh sumber daya yang digunakan guna kepentingan beroperasinya sebuah
rumah sakit tersebut (Imron, 2009).

2.2. Manajemen Logistik


Manajemen logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni
serta proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan,
penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan
material/alat-alat (subagya : 1994). Martin (1988) mengartikan manajemen
logistik sebagai proses yang secara strategik mengatur pengadaan bahan
(procurement), perpindahan dan penyimpanan bahan, komponen dan
penyimpanan barang jadi (dan informasi terkait) melalui organisasi dan
jaringan pemasarannya dengan cara tertentu Menurut Indrawati (1999).
Dalam pelaksanaan pembangunan, pengelolaan logistik merupakan salah
satu unsur penunjang utama daripada sistem administrasi yang
berhubungan erat dengan unsur-unsur sistem administrasi lainnya.

3
Dua alasan utama mengapa logistik diperlukan dalam
menjalankan usaha adalah sebagai berikut :
1. Barang dan jasa sangat dibutuhkan oleh unit-unit
operasional untuk mendukung kegiatan operasionalnya,
yang dapat diwujudkan melalui kegiatan logistik.
2. Logistik memberikan multiplier effect bagi efisiensi dan
efektivitas dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.
Kegiatan logistik mempengaruhi efesiensi kegiatan unit
tertentu dalam lembaga usaha dan efesiensi perusahaan dan
akhirnya akan menentukan sejauh mana kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan keuntungan bagi
pengembangan usaha dan kemakmuran pemilik perusahaan.
Demikian pula suatu kegiatan logistik akan memicu
munculnya kegiatan lain seperti transportasi, pengudangan
komputerisasi.

2.3. Tujuan Manajemen Logistik Umum


1. Tujuan umum
a. Tujuan Operasional : agar tersedia barang atau bahan dalam jumlah
yang tepat dan mutu yang memadai
b. Tujuan keuangan Merupakan oprasional dapat terlaksana dengan
biaya yang serendah-rendahnya.
c. Tujuan pengamanan agar persediaan tidak terganggu dari
kerusakan, pemborosan, pencucian dan pengusutan yang tidak
wajar.
2. Tujuan khusus
Mendukung efektifitas dan efisiensi dalam setiap upaya pencapaian
tujuan organisasi.

4
2.4. Manajemen Logistik Rumah Sakit
Menurut Subagya (1994), logistik merupakan ilmu pengetahuan
dan atau seni serta proses mengenai perencanaan dan penentuan
kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran, dan pemeliharaan serta
penghapusan material atau alat-alat. Sedangkan manajemen logistik adalah
kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mencapai daya guna efisiensi yang
optimal di dalam memanfaatkan barang dan jasa.

Manajemen logistik khususnya di rumah sakit perlu dilaksanakan


secara efektif dan efisien dalam arti bahwa segala macam barang, bahan,
maupun peralatan harus dapat disediakan tepat waktu, dalam jumlah yang
cukup, tidak kurang ataupun lebih dan yang paling penting adalah
ketersediaan dengan mutu memadai.

Dalam lingkup rumah sakit, logistik berarti :

1. Suatu proses pengolahan secara strategis terhadap


pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, serta
pemantauan bahan serta barang yang diperlukan bagi
produksi jasa rumah sakit.
2. Bagian dari rumah sakit yang bertugas menyediakan barang
dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan operasional
rumah sakit dalam jumlah, kualitas dan pada waktu yang
tepat sesuai kebutuhan dengan harga yang efisien.

Logistik di rumah sakit menurut bidang pemanfaatannya, barang dan


bahan yang harus disediakan di rumah sakit dapat dikelompokkan menjadi,
persediaan farmasi, persediaan makanan, persediaan logistik umum dan
teknik.

2.5. Barang Logistik Umum


a. Bahan tekstil : kain, bahan jait dan sebagainya
b. Bahan teknik : bahan bangunan, bahan listrik dan sebagainya
c. Bahan rumah tangga : piring, gelas dan sebagainya
d. Barang investasi : perabotan rumah, peralatan perkantoran, barang
listrik dan sebagainya
e. Barang ATK : Formulir, staturs, buku, alat tulis dan sebagainya.

2.6. Fungsi Manajemen Logistik


Fungsi Manajemen Logistik Rumah Sakit :

5
1. Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan mencakup aktivitas dalam menentukan sasaran-
sasaran, pedoman, pengukuran penyelenggaraan bidang logistik,
penentuan kebutuhan merupakan perincian dari fungsi perencanaan.
2. Fungsi Pengadaan
Fungsi ini merupakan usaha-usaha untuk merumuskan perincian
penentuan kebutuhan dalam suatu skala standar, yaitu skala mata uang
dan jumlah biaya dengan memperhatikan pengarahan dan pembatasan
yang berlaku.
3. Fungsi Penyimpanan
Fungsi ini merupakan penerimaan, penyimpanan dan penyaluran
perlengkapan yang telah diadakan melalui fungsi-fungsi terdahulu
untuk kemudian disalurkan kepada instansi-instansi pelaksana.
4. Fungsi Pendistribusian
Merupakan salah satu fungsi dalam manajemen logistik dimana
dilakukan kegiatan pengurusan, penyelenggaraan dan pengaturan
pemindahan barang dari tempat penyimpanan ke tempat pemakai
(user) sehingga menjamin kelancaran pelayanan yang bermutu.
5. Fungsi Pemeliharaan
Kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk menjamin agar
sarana/barang selalu berada dalam kondisi daya guna yang baik.
Usaha untuk mempertahankan kondisi ekonomis dari material/barang
atau fasilitas institusi.
6. Fungsi Penghapusan
Berupa kegiatan dan usaha pembebasan barang dari
pertanggungjawaban yang berlaku. Dengan kata lain, fungsi
penghapusan adalah usaha untuk menghapus kekayaan karena
kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi, dinyatakan sudah tua dari
segi ekonomis maupun teknis, kelebihan, hilang, susut dan karena hal-
hal lain menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Fungsi Pengendalian

6
Fungsi ini merupakan fungsi inti dari pengelolaan perlengkapan yang
meliputi kegiatan untuk memastikan bahwa suatu proses produksi atau
pelayanan sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.

Agar pelaksanaan pengendalian dapat berjalan dengan baik


diperlukan sarana-sarana pengendalian sebagai berikut:
a. Struktur organisasi yang baik
b. Sistem informasi yang memadai
c. Klasifikasi yang selalu mengikuti perkembangan menuju
standardisasi
d. Pendidikan dan pelatihan
e. Anggaran yang cukup memadai

2.7. Maksud Menejemen Logistik Umum

1. Mampu menyediakan logistik sesuai dengan kebutuhan


2. Mampu menyediakan informasi berkaitan dengan keberadaan logistik
3. Mampu menyediakan logistik yang siap pakai
4. Mampu menjaga dan mempertahankan kondisi teknis, daya guna dan
daya hasil logistik.
5. Mampu mencegah dan mengambil tindakan antisipatif terhadap berbagai
penyimpangan dalam setiap kegiatan pengelolahan maupun pengolahan
logistik
6. Mampu menyediakan pedoman kerja baagi setiap unit kerja maupun
personal maupun membangun budaya, penguanaan logistik secara
bertangung jawab.

2.8. Kegiatan Manajemen Logistik Umum

1. Kegiatan manajerial

7
Perencanaan dan penentuan kebutuhna mencangkup aktivitas, pemikiran,
penetapan sasaran, pedoman, perhitungan, perumusan tindakan yang
akan dilaksankan di masa yang akan datang.
2. Perorganisasian mencangkup kegiatan merancang dan merumuskan
struktur formal dalam upaya pengelolaan logistik dengan mengunakan
kegiatan mengelompokkan, pengatur dan membagi tuigas sekaligus
wewenang kepada setiap unit atau anggota organisasi
3. Pengawasan mencangkup setiap upaya untuk menjaga pelaksanaan
setiap tindakan dan kegiatan dalam pengelolaan logistik sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan, baik berkaiatan dengan pengunaan
logistik, maupun proses pengolaan logistik.
4. Kegiatan operasional
- Pengadaan logistik : serangkaian untuk menyediakan logistik sesuai
dengan kebutuhan, baik berkaiatan dengan jenis dan spesifikasi,
jumlah, waktu mauapun tempat, dengan harga yang tersumber yang
dapat dipertanggung jawabkan.
- Pencatatan (infentarisasia) : kegiatan untuk menyediakan data atas
semua logistik yang dimiliki.
- Penyimpanan atau pengundangan : kegiatan pengurusan logistik baik
yang bersifat administratif maupun operasional berkaiatan dengan
perumusan maupun kebersamaan tata kerja, tata ruang, tata usaha,
maupun pengetahuan barang digudang.
- Pendistribusian : kegiatan yang berkaiatan dengan pembagian dan
penyampaian logistik kepada satuan unit atau unit organisasi yang
membutuhkan sesuai dengan sistem kerja yang ditetapkan.
- Pemeliharaan : kegiatan yang berkaaiatan dengan upaya
mempertahankan kondisi teknis, daya guna, dan daya hasil logistik
serta menjamin jangka waktu pemakaian barang mencapai batas
waktu yang optimal.

8
- Menghapus atau pemusnahan : kegiatan pembebasan logistik dari
petanggung jawaban baik secra fisik maupun pun adsministratif
karena logistik tersebut lebih di nilai sudah tidak berdaya guna lagi.

2.9. Tanggung Jawab Bagian Logistik Umum


Menurut Andri Lukaman, (2006) tanggung jawab bagian logistik antara lain :
a. Menyediakan barang dan jasa dalam jumlah mutu dan waktu yang tepat
dengan harga yang sesuai.
b. Menjaga kegiatan pemasokan aterial dan jasa agar tidak putus.
c. Mengadakan pembelian inventaris secara bersaing.
d. Menjadwal infestasi barang dalam tingkat serendah mungkin
e. Mengembangkan sumber pasokan yang dapat dipercaya dan
alternatif pasokan lain.
f. Mengembangkan dan menjaga hubungan baik dengan bagian lain
g. Memantapkan integrasi yang maksimal dengan bagian lain.
h. Melatih dan membina pegawai yang kompeten

2.10. Masalah Umum Dalam Manajemen Logistik Umum


Masalah umum dalam manajemen logistic menurut Syafrudin (2009), antara
lain :
1. Salah rencana dan pengadaan kebutuhan
a. Kekeliruan dalam menetapkan kebutuhan logistik.
b. Kurang cermat dalam menganalis, kurang memperhatikan lingkungan.
c. Kesalahan berkaiatan dengan jenis logistik, metode pengadaan
logistik, jumlah logistik, waktu pengadaan, tempat asal maupun
kesalahan dalam rencana harga logistik.
2. Salah pengadaan
3. Salah tempat
Salah peletakan logistik sehingga mengganggu kelancaran aktifitas secra
keseluruhan.

9
4. Salah pakai
Kekeliruan dalam penggunaan barang karena tanpa disertai rasa
tanggung jawab baik secraa teknik maupun fungsional maupun hak
pemakaian barang.
5. Lalai dalam pencatatan
Alpa dalam pencatatan logistik baik menyangkut pelayanan kegiatan,
waktu, jumlah, harga, kondisi maupun data pencatatan lainnya.
6. Lalai perawatan
Ketidak teraturan dan kesalahan dalam perawatan logistik sehingga
menimbulkan kerusakan yang dapat berdampak pada menurunnya
kuatintas ouput, tidak tercapainya batas pemakaian barang secara optimal
dan terjadi pemborosan.
7. Lalai penyimpanan
Tidak ditempatkannya barang pada tempat yang semestinya.
8. Lalai kontrol
Alpa dalam pengawasan baik terhadap barangnya, waktu pengawasan,
mauapun metode pengawasan.

2.11. Sistem Penyimpanan Persediaan Logistik umum/non medis di Rumah


Sakit
Logistik non medis di rumah sakit biasanya merupakan barang kecil dan
disebut dengan barang keperluan rumah tangga dari rumah sakit (Sabarguna,
2005). Walaupun terdiri dari barang kecil, sering murah harganya, tetapi logistik
non medis dapat mengangkat nama baik rumah sakit, seperti toilet di rumah sakit
bila tidak ada risol maka toilet tersebut akan menjadi bau yang secara langsung
maupun tidak langsung mengganggu kenyamanan kerja petugas di rumah sakit
itu sendiri maupun pengguna jasa kesehatan yang ada di rumah sakit
tersebut. Walaupun terdiri dari barang yang kecil, namun bila dijumlahkan akan
bernilai rupiah besar apalagi dalam jangka waktu yang panjang. Kepentingan
tersebut biasanya baru terasa bila terjadi kasus seperti di atas, dan nantinya
akan ada saling menyalahkan diantara yang terlibat. Untuk menghindari hal ini,

10
ada baiknya diatur pengelolaan yang sederhana tetapi tepat, tidak menjadi rumit
dan
birokratis, mudah untuk diikuti, tepat dan menjamin terjadinya efisiensi.
Strategi persediaan yang dapat diterapkan untuk mengatasai masalah
tersebut adalah menggunakan metode continuous review inventory, yaitu suatu
metode persediaan yang melakukan mereviu item barang dan jumlah barang
secara terus menerus sehingga nilai persediaan selalu dapat diketahui kapanpun.
Risiko dan ketidakpastian dalam analisis persediaan disebabkan oleh banyak
variable diantaranya adalah variasi dalam permintaan dan lead time, namun
variasi ini diserap oleh Safety Stock (SS) yang berfungsi sebagai penyangga untuk
mencegah persediaan habis terkait adanya gangguan secara tiba-tiba baik dari
alam maupun lingkungan. Stock ini diperlukan untuk mengantisipasi lonjakan
permintaan selama masa Reorder Point (ROP).
Dalam inventory management, ada 3 hal yang harus diputuskan:
(1) di level berapa kita harus memiliki stok (Safety Stock/SS),
(2) kapan harus memesan kembali (Reorder Point/ROP) dan
(3) berapa banyak ketika memesan (Economic Order Quantity/EOQ).

Biaya persediaan ekonomis akan diperoleh dengan Economic Order


Quantity (EOQ) yaitu jumlah pemesanan barang persediaan dapat
meminimumkan total biaya persediaan. Total biaya persediaan merupakan seluruh
biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pembelian, pemesanan dan
penyimpanan.

BAB III
PENUTUP

11
3.1. Kesimpulan
Proses logistik pada dasarnya diarahkan untuk mengoptimalkan
faktor produksi, yaitu untuk melakukan optimasi terhadap biaya, waktu
dan kualitas. Oleh karena itu penentuan lokasi sangat mempengaruhi
logistik. Lokasi dipengaruhi oleh:
- Biaya produksi, terutama dalam kaitannya ketersediaan tenaga
kerja, upah buruh, bahan bakar, dan daerah produksi.
- Biaya pergudangan dan lokasi penempatan gudang
- Biaya untuk melakukan dekonsolidasi.
- Faktor kualitas dari produksi, dekonsolidasi dan transportasi
- Peluang untuk menggunakan berbagai moda transportasi
termasuk biaya dan waktu yang diperlukan.

Logistik pada gilirannya ditentukan oleh lokasi yang tepat untuk


menghantarkan kebutuhan barang kepada konsumen pada harga yang
murah, waktu yang tepat dan kualitas yang baik.
Dengan penegelolaan manajemen logistic dan pengelolaan
manajemen persediaan yang baik maka tujuan perusahaan bisa tercapai
dengan cepat dan tepat. Untuk itu berbagai tantangan harus benar-benar
bisa ditangani oleh suatu perusahaan. Kegiatan ini harus didukung dengan
pelayanan yang baik dan bisa memberikan kepuasan pelanggan agar setiap
produk yang dihasilkan bisa memberikan manfaat yang tepat kepada
pelanggan.

3.2. Saran
Setiap rumah sakit terutama rumah sakit swasta pasti mempunyai
tujuan yang sama yaitu bagaimana mendapatkan keuntungan yang tinggi
dan membuat setiap pasien merasa puas terhadap setiap pelayanan yang

12
diberikan. Maka dari itu untuk mencapai tujuan itu diperlukan planning
yang matang baik itu bagaimana mengelola SDA,SDM,manajemen
logistic,manajemen persediaan dan pelayanan pelanggannya,maupun
structure organisasinya. Semua aspek itu harus bisa dijalankan dengan
prosedur yang sudah diterapkan sebagai strategi suatu perusahaan itu.
Sehingga apa yang menjadi tujuan utama sebuah rumah sakit bisa tercapai
dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

- repository.usu.ac.id › bitstream › handle

- Yonas Kalasuat, Widodo Hariyono, Rosyidah. 2015. ”SISTEM


PENGELOLAAN LOGITIK BARANG NON MEDIS DI RUMAH
SAKIT PANTI NUGROHO KABUPATEN SLEMAN”. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan

13
- https://journal.ugm.ac.id › index.php › jmpk › article › viewFile

- http://repository.unpad.ac.id/strategi-persediaan-non-medik-dengan-
metode-continuous-review-inventory.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai