DIREKTORAT LANDREFORM
DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN AGRARIA
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
TAHUN 2018
DAFTAR ISI
DAFTAR BAGAN
Bagan II.1 Rangkaian Kegiatan Redistribusi TOL ......................................................................8
Bagan II.2 Tahapan Kegiatan Redistribusi TOL atas Obyek Yang Telah Digarap ....................11
Bagan II.3 Tahapan Kegiatan Redistribusi TOL atas Obyek Yang Masih Kosong ...................23
Bagan III.1 Organisasi Pelaksana kegiatan Redistribusi TOL ...................................................35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2.1.a Contoh Format Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Redistribusi TOL
yang Telah Ada Penggarapan ......................................................................54
Lampiran 2.1.b Contoh Format Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Redistribusi TOL
yang Masih Kosong ......................................................................................55
Lampiran 2.2 Contoh Format SK Penetapan Lokasi ...........................................................56
Lampiran 2.3 Contoh Format SK Pelaksana Kegiatan ........................................................60
Lampiran 2.4 Contoh Format Daftar Hadir Pelaksanaan Penyuluhan ...............................64
Lampiran 2.5 Contoh Format BA Pelaksanaan Penyuluhan ..............................................65
Lampiran 2.6.a Contoh Format Inventarisasi dan Identifikasi Obyek Subyek ......................66
Lampiran 2.6.b Contoh Format Inventarisasi dan Identifikasi Obyek ..................................67
Lampiran 2.7.a Contoh Format Lampiran BA Hasil Seleksi...................................................68
Lampiran 2.7.b Contoh Format BA Seleksi ...........................................................................69
Lampiran 2.7.c Contoh Format Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah ............70
Lampiran 2.8 Contoh Format Peta Keliling ........................................................................71
Lampiran 2.9 Contoh Format Peta Penggunaan Tanah .....................................................72
Lampiran 2.10.a Contoh Format BA PPL Usul Penegasan TOL ...............................................73
Lampiran 2.10.b Contoh Format BA PPL Redistribusi Tanah yang Sudah TOL .......................78
Lampiran 2.11.a Contoh Format Rekomendasi Bupati/Walikota dalam Rangka Usul
Penegasan TOL.............................................................................................84
Lampiran 2.11.b Contoh Format Rekomendasi Bupati/Walikota dalam Rangka
Redistribusi TOL ...........................................................................................85
A. Umum
Pelaksanaan Landreform khususnya Pembagian Tanah/Redistribusi Tanah Obyek
Landreform (TOL) merupakan implementasi amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (UUPA) Pasal 7, 10, 17 dan 18 Juncto
Undang-Undang Nomor 56 Tahun 1960 tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian dan
Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 tentang Pembagian Tanah dan
Pemberian Ganti Kerugian.
Tujuan Pembagian Tanah/Redistribusi TOL adalah meningkatkan taraf hidup rakyat
khususnya penggarap tanah dengan cara mengadakan pembagian tanah pertanian yang
adil atas sumber penghidupan rakyat berupa tanah serta memberikan kepastian hukum
atas tanah yang telah digarapnya.
Obyek pembagian tanah/redistribusi tanah obyek landreform sesuai ketentuan
Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 tentang Pelaksanaan Pembagian Tanah
dan Pemberian Ganti Kerugian, Pasal 1 meliputi:
a. Tanah-tanah selebihnya dari batas maksimum sebagaimana dimaksudkan dalam
Undang-Undang No. 56 Prp tahun 1960 dan tanah-tanah yang jatuh pada Negara,
karena pemiliknya melanggar ketentuan-ketentuan Undang-Undang tersebut;
b. Tanah-tanah yang diambil oleh Pemerintah, karena pemiliknya bertempat tinggal di
luar daerah, sebagai yang dimaksudkan dalam pasal 3 ayat 5;
c. Tanah-tanah Swapraja dan bekas Swapraja yang telah beralih kepada Negara,
sebagai yang dimaksudkan dalam Diktum Keempat huruf A Undang-Undang Pokok
Agraria;
d. Tanah-tanah Iain yang dikuasai langsung oleh Negara yang akan ditegaskan lebih
lanjut oleh Menteri Agraria.
Tanah-tanah yang dikuasai langsung oleh negara yang akan ditegaskan, yaitu:
a) Yang diatur dalam Keputusan Menteri Pertanian dan Agraria Nomor S.K. 30/Ka/1962
tentang Penegasan Tanah-tanah Yang Akan Dibagikan Dalam Rangka Pelaksanaan
C. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Redistribusi Tanah Obyek
Landreform ini adalah:
1. Pendahuluan yang memuat latar belakang, dasar hukum dan pengertian yang
digunakan dalam Petunjuk Teknis Pelaksanaan ini.
2. Tahapan Kegiatan Redistribusi Tanah
3. Pelaksana Kegiatan
4. Monitoring, Evaluasi dan Pengawasan
5. Pelaporan
D. Dasar Hukum
Dasar hukum dari pelaksanaan kegiatan Redistribusi TOL :
1. TAP Nomor IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya
Alam.
2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1958 tentang Penghapusan Tanah-tanah Partikelir
Tanah dan Pemberian Ganti Kerugian (Lembaran Negara Tahun 1961 Nomor 280).
9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1964 tentang Perubahan dan Tambahan
Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 tentang Pelaksanaan Pembagian
Tanah dan Pemberian Ganti Kerugian (Lembaran Negara Tahun 1964 Nomor 112).
10. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna
Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 58).
11. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah (Lembaran
Negara Tahun 1997 Nomor 59).
12. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 45).
13. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penertiban dan
Pendayagunaan Tanah Terlantar (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 16)
14. Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1980 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Pelaksanaan Landreform.
15. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 Tentang Kementerian Agraria dan Tata
Ruang.
16. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Badan Pertanahan Nasional.
17. Keputusan Menteri Agraria No. Sk. 978/Ka/1960 tentang Penegasan Luas Maksimum
Tanah Pertanian.
18. Keputusan Menteri Agraria No. Sk. 509/Ka/1961 tentang Pernyataan Penguasaan
Tanah oleh Pemerintah atas Bagian-bagian Tanah yang Merupakan Kelebihan dari
Batas Maksimum.
19. Keputusan Menteri Pertanian dan Agraria No. SK 30/Ka/1962 tentang Penegasan
Tanah-tanah yang akan Dibagikan dalam rangka Pelaksanaan Landreform
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf d PP No. 224 Tahun 1961.
20. Keputusan Menteri Pertanian dan Agraria No. Sk. 35/Ka/1962 tentang Pelaksanaan
Penguasaan Tanah Pertanian Absentee.
E. Pengertian
1. Pembagian Tanah/Redistribusi Tanah Obyek Landreform adalah pembagian Tanah
Obyek Landreform oleh pemerintah kepada penggarap yang memenuhi persyaratan.
2. Tanah Obyek Landreform adalah tanah yang karena ketentuan landreform dan/atau
tanah yang telah ditegaskan menjadi obyek landreform untuk selanjutnya
diredsitribusikan kepada petani penggarap.
3. Tanah Kelebihan Maksimum adalah tanah yang melebihi batas maksimum
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 56 Prp. Tahun 1960 dan
tanah-tanah yang jatuh pada negara, karena pemiliknya melanggar ketentuan
undang-undang tersebut.
4. Tanah Absentee adalah tanah-tanah yang diambil oleh Pemerintah, karena
pemiliknya bertempat tinggal di luar daerah sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal
3 dan Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 tentang Pelaksanaan
Pembagian Tanah dan Pemberian Ganti Kerugian.
5. Tanah Partikelir adalah tanah sebagaimana dimaksud Pasal 1 Undang-Undang
Nomor 1 tahun 1958 tentang Penghapusan Tanah Partikelir.
6. Tanah Swapraja dan Bekas Swapraja adalah tanah sebagaimana dimaksud pada
Diktum Keempat huruf A Undang-Undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria dan Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun
1961.
7. Tanah Negara adalah tanah yang belum dilekati oleh sesuatu hak sebagaimana
dimaksud dalam PP No 24 Tahun 1997.
Kegiatan Redistribusi TOL secara garis besar terdiri dari serangkaian sub kegiatan yang
meliputi persiapan dan perencanaan; pelaksanaan; monitoring, evaluasi dan pengawasan;
serta pelaporan sebagaimana digambarkan pada bagan di bawah.
1 2
1
Penerima redistibusi TOL atas tanah yang berasal dari tanah kelebihan maksimum dan absentee yang belum
memenuhi kewajiban membayar uang pemasukan ke negara (harga tanah dan uang administrasi) sesuai
ketentuan Pasal 14 dan 15 Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 juncto Keputusan Menteri Negara
Agraria Nomor 4 Tahun 1992 tentang Penyesuaian Harga Ganti Rugi Tanah Kelebihan Maksimum dan
Absentee/Guntai, maka penerima redistribusi tanah yang baru wajib membayar harga tanah dan uang
administrasi ke Kas Negara sesuai mata anggaran pendapatan BPN (MAP : 423291 Pendapatan Jasa Lainnya)
2
Penerima redistribusi tanah yang baru wajib memenuhi kewajiban dalam jangka waktu paling lama 2 tahun.
1. Penyuluhan 1. Penyuluhan
2. Inventarisasi dan Identifikasi Obyek dan 2. Inventarisasi dan Identifikasi Obyek dan
Subyek Subyek
3. Seleksi Calon Penerima Redistribusi TOL 3. Seleksi Calon Penerima Redistribusi TOL
4. Pengukuran dan Pemetaan Keliling serta 4. Pengukuran dan Pemetaan Keliling TOL
Bidang Tanah yang belum diketahui letak pasti, serta
5. Sidang PPL Pengukuran dan Pemetaan Bidang
6. Usulan Penegasan TOL Tanah
7. Penelitian Lapang 5. Sidang PPL untuk Penetapan Subyek
8. Penegasan TOL 6. Penerbitan SK Redistribusi TOL
9. Penerbitan SK Redistribusi TOL 7. Pembukuan Hak dan Penerbitan
10. Pembukuan Hak dan Penerbitan Sertipikat
Sertipikat 8. Penyerahan Sertipikat
11. Penyerahan Sertipikat 9. Bina Penerima Tanah
12. Bina Penerima Tanah
Bagan II.2 Tahapan Kegiatan Redistribusi TOL atas Obyek Yang Telah Digarap
1. Penyuluhan
Penyuluhan merupakan kegiatan dalam rangka memberikan informasi tentang
kegiatan redistribusi TOL secara umum, yang dilaksanakan oleh Tim Penyuluhan.
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan penyuluhan ini adalah sebagai berikut :
a) Menyiapkan bahan dan materi penyuluhan untuk mempermudah peserta
penyuluhan memahami materi redistribusi TOL.
b) Mengundang calon peserta Redistribusi (penggarap), tokoh masyarakat
(pemuka agama, tetua adat), Camat, Kepala Desa/Lurah, Badan Perwakilan
Desa (BPD), Kepala Dusun/Ketua RW, Ketua RT, kepolisian, kejaksaan dan
instansi terkait.
c) Menyiapkan daftar hadir. Format daftar hadir sebagaimana contoh pada
Lampiran 2.4.
d) Materi penyuluhan kegiatan Redistribusi TOL, antara lain :
1) gambaran umum kegiatan redistribusi TOL;
2) manfaat kegiatan redistribusi TOL;
3) tahapan kegiatan Redistribusi TOL;
4) hak dan kewajiban penerima tanah kegiatan redistribusi TOL:
e) Membuat Berita Acara pelaksanaan penyuluhan Redistribusi TOL
sebagaimana contoh pada Lampiran 2.5.
3
Sesuaikan dengan kondisi yang ada seperti apabila tanah obyek landreform belum pasti letak dan luasnya.
1) Riwayat Tanah yang memuat informasi asal usul tanah dikeluarkan oleh
Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota. Format Riwayat Tanah sebagaimana
contoh pada Lampiran 2.13.
2) Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) memuat informasi mengenai
status tanah yang dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota.
3) Berita Acara Sidang Panitia Pertimbangan Landreform Kabupaten/Kota
atau Rekomendasi Bupati/Walikota atau pejabat lain yang ditunjuk
beserta lampirannya.
4) Peta Keliling sebagaimana contoh pada Lampiran 2.8. dan Peta
Penggunaan Tanah sebagaimana contoh pada Lampiran 2.9, disajikan
dalam format kertas F4 dengan skala yang disesuaikan dan
ditandatangani oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota atau
pejabat lain yang ditunjuk.
5) Surat Pernyataan Pelepasan dari Tetua Adat/Marga/Ulayat apabila tanah
yang dimohon berasal dari tanah masyarakat Adat/Marga/Ulayat, dalam
hal struktur dan kekerabatan masyarakat Adat/Ulayat/Marga-nya masih
ada. Surat Pernyataan tersebut ditandatangani oleh masing-masing
Pimpinan Adat/Marga/Ulayat di atas materai dan diketahui Kepala
Desa/Nagari dan Kepala Camat setempat (sesuai peraturan yang
berlaku). Format surat pernyataan sebagaimana contoh pada Lampiran
2.14.
6) Surat-surat keterangan lain yang diperlukan untuk memastikan bahwa
lokasi yang diusulkan dalam kondisi clean and clear.
7) Risalah Pengolahan Data (RPD) Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Format RPD sebagaimana contoh
pada Lampiran 2.15.
7. Penelitian Lapang
Penelitian lapang diperlukan untuk memastikan bahwa lokasi yang diusulkan
benar-benar dalam kondisi “clean and clear”. Hasil penelitian lapang dibuatkan
dalam Berita Acara Penelitian Lapang dan menjadi dasar penyusunan Risalah
Pengolahan Data oleh Kanwil BPN Provinsi. Format BA Penelitian Lapang
sebagaimana contoh pada Lampiran 2.16. Penelitian lapang dilaksanakan oleh
petugas Kanwil BPN Provinsi yang ditunjuk.
8. Penegasan TOL
a. Dalam hal usulan penegasan telah memenuhi persyaratan, Kanwil BPN
membuat Risalah Pengolahan Data (RPD) berdasarkan hasil pengolahan dan
penelaahan data secara seksama terhadap berkas usulan penegasan yang
disampaikan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota serta hasil penelitian
lapang4. Format RPD Kanwil BPN sebagaimana contoh pada Lampiran 2.17.
b. Berdasarkan RPD Kanwil BPN, selanjutnya Kepala Kantor Wilayah BPN
menerbitkan Surat Keputusan Penegasan Tanah Negara Menjadi Obyek
Landreform dengan dilampirkan peta keliling sebagaimana contoh Lampiran
2.8. Format SK Penegasan TOL sebagaimana contoh pada Lampiran 2.18.
4
catatan: RPD Kanwil bukan merupakan cuplikan dari RPD Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota
5
Kebijakan ini ditentukan juga dengan mempertimbangkan bahwa proses pemberian hak sampai dengan
sertipikat dalam kegiatan Redistribusi dibiayai oleh APBN
6
Memperhatikan ketentuan dalam Pasal 9 ayat 1 Undang-Undang Nomor 56 Prp Tahun 1960 tentang
Penetapan Luas Tanah Pertanian
Format blanko dan Berita Acara penyerahan sertipikat sesuai dengan Daftar Isian
(DI) 307.
Obyek redistribusi
1 2 3 4 5 6 7 8
Tahapan
1. Penyuluhan √ √ √ √ √ √ √ √
2. Inventarisasi dan Identifikasi
√ √ √ √ √ √ √ √
Subyek dan Obyek
3. Seleksi Calon Penerima
√ √ √ √ √ √ √ √
Redistribusi
4. Pengukuran Keliling, dan √ ** - √ √ √ - -
Pengukuran Bidang (Rincikan) √ √ √ √ *** √ *** √
5. Sidang PPL* dalam rangka:
- Penegasan TOL (Obyek) - - - √ √ √ - -
- Pembagian Tanah/Redistribusi
√ √ √ √ √ √ √ √
Tanah (Subyek)
- Menetapkan Besarnya Ganti
Kerugian (untuk Tanah
√ - - - - - - -
Kelebihan Maksimum atau
Absentee)
6. Usulan Penegasan TOL - - - √ √ √ - -
7. Penelitian Lapang - - - √ √ √ - -
8. SK Penegasan TOL - - - √ √ √ - -
9. Penerbitan SK Redistribusi TOL √ √ √ √ √ √ √ √
10. Pembukuan Hak dan Penerbitan
√ √ √ √ √ √ √ √
Sertipikat
11. Penyerahan Sertipikat √ √ √ √ √ √ √ √
1. Penyuluhan
2. Inventarisasi dan Identifikasi Obyek
3. Pengukuran dan Pemetaan Keliling
4. Sidang PPL dalam rangka Penegasan TOL
5. Usulan Penegasan TOL
6. Penelitian Lapang
7. Penegasan TOL
8. Penataan Obyek Redistribusi TOL
9. Inventarisasi Subyek
10. Penyuluhan kepada Calon Penerima
Redistribusi TOL
11. Identifikasi Subyek
12. Seleksi Calon Penerima Redistribusi TOL
13. Sidang PPL dalam rangka Penetapan
Subyek Penerima Redistribusi TOL
14. Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah
15. Penerbitan SK Redistribusi TOL
16. Pembukuan Hak dan Penerbitan
Sertipikat
17. Penyerahan Sertipikat
18. Bina Penerima Tanah
Bagan II.3 Tahapan Kegiatan Redistribusi TOL atas Obyek Yang Masih Kosong
1. Penyuluhan
Penyuluhan merupakan kegiatan dalam rangka memberikan informasi tentang
kegiatan redistribusi TOL secara umum, yang dilaksanakan oleh Tim Penyuluhan.
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan penyuluhan ini adalah sebagai berikut :
a) Menyiapkan bahan dan materi penyuluhan untuk mempermudah peserta
penyuluhan memahami materi redistribusi TOL.
b) Mengundang stakeholder terkait: tokoh masyarakat (pemuka agama, tetua
adat), Camat, Kepala Desa/Lurah, Badan Perwakilan Desa (BPD), Kepala
Dusun/Ketua RW, Ketua RT, kepolisian, kejaksaan dan instansi terkait.
6. Penelitian Lapang
Penelitian lapang diperlukan untuk memastikan bahwa lokasi yang diusulkan benar-
benar dalam kondisi “clean and clear”. Hasil penelitian lapang dibuatkan dalam
Berita Acara Penelitian Lapang dan menjadi dasar penyusunan Risalah Pengolahan
Data oleh Kanwil BPN Provinsi. Format BA Penelitian Lapang sebagaimana contoh
pada Lampiran 2.16 penelitian lapang dilaksanakan oleh petugas Kanwil BPN
Provinsi yang ditunjuk.
7. Penegasan TOL
a. Dalam hal usulan penegasan telah memenuhi persyaratan, Kanwil BPN membuat
Risalah Pengolahan Data (RPD) berdasarkan hasil pengolahan dan penelaahan
data secara seksama terhadap berkas usulan penegasan yang disampaikan oleh
Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota serta hasil penelitian lapang7. Format RPD
Kanwil BPN sebagaimana contoh pada Lampiran 2.17.
b. Berdasarkan RPD Kanwil BPN, selanjutnya Kepala Kantor Wilayah BPN
menerbitkan Surat Keputusan Penegasan Tanah Negara Menjadi Obyek
7
catatan: RPD Kanwil bukan merupakan cuplikan dari RPD Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota
9. Inventarisasi Subyek
Inventarisasi subyek adalah kegiatan pendataan untuk mencari calon penerima
redistribusi TOL. Inventarisasi subyek dilaksanakan berdasarkan data sekunder
sebagai dasar dalam melaksanakan identifikasi. Kegiatan inventarisasi subyek yang
dilaksanakan oleh Satgas Inventarisasi dan Identifikasi meliputi :
1) Mengumpulkan data sekunder berupa data monografi desa, monografi desa di
sekitar lokasi dalam satu kecamatan, kecamatan yang berbatasan, data statistik
bps dan data terkait lainnya.
2) Membuat daftar calon penerima redistribusi tanah obyek landreform dengan
kriteria sebagai berikut:
a) Warga Negara Indonesia.
b) Bertempat tinggal di kecamatan/kecamatan berbatasan langsung dengan
tempat letak tanah yang bersangkutan.
c) berusia 18 tahun atau sudah pernah menikah.
d) bukan berprofesi sebagai PNS, POLRI, anggota TNI, Pegawai BUMN/BUMD,
Dokter, Pengacara/Advokat, Anggota DPR/DPRD.
13. Sidang PPL dalam Rangka Penetapan Subyek Penerima Redistribusi TOL
Sidang Panitia Pertimbangan Landreform dilaksanakan dalam rangka membahas
usulan subyek calon penerima redistribusi TOL. Beberapa ketentuan mengenai
sidang PPL adalah sebagai berikut:
a. Sidang PPL bertujuan memberikan pertimbangan dan rekomendasi untuk
pembagian tanah/redistribusi TOL:
1) Menilai dan memutuskan calon penerima tanah yang memenuhi persyaratan
untuk diberikan hak milik.
2) Menentukan bidang tanah yang akan diberikan hak kepada calon penerima
redistribusi tanah.
b. Materi Sidang PPL antara lain meliputi :
1) Daftar Calon Penerima Redistribusi TOL;
2) Site plan/block plan hasil penataan obyek
c. Hasil Sidang PPL dituangkan dalam Berita Acara yang memuat materi sidang,
hasil pelaksanaan sidang, serta kesimpulan sidang. Format Berita Acara Sidang
PPL sebagaimana contoh pada Lampiran 2.10.b.
d. Rekomendasi Bupati/Walikota
Hal-hal yang harus diperhatikan:
1) Apabila di Kabupaten/Kota lokasi kegiatan redistribusi TOL belum dibentuk
Panitia Pertimbangan Landreform Kabupaten/Kota, maka Berita Acara PPL
Kabupaten/Kota dapat diganti dengan Rekomendasi Bupati/Walikota atau
pejabat lain yang ditunjuk.
2) Substansi dari Rekomendasi Bupati/Walikota atau pejabat lain yang ditunjuk,
pada prinsipnya dipersamakan dengan Sidang PPL.
3) Format Rekomendasi Bupati/Walikota sebagaimana contoh pada Lampiran
2.11.b.
8
Kebijakan ini ditentukan dengan mempertimbangkan bahwa proses pemberian hak sampai dengan sertipikat
dalam kegiatan Redistribusi dibiayai oleh APBN.
9
Memperhatikan ketentuan dalam Pasal 9 ayat 1 Undang-Undang Nomor 56 Prp Tahun 1960 tentang
Penetapan Luas Tanah Pertanian
Sesuai dengan kewenangannya, Kepala Kantor Wilayah BPN dan Kepala Kantor
Pertanahan kabupaten/kota bertanggung jawab atas keberhasilan kegiatan ini di wilayah
kerjanya.
Untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan, Kepala Kantor Wilayah BPN dapat membentuk
tim atau satuan tugas baik di tingkat Provinsi maupun di tingkat Kabupaten/Kota, yang
merupakan gabungan berbagai bidang, dengan struktur dan jumlah SDM sesuai dengan
tugas dan fungsi yang diperlukan dan besarnya volume pekerjaan. Apabila dalam satu
Kabupaten/Kota kekurangan SDM, dapat menunjuk SDM dari Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota lain.
DIREKTUR JENDERAL
PENATAAN AGRARIA
KEPALA BIDANG PP
Koordinator Kegiatan
KEPALA BIDANG IP
Koordinator Pengukuran dan KEPALA BAGIAN TU
Pemetaan Koordinator Keuangan
KASI LR dan KT KANWIL
Sekretaris Kegiatan
KAKANTAH KAB/KOTA
Ketua Pelaksana Kegiatan
SEKRETARIAT
Redistribusi TOL
KASI IP KASI PP
Wakil Ketua II : Pengukuran Wakil Ketua I :
Pelaksana Kegiatan
Redistribusi TOL
KASUBSI LR dan KT
KANTAH KAB/KOTA
Sekretaris Pelaksana
GARIS KOORDINASI
Tugas dari masing-masing personil dalam organisasi pelaksana kegiatan redistribusi TOL
adalah sebagai berikut:
B. Kepala Kantor Wilayah BPN selaku penanggung jawab kegiatan Redistribusi TOL
1. Bertanggung jawab terhadap keberhasilan pelaksanaan redistribusi TOL secara
keseluruhan;
2. Menetapkan lokasi dan pelaksana kegiatan serta jadwal pelaksanaan redistribusi TOL
di provinsi yang bersangkutan yang dituangkan dalam surat keputusan Kakanwil BPN;
3. Menandatangani SK Penegasan Tanah Negara Menjadi Obyek Landreform;
4. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan kepada seluruh pelaksana kegiatan;
5. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis Panitia Pertimbangan Landreform;
6. Memantau kemajuan pelaksanaan kegiatan serta menyelesaikan hambatan yang
ada;
7. Melaporkan kemajuan pelaksanaan kegiatan Redistribusi TOL kepada Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN melalui Direktur Jenderal Penataan Agraria
dengan tembusan kepada Direktur Landreform.
10
Bila dilaksanakan Penataan Obyek Redistribusi Tanah atas Potensi TOL atas Tanah Negara Yang Belum Ada
Penggarap
L. Kepala Seksi Hubungan Hukum Pertanahan selaku Wakil Ketua 3 : Pendaftaran Tanah
1. Melakukan koordinasi dengan Kepala Seksi Penataan Pertanahan selaku Wakil Ketua
1 dan Kepala Seksi Infrastruktur Pertanahan selaku Wakil Ketua 2 dalam rangka
keberhasilan kegiatan redistribusi TOL;
2. Mengkoordinir pelaksanaan pembukuan hak dan penerbitan sertipikat,
3. Membuat laporan kemajuan pelaksanaan pembukuan hak dan penerbitan sertipikat.
11
Bila dilaksanakan Penataan Obyek Redistribusi Tanah atas Potensi TOL atas Tanah Negara Yang Belum Ada
Penggarap
O. Tim Penyuluh
1. Tugas Tim Penyuluh adalah sebagaimana diuraikan dalam tahapan kegiatan
penyuluhan/penyuluhan umum/penyuluhan kepada calon penerima redistribusi
TOL; dan
2. Melaporkan hasil kegiatan penyuluhan kepada Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota selaku Ketua Pelaksana Redistribusi TOL.
Perlu mendapat perhatian dengan seksama, jangan sampai terjadi pembiayaan ganda,
apabila tanah-tanah yang tersedia adalah: (1) tanah-tanah pada lokasi yang pernah
dilaksanakan IP4T baik tanah negara maupun tanah obyek landreform dan (2) tanah yang
telah ditegaskan menjadi Tanah Obyek Landreform namun belum diredsitribusikan.
Komponen biaya yang tidak terpakai karena sub-kegiatannya sudah dilaksanakan, dapat
digunakan untuk meningkatkan target (volume) dengan melakukan revisi target dalam DIPA
sesuai ketentuan yang berlaku, dan tanpa mengganggu pelaksanaan kegiatan dengan target
semula.
Untuk (1) lokasi IP4T yang tidak/belum dilakukan pengukuran dan pemetaan, dan (2) tanah
obyek landreform yang belum pasti letak dan luasnya karena belum pernah dilakukan
pengukuran serta belum dilakukan identifikasi atau karena diyakini terhadap lokasi
dimaksud telah berubah baik secara fisik maupun yuridis, masih diperlukan biaya
identifikasi, pengukuran dan pemetaan bidang tanah.
B. Pengawasan
1. Ketepatan sasaran (subyek)
Subyek memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud Peraturan Pemerintah
Nomor 224 Tahun 1961 dan peraturan pelaksana lainnya.
2. Status Tanah
Tanah-tanah yang diredistribusi adalah tanah obyek landreform yang secara fisik dan
yuridis clean and clear dan bukan tanah sengketa atau yang di-claim pihak lain.
3. Pencegahan Pembiayaan Ganda
Pencegahan pembiayaan ganda dilakukan terhadap rangkaian kegiatan yang telah
dilaksanakan sebelum pelaksanaan redistibusi tanah obyek landreform.
C. Laporan Akhir
Laporan akhir kegiatan redistribusi TOL merupakan laporan yang buat dan disajikan
sebagai bukti telah selesainya pelaksanaan kegiatan redistribusi TOL selama 1 (satu)
tahun anggaran. Laporan ini bersifat final dan menjadi salah satu indikator pengukuran
kinerja kegiatan dan pelaksana kegiatan pada tahun anggaran yang bersangkutan.
Laporan akhir berisi uraian dan penjelasan pelaksanaan redistribusi TOL, realisasi fisik
dan keuangan, hasil kegiatan bina penerima tanah dalam rangka akses reform, dilampiri
daftar petani sebagaimana tertuang dalam SK Redistribusi TOL dan dokumen lainnya
dengan sistematika laporan seperti pada Lampiran 6.1. Laporan akhir harus diserahkan
oleh Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
E. Sistem Pelaporan
Sistem pelaksanaan laporan mencakup alur, pengelolaan, sinkronisasi data dan
penandatanganan laporan.
1. Alur Pelaporan
Laporan akan dipantau dan didapatkan oleh Direktorat Jenderal Penataan Agraria cq
Direktorat Landreform melalui aplikasi SKMPP. Untuk itu daerah harus aktif
melaporkan kemajuan pekerjaan melalui SKMPP. Untuk laporan akhir, hardcopy
disampaikan secara berjenjang mulai dari pelaksana tingkat Kantor Pertanahan ke
Kantor Wilayah, dan Kantor Wilayah menyampaikan kepada Menteri Agraria dan
Tata Ruang/Kepala BPN cq Direktur Jenderal Penataan Agraria dengan tembusan
kepada 1) Direktorat Landreform, 2) Sekretaris Jenderal cq. Kepala Biro Perencanaan
dan Kerjasama Luar Negeri, 3) Kepala Biro Keuangan dan Pelaksanaan Anggaran
serta 4) Tim Kendali Program Pertanahan (TKPP) BPN RI. Seluruh laporan yang
ditujukan kepada Direktur Landreform dikirimkan dalam format pdf melalui surat
elektronik dengan alamat email laporanlandreform2018@gmail.com/
dit.landreform@bpn.go.id dan wajib mencantumkan subyek pengiriman.
2. Pengelolaan Laporan
Penanggungjawab pelaksanaan pelaporan untuk tingkat kantor pertanahan adalah
Kepala Seksi Penataan Pertanahan dan di tingkat Kantor Wilayah adalah Kepala
Bidang Penataan Pertanahan.
3. Sinkronisasi Data Laporan
Kegiatan Redistribusi TOL meliputi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh unit-
unit kerja yang ada di Kantor Pertanahan dan Kantor Wilayah sesuai Tupoksinya.
Laporan dari unit terkait disinkronisasikan satu dengan yang lain sehingga diperoleh
laporan pelaksanaan kegiatan redistribusi TOL secara utuh.
Jakarta, 2018