Anda di halaman 1dari 18

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id dan bukan
merupakan salinan otentik putusan pengadilan.

si
P U T U S A N
No. 2211 K/Pdt/2005

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
MAHKAMAH AGUNG

do
gu memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai
berikut dalam perkara:
Hj. SITTIAMAH CHATIB LASINY;

In
A
Hj. ROSDIANA;
M. RAKIMAN LASINY;
ah

lik
EDI LASINY, keempatnya bertempat tinggal di Jl. Bonto Sunggu
No.18 Makasar, dalam hal ini keempatnya memberi kuasa
am

ub
kepada Abdul Malik Karim, SH., Advokat, berkantor di Jalan
Suni Perumahan Unhas Blok IX No. 6 Makassar;
Para Pemohon Kasasi dahulu para Tergugat/para
ep
k

Pembanding;
ah

m e l a w a n:
R

si
ANDI ISHAK NARANG MANGGABARANI, bertempat
tinggal di Jalan Bau Mangga Raya No. 1 Makassar;

ne
ng

Termohon Kasasi dahulu Penggugat/Terbanding;


Mahkamah Agung tersebut;

do
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
gu

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang


Termohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah menggugat sekarang
In
A

para Pemohon Kasasi dahulu sebagai para Tergugat di muka persidangan


Pengadilan Negeri Makasar pada pokoknya atas dalil-dalil:
ah

lik

Bahwa Tergugat I telah bertindak untuk mewakili Tergugat II,III dan


Tergugat IV sebagai ahli waris almarhum Chatib Lasiny dan sekaligus
Tergugat I mengaku mewakili. Anak-anaknya yang lain, sebagai ahli waris
m

ub

lainnya almarhum Chatib Lasany. Namun dengan membuktikan bahwa


ka

Tergugat I dan Tergugat II,III serta Tergugat IV adalah ahli waris sah
ep

almarhum Chatib Lasany, masih kabur, tidak sah sesuai ketentuan dan
perundang-undanganan yang ada yakni surat Penetapan dari Mahkamah
ah

Syaria, sebagai Penetapan Ahli Waris, bagi orang yang memeluk Agama
R

es

Islam;
M

Bahwa berhubung ada ahli waris yang lain dari almarhum Chatib
ng

on

Hal. 1 dari 18 hal. Put. No. 2211 K/Pdt/2005


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Lasany, yang mengaku pula sebagai ahli waris yang sah, tidak turut bertanda

R
tangan dalam Perjanjian Perdamaian Tanggal 12 November 2003, dilegalisir

si
Notaris Abdul Muis, SH. sehingga dengan tidak turutnya para ahli waris yang

ne
ng
lain dalam Perjanjian Perdamaian tersebut, membuktikan perdamaian yang
dilakukan Tergugat I dan disaksikan para Tergugat II, III, IV adalah
mempunyai cacat hukum, dan berakibat batalnya perdamaian tersebut;

do
gu Begitu pula atas laporan Polisi Tergugat I telah melaporkan Penggugat
in casu, pada Dit.Reskrim Polda, sesuai dengan laporan Polisi No.Pol.LP/

In
A
162/IX/2003/Dit Reskrim atas dasar itulah Penggugat telah dimasukan ke
dalam sel Tahanan, dengan cara Intimidasi, tidak sesuai dengan Peraturan
ah

Perundangan-undangan yang berlaku khususnya (KUHAP);

lik
Bahwa Tergugat I berkerja sama Tergugat II, III dan Tergugat IV
melaporkan Penggugat pada kepolisiian, atas dasar Penggugat melakukan
am

ub
kejahatan, perampasan, penggelapan, pemalsuan, penyerobotan atas tanah
yang terletak dituding, sesuai dengan sertifikat hak milik No. 20227/Tidung,
ep
dalam surat ukur tanggal 05 Mei 2001 No. 00096/2001, luas 8.126 m² atas
k

nama Andi Ishak Narang;


ah

Bahwa setelah Penggugat dimasukkan ke dalam tahanan Polisi


R

si
Penyidik membujuk Penggugat, bersama Penggugat I, II, III, IV yang melalui
kuasa hukumnya, membuat pernyataan pemberi pembayaran kepada

ne
ng

pelapor, sehingga menimbulkan pembanyaran sebesar Rp 650.000.000,-


(enam ratus lima puluh juta rupiah) sebagaimana terurai dalam perjanjian

do
gu

tersebut, pada butir 2 dalam pokok gugatan di atas. Pada halaman dua nomor
dua ayat 2. dengan cara pembayaran diangsur;
Bahwa Tergugat I, telah menerima pembayaran masing-masing
In
A

pembayaran kesatu tanggal 12 November 2003 sebesar Rp 200.000.000,-


(dua ratus juta rupiah), tunai tanggal 12 Desember 2003 sebesar
ah

lik

Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dengan cek Nomor 1188489 dan


pembayaran tanggal 12 Januari 2004 sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta
m

ub

rupiah) dengan cek Nomor 1188489 sehingga Tergugat sudah menerima


uang dari Penggugat berjumlah Rp 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah);
ka

Bahwa berhubung perdamaian tersebut mengandung unsur-unsur


ep

penekanan di dalamnya dan mengandung unsur pemerasan pada diri


ah

Penggugat, karena terbukti perdamaian tersebut lahir karena adanya


R

penekanan fisik berupa penyandraan melalui sel tahanan Polisi selama


es

kurang lebih 12 hari sehingga Penggugat menderita sakit dan terpaksa


M

ng

dirawat di Rumah Sakit Bayangkara Makasar ( bukti akan diajukan );


on

Hal. 2 dari 18 hal. Put. No. 2211 K/Pdt/2005


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Penggugat menandatangani segala bentuk perdamaian

R
tersebut, karena selain tidak bersedia ditahan, karena bukti Penggugat cukup

si
dan juga identitas diri Penggugat I maupun Tergugat II, III, IV sebagai ahli

ne
ng
waris dari almarhum Chatib Lasany masih diragukan kebenarannya, sehingga
perkara ini diperhadapkan kepengadilan untuk menguji kebenaran
perdamaian tersebut. Yang mengandung unsur penekanan batin dan bersifat

do
gu penyanderaan untuk maksud Penggugat memberi imbalan kompensasi
sebagai mana disebutkan pada butir Nomor 4 di atas;

In
A
Bahwa berdasarkan surat Ka.Pidum Kejaksaan Tinggi Sulawesi
Selatan No.B.391R/44/EP.2.02/2004. tanggal 9 Februari 2004 berkas perkara
ah

atas nama Andi Ishak Narang, segera dilimpahkan untuk disidangkan,

lik
sehingga upaya perdamaian yang cacat hukum tanggal 12 November 2003
No. 2452/L/XL/2003, dapat dinyatakan batal demi hukum dan tidak mengikat
am

ub
Penggugat;
Bahwa berhubung cek pembayaran yang telah diterima Tergugat I
ep
masing-masing No. Mks.1188490, senilai Rp 100.000.000,- (seratus juta
k

rupiah) tanggal 12 Februari 2004 cek No.1188491 senilai Rp 100.000.000,-


ah

(seratus juta rupiah ) tanggal 12 Maret 2004 dan cek No.Mks.1188492) senilai
R

si
Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) telah diblokir pada Bank Niaga
Makasar. Untuk tidak dibayarkan karena perjanjian tersebut mengandung

ne
ng

unsur itikad buruk di dalamnya;


Bahwa berdasarkan hal tersebut pada butir 1 dan butir 2 pada pokok

do
gu

gugatan di atas, maka wajar bila Penggugat mohon kepada Bapak Hakim
yang memeriksa perkara tersebut, kiranya Tergugat I bersama Tergugat
II,III,IV dihukum mengembalikan uang sebesar Rp 400.000.000,- (empat ratus
In
A

juta rupiah) yang telah diterimanya secara tunai kepada Penggugat;


Bahwa untuk menjamin Gugatan Penggugat, maka Penggugat
ah

lik

memohon pula kepada Bapak Hakim/Pengadilan Negeri Makasar kiranya


meletakan sita jaminan/Conservatoir Beslaag (CB) atas tanah berikut
m

ub

banguna milik Tergugat I, terletak di Jl. Bonto Sunggu No.18 Makasar;


Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon kepada
ka

Pengadilan Negeri Makasar agar terlebih dahulu meletakkan sita jaminan atas
ep

tanah berikut bangunan/obyek sengketa dan selanjutnya menuntut kepada


ah

Pengadilan Negeri tersebut supaya memberikan putusan sebagai berikut:


R

Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;


es

Menyatakan Surat Perjanjian Perdamaian tanggal 12 November 2003


M

ng

No.2452/L/XI/2003 di hadapan Notaris Abdul Muis, SH. mempunyai cacat


on

Hal. 3 dari 18 hal. Put. No. 2211 K/Pdt/2005


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukum sehingga tidak sah dan tidak mengikat Penggugat;

R
Menyatakan Tergugat I,II,III dan Tergugat IV telah melakukan perbuatan

si
melanggar hukum, melakukan perjanjian, melibatkan pewaris lainnya dari

ne
ng
almarhum Chatib Lasany;
Menghukum Tergugat I,II,III dan Tergugat IV untuk bersama-sama
mengembalikan uang pembayaran yang sudah diterimanya, senilai

do
gu Rp 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) secara tunai kepada
Penggugat;

In
A
Menyatakan sita jaminan/Conservatoir Beslaag (CB) yang dijalankan oleh
Pengadilan Negeri Makasar, adalah sah dan berharga;
ah

Menghukum para Tergugat I,II,III dan Tergugat IV untuk membanyar biaya

lik
perkara yang timbul dalam perkara ini;
Mohon putusan yang seadil-adilnya;
am

ub
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut para Tergugat
mengajukan eksepsi pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut:
ep
Bahwa gugatan Penggugat kurang lengkap/kurang pihak dan telah
k

mengidap cacat yuridis yang amat mendasar sehubungan dengan tidak


ah

digugatnya subyek hukum yang lain yang bersangkut paut dengan perkara ini;
R

si
Adalah tidak sesuai hukum manakala Penggugat mengajukan gugatan tanpa
menggugat subyek hukum yang lain tersebut yang ada hubungannya dengan

ne
ng

perkara sebagai syarat dari suatu gugatan;


Menurut hukum seharusnya Penggugat melibatkan selaku Tergugat Notaris

do
gu

Abdul Muis, SH., oleh karena Penggugat mendalilkan bahwa perjanjian Akta
Perdamaian (Acte Van Dading) antara Penggugat (A.Ishak Narang
Manggabarani) dengan Tergugat I (Hj. Sittiamah Ch. Lasiny) tanggal 12
In
A

Nopember 2003 Nomor 2452/L/XI/2003/ Rangkap 3, yang dibuat di depan


Notaris di Makasar Abdul Muis, SH. dianggap cacat Yuridis (namun Quod-
ah

lik

non), untuk itu maka menurut hukum seharusnya Penggugat mengikut


sertakan Notaris Abdul Muis, SH. selaku pihak atau turut Tergugat dalam
m

ub

perkara ini, untuk menerangkan atau mempertanggung jawabkan secara


hukum apa yang telah diperjanjikan oleh Penggugat dengan Tergugat I sesuai
ka

dengan Akta Perdamaian tersebut di depan Notaris, dengan tidak digugatnya


ep

atau tidak diikut sertakannya Notaris Abdul Muis, SH. selaku pihak atau
ah

Tergugat dalam perkara a-quo, maka menurut hukum gugatan semacam ini
R

dipandang telah mengidap cacat yuridis yang amat mendasar sesuai dengan
es

Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung R.I No. 1669/Sip/1983 tanggal 29


M

ng

Nopember 1984 yang menyatakan bahwa “ Bilamana dalam gugatan pihak-


on

Hal. 4 dari 18 hal. Put. No. 2211 K/Pdt/2005


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pihak yang berperkara tidak dicantumkan secara lengkap maka gugatan

R
tersebut akan dinyatakan tidak dapat diterima;

si
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat telah

ne
ng
menyangkal dalil-dalil gugatan tersebut dan sebaliknya mengajukan gugatan
balik (rekonvensi) yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut:
Bahwa untuk menghindari pengulangan-pengulangan yang tidak perlu,

do
gu mohon segala sesuatu yang telah diuraikan dalam bagian Konvensi secara
mutatis mutandis merupakan bagian dalam Rekonvensi ini;

In
A
Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap pada bagian Konvensi
terbukti gugatan yang diajukan oleh Penggugat Konvensi/Tergugat
ah

Rekonvensi sama sekali tidak berdasar;

lik
Bahwa Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi telah
mengadakan Perjanjian Perdamaian (Acte Van Dading) tertanggal 12
am

ub
Nopember 2003 No.2452/L/XI/2003/Rangkap 3 didepan Notaris Abd.
Muis,SH., mengenai penyelesaian sengketa tanah yang terletak di Jl.
ep
Hertasning, Kelurahan Tidung, Kecamatan Tamalate Kota Makasar,
k

sebagaimana yang telah diuraikan dalam Akta Perdamaian (Acte Van Dading)
ah

tanggal 12 November 2003 tersebut;


R

si
Bahwa telah disepakati dalam Akta Perdamaian tersebut pihak
Tergugat Rekonvensi memberikan konpensasi pembayaran kepada

ne
ng

Penggugat Rekonvensi sebesar Rp 650.000.000,- (enam ratus lima puluh juta


rupiah) untuk mengakhiri persengketaan, dengan cara pembayaran sebagai

do
gu

berikut:
Pembayaran Pertama sebesar Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah)
dibayar penuh secara tunai pada saat penandatanganan perdamaian tanggal
In
A

12 November 2003;
Sedangkan sisanya sebesar Rp 450.000.000,- (empat ratus lima puluh juta
ah

lik

rupiah) dibayar kepada Penggugat Rekonvensi dengan cek Bank Niaga di


Makasar sebagai berikut:
m

ub

Cek No. MKS 1188488 tanggal 12-12-2003 sebesar Rp 100.000.000,-


(seratus juta rupiah).
ka

Cek No. MKS 1188489 tanggal 12-1-2004 sebesar Rp 100.000.000,- (seratus


ep

juta rupiah).
ah

Cek No. MKS 1188490 tanggal 12-2-2004 sebesar Rp 100.000.000,- (seratus


R

juta rupiah).
es

Cek No. MKS 1188491 tanggal 12-3-2004 sebesar Rp 100.000.000,- (seratus


M

ng

juta rupiah).
on

Hal. 5 dari 18 hal. Put. No. 2211 K/Pdt/2005


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Cek No. MKS 1188492 tanggal 12-4-2004 sebesar Rp 50.000.000,- (lima

R
puluh juta rupiah)

si
Bahwa dari pembayaran pada point 4 tersebut, Tergugat Rekonvensi/

ne
ng
Penggugat Konvensi baru memberikan/membayar sebesar Rp 400.000.000,-
(empat ratus juta rupiah), sedangkan Cek No. MKS 1188490 tanggal 12-2-
2004, Cek No.MKS 1188491 tanggal 12-3-2004 dan Cek No.MKS 1188492

do
gu tanggal 12-4-2004 di blokir oleh Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi,
sehingga jumlah yang belum diselesaikan/belum dibayar oleh Tergugat

In
A
Rekonvensi dari ketiga (3) cek yang terblokir (tidak cair) tersebut sebesar
Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah);
ah

Bahwa pembayaran tersebut sebesar Rp 400.000.000,- (empat ratus

lik
juta rupiah) adalah merupakan realisasi dari perjanjian perdamaian, sehingga
wajar menurut hukum pembayaran tersebut menjadi hak dari Penggugat
am

ub
Rekonvensi dan tidak dapat ditarik oleh Tergugat Rekonvensi;
Oleh karena Tergugat Rekonvensi memblokir ceknya tersebut
ep
(memblokir pembayaran) dengan alasan yang berdasar hukum, sedangkan
k

Akta Perdamaian (Acte Van Dading) tanggal 12 November 2003


ah

No.2452/L/XI/2003/Rangkap 3 tersebut adalah merupakan perjanjian yang


R

si
mengikat antara Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi
dengan kata lain bahwa Perjanjian tersebut berlaku sebagai undang-undang

ne
ng

bagi Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi (vide Pasal 1338


KUHPdt) maka wajar menurut hukum jika Tergugat Rekonvensi dihukum

do
gu

untuk melanjutkan pembayaran atau membayar cek-cek yang terblokir


tersebut yaitu sebesar Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah)
atau sebagai pemenuhan dari perjanjian perdamaian tersebut;
In
A

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat dalam


Rekonvensi menuntut kepada Pengadilan Negeri Makasar supaya
ah

lik

memberikan putusan sebagai berikut:


Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya;
m

ub

Menyatakan Perjanjian Perdamaian (Acte Van Dading) tanggal 12 November


2003 No. 2452/L/XI/2003/Rangkap 3 yang dibuat oleh Abd. Muis, SH.,
ka

adalah sah dan mengikat Tergugat Rekonvensi dan Penggugat


ep

Rekonvensi;
ah

Menyatakan bahwa pembayaran Tergugat Rekonvensi sebesar


R

Rp 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) adalah hak dari Penggugat


es

Rekonvensi sebagai realisasi pemenuhan sebagian Perjanjian


M

ng

Perdamaian tanggal 12-12-2004 dan tidak dapat dikembalikan lagi;


on

Hal. 6 dari 18 hal. Put. No. 2211 K/Pdt/2005


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menyatakan Tergugat Rekonvensi wanprestasi tidak memenuhi isi Perjanjian

R
Perdamaian (Akta Van Dading) tanggal 12 November 2003 No.

si
2452/L/XI/2003/Rangkap 3 yaitu belum membayar sebesar

ne
ng
Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah);
Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar sebesar
Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) sebagai pemenuhan

do
gu perjanjian perdamaian (Acte Van Dading) tanggal 12 November 2003
No. 2452/L/XI/2003/Rangkap 3 atau sebagai pembayaran terhadap cek

In
A
No. MKS 1188490 tanggal 12-2-2004, cek No. MKS 1188491 tanggal 12-
3-2004 dan cek No. MKS 1188492 tanggal 12-4-2004 yang terblokir;
ah

Menghukum Tergugat Rekonvensi membayar denda sebesar

lik
Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) karena melakukan wanprestasi
atau terlambat memenuhi Perjanjian Perdamaian (Acte Van Dading)
am

ub
tanggal 12 November 2003;
Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang diletakkan oleh Pengadilan
ep
Negeri Makassar;
k

Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada


ah

perlawanan, banding maupun kasasi (Uit Voerbaar bij Vorraad);


R

si
Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Makasar telah
mengambil putusan, yaitu putusannya No. 22/Pdt.G/2004/PN.Mks tanggal 12

ne
ng

Agustus 2004 yang amarnya sebagai berikut:


DALAM EKSEPSI:

do
gu

Menolak Eksepsi Tergugat I, II, III, dan IV;


DALAM KONVENSI:
Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;
In
A

Membatalkan Surat Perjanjian Perdamaian tanggal 12 Nopember 2003, yang


dilegalisir oleh Notaris Abdul Muis, SH. No. 2452/L/XI/2003;
ah

lik

Menghukum Tergugat I untuk membayar uang pembayaran yang sudah


diterimanya, sebesar Rp 400.000.000,- secara tunai kepada Penggugat;
m

ub

Menyatakan sita jaminan yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri Makasar


adalah sah dan berharga;
ka

Menolak gugatan Penggugat selebihnya;


ep

DALAM REKONVENSI:
ah

Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi seluruhnya;


R

DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI:


es

Menghukum Tergugat Rekonvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar


M

ng

biaya perkara sebesar Rp 1.459.000,- (satu juta empat ratus lima puluh
on

Hal. 7 dari 18 hal. Put. No. 2211 K/Pdt/2005


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sembilan ribu rupiah);

R
Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan para

si
Tergugat/para Pembanding putusan Pengadilan Negeri tersebut telah

ne
ng
dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Makasar dengan putusannya No. 92/PDT/
2005/PT.MKS tanggal 30 Mei 2005;
Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada

do
gu para Tergugat/para Pembanding pada tanggal 27 Juli 2005 kemudian
terhadapnya oleh para Tergugat/para Pembanding dengan perantaraan

In
A
kuasanya, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 2 Agustus 2005 diajukan
permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 4 Agustus 2005 sebagaimana
ah

ternyata dari akte permohonan kasasi No. 22/Srt.Pdt.G/2004/PN-MKS yang

lik
dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Makasar, permohonan tersebut diikuti
oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di
am

ub
Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 16 Agustus 2005;
bahwa setelah itu oleh Penggugat/Terbanding yang pada tanggal 23
ep
Agustus 2005 telah diberitahu tentang memori kasasi dari para Tergugat/para
k

Pembanding diajukan jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan


ah

Pengadilan Negeri Makasar pada tanggal 29 Agustus 2005;


R

si
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-
alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama,

ne
ng

diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam
undang-undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal

do
gu

dapat diterima;
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon
Kasasi/Para Tergugat/Para Terbanding dalam memori kasasinya tersebut
In
A

pada pokoknya ialah:


1. PUTUSAN HAKIM BANDING MEMUAT PERTIMBANGAN HUKUM YANG
ah

lik

AMAT “ ONVOLDOENDE GEMOTIVEERD “ TERKESAN TIDAK SERIUS,


YAKNI SEKEDAR MENGAMBIL ALIH PERTIMBANGAN HUKUM (TEN
m

ub

AANZIEN VAN HET RECHT) DARI PUTUSAN HAKIM TINGKAT


PERTAMA TANPA DISERTAI ALASAN HUKUM BANDING YANG
ka

MENJADIKAN BELIAU MENGUATKAN PUTUSAN HAKIM TINGKAT


ep

PERTAMA.
ah

Pada halaman 4 dari putusan hakim banding, dikemukakan sekedar


R

pertimbangan hukum sebagai berikut:


es

“Menimbang, bahwa apa yang telah di pertimbangkan oleh hakim tinggat


M

ng

pertama dalam putusannya tersebut, Pengadilan Tinggi dapat


on

Hal. 8 dari 18 hal. Put. No. 2211 K/Pdt/2005


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
membenarkan karena telah berdasarkan alasan-alasan yang tepat dan

R
karena itu Pengadilan Tinggi dapat mengambil alih pertimbangan hukum

si
tersebut untuk dijadikan dasar pertimbangan sendiri dalam mengadili

ne
ng
perkara di tingkat banding, sehingga putusan Pengadilan Negeri Makasar
tanggal 12 Agustus 2004 No.22/Pdt.G/2004/PN.Mks yang dimohonkan
banding tersebut dikuatkan“;

do
gu Berbagai Putusan Mahkamah Agung RI. tidak membenarkan putusan-
putusan Hakim yang mengidap pertimbangan hukum yang tidak memadai

In
A
(Onvoldeonde Gemotiveerd), seperti halnya putusan judex facti Putusan
Pengadilan Negeri Makasar dalam perkara Perdata ini tanggal 30 Mei
ah

2005 No.92/PDT/2005/PT.MKS. antara lain:

lik
Putusan Mahkamah Agung RI, bertanggal 20 Agustus 1988 Reg.
No.4434K/Pdt/1986, mempertimbangkan bahwa:
am

ub
“Bahwa karena tidak cukup dipertimbangkan, maka putusan
Pengadilan Tinggi tersebut harus dibatalkan“.
ep
Putusan Mahkamah Agung RI, bertanggal 22 Juli 1970 Reg. No.628
k

K/Sip/1969, mempertimbangkan bahwa:


ah

“Mahkamah Agung menganggap perlu untuk meninjau putusan


R

si
pengadilan Negeri/Tinggi yang kurang cukup dipertimbangkan
(Onvoldeonde Gemotiveerd)”

ne
ng

Berdasarkan hal-hal tersebut adalah sungguh berdasar hukum Hakim


Agung membatalkan putusan Hakim Banding yang didasarkan pada

do
gu

pertimbangan yang keliru dan tidak cukup dasar pertimbangan yang


memadai, seraya Hakim Agung mengadili sendiri dan menyatakan
menolak keseluruhan gugatan Penggugat/Terbanding kini memohon
In
A

kasasi
2. JUDEX FACTI IN CASU PENGADILAN TINGGI SELAKU PERADILAN
ah

lik

BANDING, DALAM MENJALANKAN PERDILANNYA, KELIRU/SALAH


CARA MENGADILI PERKARA PERDATA INI ATAU CARA MENGADILI
m

ub

TIDAK DILAKSANAKAN MENURUT KETENTUAN UNDANG-UNDANG


YAKN I HAKIM BANDING TIDAK MEMERIKSA/TIDAK MENGADILI
ka

ULANG SECARA KESELURUHAN PERKARA PERDATA INI, TETAPI


ep

SERTA MERTA HANYA MENGUATKAN PUTUSAN PENGADILAN


ah

NEGERI MAKASAR, PADAHAL HAKIM TINGKAT PERTAMA


R

TERMAKSUD SUNGGUH KELIRU DAN SALAH PENERAPAN


es

HUKUMNYA BERKENAAN DENGAN PENERAPAN HUKUM


M

ng

PEMBUKTIAN (PENILAIAN FAKTA MAUPUN TENTANG PENILAIAN


on

Hal. 9 dari 18 hal. Put. No. 2211 K/Pdt/2005


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PENERAPAN HUKUMNYA), KARENANYA SUNGGUH BERDASAR

R
HUKUM UNTUK DIMOHONKAN PEMBATALAN PUTUSAN.

si
Bahwa demikianlah kenyataan putusan Hakim Banding, yang setebal 6

ne
ng
(enam) halaman sama sekali tidak menjalankan fungsinya sebagai
Peradilan ulangan yang seharusnya menurut hukum dan undang-undang
harus melaksanakan pemeriksaan secara keseluruhan atas perkara yang

do
gu dimohonkan banding, baik tentang penilaian fakta/pembuktian maupun
penerapan hukumnya atas perkara ini, oleh karena jika sekiranya Hakim

In
A
pada Tingkat Banding memeriksa secara keseluruhan perkara perdata ini,
maka niscaya Hakim Banding akan membatalkan Putusan Pengadilan
ah

Negeri Makasar tanggal 12 Agustus 2004 Nomor :22/Pdt.G/2004/PN.Mks.

lik
Adapun pertimbangan hukum judex facti yang keliru dan salah
menerapkan hukumnya berkenaan dengan penerapan hukum pembuktian
am

ub
terlihat pada halaman 33 alinea-2 Putusan Pengadilan Negeri Makasar
tanggal 12 Agustus 2004 Nomor: 22/Pdt.G/2004/PN.Mks yang serta merta
ep
dikuatkan oleh Putusan Pengadilan Tinggi Makasar tanggal 30 Mei 2005
k

No. 92/PDT/ 2005/PT. MKS. Sebagai berikut:


ah

“Menimbang, bahwa dengan melihat isi akta perdamaian sebagaimana


R

si
tertuang di dalam bukti surat P.10 dikaitkan dengan pasal yang
disangkakan kepada Penggugat adalah bukan merupakan delik aduan,

ne
ng

maka menurut Majelis kesepakatan antara Penggugat dengan Tergugat


I, bahwa segera setelah Tergugat I menerima kompensasi sejumlah

do
gu

uang dari Penggugat, maka Tergugat I segera mencabut laporan polisi


No. Pol LP/161/IX/2003 Dit Reskrim, bertanggal 4 September 2003,
adalah merupakan kesepakatan yang dikategorikan dilarang, sehingga
In
A

tidak memenuhi syarat ke-4 dari Pasal 1320 KUH Perdata.”


Apa yang dinyatakan oleh judex facti dalam pertimbangan hukum
ah

lik

tersebut di atas adalah jelas dan terang benderang bertentangan dengan


hukum dan rasa keadilan. Oleh karena seandainya Majelis Hakim judex
m

ub

facti mencermati Akta perdamaian (Acte Van Dading) tanggal 12


Nopermber 2003 yang dilegalisasi di hadapan Notaris Abdul Muis, SH.
ka

Nomor 2452/L/XI/2003/Rangkap 3 (sesuai Bukti Surat P.10 dan T.1


ep

=P.R.1), maka Majelis Hakim akan menemukan fakta bahwa dalam Akta
ah

tersebut telah disaksikan oleh 7 (tujuh) Sarjana Hukum. Masing-masing


R

3 (tiga) Penasehat Hukum Penggugat dan 3 (tiga) Penasihat hukum


es

Tergugat serta telah dilegalisasi pula oleh Notaris dan PPAT Abdul Muis,
M

ng

SH. Bila Majelis Hakim berpendapat bahwa akta tersebut bertentangan


on

Hal. 10 dari 18 hal. Put. No. 2211 K/Pdt/2005


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan Pasal 1320 KUH Perdata tentunya hal tersebut sama sekali tidak

R
diketahui oleh Tergugat I yang kurang memahami hukum, karena hal

si
yang telah disepakati dalam Akta Perdamaian telah disaksikan oleh 7

ne
ng
(tujuh) Sarjana Hukum. Dan apabila saat itu salah satu penasihat hukum
maupun Penggugat maupun Notaris menyatakan bahwa akta
perdamaian tersebut bertentangan dengan undang-undang maka

do
gu tentulah akta perdamaian tidak akan pernah dibuat.
Akta perdamaian tersebut dibuat dengan sebuah tujuan mulia dan suci,

In
A
yakni bagaimana mengakhiri sengketa antara Penggugat dan Tergugat I.
Dan pada waktu itu para pihak telah bersepakat untuk
ah

menyelesaikannya.

lik
Namun kenyataanya secara diam-diam Penggugat telah memblokir dana
pembayaran yang seharusnya cair pada tanggal 12 Februari 2004 untuk
am

ub
selanjutnya Penggugat melalui penasihat hukumnya (yang turut pula
bertandatangan dalam akta perdamaian) telah mendaftarkan gugatan ke
ep
Pengadilan Negeri Makasar tanggal 13 Februari 2004 yang pada
k

pokoknya meminta pembatalan Akta Perdamaian (Acte Van Dading)


ah

tanggal 12 November 2003 yang dilegalisasi dihadapan Notaris Abdul


R

si
Muis, SH. Nomor: 2452/L/XI/2003/Rangkap 3 dan menuntut
pengembalian dana yang telah diterima oleh Tergugat I.

ne
ng

Hal tersebut tampak secara jelas bahwa pengajuan gugatan tersebut


hanyalah akal-akal dari Penggugat guna menghindari dari dari

do
gu

kewajibannya membayar kepada Tergugat sesuai klasule-klasule dari


Akta Perdamaian.
Aneh bila Penggugat melalui penasehat hukumnya mengajukan gugatan
In
A

ke Pengadilan Negeri Makasar guna mempersoalkan keabsahan Akta


Perdamaian (Acte Van Dading) tanggal 12 November 2003 yang
ah

lik

dilegalisasi di hadapan Notaris Abdul Muis, SH. Nomor: 2452/L/XI/


2003/Rangkap 3, oleh karena pada saat penandatanganan Akta
m

ub

Perdamaian Penasihat Hukum Penggugat juga turut pula menyaksikan


dengan membubuhkan tanda tangan dalam akta perdamaian, mengapa
ka

bukan pada saat penandatanganan akta perdamaian Penggugat


ep

bersama penasihat hukumnya mempersoalkannya.


ah

Demikian pula halnya dengan pertimbangan hukum judex facti yang


R

keliru dan salah menerapkan hukumnya berkenaan dengan penerapan


es

hukum pembuktian terlihat pada halaman 33 alinea-4 Pengadilan Negeri


M

ng

Makasar tanggal 12 Agustus 2004 Nomor :22/Pdt.G/2004/PN.Mks yang


on

Hal. 11 dari 18 hal. Put. No. 2211 K/Pdt/2005


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
serta merta dikuatkan oleh putusan Pengadilan Tinggi Makasar tanggal

R
30 Mei 2005 Nomor: 92/PDT/2005/PT.MKS sebagai berikut:

si
“Menimbang, bahwa terlepas dari hukum acara yang berkaitan dengan

ne
ng
proses penahanan yang dilakukan terhadap Penggugat, fakta
menunjukan bahwa dalam kondisi Penggugat berada dalam status
penahan yang dirasakan oleh Penggugat sebagai situasi yang menyiksa

do
gu dan tertekan, tawaran damai yang diajukan oleh Tergugat I dengan
terpaksa disetujui oleh Penggugat, meskipun harus membayar

In
A
kompensasi sejumlah Rp 650.000.000,- kepada Tergugat. “
Apa yang dinyatakan dalam pertimbangan hukum judex facti seperti
ah

tersebut di atas, adalah jelas keliru dan salah penerapan hukumnya

lik
berkenaan penerapan hukum pembuktian. Oleh karena berdasarkan
bukti surat berupa P.8 (Surat Perintah Penangguhan Penahanan tanggal
am

ub
8 November 2003) bila dihubungkan dengan Bukti Surat P.10 dan T.1 =
P.R.1 (Akta Perdamaian dari Notaris Abdul Muis, SH. tanggal 12
ep
Nopember 2003) telah membuktikan bahwa tidak benar dan tidak
k

berdasar hukum jika dikatakan bahwa Penggugat ditahan sehingga


ah

dirasakan menyiksa dan tertekan sehingga Penggugat membuat Akta


R

si
Perdamaian, karena berdasarkan bukti surat P.8 Penggugat telah
menghirup udara segar (tidak ditahan) sejak tanggal 8 November 2003.

ne
ng

selanjutnya barulah pada tanggal 12 November 2003 baik Penggugat


maupun Tergugat bersepakat untuk membuat akta perdamaian (sesuai

do
gu

bukti surat P.10 dan T.1 = P.R.1). bagaimana mungkin Penggugat


menyatakan tersiksa dan tertekan, sedangkan pada saat
penandatanganan akta perdamaian di Notaris, Penggugat dalam
In
A

keadaan tidak ditahan serta Penggugat didampingi pula oleh penasihat


hukumnya bahkan dalam akta perdamaian tersebut para penasihat
ah

lik

hukum baik Penggugat maupun Tergugat I turut bertandatangan. Di


manakah letak dan tertekannya Penggugat.
m

ub

Demikian pula halnya dengan pertimbangan hukum judex facti yang


keliru dan salah menerapkan hukumnya berkenaan dengan penerapan
ka

hukum pembuktian terlihat pada halaman 34 alinea-1 Putusan


ep

Pengadilan Negeri Makasar tanggal 12 Agustus 2004 Nomor: 22/Pdt.G/


ah

2004/PN.Mks yang serta merta dikuatkan oleh Putusan Pengadilan


R

Tinggi Makasar tanggal 30 Mei 2005 Nomor: 92/PDT/2005/PT.MKS


es

sebagai berikut:
M

ng

“Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat P.15, P.16 dan P.17


on

Hal. 12 dari 18 hal. Put. No. 2211 K/Pdt/2005


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dikuatkan dengan keterangan saksi Penggugat dan pengakuan Tergugat

R
I sendiri dalam akta perdamaian, bahwa hal yang menyangkut status

si
kepemilikan dari objek tanah yang dijadikan alasan Tergugat I melapor

ne
ng
ke pihak kepolisian, adalah ada pada Penggugat.”
Apa yang dinyatakan dalam pertimbangan hukum judex facti seperti
tersebut diatas, adalah jelas keliru dan salah penerapan hukumnya

do
gu berkenaan penerapan hukum pembuktian. Oleh karena Tergugat I
melaporkan ke Dit. Reskrim Polda Sul-Sel terkait persoalan tanah milik

In
A
Tergugat yang telah dikuasai, ditimbun, dijual secara melawan hak
dengan memalsukan surat-surat tanah milik Tergugat I. berdasarkan
ah

laporan Tergugat I, Dit. Reskrim Polda Sul-Sel telah melakukan

lik
penyelidikan dan penyidikan dan menemukan bukti permulaan yang
cukup sehingga terhadap diri Penggugat di periksa sebagai Tersangka
am

ub
dan Dit. Reskrim Polda Sul-Sel melakukan pula penahanan terhadap diri
Penggugat. Hal tersebut membuktikan bahwa Penggugat telah
ep
melakukan tindak pidana yang dipersangkakan kepadanya. Dan hal
k

tersebutpun telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim judex facti pada


ah

halaman 33 alinea-3.
R

si
Bukti P.16 dan P.17 telah membuktikan pula bahwa Penggugat telah
melakukan upaya gugatan yang ditujukan kepada pihak-pihak lain,

ne
ng

namun tidak melibatkan Chatib Lasiny Almarhum (suami Tergugat I)


sebagai pihak dalam perkara tersebut, padahal obyek yang

do
gu

dipersengketakan adalah tanah milik Chatib Lasiny Almarhum (suami


Tergugat I) berdasarkan sertifikat Hak Milik Nomor: 365/Panaikang,
Gambar Situasi Nomor: 822 tanggal 31-05-1978 seluas 8.343 M³
In
A

(delapan ribu tiga ratus empat puluh tiga). Sehingga tentunya putusan
tersebut tidak mengikat dan tidak bernilai hukum bagi Tergugat I.
ah

lik

Adapun pertimbangan judex facti yang mengambil sepenggal-penggal


pengakuan Tergugat I dalam akta perdamaian adalah hal yang keliru,
m

ub

karena pengakuan tersebut lahir/diakui oleh Tergugat I karena telah


tercapainya kesepakatan antara Penggugat dan Tergugat I untuk
ka

menyelesaikan masalah sengketa tanah tersebut, sehingga Tergugat


ep

berkewajiban memberikan dana Kompensasi sebesar Rp 650.000.000,-


ah

(enam ratus lima puluh juta rupiah) kepada Tergugat I, sesuai akta
R

perdamaian yang telah disepakati oleh para pihak.


es

Demikian pula halnya dengan pertimbangan hukum judex facti yang


M

ng

keliru dan salah menerapkan hukumnya berkenaan dengan penerapan


on

Hal. 13 dari 18 hal. Put. No. 2211 K/Pdt/2005


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukum pembuktian terlihat pada halaman 35 alinea-2 Putusan

R
Pengadilan Negeri Makasar tanggal 12 Agustus 2004 Nomor: 22/Pdt.G/

si
2004/PN.Mks yang seta merta dikuatkan oleh Putusan Pengadilan Tinggi

ne
ng
Makasar tanggal 30 Mei 2005 No.92/PDT/2005/PT.MKS sebagai berikut:
“Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan di atas,
pembayaran yang telah Penggugat lakukan dan sudah dicairkan oleh

do
gu Tergugat I adalah sebesar Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) yang
dibayar secara tunai pada saat perdamaian ditandatangani,

In
A
Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) yang berasal dari pencairan cek
pembayaran mana telah dibenarkan oleh Tergugat I sehingga oleh karena
ah

akta perdamaian antara Penggugat dengan Tergugat I adalah tidak sah,

lik
maka wajar apabila petitum Penggugat pada angka 4 dikabulkan. Hanya
saja yang berkewajiban untuk melakukan pembayaran adalah Tergugat I
am

ub
sebagai pihak dan yang telah menerima pembayaran tersebut.”
Apa yang dinyatakan dalam pertimbangan hukum judex facti seperti
ep
tersebut di atas, adalah jelas keliru dan salah penerapan hukumnya
k

berkenaan penerapan hukum pembuktian. Oleh pertimbangan tersebut


ah

didasarkan pada pertimbang-pertimbangan yang keliru dan salah dalam


R

si
menerapkan hukum.
3. Bahwa Pengadilan Tinggi selaku peradilan ulangan tidak memeriksa

ne
ng

secara keseluruhannya suatu perkara, baik konvensi maupun rekonvensi,


karenanya itu judex facti berdasar untuk dibatalkan

do
gu

Bahwa sepanjang perkara perdata ini diperiksa bahkan diputuskan oleh


Hakim Tingkat Pertama terdiri dari konvensi dan rekonvensi, maka dengan
demikian oleh Hakim Banding yang merupakan kewajiban hukum
In
A

(rechtsplict) untuk memeriksa perkara secara keseluruhannya, bukan saja


mengenai fakta dan penerapan hukumnya bahkan terhadap semua
ah

lik

bagian-bagian konvensi dan rekonvensi, tetapi sepanjang putusan


banding oleh Hakim banding ternyata tidak memeriksa, mengadili dan
m

ub

memutuskan keseluruhan perkara perdata tersebut meskipun merupakan


keharusan baginya, oleh karena itu secara hukum dan undang-undang,
ka

Hakim Banding dalam peradilannya melanggar ketentuan Yurisprudensi


ep

Tetap Mahkamah Agung R.I, dalam Putusannya, tanggal 30 November


ah

1976 No. 194 K/Sip/1975 memberikan fatwa Hukum sebagai berikut:


R

“Dalam peradilan Banding Pengadilan Tinggi harus memeriksa/mengadili


es

perkara dalam keseluruhannya, termasuk bagian (rekonvensi dan


M

ng

konvensi),yang telah di putus oleh Pengadilan Negeri”


on

Hal. 14 dari 18 hal. Put. No. 2211 K/Pdt/2005


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(Vide Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I, terbitan Tahun 1977-II

R
halaman 395)

si
Maka berdasarkan ketentuan dan penggarisan Yurisprudensi Tetap

ne
ng
Mahkamah Agung tersebut di atas, ternyata Hakim Banding dalam
peradilannya tidak memeriksa keseluruhan perkara perdata ini termasuk
seluruh bagian konvensi dan rekonvensi, karena itu berdasar dan

do
gu beralasan hukum putusan banding yang menguatkan putusan hakim
pertama untuk dimohonkan pembatalan seraya Mahkamah Agung

In
A
mengadili sendiri menyatakan gugatan ditolak keseluruhannya.
Berdasarakan atas alasan-alasan/keberatan kasasi, dari pemohon Kasasi
ah

seperti tersebut di atas, adalah sangat berdasar hukum Hakim Agung

lik
membatalkan putusan judex facti seraya mengadili sendiri dengan
menyatakan menolak keseluruhan gugatan Penggugat/Terbanding/
am

ub
Termohon Kasasi.
Permohonan pemohon Kasasi ini bersesuaian pula dengan petunjuk
ep
penggarisan Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung R.I, dalam
k

Putusannya tanggal 9-10-1975 No. 951 K/Sip/1973 memberikan fatwa


ah

hukum sebagai berikut:


R

si
“Bahwa cara pemeriksaan dalam tingkat Banding …. dst … seharusnya
Hakim Banding mengulangi pemeriksaan kembali perkara dalam

ne
ng

keseluruhannya, baik mengenai fakta maupun mengenai penerapan


hukumnya”

do
gu

Putusan Mahkamah Agung R.I, tanggal 22-7-1970, No. 638 K/Sip/1969,


memberi fatwa hukum, berbunyi:
“Putusan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi yang kurang cukup
In
A

dipertimbangkan (onvoeldeonde gemotiverd) harus dibatalkan “.


(Vide, Rangkuman Yurisprudensi Mahkamah Agung Indonesia II
ah

lik

penerbitan tahun 1972, halaman 237-238)


Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah
m

ub

Agung berpendapat:
Mengenai alasan-alasan ke 1, 2 dan 3:
ka

bahwa alasan tersebut dapat dibenarkan, oleh karena Perjanjian


ep

Perdamaian antara Penggugat dengan para Tergugat 12 November 2003


ah

yang dilegalisasi di hadapan Notaris. Perjanjian Perdamaian tersebut telah


R

direalisasi dengan pembayaran I, II dan III oleh Penggugat kepada Tergugat I


es

sehingga mencapai Rp 400.000.000,- tambah Rp 250.000.000,-.


M

ng

Kesepakatan perdamaian Penggugat dibantu oleh penasehat hukum;


on

Hal. 15 dari 18 hal. Put. No. 2211 K/Pdt/2005


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perdamaian tersebut sah sesuai undang-undang karena itu kehendak kedua

R
belah pihak dalam rangka penyelesaian masalah antara para Tergugat

si
dengan Penggugat;

ne
ng
Judex facti telah keliru dalam menerapkan hukum bahwa ada tekanan dari
pihak Penggugat, justru pengaduan Tergugat ke Polda dan Penggugat
ditahan karena permasalahan tersebut. Sebelum ada kesepakatan maka

do
gu Pengugat dikeluarkan dari tahanan;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, menurut

In
A
pendapat Mahkamah Agung terdapat cukup alasan untuk mengabulkan
permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: Hj. Sittiamah Chatib Lasiny dan
ah

kawan-kawan dan membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Makassar

lik
No. 92/PDT/2005/PT.MKS tanggal 30 Mei 2005 yang menguatkan putusan
Pengadilan Negeri Makassar No. 22/Pdt.G/2004/PN.Mks tanggal 12 Agustus
am

ub
2004 serta Mahkamah Agung mengadili sendiri perkara ini dengan amar
putusan sebagaimana yang akan disebutkan di bawah ini;
ep
Menimbang, bahwa oleh karena Termohon Kasasi berada di pihak
k

yang kalah, maka harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam
ah

semua tingkat peradilan;


R

si
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 4 tahun 2004,
Undang-Undang No. 14 tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan

ne
ng

Undang-Undang No 5 tahun 2004 dan peraturan perundang-undangan lain


yang bersangkutan;

do
gu

M E N G A D I L I:
Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: 1. Hj.
SITTIAMAH CHATIB LASINY, 2. Hj. ROSDIANA, 3. M. RAKIMAN LASINY,
In
A

4. EDI LASINY tersebut;


Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi No. 92/PDT/2005/PT.MKS
ah

lik

tanggal 30 Mei 2005 yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Makassar


No. 22/Pdt.G/2004/PN.Mks tanggal 12 Agustus;
m

ub

MENGADILI SENDIRI:
DALAM EKSEPSI
ka

Menolak Eksepsi Tergugat I, II, III, dan IV;


ep

DALAM KONVENSI
ah

Menolak gugatan Penggugat seluruhnya;


R

DALAM REKONVENSI
es

Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konvensi sebagian;


M

ng

Menyatakan Perjanjian Perdamaian (Acte Van Dading) tanggal 12 November


on

Hal. 16 dari 18 hal. Put. No. 2211 K/Pdt/2005


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2003 No. 2452/L/XI/2003/Rangkap 3 yang dibuat oleh Abd. Muis, SH.,

R
adalah sah dan mengikat Tergugat Rekonvensi dan Penggugat Rekonvensi;

si
Menyatakan bahwa pembayaran Tergugat Rekonvensi sebesar

ne
ng
Rp 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) adalah hak dari Penggugat
Rekonvensi sebagai realisasi pemenuhan sebagian Perjanjian Perdamaian
tanggal 12-12-2004 dan tidak dapat dikembalikan lagi;

do
gu Menyatakan Tergugat Rekonvensi wanprestasi tidak memenuhi isi Perjanjian
Perdamaian (Akta Van Dading) tanggal 12 November 2003 No.

In
A
2452/L/XI/2003/Rangkap 3 yaitu belum membayar sebesar
Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah);
ah

Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar sebesar

lik
Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) sebagai pemenuhan
perjanjian perdamaian (Acte Van Dading) tanggal 12 November 2003
am

ub
No. 2452/L/XI/2003/Rangkap 3 atau sebagai pembayaran terhadap cek
No. MKS 1188490 tanggal 12-2-2004, cek No. MKS 1188491 tanggal 12-3-
ep
2004 dan cek No. MKS 1188492 tanggal 12-4-2004 yang terblokir;
k

Menghukum Tergugat Rekonvensi membayar denda sebesar


ah

Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) karena melakukan wanprestasi atau


R

si
terlambat memenuhi Perjanjian Perdamaian (Acte Van Dading) tanggal 12
November 2003;

ne
ng

Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang diletakkan oleh Pengadilan
Negeri Makassar;

do
gu

Menolak gugatan rekonvensi selain dan selebihnya;


Menghukum Termohon Kasasi/Penggugat/Terbanding untuk
membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan yang dalam tingkat
In
A

kasasi ini ditetapkan sebesar Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah).


ah

lik

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah


Agung pada hari Kamis tanggal 25 September 2008 oleh HM. Zaharuddin
m

ub

Utama, SH., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung
sebagai Ketua Majelis, Prof. Dr. Mieke Komar, SH.,MCL. dan Dr. H.
ka

Abdurrahman, SH.,MH. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan


ep

diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua
ah

Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Baharuddin


R

Siagian, SH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak.
es
M

ng

Hakim-Hakim Anggota Ketua


on

Hal. 17 dari 18 hal. Put. No. 2211 K/Pdt/2005


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ttd./ Ttd./

R
Prof. Dr. Mieke Komar, SH.,MCL. HM. Zaharuddin Utama, SH.

si
Ttd./

ne
ng
Dr. H. Abdurrahman, SH.,MH.

do
gu
Panitera Pengganti

In
A
Ttd./
Biaya-biaya: Baharuddin Siagian, SH.
ah

lik
M e t e r a i …………… Rp 6.000,-
R e d a k s i ……………Rp 1.000,-
Administrasi kasasi …. Rp 493.000,-
am

ub
J u m l a h …… Rp ep 500.000,-
k

Untuk Salinan
ah

MAHKAMAH AGUNG RI
a.n Panitera
R

si
Panitera Muda Perdata

ne
ng

do
gu

SOEROSO ONO, SH.,MH.


NIP. 040 044 809
In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Hal. 18 dari 18 hal. Put. No. 2211 K/Pdt/2005


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

Anda mungkin juga menyukai