Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena atas limpahan
Rahmatnya saya bias menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini saya
susun untuk memenuhi tugas Teknologi Informasai Akuntansi yang diberikan oleh
Ibu Dr. Ratna Sari, SE.,M.Si.,Ak.
Terima kasih untuk semua pihak yang terlibat dalam proses penyusunan
makalah ini, baik secara langsung maupun tidak, yang mendukung secara moril
maupun materil.
Besar harapan saya makalah ini akan bermanfaat dan membantu teman-
teman mahasiswa maupun masyarakan umum dalam memahami tetang Teknologi
Informasi Akuntansi Khususnya mengenai desai database menggunakan model
data REA dan Bagaimana mengimplementasikannya.

Makassar, 09 Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI


A. Pengertian Data Base .................................................................................................. 3

BAB III PEMBAHASAN


A. Proses desai database................................................................................................. 4
B.Peran akuntansi dalam desain database ..................................................................... 4
C. Model basis data ......................................................................................................... 5
D. Diagram Hubungan Entitas ........................................................................................ 7
E. Model data REA ........................................................................................................... 8
F. Membangun diagram REA......................................................................................... 12
G. Mengimplementasikan diagram REA dalam database relasional ............................ 14
H. Memadukan diagram REA antar siklus .................................................................... 15

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada masa kini, sebagian besar masyarakat semakin merasakan
informasi sebagai salah satu kebutuhan pokok disamping kebutuhan akan
sandang, pangan dan papan. Seiring dengan hal itu, informasi telah berubah
bentuk menjadi suatu komoditi yang dapat diperdagangkan. Keadaan ini
terbukti dengan semakin berkembangnya bisnis pelayanan informasi, seperti
stasiun televisi, surat kabar, radio dan internet yang telah memasuki sendi-sendi
kehidupan manusia. Perubahan lingkungan yang pesat, dinamis dan luas
tersebut didukung oleh kemajuan teknologi informasi disegala bidang. Hal ini
telah mendorong transformasi masyarakat tradisional menjadi masyarakat
informasi.
Penggunaan teknologi yang meluas digunakan dalam dunia bisnis
adalah pada teknologi komunikasi & Informasi yang didalamnya didukung
dengan alat utama yaitu komputer, sejalan dengan perkembangan teknologi
dalam bidang tersebut yang sangat cepat sekarang dalam sistem modern, jurnal
dan buku besar sudah berbentuk file komputer. Program komputer memindah
bukukan entri dan menyiapkan laporan akuntansi. Akuntan mengontrol proses
ini dengan memberikan input dan menentukan bagaimana program itu bekerja.
Didalam penerapannya dalam sistem informasi akuntansi diperlukan
database untuk menjaga, mengelompokkan dan meyimpan banyak data
akuntansi perusahaan, selain itu juga diperlukan modelling serta aplikasi yang
bisa membantu pekerjaan akuntan dalam membuat atau menyusun informasi
yang diperlukan oleh perusahaan.
Berikut ini beberapa keunggulan yang dimiliki oleh sistem informasi
akuntansi yang didukung teknologi informasi (SIA berbasis komputer), yaitu:
1. Proses pengolahan data yang cepat
2. Memiliki tingkat akurasi informasi yang tinggi
3. Efesiensi sumberdaya manusia
4. Kemudahan akses informasi

1
B. Rumusan masalah
1. Bagaimanakah proses desain database ?
2. Apa itu diagram hubungan entitas (Entity Relationship) ?
3. Apa itu model data REA ?
4. Bagaimanakah pengimplementasian diagram REA dalam database-
relasional ?
5. Bagaimanakah membangun diagram REA untuk satu siklus transaksi ?
6. Bagaimanakah penggunaan diagram REA ?

C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu proses desain database,
bagaimana diagram hubungan entitas (Entity Relationship), untuk mengetahui
pula model data REA, membangun diagram REA untuk satu siklus transaksi,
pengimplementasian diagram REA dalam database relasional,memadukan
serta menggunakan diagram REA.

BAB II

2
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Database (Basis Data)


Pengertian database dari berbagai ahli dan sumber adalah sebagai berikut:
1. Menurut Gordon C. Everest :
Database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis,
terbagi/shared, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada
organisasi.
2. Menurut Toni Fabbri :
Database adalah sebuah sistem file-file yang terintegrasi yang
mempunyai minimal primary key untuk pengulangan data.

Jadi dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, basis data (database)
adalah kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan
menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi
dari tipe data, struktur dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan.
Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem
informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para
pengguna atau user.

BAB III

3
PEMBAHASAN

A. Proses Desain Database


Dalam mendesain sebuah database agar menjadi database yang handal
dan tangguh, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Langkah-langkah
tersebut diantaranya :

B. Peran Akuntan Dalam Desain Database


1. Tahap Perencanaan
Akuntan menyediakan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi
kelayakan proyek yang diajukan, dan terlibat dalam membuat keputusan
mengenai hal tersebut.
2. Tahap analisis persyaratan dan tahap desain
Akuntan berpartisipasi dalam mengidentifikasi kebutuhan informasi
pemakai, mengembangkan skema logis, mendesain kamus data serta
menentukan pengendalian.
3. Tahap pengkodean
Akuntan dengan keahlian SIA nya melakukan pengkodean.
4. Tahap implementasi
Akuntan membantu menguji keakuratan database yang baru dan program
aplikasi yang akan digunakan.
5. Tahap operasional dan pemeliharaan

4
Akuntan menggunakan sistem database untuk memproses transaksi dan
membantu mengelolanya.
Untuk tiap peran, kita harus bisa mengidentifikasi bagian database yang
harus bisa diakses dan yang tidak bisa diakses, dan kita harus bisa mengambil
langkah untuk memastikan bahwa aturan akses tersebut dilakukan. DBMS
memberikan beberapa mekanisme untuk membantu langkah tersebut.

C. Model Basis Data


Model basis data adalah kumpulan dari konsepsi basis data yang
biasanya mewakili struktur dan relasi data yang terdapat pada suatu basis data.
Esensi sebuah model basis data adalah tempat di mana data atau suatu
metodologi untuk menyimpan data. Kita tidak dapat melihat model basis data
tetapi kita dapat melihat algoritma yang digunakan oleh model basis data
tersebut.
Perusahaan dapat mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan
file datar dengan mengimplementasikan model basis data untuk manajemen
data. Akses ke sumber daya data dikendalikan melalui sistem manajemen basis
data (Database Management System-DBMS). DBMS adalah peranti lunak
sistem khusus yang diprogram untuk mengetahui elemen data mana yang
penggunanya memiliki hak untuk mengaksesnya.

Ada 2 macam model basis data :


1. Model konseptual
Model konseptual terfokus kepada representasi basis data secara alam
logika. Model ini lebih memperhatikan tetang apa yang disajikan dibanding
dengan bagaimana cara menyajikannya.
2. Model Implementasi
Ditekankan pada Bagaimana cara data disajikan pada basis data atau
bagaimana struktur data diimplementasikan.

Dari konsep Model basis data implementasi terdapat beberapa konsep basis

5
data yang berkembang antara lain :
1. Model basis data hierarki (hierarchical database)
Sistem basis data hierarki merupakan konsep model basis data yang tertua,
tidak ada kepastian kapan konsep ini mulai digunakan. Model ini berupa
suatu pohon dengan relasi Parent Child Relationships dengan hubungan
satu-banyak (1-N).
2. Model Basis data Relasional
Model basis data relasional merupakan model basis data yang dirancang
agar memiliki konsistensi informasi dalam bentuk normalisasi database.
Yang secara implementatif dan operasional dikendalikan oleh mesin
Database Managemen System (DBMS).

Struktur dasar basis data relasional :


1. Relasional Database Management System beroperasi pada lingkungan
logika manusia.
2. Basis data relasional diasumsikan sebagai sekumpulan tabel-tabel.
3. Setiap tabel terdiri dari serangkaian per-potongan baris/kolom.
4. Tabel-tabel (atau relasi) terhubung satu dengan lainnya menggunakan
entitas tertentu yang digunakan secara bersama.
5. Tipe hubungan seringkali ditunjukkan dalam suatu skema.
6. Setiap tabel menghasilkan data yang lengkap dan kebebasan struktural

Keuntungan model data entity relationship :


1. Secara konseptual sangat sederhana.
2. Gambaran secara visual.
3. Alat bantu komunikasi lebih efektif.
4. Terintegrasi dengan model basis data relasional

Kerugian model entity relationship :


1. Gambaran aturan-aturan terbatas.
2. Gambaran relasi terbatas.

6
3. Tidak ada bahasa untuk memanipulasi data.
4. Kehilangan isi informasi

D. Diagram Hubungan Entitas (ERD-Entity Relationship Diagram)


Model Entity Relationship diperkenalkan pertama kali oleh P.P. Chen
pada tahun 1976. Model ini dirancang untuk menggambarkan persepsi dari
pemakai dan berisi obyek-obyek dasar yang disebut entity dan hubungan antar
entity-entity tersebut yang disebut relationship. Pada model ER ini semesta
data yang ada dalam dunia nyata ditransformasikan dengan memanfaatkan
perangkat konseptual menjadik sebuah diagram, yaitu diagram ER ( Entity
Relationship).
Diagram Entity-Relationship melengkapi penggambaran grafik dari
struktur logika. Dengan kata lain Diagram E-R menggambarkan arti dari aspek
data seperti bagaimana entity-entity, atribut-atribut dan relationship-
relationshipdisajikan. Sebelum membuat Diagram E-R, tentunya kita harus
memahami betul data yang diperlukan dan ruang lingkupnya. Di dalam
pembuatan diagram E-R perlu diperhatikan penentuan sesuatu konsep apakah
merupakan suatu entity, atribut atau relationship.
Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model
(ERM) merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-
Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan
untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem.
Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya
bersifat top-down.
Diagram hubungan entitas merupakan suatu teknik grafis yang
menggambarkan skema database. Disebut diagram E-R karena diagram tesebut
menunjukkan berbagai macam entitas yang dimodelkan, serta hubungan antar
entitas tersebut. Entitas adalah segala sesuatu yang informasinya ingin
dikumpulkan dan disimpan oleh organisasi. Didalam diagram E-R, entitas
muncul dalam bentuk persegi panjang, dan hubungan antara entitas
digambarkan dengan wajik.

7
Diagram Hubungan Entitas Diagram E-R tidak hanya menunjukkan isi
dari suatu database, tetapi juga secara grafis model suatu organisasi. Jadi
diiagram E-R dapat dipergunakan tidak hanya mendesain database, tetapi juga
untuk mendokumentasikan dan memahami database yang telah ada, serta untuk
mengubah secara total proses bisnis.

Enam langkah dasar dalam mendesain dan mengimplementasikan sistem


database:
1. Identifikasi kebutuhan informasi para pemakai.
2. Tahap pertama terdiri dari perencanaan awal untuk menetapkan kebutuhan
dan kelayakan pengembangan sistem baru.
3. Pengembangan berbagai skema berbeda untuk sistem yang baru, pada
tingkat konseptual, eksternal dan internal
4. Penerjemahan skema tingkat internal ke struktur database sesungguhnya,
yang akan diimplementasikan ke dalam sistem yang baru tersebut.
5. Mentransfer semua data dari sistem sebelumnya ke database SIA yang baru.
6. Penggunaan dan pemeliharaan sistem yang baru.

E. Model Data REA (Resource Event Agent)


Model data REA secara khusus dipergunakan dalam desain database
SIA sebagai alat pembuatan model konseptual yang fokus pada aspek sematik
bisnis yang mendasari aktifitas rantai nilai suatu organisasi. Model REA
memberikan petunjuk dalam desain database dengan cara mengidentifikasi
entitas apa yang seharusnya dimasukkan ke dalam database SIA, dan dengan
cara bagaimana membuat struktur antar entitas dalam database tersebut.
REA adalah model bagaimana sebuah sistem akuntansi dapat kembali
direkayasa oleh komputer. REA awalnya diusulkan pada tahun 1982 oleh
William E. McCarthy sebagai model akuntansi umum, dan berisi konsep
sumber daya, peristiwa dan agen.
REA merupakan model yang populer dalam sistem informasi akuntansi
(SIA). Tapi ini jarang terjadi pada praktik bisnis, perusahaan tidak dapat

8
dengan mudah membongkar sistem mereka untuk memenuhi tuntutan radikal
REA. Dan juga model REA menghilangkan banyak objek akuntansi yang tidak
diperlukan dalam komputer. Yang paling terlihat dari ini adalah debit dan
kredit-double-entry pembukuan menghilang dalam sistem REA. Banyak buku
besar umum juga menghilang, setidaknya sebagai obyek persisten, misalnya,
piutang atau hutang. Komputer dapat menghasilkan akun tersebut secara real
time menggunakan catatan sumber dokumen.
Model REA juga merupakan suatu alat pemodelan konseptual yang
khusus dirancang untuk melengkapi struktur dalam perancangan database SIA.
Dalam model REA ditentukan entiti apa yang harus disertakan dalam database
SIA dan bagaimana susunan relationship antara entiti dalam database SIA.

Tipe entity dalam model REA dibedakan dalam tiga kategori, yaitu:
1. Sumberdaya (resources)
2. Kegiatan (even)
3. Pelaku (agent)

Pengertian tiga entity di atas adalah :


1. Resources didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki nilai ekonomisbagi
organisasi tersebut. Contoh resources adalah kas, inventaris, peralatan,
persediaan, gudang, pabrik, dan tanah.
2. Events menunjukkan aktivitas-aktivitas bisnis, dimana manajemen ingin
mengumpulkan informasi untuk tujuan perencanaan pengawasan. Sebagai
contoh, aktivitas penjualan akan mengurangi persediaan dan aktivitas
penerimaan kas akan menambah jumlah kas. SIA harus dirancang untuk
memperoleh dan menyimpan informasi aktivitas tersebut.
3. Agents adalah orang dan organisasi yang berpartisipasi dalam aktivitas dan
kepada siapa informasi diserahkan untuk tujuan perencanaan, pengawasan,
dan pengevaluasian. Contoh agent adalah pengawai, pelanggan, dan
pemasok.

9
D.1 Contoh diagram REA

Pola Dasar REA


D.2 Contoh Pola Dasar REA

Gambar D.2 di atas memperlihatkan bahwa pola dasar REA terdiri dari
sepasang kegiatan, satu kegiatan meningkatkan beberapa sumber daya, dan
kegiatan satunya menurunkan beberapa sumber daya. Pertukaran ekonomi
dasar dalam siklus pendapatan melibatkan penjualan barang dagangan atau
pelayanan, serta serangkaian penerimaan kas sebagai pembayaran dalam

10
penjualan tersebut.
Jadi, Perancang database mulai menggambar diagram REA untuk siklus
pendapatan perusahaan dengan membuat entitas kegiatan penjualan dan
penerimaan kas dalam bentuk persegi panjang, dan hubungan dualitas ekonomi
antara mereka, dalam bentuk w ajik.

D.3 Gambar Relationship

Selama menggambar diagram REA untuk suatu siklus transaksi,


sangatlah berguna untuk membagi kertas yang digunakan untuk menggambar
ke dalam tiga kolom, satu kolom untuk setiap jenis entitas. Pergunakan kolom
kiri untuk sumber daya, kolom tengah untuk kegiatan, dan kolom kanan untuk
pelaku.
Kemudahan untuk membaca diagram dapat ditingkatkan apabila entitas
kegiatan digambar dari atas ke bawah, sesuai dengan urutan kejadiannya. Jadi,
perancang database mulai membuat Gambar D.2 dengan memperlihatkan
entitas penjualan di atas entitas kegiatan tanda terima kas, di dalam kolom
tengah kertasnya.

D.4 Diagram REA untuk siklus Pendapatan

11
F. Membangun Diagram REA
Membangun diagram REA untuk satu siklus transaksi terdiiri dari
empat langkah :
1. Identifikasi pasangan kegiatan pertukaran ekonomi yang mewakili
hubungan dualitas dasar 12nomal- untuk menerima, dalam siklus tersebut.
2. Identifikasi sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan pertukaran
ekonomi dan para pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
3. Analisa setiap kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah
kegiatan tersebut harus dipecah menjadi satu kombinasi dari satu atau lebih
kegiatan komitmen dan kegiatan pertukaran ekonomi.
4. Tetapkan kardinalitas setiap hubungan Kardinal merupakan entitas yang
mewakili kelas atau rangkaian objek. Contohnya entitas pelanggan
mewakili seluruh pelanggan organisasi. Kardinalitas menunjukkan
bagaimana perumpamaan dalam satu entitas dapat dihubungkan ke
perumpamaan tertentu dalam entitas lainnya.

12
Kardinal terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Kardinalitas Minimum menunjukkan apakah sebuah baris dalam tabel
harus dihubungkan dengan paling tidak satu baris di dalam tabel yang
letaknya berseberangan dalam hubungan tersebut. Kardinalitas
minimimun 0, memiliki arti bahwa semua baris baru dapat ditambahkan di
tabel tersebut tanpa harus dihubungkan dengan baris tertentu dalam tabel
yang letaknya berseberangan dalam hubungan tersebut. Kardinalitas
minimum 1, memiliki arti bahwa setiap baris dalam suatu tabel harus
dihubungkan ke paling tidak satu baris dalam tabel lainnya dihubungan
tersebut.
2. Kardinalitas Maksimum menunjukkan apakah suatu baris dalam tabel
dapat dihubungkan ke lebih dari satu baris tabel lainnya. Kardinalitas
maksimum 1, memiliki arti bahwa setiap baris di dalam tabel dapat
dihubungkan ke, paling banyak, hanya satu baris dalam tabel lainnya.

Tiga jenis hubungan dalam kardinalitas maksimum :


1. Hubungan satu ke satu (one-to-one-relationship)
2. Hubungan satu ke banyak (one-to-many relationship)
3. Hubungan banyak ke banyak (many-to-many relationship)

G. Mengimplementasikan Diagram REA Dalam Database Relasional


Diagram REA ini dapat dipergunakan untuk mendesain database
relasional yang terstruktur baik.
Bahkan, membuat suatu rangkaian tabel berdasarkan diagram REA
secara otomatis akan menghasilkan database relasional yang terstruktur baik,
tanpa adanya masalah 13nomaly pembaruan (update), penyisipan data (insert),
dan penghapusan (delete).
Mengimplementasikan diagram REA ke dalam database relasional
melibatkan proses tiga tahap, yaitu :
1. Membuat sebuah tabel untuk setiap entitas berbeda dan untuk setiap
hubungan banyak-ke-banyak.

13
2. Memberikan atribut ke tabel yang tepat.
3. Menggunakan kunci luar untuk mengimplementasikan hubungan satu-
ke-satu dan hubungan satu-ke-banyak

D.5 Diagram REA Parsial Untuk Siklus Pengeluaran

Inventory Inventory- Buyer


(0,N) (1,N) Purchases (1,1) Participant (0,N)
Purchases (Purchasing Agent)

(0,N) (1,1)
Participant

(0,N)
Purchases-
Cash Vendor
Disbursements

Participant (0,N)

(1,N) (1,1)

Cash
Cash (0,N) Stockflow (1,1) (1,1) Participant (0,N) Cashier
Disbursement

Menetapkan Atribut untuk Setiap Tabel


1. Menetapkan Kunci Utama
Setiap tabel di dalam database relasional harus memiliki sebuah kunci
utama, yang terdiri dari sebuah atribut, atau kombinasi dari beberapa
atribut, yang secara unik mengidentifikasi setiap baris dalam tabel
tersebut.
2. Other Attributes
Atribut tambahan selain kunci utama dimasukkan dalam setiap tabel
untuk memenuhi persyaratan pemrosesan transaksi dan kebutuhan
informasi manajemen.
3. Atribut non kunci (nonkey attribute)
Dalam Tabel Hubungm M:N, penempatan atribut yang bukan berupa

14
kunci dalam setiap inbel M:N, untuk melihat alasan mengapa mereka
harus disimpan dalam tabel-tabel. tersebut.

Implementasi Hubungan Satu ke Satu dan Satu ke Banyak


1. Hubungan Satu ke Satu
Di dalam database relasional, hubungan satu ke satu antara entitas dapat
diimplementasikan dengan memasukkan kunci utama suatu entitas
sebagai kunci luar dalam tabel yang mewakili entitas satunya. Tidak ada
contohnya hubugnan 1:1 dalam diagram contoh Implementasi
Hubungan Satu ke Satu dan Satu ke Banyak
2. Hubungan Satu ke Banyak
Dalam database relasional, hubungan satu ke banyak dapat
diimplementasikan juga dalam relasi ke database dengan menggunakan
kunci luar. Kunci utama dari entitas dengan kardinal maksimum N
menjadi kunci luar dalam entitas dengan kardinal maksimum 1.
Contoh: Nomor pegawai dan nomor pemasok adalah kunci luar dalam
kegiatan pembelian dan kegiatan pengeluaran kas.

H. Memadukan Diagram REA Antar-Siklus


Seperti yang telah disebutkan, untuk mendesain SIA yang dapat
berfungsi untuk PERUSAHAAN, Perancang database harus mengembangkan
diagram REA untuk siklus tambahan dan kemudian memadukan diagram-
diagram tersebut.
Perancang database kemudian menggabungkan diagram siklus
pendapatan dan pengeluaran agar Manajemen mendapat gambaran umum
tingkat tinggi mengenai hal-hal yang akan dimasukkan dalam SIA mereka.

Pengambilan Informasi dari SIA


Diagram REA yang lengkap juga berfungsi sebagai petunjuk yang
berguna untuk meminta informasi dari database SIA.
Permintaan data dapat digunakan untuk menghasilkan jurnal dan buku

15
besar serta menyiapkan laporan manajerial dan menghasilkan informasi
laporan keuangan lainnya dari database rasional yang dibuat dengan
menggunakan model REA.

16
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mendesain sebuah database agar menjadi database yang handal dan
tangguh terdiri dari 5 langkah yang harus dilakukan yaitu Tahap Perencanaan,
tahap analisis persyaratan dan tahap desain, Tahap pengkodean, Tahap
implementasi, Tahap operasional dan pemeliharaan. Model database dibagi
menjadi dua yaitu Model konseptual dan model implementasi. Sedangkan
konsep yang digunakan dalam model database adalah Model basis data hierarki
(hierarchical database) dan Model Basis data Relasional. Dalam model data
entity terdapat beberapa keuntungan dan kerugian.
Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis data yang
digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data
semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan
ketentuannya bersifat top-down. Dalam entity relationship ada enam langkah
dasar dalam mendesain dan mengimplementasikan sistem database.
Tipe model entity relationship dibagi kedalam 3 kategori yaitu
Sumberdaya (resources), Kegiatan (even) dan Pelaku (agent). Jadi, Perancang
database mulai menggambar diagram REA untuk siklus pendapatan perusahaan
dengan membuat entitas kegiatan penjualan dan penerimaan kas dalam bentuk
persegi panjang, dan hubungan dualitas ekonomi antara mereka, dalam bentuk
wajik. Diagram REA yang lengkap juga berfungsi sebagai petunjuk yang
berguna untuk meminta informasi dari database SIA.

DAFTAR PUSTAKA

17
BUKU
Romney, Marshall B. dan Steinbart, Paul Jhon, (2016), Sistem Informasi
Akuntansi, Diterjemahkan oleh Kikin dan Novita, Salemba Empat,
Jakarta.
Sumber Lain:
https://khalem.wordpress.com/2010/11/07/teknologi-informasi-dan-
perkembangan-sistem-akuntansi/ diakses pada tanggal 08 oktober
2019

18

Anda mungkin juga menyukai