Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai dasar Negara Indonesia pancasila memegang peranan penting dalam


kehidupan bermasyarakat, berbangsa , dan bernegara . Pancasila mendasarkan pada hakikat
sifat manusia sebagai mahluk sosial dan sebagai mahluk individu . Maka dari itu pancasila
mengakui hak hak kebebasan masyarakat dan membebaskan masyarakatnya memeluk
agamanya masing masing. Sehingga nilai-nilai Ketuhanan senantiasa menjiwai kehidupan
manusia dalam hidup negara dan masyarakat. Kebebasan manusia dalam rangka demokrasi
tidak melampaui hakikat nilai-nilai Ketuhanan, Bahkan nilai Ketuhanan terjelma dalam
bentuk moral dalam ekspresi kebebasan manusia. Konsisten dengan cita-cita dan tujuan
nasional seperti digariskan di dalam pembukaan UUD 1945.
Pancasila adalah ideologi Bangsa Indonesia. Dengan pedoman Pancasila para
pedahulu kita bisa mempersatukan berbagai golongan dan kelompok. Selain ideologi
Pancasila ada banyak ideologi lain yang berkembang didunia yaitu ideologi Liberalisme,
Kapitalisme, Komunisme Sosialisme dan lain-lain. Semua itu memiliki banyak perbedaan
dengan ideologi Pancasila. Maka dari itu makalah ini akan membahas berbagai perbedaan
ideologi Pancasila dengan beberapa ideologi yang berkembang di Negara lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah ideologi itu ?
2. Apakah ada ideologi lain selain ideologi pancasila ?
3. Apakah perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi lainnya ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari ideologi .
2. Mengetahui berbagai macam ideologi selain ideologi pancasila .
3. Mengetahui perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi lainnya .

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ideologi

Istilah ideologi berasal dari kata idea, yang artinya gagasan, konsep, pengertian dasar,
cita-cita; dan logos yang berarti ilmu. Ideologi secara etimologis, artinya ilmu tentang ide ide
(the scienceOf ideas), atau ajaran tentang pengertian dasar .
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ideologi didefinisikan sebagai kumpulan
konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang memberikan arah dan tujuan untuk
kelangsungan hidup. Ideologi juga diartikan sebagai cara berpikir seseorang atau suatu
golongan. Ideologi dapat diartikan paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu program
sosial politik. Sastrapratedja (2001: 43): ”Ideologi adalah seperangkat gagasan/pemikiran
yang berorientasi pada tindakan dan diorganisir menjadi suatusistem yang teratur”.
Jadi dapat kita simpulkan Ideologi merupakan prinsip dasar yang menjadi acuan negara yang
bersumber dari nilai dasar yang berkembang dalam suatu bangsa.
Ada tiga aspek dalam konsep ideologi yang dibahas Machiavelli, yaitu agama,
kekuasaan, dan dominasi. Machiavelli melihat bahwa orang-orang sezamannya lebih dahulu
memperoleh kebebasan, hal tersebut lantaran perbedaan yang terletak dalam pendidikan
yang didasarkan pada perbedaan konsepsi keagamaan.
Ideologi Pancasila merupakan hasil perenenungan atau pemikiran seseorang atau
kelompok orang, yang juga diangkat dari nilai adat istiadat, nilai kebudayaan, nilai tradisi,
nilai kepustakaan, nilai religius yang terdapat pada pandangan hidup bangsa Indonesia sendiri
sebelum membentuk negara. Pancasila bukan berasal dari dari ide-ide bangsa lain, melainkan
berasal dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sendiri. Kumpulan nilai-nilai dari
kehidupan lingkungan sendiri dan yang diyakini kebenarannya kemudian digunakan untuk
mengatur masyarakat, inilah yang dinamakan ideologi. Manifestasinya tercermin dalam
kehidupan praksis, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, maupun religi.
Menurut Bakry [1994], Pancasila sebagai ideologi bersifat dinamik. Dalam arti, ia menjadi
kesatuan prinsip pengarahan yang berkembang dialektik serta terbuka penafsiran baru untuk
melihat perspektif masa depan dan aktual antisipatif dalam menghadapi perkembangan
dengan memberikan arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam melangsungkan hidup dan
kehidupan nasional.

2
Pengertian Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia menunjukkan hal-hal sebagai
berikut1:
1. Pancasila merupakan produk otentik pendiri negara Indonesia (TheFounding fathers).
2. Nilai-nilai Pancasila bersumber dan digali dari nilai agama, kebudayaan,dan adat istiadat.
3. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar filsafatkenegaraan.

B. Macam Macam Ideologi Didunia

1. Ideologi Pancasila :
Ideologi Pancasila memandang manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Monodualisme ini adalah kodrati, maka manusia tidak dapat hidup sendirian, ia selalu
membutuhkan yang lain2.
Menurut konsep Pancasila, yakni manusia dalam hidup saling tergantung antarmanusia,
saling menerina dan memberi antar manusia dalam bermasyarakat dan bernegara. Saling
tergantung dan saling memberi merupakan pasangan pokok dan ciri khas persatuan serta
menjadi inti isi dari nilai kekeluargaan. Ideologi Pancasila, baik setiap silanya maupun
paduan dari kelima sila-silanya, mengajarkan dan menerapkan sekaligus mengehendaki
persatuan. Ideology Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali atau dikristalisasikan dari
nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang sudah sejak ratusan tahun lalu tumbuh dan
berkembang dalam kehidupan masyarakat di Indonesia (Bung Karno, 1 Juni 1945).
Kelebihan dan Kekurangan Pancasila Sebagai Ideologi
1. Kelebihan :
a. Dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih adil dan makmur
b. Merupakan jalan tengah antara Liberal dan Komunis
c. Memberi inspirasi akan tata masyarakat bebas
d. Menjadi sumber etik sosial
e. Sebagai instrumen politik untuk melihat kinerja pemerintah dan untuk melawan
ketidakadilan sosial dan segala manifestasinya
2. Kekurangan :
a. Memberi kesempatan kebebasan yang cenderung menjadi anarki
b. Adanya kemungkinan masuknya kepentingan neoliberal
c. Terlalu normatif

1
Nurwardani,Paristiyanti.et al. pendidikan pancasila untuk perguruan tinggi .(2016:69)
2
Rowland Bismark Fernando Pasaribu.Pendidikan pancasila.(2013:65)

3
d. Dianggap tidak jelas karena hanya mengambil jalan tengah diantara komunis dan
liberal Pancasila justru membuat bangsa mengambil keburukan Liberal dan
Komunis bersama-sama

2. Liberalisme
Ideologi liberal memandang bahwa sejak manusia dilahirkan bebas dan dibekali
penciptanya sejumlah hak azasi, yaitu hak hidup, hak kebebasan, hak kesamaan, hak
kebahagiaan, maka nilai kebebasan itulah yang utama.
Tampilnya ideologi liberalisme dilatarbelakangi oleh situasi di Eropa sebelum abad
ke-18 yang diwarnai oleh perang agama, feodalisme, dominasi kelompok aristokrasi, dan
bentuk pemerintahan yang bercorak monarki absolut. Dalam situasi demikian, ide-ide liberal
yang mencerminkan aspirasi kelas menengah (terdiri atas kelompokindustrialis dan
pedagang) mulai diterima. Selanjutnya, dengan dukungan pemikir pemikir liberal klasik
seperti John Locke, J.S.Mill,HerbertSpencer ,AdamSmith, dan DavidHume, ide-ide liberal
tersebut mulai tersistematisasi dan mewujud dalampemikiran ekonomi, politik maupun
sosial, dan akhirnya, perkembangan liberalism sebagai ideologi politik, semakin mantap
seiring dengan terjadinya Revolusi Inggris(1688), Revolusi Amerika (1776) dan Revolusi
Prancis (1789).
Negara tidak lagi diperkenankan untuk mengambil alih inisiatif individu. Capaian
dalam hal ini tentu saja terkait erat dengan prinsip-prinsip dasar yang melandasi liberalisme,
yaitu individualisme, kebebasan, keadilan dan kesetaraan, serta utilitarianisme3.

a. Individualisme
Individualisme merupakan inti pemikiran liberal yang menjiwai seluruh basis moral,
ekonomi, politik, dan budaya. Individualisme sendiri dapat didefinisikan sebagai pemikiran
yang menjunjung keberadaan individu, dan masyarakat hanya dipandang sebagai sekumpulan
individu semata. Individu memiliki otonomi dan merupakan sumber seluruh nilai. Individu
juga dianggap sebagai hakim yang terbaik bagi dirinya serta dapat bertanggung jawab kepada
dirinya sendiri. Bertitik tolak dari pandangan ini, kelompok liberal beranggapan bahwa
negara tidak berhak mengintervensi kehidupan warga negara.

3
Vincent1995: dan Heywood, 1998

4
b. Kebebasan
Kebebasan dalam liberalisme dipandang sebagai “hak” yang dimiliki tiap orang
(Heywood, 1998:29). Hak ini yang memungkinkan tiap individu mendapat kesempatan yang
sama untuk mengejar kepentingannya. Dari perspektif liberalisme, kebebasan tidak hanya
dipandang sebagai hak melainkan juga sebagai kondisi yang memungkinkan tiap-tiap
individu dapat mengembangkan bakat dan ketrampilannya. Pemikiran Liberalisme klasik
memberi tempat kepada kebebasan negatif, yaitu tidak adanya batasan-batasan eksternal
terhadap individu sehingga ia dapat bertindak sesuai dengan kehendaknya. Tetapi dalam
pemikiran liberalisme
modern–ditekankan bahwa terhadap kebebasan individu haruslah seminimal mungkin untuk
mencegah kerugian di pihak lain. Pengertian ini kemudian dikenal dengan kebebasan positif.

c. Keadilan dan kesetaraan


Nilai keadilan yang dijunjung kaum liberal dilandasi oleh komitmen terhadap nilai
kesetaraan. Tekanan liberalisme di sini adalah keyakinan bahwa secara universal manusia
memiliki hak yang sama, dan secara moral kedudukan manusia adalah setara. Dengan
demikian, tiap-tiap individu memiliki hak dan kesempatan yang setara untuk
mengembangkan kemampuan dan keterampilannya. Walaupun tiap orang terlahir dengan
bakat dan kemampuan yang berbeda-beda, berkat kerja keras mereka masing-masing akan
mendapat reward. Tiap individu yang bekerja keras mengembangkan kemampuannya berhak
untuk mengakumulasi kekayaan.
Oleh sebab itu, menurut kaum liberal, kesetaraan kesempatan harus terbuka bagi tiap individu
agar mereka dapat menikmati hak-hak dan penghormatan yang sama. Kaum liberal tidak
melihat bahwa ide kesetaraan kesempatan akan mengarah pada ketidaksetaraan sosial dan
ekonomi.

d. Utilitarianisme
Prinsip utilitas atau manfaat adalah prinsip yang memungkinkan tiap-tiap individu dapat
mengkalkulasi apa yang secara moral baik dengan menjumlahkan keuntungan/kenikmatan
yang diperoleh dari setiap aspek tindakan yang dipilih. Ditingkat masyarakat pun, prinsip ini
dapat dijadikan pedoman untuk pengambilan keputusan yang menguntungkan masyarakat
banyak, yang kemudian dikenalsebagai prinsip “the greatest happiness for the greatest
number”. Pandangan utilitarianisme ini berakar dari keyakinan bahwa tindakan individu
selalu termotivasi oleh kepentingan-kepentingan pribadi yang dapat didefinisikan sebagai
5
keinginan untuk mendapatkan keuntungan/kenikmatan denganmenghindari hal-hal yang
merugikan. Dengan demikian, pilihan tindakan individuselalu didasarkan pada perhitungan
jumlah keuntungan yang diperoleh ketimbangkerugiannya. Inilah yang dimaksud dengan
prinsip utilitas. Liberalisme dapat dikatakan sebagai ideologi yang begitu menyatu dalam
kehidupan masyarakat Barat, namun tidak lepas dari kritik. Pada abad ke-20, bahkan hingga
awalabad ke-21 ini, telah banyak pihak yang mulai mempertanyakan prinsip-prinsip
dasarliberalisme klasik seiring dengan munculnya dampak industri modern. Hal ini
disebabkan kelompok liberal terlalu membesar-besarkan nilai kebebasan dan kesetaraan
kesempatan bagi individu, sementara dalam realitas, kesempatan dalam bentuk peluang kerja
tidak tersedia secara merata di masyarakat. Sebagai upaya untuk menanggapi tantangan
terhadap liberalisme klasik tersebut, dikembangkanlah liberalisme modern yang lebih sesuai
dengan kondisi masyarakat modern oleh tokoh tokoh seperti T.H. Green, L.T. Hobhouse,
J.M. Keynes, John Rawls, dan RobertNozick. . Liberalisme dianut oleh negara-negara di
berbagai benua. Benua amerika: Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba,
Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru,
Uruguay, Venezuela Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika,
Puerto Rico Suriname. Benua eropa: Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia,
Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani,
Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Benua Asia: India,
Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand, Turki Myanmar, Kamboja,
Hong Kong, Malaysia dan Singapura. Kepulauan Oceania: Australia dan Selandia Baru.
Benua Afrika: Mesir, Senegal dan Afrika Selatan, Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso,
Mantol Verde, Côte D'Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko,

3. Ideologi Komunis :
Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat
kekuasaan, dimana kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi. Prinsip semua adalah
milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme
sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya, dan karenanya komunisme juga disebut
anti liberalisme. Ideologi Komunistik mendasarkan diri pada premise bahwa semua materi
berkembang mengikuti hukum kontradiksi, dengan menempuh proses dialetik. Ciri konsep
dialetik tentang manusia, yaitu bahwa tidak terdapat sifat permanen pada diri manusia, namun
ada keteraturan, ialah kontradiksi terhadap lingkungan selalu menghasilkan perkembangan
dialetik dari manusia, maka sejarahpun berkembang secara dialetik pula. Sehubungan dengan
6
itu, metoda berfikirnya materialisme dialetik dan jika diterapkan pada sejarah dan kehidupan
sosial disebut materialisme-historik. Aliran pikiran golongan (das theory) yang diajarkan oleh
Karl Marx, Engels, dan Lenin bermula merupakan kritik Karl Marx atas kehidupan social
ekonomi masyarakat pada awal revolusi industri. Aliran pikiran golongan (das theory)
beranggapan bahwa Negara ialah susunan golongan (kelas) untuk menindas golongan (kelas)
lain. Kelas ekonomi kuat menindasekonomi lemah, golongan borjuis menindas golongan
proletar (kaum buruh). Olehkarena itu, Marx menganjurkan agar kaum buruh mengadakan
revolusi politik untuk merebut kekuasaan Negara dari kaum golongan karya kapitalis dan
borjuis agar kaum buruh dapat ganti berkuasa dan mengatur Negara. Aliran pikiran ini
erathubungannya dengan aliran material-dialektis atau materialistik. Aliran pikiran inisangat
menonjolkan adanya kelas/revolusi dan perebutan kekuasaan Negara. PikiranKarl Marx
tentang sosial, ekonomi, dengan pikiran Lenin terutama dalam pengorganisasian dan
operasionalisasinya menjadi landasaan paham komunis. Sampai saat ini negara yang masih
menganut paham komunis adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba, Laos,dan
transnistia4.

Kelebihan dan kelemahan Ideologi Komunisme


a. Kelebihan Ideologi Komunisme
- Karena perekonomian sepenuhnya dipegang oleh pemerintah, maka pemerintah lebih
mudah mengendalikan inflasi, pengangguran, dan masalah ekonomi lainnya.
- Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan sehingga
pasar barang dalam negeri berjalan lancar.
- Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
- Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
b. Kekurangan Ideologi Komunisme
- pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai-nilai komunis.
- Mematikan inisiatif individu maju, sebab segala kegiatan diatur oleh pusat.
- Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat.
- Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.

4
Negara Komunis , http://id.m.wikipedia.org/wiki/negara_komunis.diakses pada 8 oktobber 2019,/19.05

7
4. Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal
bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Kapitalisme memiliki
sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak
swasta. Pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, lahirlah pemikiran, teori, dan system
ekonomi baru yang dijiwai oleh semangat liberalisme yaitu kapitalisme. Kapitalisme
merupakan buah pikiran dari tokoh-tokoh seperti Adam Smith dan David Ricardo. Keduanya
menggagas ide-ide liberal dan rasional, khususnya tentang hakekat manusia serta peran
pemerintah dalam masyarakat sipil. Latar belakang pemikiran ini tidak lepas dari kehidupan
ekonomi pada saat itu yang berada di bawah sistem merkantilis– suatu sistem ekonomi di
mana pemerintah berperan besar dalam membatasi kegiatankegiatan ekonomi guna
mendorong ekspor dan membatasi impor.
Pandangan-pandangan Smith yang kemudian menjadi acuan kapitalisme klasik dapat
diringkas sebagai berikut (Heywood, 1998:52—53): Ekonomi adalah pasar dan pasar ini
bergerak sesuai dengan harapan serta keputusan-keputusan individu yang bebas. Kebebasan
dalam pasar dipandang sangat penting dan kebebasan itu meliputi:
(a) kemampuan pengusaha untuk memilih barang yang hendak diproduksi,
(b) kebebasan buruh untuk memilih majikan, dan
(c) kemampuan konsumen untuk memilih produk produk yang hendak dibeli.
Adapun relasi-relasi yang terbangun dalam pasar, yaitu pengusaha-buruh dan penjual-
pembeli, dilandasi oleh relasi yang bercorak sukarela dan kontraktual. Yang menarik dari
kapitalisme klasik ini adalah bahwa tiap-tiap individu memiliki kebebasan dan kepentingan
pribadi. Namun demikian aktivitas ekonomi sendiri beroperasi berdasarkan kekuatan-
kekuatan pasar yang bercorak impersonal yang secara alami akan menjadi daya dorong untuk
menuju kemakmuran ekonomi. Kekuatan pasar tersebut dikenal sebagai hukum penawaran
dan permintaan yang dapat mengatur pasar sedemikian rupa sehingga tidak memerlukan
aturan-aturan dari luar, bahkan untuk itu pasar harus dibebaskan dari intervensi pemerintah.
Selain hukum penawaran dan permintaan, Smith juga meyakini adanya invisible hand sebagai
pihak yang mengatur pasar. Dalam praktik, invisble hand digunakan untuk menjelaskan
bagaimana masalah-masalah ekonomi seperti pengangguran, inflasi, defisit neraca
pembayaran, dll. dapat terselesaikan oleh mekanisme dalam pasar itu sendiri.
Selain mengurangi masalah-masalah seperti pengangguran, kekuatankekuatan pasat tersebut
dipercaya juga dapat menjadikan kegiatan ekonomi semakin efisien. pasar konsumen adalah
raja. Oleh sebab itu, untuk mempertahankan keuntungan, perusahaan juga harus mampu
8
mengindentifikasi kebutuhan-kebutuhan konsumen serta memuaskan mereka.Negara yang
menganut paham kapitalisme adalah Inggris, Belada, Spanyol, Australia, Portugis, dan
Perancis5.
Kelebihan ideologi kapitalisme
Kapitalisme mendorong partumuhan ekonomi dengan memfasilitasi kompetisi terbuka di
pasar. System ini menyediakan individu kesempatan lebih baik untuk meningkatkan pendapat
mereka dan dengan demkian mencapai pertumbuhan ekonomi. Hasil dari kapitalisme adalah
system ekonomi yang terdesentralisasi. Factor ini dianggap sebagai salah satu kelebihan
terbesar kapitalisme.
Kelemahan kapitalisme
Sebagian ekonomi percaya bahwa kapitalisme memicu penipisan sumber daya alam karena
dieksploitasi untuk menjaga pertumuhan ekonomi yang berkesinambungan. Kapitalisme juga
diyakini menyebabkan distribusi kekayaan yang tidak adil dengan kekayaan dan kekuasaan
hanya dikuasai oleh segelintir orang

5. Sosialisme
Sosialisme sebagai ideologi politik lahir pada abad ke-19. Ideologi ini berkembang
sebagai reaksi terhadap kehidupan sosial—ekonomi yang dibangun di bawah system
kapitalisme Eropa pada masa itu. Industrialisasi dan penerapan doktrin laissez faire yang
dipraktikkan oleh negara-negara kapitalis Eropa telah melahirkan kelas buruh yang hidup
miskin. Sementara itu, belum ada undang-undang yang mengatur tentang upah, jam kerja,
dan perlindungan terhadap buruh, anak, dan perempuan. Pendek kata, buruh bekerja dalam
kondisi pabrik-pabrik yang tidak manusiawi. Tekanan terhadap buruh semakin meningkat
dengan adanya ancaman pengangguran di mana mana. Kelas buruh yang baru tumbuh ini pun
belum memiliki orientasi untuk menghadapi para majikan yang sangat berkuasa dalam
menentukan tingkat upah maupun kondisi pabrik.
Kelebihan ideologi sosialisme :
a. terjadi pemerataan social sehhingga tidak ada jurang pemisah antara yang kaya dengan
yang miskin
b. solidaritas antar masyarakat tinggi

5
Macam-Macam Ideologi Beserta Negara Penganutnya http://littleamo.blogspot.co.id/2012/09/macam-macam-
ideologi-beserta-negara.html , di akses pada 8 oktober 2019/19.26

9
Kekurangan ideologi sosialisme :
a. individu sulit untuk mengembangkan diri.
b. hak asasi manusia terkadang diabaikan demmi kepentingan bersama.

C. Perbandingan Ideologi Pancasila Dengan Ideologi Lainnya

1. Perbandingan Ideologi Pancasila Dan Liberalisme


a. Ideologi Pancasila
1. Kepemilikan individu dibatasi pada kepentingan yang tidak menjadi hajat hidup orang
banyak.
2. Bercampurnya kepemerintahan dengan aspek agama.
3. Masih adanya pembatasan oleh pemerintah dan agama
b. Liberalisme
1. Kepemilikan individu tidak dibatasi sama sekali.
2. Aspek pemerintah dan keagamaan dilarang untuk dicampuradukkan.
3. Penolakan terhadap pembatasan oleh pemerintah dan agama

2. Perbandingan Ideologi Pancasila Dan Komunisme


a. Ideologi Pancasila
1. Hak milik pribadi dan negara dipisahkan dengan jelas dan diperbolehkan sesuai
peraturan.
2. Menimbulkan adanya kelas dalam masyarakat dengan penanganan masing-masing.
3. Pemerintah yang demokratis.
b. Komunisme
1. Penghapusan seluruh hak milik pribadi dan negara menjadi hak milik bersama.
2. Terciptanya negara tanpa kelas
3. Pemerintahan cenderung otoriter agar rakyat dapat diatur sepenuhnya

3. Perbandingan Ideologi Pancasila Dan Sosialisme


a. Ideologi Pancasila
1. Hak milik pribadi dan negara dipisahkan dengan jelas dan diperbolehkan sesuai
peraturan.
2. Menimbulkan adanya kelas dalam masyarakat dengan penanganan masing-masing.

10
b. Sosialisme
1. Penghapusan sebagian besar hak milik pribadi dan negara menjadi hak milik bersama.
2. Terciptanya negara tanpa kelas

4. Perbandingan Ideologi Pancasila Dan Fasisme


a. Pancasila
1. Kekuasaan tertinggi di tangan rakyat.
2. Pendekatan peraturan sesuai dengan jenis peraturan dan sasarannya.
3. Pemerintah mengatur rakyat pada hal-hal umum saja, sisanya diatur oleh nilai dan
norma
4. Pemerintahan yang demokratis
b. Fasisme
1. Kekuasaan tertinggi di tangan pemerintahan (negara) yang berkuasa saat itu.
2. Peraturan diberikan secara intimidatif agar dipatuhi.
3. Pemerintah mengatur segala yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh rakyat.
4. Pemerintahan yang otoriter.

Perbandingan ideology pancasila dengan ideologi lain dari berbagai aspek:


Aspek dan
Pancasila Sosialisme Komunisme Liberalisme
sudut pandang
Hukum hukum untuk Demokrasi Demokrasi Demokrasi
menjunjung untuk rakyat, liberal,Hukum untuk
tinggi keadilan koletivitas, berkuasa melindungi
dan diutamakan mutllak satu individu,Dalam
keberadaban kebersamaan, parpol, politik mementingkan
individu dan masyarakat hukum untuk individu
masyarakat . sama dengan melanggengk
negara an komunis.
Ekonomi Peran negara peran negara peran negara peran negara kecil,
ada untuk tidak ada untuk dominan,demi swasta endominasi,
terjadi pemerataan,k kolektivitas kapitalisme,
monopoli, yang eadilan berarti demi monopolisme, persai
dirugikan rakyat distributif negara,monop ngan bebas

11
yang oli negara
diutamakan
Agama Bebas memilih Agama Agama candu Agama urusan
agama, Agama mendorong masyarakat, pribadi, bebas
harus menjiwai perkembanga Agama harus beragama, bebas
dalam nnya dijauhkan dari memilih agama,
kehidupan ber kebersamaan. masyarakat bebas tidak beragama
masyarakat
berbangsa dan
bernegara
Hubungan Individu diakui Masyarakat Individu tidak Individu lebih penting
individu keberadaanya,M lebih penting penting,Masy dari pada
dengan asyarakat diakui dari individu arakat tidak masyarakat,Masyarak
masyarakat keberadaannya, penting,Kolek at diabdikan bagi
Individu akan tivitas yang individu
punya arti dibentuk
apabila hidup di negara lebih
tengah penting
masyarakat
Ciri khas Keselarasan ke Kebersamaan, Atheisme, Pengharga-an atas
seimbang- Akomodasi , Dogmatis,Oto HAM, Demokrasi,
an, dan kese- Jalan Tengah. riter, Ingkar Negara hukum,
rasian dalam set HAM, Reaksi Reaksi terhadap
iap aspek terhadap apsolutisme
kehidupan liberalesme
dan
kapitalisme

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ideologi adalah seperangkat gagasan/pemikiran yang berorientasi pada tindakan dan


diorganisir menjadi suatusistem yang teratur atau , ideologi dapat didefinisikan sebagai
kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang memberikan arah dan tujuan
untuk kelangsungan hidup. Ideologi juga diartikan sebagai cara berpikir seseorang atau suatu
golongan. Ideologi dapat diartikan paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu program
sosial politik. Ada banyak ideologi selain ideologi pancasila didunia di antaranya adalah
ideologi libealisme, komunisme, sosialisme, koloniaisme,dan fasisme.
Ada perbedaan antara ideologi pancasila dan ideologi lainya antara lain: Menurut
konsep Pancasila, yakni manusia dalam hidup saling tergantung antarmanusia, saling
menerima dan memberi antar manusia dalam bermasyarakat dan bernegara. Saling tergantung
dan saling memberi merupakan pasangan pokok dan ciri khas persatuan serta menjadi inti isi
dari nilai kekeluargaan. Sedangkan dalam liberalisme, Individualisme merupakan inti
pemikiran liberal yang menjiwai seluruh basis moral, ekonomi, politik, dan budaya. Dalam
komunisme, Menurut Marxis bahwa pengawasan alat produksi tidak saja sebagai kunci
kekuasaan ekonomi tetapi juga kunci kekuasaan politik dalam negara. Negara dipandang
sebagai alat pemaksa yang diciptakan oleh pengawas masyarakat kapitalis untuk kepentingan
mereka sendiri.

B. SARAN
Dari makalah diatas banyak sekali ilmu dan manfaat yang kita dapat. Saran bagi
pembaca yaitu agar lebih mendalami pengertian ideologi dari para ahli yng mengemukakan
tentang pengertian ideologi. Selain itu dari makalah ini bagi para pembaca agar lebih
mencontoh hal-hal yang dapat menginterpresentasikannya dan mengaplikasikanya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga tidak mudah terpengaruh oleh ideologi luas
yang tidak sesuai dengan ideologi pancasila bangsa indonesia.

13
DAFTAR PUSTAKA

Prof.Dr.H.Kaelan.M.S,Pendidikan Pancasila,Pardigma,Yogyakarta,(2003:113)
Nurwardani,Paristiyanti.Et Al.Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi .(2016:69)
Yohanie, Yohannes. “Pancasila Sebagai Ideologi Negara dan Perbandingan dengan
Ideologi Lain”. http://www.academia.edu/ diakses Pada 8 oktober 2019/19.05
Rowland Bismark Fernando Pasaribu. Pendidikan Pancasila. .(2013:65)
Negara Komunis , Http://Id.M.Wikipedia.Org/Wiki/Negara_Komunis.Terakhir, Diakses Pada
8 oktobber 2019,/19.15
Http://Littleamo.Blogspot.Co.Id/2012/09/Macam-Macam-Ideologi-Beserta-Negara.Html,
diakses Pada 8 oktober 2019/19.26

14

Anda mungkin juga menyukai