Abstract: Occupational health and safety are one of important factor which can affect employees’
performance. The risk of accidents will rise if the company does not supervise the regulation of
occupational safety and health policy. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. is pretty concern about
this policy with the result of increased employees’ productivity. High employees’ performance
will achieve high quality project target. This study uses questionnaire method that filled by
construction employees to find the effect of occupational safety and health policy to construction
employees performance. The data will be tested with double linear regression and hypothesis
test. In addition, the author use simultaneous test (F test) and partial test (T test) for the
hypothesis test. The double linear regression test result is occupational health variable has a
bigger effect to employees performance that occupational safety. The simultaneously result is F
has bigger value than Ftable, that means both of independent variables have a positive significant
effect to construction employees performance. Furthermore, the partial test gives bigger T value
than Ttable, which describes every independent variable have a positive significant effect to
construction employees’ productivity.
273
Satriawan, et al. / Pengaruh Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Studi Kasus / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 2, Juli 2016, pp. 273-278
dialami oleh tenaga kerja konstruksi saja, tetapi kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan
perusahaan juga ikut menanggung kerugiannya. pekerjaan (Suma’mur [5]). Keselamatan adalah
Kerugian yang dimaksud bukan hanya bersifat perlindungan orang dari cedera fisik (Hughes [6]).
material, namun nama perusahaan juga dapat Banyak aspek fisik mengenai keselamatan kerja di
tercoreng akibat adanya kasus kecelakaan kerja. bidang konstruksi dilahirkan dari kenyataan bahwa
orang yang menyelenggarakan pekerjaan itu
Kenyataan di lapangan kerja masih ada beberapa terlihat demikian lemahnya bila dibandingkan
kecelakaan kerja yang terjadi, namun kecelakaan dengan ukuran pekerjaan yang demikian besar
kerja tersebut masuk dalam kategori kecelakaan pada proyek itu (Barrie [1]).
kerja kecil. Kejadian tersebut menandakan bahwa
perusahaan harus menggunakan cara lain agar Kesehatan
setiap anggota yang terlibat dalam proyek tol Sumo
dapat menerapkan K3 dengan baik, sehingga angka Kesehatan adalah perlindungan tubuh dan pikiran
kecelakaan dapat berkurang. Tindakan lain yang orang dari penyakit yang dihasilkan oleh material,
telah dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan proses, atau prosedur yang digunakan pada tempat
melengkapi para tenaga kerja konstruksi dengan kerja (Hughes [6]). Bahaya yang mengancam
seperangkat alat pelindung diri yang sesuai dengan kesehatan kerja dalam konstruksi diantaranya
bidang pekerjaannya, lalu meningkatkan mencakup panas, radiasi, kebisingan, debu, kejutan,
pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja getaran serta zat kimia beracun (Barrie [1]).
konstruksi terhadap peralatan kerja, serta Kesehatan kerja adalah kesehatan yang diharapkan
meningkatkan disiplin kerja. dimiliki oleh pekerja dengan cara pemberantasan
penyakit-penyakit akibat kerja (Kurniawan [7]).
Rendahnya implementasi K3 dapat membuat
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja konstruksi Kecelakaan
kurang diperhatikan, sehingga tenaga kerja
konstruksi merasa kurang aman dan nyaman yang Kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga dan
mengakibatkan turunnya tingkat kinerja. Dampak tidak diharapkan. Tidak terduga oleh karena latar
dari kinerja yang tidak optimal membuat proyek belakang peristiwa itu tidak terdapat adanya
yang dikerjakan tidak dapat memenuhi syarat unsure kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk
kualitas yang sudah ditetapkan. Penelitian ini akan perencanaan. Oleh karena peristiwa kecelakaan
mencari tahu hubungan kebijakan K3 terhadap disertai kerugian material ataupun penderitaan dari
kinerja tenaga kerja konstruksi di proyek tol Sumo, yang paling ringan sampai pada yang paling berat
serta mencari tahu faktor kebijakan mana yang (Mandagi [8]).
dominan dalam mempengaruhi kinerja.
Kinerja
Metode Penelitian
Kinerja merupakan hasil evaluasi terhadap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pekerjaan yang telah dilakukan dibandingkan
dengan kriteria yang telah ditetapkan bersama
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah cara (Robbins [9]). Kinerja adalah cara perseorangan
untuk menanggulangi kecelakaan kerja yaitu atau kelompok dari suatu organisasi menyelesaikan
dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan, suatu pekerjaan atau tugas (Ahuya [10]).
dan/atau mengadakan pengawasan yang ketat Produktivitas karyawan menunjukkan tingkat
(Silalahi dan Silalahi [3]). Masalah keselamatan dan kemampuan pegawai dalam mencapai hasil
kesehatan kerja konstruksi juga merupakan bagian (output), terutama dilihat dari sisi kuantitasnya.
dari upaya perencanaan dan pengendalian proyek Oleh karena itu tingkat produktivitas setiap
sebagaimana halnya dengan biaya, perencanaan pegawai bisa berbeda (Setiawan [11]).
serta kualitas (Barrie [1]). Keselamatan dan
kesehatan kerja seperti kualitas produksi atau Uji Validitas
karakteristik lainnya yang sesuai dengan keinginan
perusahaan, hal ini hanya dapat dicapai oleh Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah
pekerja itu sendiri (Asfahl [4]). data yang telah didapat setelah penelitian
merupakan data yang valid dengan alat ukur yang
Keselamatan digunakan dalam hal ini kuesioner. Untuk uji
validitas diperoleh hasil dari pengujian korelasi
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang antara variabel dan itemnya adalah semua nilai
berhubungan dengan mesin, pesawat alat kerja, probabilitas (sig) di bawah 5% sehingga semua item
bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat pertanyaan valid (Christina [12]).
273
274
Satriawan, et al. / Pengaruh Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Studi Kasus / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 2, Juli 2016, pp. 273-278
275
273
Satriawan, et al. / Pengaruh Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Studi Kasus / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 2, Juli 2016, pp. 273-278
memiliki pengukuran yang konsisten, sehingga dengan Ftabel yang bernilai 3,09. Berdasarkan hasil
dapat dilanjutkan ke pengujian selanjutnya. tersebut, maka secara serempak variabel
keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2)
Hasil Uji Regresi Linear Berganda memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja
tenaga kerja konstruksi (Y). Selain itu hasil angka
Berdasarkan Tabel 5 didapatkan hasil perhitungan signifikansi (Sig.) bernilai 0,000 yang berada di
persamaan linear berganda sebagai berikut: bawah 0,05 yang semakin memperkuat hasil
pengaruh variabel independen yang signifikan
Y = 6,139 + 0,317X1 + 0,375X2 + ei secara simultan terhadap variabel dependen.
276
273
Satriawan, et al. / Pengaruh Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Studi Kasus / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 2, Juli 2016, pp. 273-278
277
273
Satriawan, et al. / Pengaruh Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Studi Kasus / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 2, Juli 2016, pp. 273-278
278
273