Anda di halaman 1dari 1

Sekilas ketika saya mendengarkan pernyataan Bapak Rocky Gerung, menimbulkan pertanyaan

dalam diri saya, “Bagaimana bisa pengertian fiksi adalah mengaktifkan imajinasi?”

fik.si

1. n Sas cerita rekaan (roman, novel, dan sebagainya)


2. n rekaan; khayalan; tidak berdasarkan kenyataan
3. n pernyataan yang hanya berdasarkan khayalan atau pikiran (sumber
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/fiksi)

Seperti yang dikatakan pada video geolive id bahwa sebuah bahasa hanya bisa berfungsi ketika
pemaknaannya disepakati oleh subjek-subjek yang berkomunikasi. Definisi fiksi yang
disampaikan Bapak Rocky Gerung merupakan definisi yang disetujui dirinya sendiri.
“Kalau saya pakai definisi bahwa fiksi itu mengaktifkan imajinasi, kitab suci adalah fiksi. Anda
percaya pada fiksi dan Anda dituntun oleh kepercayaan itu.”
Disini saya tidak setuju dengan pengertian kata fiksi yang digunakan . Dari pernyataan ini saja
dapat saya simpulkan bahwa apabila kita menggunakan kata fiksi dengan definisi tersebut maka
kitab suci yang saya yakini, Al-Quran, adalah fiksi dan saya berpegang pada sebuah imajinasi.
Padahal jelas di dalam Al-Quran tidak hanya berisi mengenai tuntunan hidup, terdapat juga
kisah-kisah nabi yang benar terjadi dan telah dibuktikan dan tentunya itu bukan imajinasi belaka.
Jadi definisi fiksi yang digunakan Bapak Rocky Gerung tidaklah salah karena dalam berbahasa
terdapat sifat kesewenang-wenangan bahasa. Namun, karena saya dan masyarakat Indonesia
berpegang pada pengertian dengan sumber KBBI maka saya tidak setuju apabila kitab suci
seperti Mahabharata, cerita nabi itu disebut dongeng atau cerita fiksi.

Anda mungkin juga menyukai