Anda di halaman 1dari 4

Assis, AMO, et al. 2004.

“Childhood Stunting in Northeast Brazil: The Role


Of Schistosoma Mansoni Infection and Inadequate Dietary Intake”.
European Journal of Clinical Nutrition (2004) 58, 1022–1029.
[online]. Tersedia: www.nature.com/ejcn (01 Mei 2018)

Astari, L. D., A. Nasoetion, dan C. M. Dwiriani. 2006. “Hubungan


Karakteristik Keluarga, Pola Pengasuhan, dan Kejadian Stunting
Anak Usia 6-12 Bulan”. Media Gizi dan Keluarga 29 (2): 40-46.
[online]. Tersedia: www.repository.ipb.ac.id (01 Mei 2018)

Damanik, MR, Ekayanti, I, & Hariyadi, D. 2010. “Analisis Pengaruh


Pendidikan Ibu Terhadap Status Gizi Balita di Provinsi Kalimantan
Barat”. Jurnal Gizi dan Pangan, vol. 5 no. 2. [online]. Tersedia:
www.journal.ipc.ac.id (01 Mei 2018)
Diana, F. M. 2006. “Hubungan Pola Asuh dengan Status Gizi Anak Batita
di Kecamatan Kuranji Kelurahan Pasar Ambacang Kota Padang
Tahun 2004”. Jurnal Kesehatan Masyarakat, I (1). [online]. Tersedia:
www.jurnalkesmas.com (01 Mei 2018)
Fitri. 2012. Berat Lahir Sebagai Faktor Dominan Terjadinya Stunting pada
Balita (12 – 59 bulan) di Sumatera) (Thesis). Depok: FKM UI
.
Hidayah, N. R. 2011. Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian
Stunting pada Balita Usia 24 – 59 Bulan di Propinsi Nusa Tenggara
Timur Tahun 2010. (Skripsi). Depok: FKM UI.

Hien, N. N. dan S.Kam. 2008. “Nutritional Status and the Characteristics


Related to Malnutrition in Children Under Five Years of Age
in Nghean, Vietnam”. J Prev Med Public Health, 41(4): 232-240.
[online]. Tersedia: www.ncbi.nlm.nih.gov (01 Mei 2018)
Istiftiani, Nourmatania. 2011. Hubungan Pemberian Makanan Pendamping
ASI dan Faktor Lain dengan Status Gizi Naduta di Kelurahan
Depok Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok Tahun 2011 (Skripsi).
Depok: FKM UI.

Kumar, Dinesh, et al. 2006. “Influence of Infant-feeding Practices on


Nutritional Status of Under-five Children”. Indian J Pediatr, 73 (5): 417-
421. [online]. Tersedia: www.ncbi.nlm.nih.gov (01 Mei 2018)
Lourenço, Villamor, Augusto, dan Cardoso. 2012. “Determinants of linear
growth from infancy to school-aged years: a population-based follow-
up study in urban Amazonian children”. BMC public health, 12:265.
[online]. Tersedia: . www.biomedcentral.com (01 Mei 2018)

Masithah T., Soekirman, dan D. Martianto. 2005. “Hubungan Pola Asuh


Makan Dan Kesehatan Dengan Status Gizi Anak Batita Di Desa
Mulya Harja”. Media Gizi Keluarga, 29 (2): 29-39. [online].
Tersedia: www.repository.ipb.ac.id (01 Mei 2018)
Medhin, Girma et al. 2010. “Prevalence and Predictors Of Undernutrition
Among Infants Aged Six and Twelve Months In Butajira, Ethiopia:
The P-MaMiE Birth Cohort”. Medhin et al. BMC Public Health,
10:27. [online]. Tersedia: www.biomedcentral.com (01 Mei 2018)
Milman, Anna, et al. 2005. “Differential Improvement among Countries in
Child Stunting Is Associated with Long-Term Development and
Specific Interventions”. The Journal of Nutrition, 135: 1415-1422.
[online]. Tersedia: www.ncbi.nlm.nih.gov (01 Mei 2018)

Narendra, M. B., et al. 2002. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja.


Jakarta: Sagung Seto.

Neldawati. 2006. Hubungan Pola Pemberian Makan pada Anak dan


Karakteristik Lain dengan Status Gizi Balita 6-59 Bulan di
Laboratorium Gizi Masyarakat Puslitbang Gizi dan Makanan
(P3GM) (Analisis Data Sekunder Data Balita Gizi Buruk Tahun 2005)
(Skripsi). Depok: FKM UI.
Oktavia, Rita. 2011. Hubungan Pengetahuan Sikap dan Perilaku Ibu
dalam Pemberian ASI Eksklusif dengan Status Gizi Baduta di
Puskesmas Biaro Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam
Tahun 2011 (Skripsi). Depok: FKM UI.
Ramli, et al. 2009. “Prevalence and Risk Factors For Stunting and
Severe Stunting Among Under-Fives in North Maluku Province of
Indonesia”. BMC Pediatrics 9: 64. [online]. Tersedia:
www.biomedcentral.com (01 Mei 2018)
Sedgh, Gilda, et al. 2000. “Dietary Vitamin A Intake and Nondietary Factors
Are Associated with Reversal of Stunting in Children”. The
Journal of Nutrition, 130: 2520-2525. Diakses pada 19 Januari
2012 dari www.jn.nutrition.org (01 Mei 2018)

Semba, R. D. dan M. W. Bloem. 2001. Nutrition and Health in


Developing Countries. New Jersey: Humana Press.

Semba, R. D., et al. 2008. “Effect of Parental Formal Education on Risk of


Child Stunting in Indonesia and Bangladesh: A Cross Sectional
Study”. The Lancet Article, 371: 322–328. [online]. Tersedia:
www.lancet.com (01 Mei 2018)
Stephenson, K. et al. 2010. “Consuming Cassava As A Staple Food
Places Children 2-5 Years Old at Risk For Inadequate Protein
Intake, an Observational Study In Kenya and Nigeria”. Nutrition
Journal, 9:9. [online]. Tersedia: www.nutritionj.com (01 Mei 2018)
Suhardjo. 1992. Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak. Yogyakarta: Kanisius.
Taguri, A. E., et al. 2007. “Risk Factor For Stunting Among Under Five
in Libya”. Public Health Nutrition, 12 (8), 1141-1149. [online].
Tersedia: .ncbi.nlm.nih.gov (01 Mei 2018)

Tehsome, Beka, et al. 2009. “Magnitude and Determinants of Stunting


In Children Underfive Years of Age In Food Surplus Region of
Ethiopia: The Case Of West Gojam Zone. Ethiop”. J. Health
Dev., 23(2): 98-106. [online]. Tersedia: www.ejhd.uib.no (01 Mei
2018)

Yimer, G. 2000. “Malnutrition Among Children in Southern Ethiopia: Levels


and Risk Factors”. Ethiop. J. Health Dev, 14(3): 283-292. [online].
Tersedia: www.ejhd.uib.no (01 Mei 2018)
Zere, Eyob & Diane McIntyre. 2003. “Inequities In Under-five Child
Malnutrition In South Africa”. International Journal for Equity in
Health. International Journal for Equity in Health, 2:7. [online].
Tersedia: www.ncbi.nlm.nih.gov (01 Mei 2018)
Girsang BM. 2009. Pola perawatan bayi berat lahir rendah (BBLR) oleh ibu
di rumah sakit dan di rumah dan hal-hal yang mempengaruhi: study
grounded theory. (Tesis). Universitas Indonesia.

Hanum S, Hasanah O, Elita V. 2014. Gambaran morbiditas bayi dengan


berat badan lahir rendah (BBLR) di ruang Perinatologi RSUD Arifin
Achmad Pekanbaru. JOM PSIK. 1(2): 1-8.
IDAI. 2010. Pemberian ASI pada bayi lahir kurang bulan. [online].
Tersedia: http://idai.or.id/public-articles/klinik/asi/pemberian-asi-pada-
bayi-lahir-kurang-bulan.html (01 Mei 2018)
Kliegman RM. 1999. Janin dan Bayi Neonatus. Dalam: Behrman RE,
Kliegman, RM, Arvin AM, penyunting. Nelson Ilmu Kesehatan Anak.
Edisi ke-15 Vol. 1. Editor edisi bahasa indonesia: A. Samik Wahab.
Jakarta: EGC. 558–76.
Manuaba IBG, Manuaba IAC, Manuaba IBGF. 2007. Pengantar kuliah
obstetri. Jakarta: EGC.

Meadow SR, Newell SJ. 2005. Lecture notes: pediatrika. Edisi ke-7.
Jakarta: Erlangga.
Putra IWGAE. 2012. Pengaruh perawatan metode kanguru terhadap
pencapaian berat normal pada bayi berat lahir rendah di kabupaten
temanggung tahun 2011. Tesis. Universitas Indonesia.
Santoso O, Aditya W, Retnoningrum D. 2009. Hubungan kebersihan mulut
dan gingivitis ibu hamil terhadap kejadian bayi berat badan lahir rendah
kurang bulan di RSUP Dr. Kariadi Semarang dan jejaringnya. Media
Medika Indonesia. 43(6): 288–94.
Silangit AD. 2013. Pengaruh faktor demografi dan perawatan antenatal pada
ibu terhadap kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di Kelurahan
Lau Cih Kecamatan Medan Tuntungan 2012. Tesis. Universitas Sumatera
Utara.
Surasmi A, Handayani S, Kusuma HN. 2003. Perawatan bayi risiko
tinggi. Jakarta: EGC.
WHO. 2011. Guidelines on optimal feeding of low birth-weight infants in low-
and middle-income countries. Switzerland: WHO Press.

Yusrin WK. 2012. Pengukuran antropometri pengganti untuk mendeteksi


kasus BBLR di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya tahun 2011.
Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai