NIM : 052191194
Jawab :
Mekanisme nasib zat racun dalam tubuh
Zat racun dapat masuk dalam tubuh melalui intravaskuler dan ekstravaskuler.
Zat racun yang melalui intravaskuler (selaput lender) sedangkan ekstravaskuler contohnya
melalui kulit atau selaput epitel mata. Apabila zat racun tersebut melalui intravaskuler maka
akan terabsorbsi melalui sirkulasi sistemik, setelah itu racun didistribusikan menuju tempat
aksi sel sasaran reseptor kemudian terjadilah efek toksik.
Apabila zat racun tersebut melalui ekstravaskuler maka dibagi menjadi dua yang bersifat
polar dan non polar. Racun yang bersifat polar akan mudah dibuang (terabsorbsi melalui
sirkulasi sistemik kemudian langsung didistribusikan ke dalam tubuh tanpa melalui eliminasi
sehingga menjadi metabolit toksik), sedangkan racun yang bersifat non polar akan sulit
dibuang (terabsorbsi melalui sirkulasi sistemik kemudian didistribusikan melalui proses
eliminasi kemudian di ekskresikan sehingga menjadi metabolit yang tak toksik).
2. Apa yang dimaksud dengan wujud efek toksik? Berikan penjelasan beserta contohnya!
Jawab :
Yang dimaksud wujud efek toksik yaitu zat yang beracun berinteraksi dengan sasaran
molekuler khas atau tidak khas. Wujud efek toksik ada tiga yaitu :
1. Gangguan biokimiawi adalah perubahan kimiawi dari factor biologis
, contoh gangguan biokimia yaitu :
Hambatan respirasi sel yaitu hambatan sistem transport
electron tidak mampu bernapas (hipoksida) seperti anoksia
Gangguan pasok energi, yang mekanisme toksiknya didalam
darah, sianida mengubah besi pada Hb dari ferro menjadi
ferri (tidak mampu mengikat oksigen).
2. Gangguan fungsional adalah antaraksi zat beracun dan reseptor yang
dapat mempengaruhi fungsi homeotasis, contoh gangguan fungsional
yaitu :
Anoksia
Gangguan pernapasan
Hipotensi atau hipertensi yang berubah secara drastis
Gangguan keseimbangan elektrolit
3. Gangguan struktural adalah perubahan struktural dalam berbagai
wujud, contoh gangguan struktural yaitu :
Degenerasi yaitu sel mengecil atau pengurangan sel
Poliferasi yaitu bertambahnya atau meningkatnya jumlah sel
Inflamasi dan perbaikan yaitu respon ekstrasel untuk
menahan mengambil zat penyebab luka dan memperbaiki
jaringan dari luar sel.