( kolineseptor)
Berdasarkan pengukuran sensivitas berbagai
jaringan di bagi menjadi 2 :
1. Muskarinik
2. Nikotinik
Berdasarkan perbedaan afinitas terhadap zat
yang mirip dengan asetilkolin ( obat
kolinomimetik)
Mimetik = menyerupai
Reseptor Muskarinik
• Asetilkolin yang dilepaskan pada terminal
saraf serabut parasimpatis pascaganglion
bekerja pada reseptor muskarinik dan diblok
secara selektif oleh atropin
• Reseptor muskarinik lebih kuat
• Juga mengikat muskarin ---- senyawa yang
dihasilkan oleh jamur lalat (Amanata
Muscaria)
afinitas muskarinik
muskarin
asetilkolin
Nikotin
• Mempunyai afinitas lemah terhadap nikotin
• Sub klas reseptor muskarinik berdasarkan sifat
penglihatan dan penghambatan tertentu 9
tergandeng dengan protein G :
1. Respetor muskarinik M1
• Terdapat pd otak dan sel parietal lambung,
berfungsi kognitif dan memori
• Bila diblok----- penurunan kemapuan koginitif
dan memori
2. Reseptor muskarinik M2
• Terdapat pada otot jantung dan otot polos
• Aksi M 2 pada penurunan kontraksi maupun
frekuensi denyut jantung :
M2 + protein G1 + kanal ion K⁺→ adenilat
siklase dihambat oleh Gi ᾳ
ßƔ membuka ion K⁺ pada membran otot →
hiperpolarisasi membran
Hiperpolarisasi mengurangi penghantaran
signal ----- frekuensi kontraksi otot jantung
menurun ( efek kronotropik negatif)
Hiperpolarisasi → menghambat kanal Ca⁺⁺→
kadar c AMP pada sel otot jantung ↓
---kekuatan kontraksi otot jantung berkurang
( efek inotropik negatif)
3. Reseptor muskarinik M3
• Terdapat pada otot polos dan kelenjar eksokrin
• Bekerja pada efek biologis seperti kontraksi
bronkhus, kontraksi kandung kemih, saluran
cerna, salivasi, lakrimasi, otot spinkter bola mata
• Mengaktifkan sistem fosfolipase C yang akan
meningkatkan kerja Calsium ----- kontraksi otot
• Aksi reseptor muskarinik menyebabkan terjadi
gangguan PPOK, asma, overactive bladder (OBA)
• Target aksi obat terhadap reseptor M3
misalnya :
Ipratropium bromide ----- antagonis reseptor
M3 pada asma, PPOk
4. Reseptor muskarinik M4 dan M5
• M4 : berperan pada regulasi keseimbangan
transmisi kolinergik dan dopaminergik
• M5 : berperan pada pelepasan dopamin pada
saraf dopaminergik di otak tengah
definisi
nikotin
Dalam sistem saraf perifer:
• (1) mentransmisikan • (2) reseptor yang
sinyal keluar dari ditemukan pada otot
presinaptik ke sel-sel rangka yang menerima
postinaptik dalam asetilkolin yang
sistem saraf simpatis dilepaskan ke sinyal
dan parasimpatis. untuk kontraksi otot.
nikotin
asetilkol
in
muskarin
• Afinitas rendah
Agonis kolinergik ( agonis muskarinik)
3. Penyekat neuromuskuler
Atrakurium
Doksakurium
Metakurin
Pankuronium
Tubokuranium
Mivakurium
Piperkuronium
Rukoronium
Suksinil kolin
vekuronium
Antagonis kolinergik
• Kolinergik inhibitor / anti kolinergik
• Mengikat kolinoseptor ---- tdk memberi efek
1. Obat anti muskarinik :
Atropin skopolamin
• Alkaloid belladona
• Alkaloid Belladonna
• Kompetitif dg asetilkolin
• Lebih ke SSP
• Target pusat dan tepi
• Kerja : anti emetik mabuk
perjalanan, sedasi, gelisah
2. Inhibitor ganglionik
a. Nikotin
• Depolarisasi ganglion
• Meningkatkan tekanan darah
• Menambah denyut jantung
• Meningkatkan peristaltik dan sekresi
• Jika diberikan dalam dosis tinggi---- tekanan darah
turun
b. Trimetophan
• Menurunkan tekanan darah
3. Inhibitor neuromuskuler
A. Kompetitif Inhibitor Non Depolarisasi
• Misalnya tubokurarin
• Berfungsi sebagai anaestesi
• Melemaskan otot rangka pd saat operasi
B. Obat Depolarisasi
• Misal : suksinil kolin
• Bekerja miripi nikotin untuk mendepolarisasi sambungan
• Jika terjadi depolarisasi menjadi polarisasi---- menaikkan
tekanan darah