2
Kebutuhan dietnya rendah
pertumbuhan cepatnya kurang
kebutuhan perbaikan
Status nutrisional lebih dipengaruhi oleh
faktor gaya hidup
konsumsi kofein & alkohol
Hubungan antara makanan & penyakit
◦ Penyakit kardiovaskuler,
◦ Kanker
◦ Diabetes
◦ Penyakit kronik lainnya
3
Penyakit kardiovaskuler
◦ Resiko PJK
Konsumsi lemak jenuh & kolesterol
berlebihan
kelebihan BB dan obesitas
◦ Makanan berserat mengikat garam
empedu (dibentuk dari kolesterol tubuh)
mencegah penyerapan kolesterol dalam
usus menurunkan kolesterol total tubuh
4
Hipertensi,faktor resiko
◦ Kelebihan BB/obesitas
◦ Kelebihan masukan Na
◦ Makanan rendah Ca, Mg & K
◦ Penyalahgunaan alkohol
5
Karsinogenesis
◦ Konsumsi vitamin A/karotenoid (beta
karoten, prekursor vit A), vitamin C dan E
hubungan terbalik perkembangan neoplasma
◦ Sayuran krusifer (brokoli, kembang kol, kubis
brusel & kubis) terbukti berefek protektif
terhadap kanker kolon & saluran cerna
◦ Obesitas & makanan berlemak tinggi
berlebihan terbukti faktor penyebab
kanker mama, kolon, rektum, prostat,
endometrium, ginjal, serviks, ovarium, tiroid
& kandung kemih
6
◦ Alkohol memberi sumbangan
terhadap neoplasma mulut,
esofagus, rektum & payudara
◦ Pengawetan makanan (nitrat),
pembakaran makanan meningkatkan
resiko tumor esofagus & lambung
◦ Makanan berserat (merangsang
motilitas & paparan karsinogenik)
tampaknya menurunkan resiko
kanker
7
Diabetes
8
Prevalensiosteoporosis
◦ Wanita 35 & pria 45 tahun massa
tulang mencapai maksimum
◦ Tulang wanita lebih kecil & kurang
padat cenderung osteoporosis
◦ Dipercepat oleh penurunan kadar
estrogen & waktu menopause,
konsumsi kalsium rendah jangka lama
9
Pemeliharaan ditujukan mengubah
faktor gizi yang dapat meningkatkan
resiko penyakit kronik & membantu
mempertahankan kesehatan,
kesejahteraan dan kapasitas fungsinya
10
Tinggi dan berat badan pada dewasa
telah tercapai sebagaimana pada masa
remaja
11
Penilaian gizi
◦ Penilaian TB manula sangat sulit karena hilangnya
mineral vertebra & volume diskus interverbralis
◦ Chumlea, Roche & Steinbaugh (1985) :
Perkiraan TB berdasar tinggi lutut (panjang dari
telapak kaki ke paha anterior dengan
pergelangan kaki & lutut tertekuk dg sudut 90⁰)
Wanita : 84,88+tinggi lutut (cm)+{-0,24 x usia
(th)}
Pria : 60,65+{0,24 x tinggi lutut (cm)}
12
Intervensi & pendidikan
◦ Makanan bervariasi
◦ BB pada tingkat sehat (lemak perut dihubungkan
dengan resiko kesehatan > lemak di paha &
panggul rasio pinggang/panggul (metode
penentuan kelebihan lemak perut, perlu penurunan
BB/tidak)
Rasio pinggang/panggul = lingkar perut (dekat
pusat) per lingkar pinggul (pada titik terbesar
dekat pantat)
Rasio ≥ 1 berkait erat dg penyakit jantung
◦ Makanan kkal lemak < 30% (bila kkal 2100/hari
lemak < 630 kkal atau 70 g
13
Konsumsi garam & Na jumlah sedang
Konsumsi Ca cukup (800-1000 mg/hari)
14
1. Mempertahankan & meningkatkan BB bagi
yang kekurangan
◦ Makan porsi kecil-sering
◦ Hati-hati dengan ESO yang menekan nafsu makan
◦ Kesempatan sosialisasi (makan bersama, suasana
terang & terlihat jelas)
◦ Penyakit periodontal terkait konsumsi buruk
◦ Bantu menyuapi (bila perlu),
◦ Manula pria tak pernah masak defisit gizi
15
2.Mengatasi perubahan fungsi
saluran cerna (resiko konstipasi,
hemoroid & divertikulosis)
◦ Makanan berserat tinggi
◦ Minum > 8 gelas untuk
melembutkan feses
◦ Hindarkan pemakaian laksativa
setiap hari
16
3. Mencegah/memperlambat osteoporosis
◦ Wanita dianjurkan konsumsi makanan &
olah raga
◦ Hindari obat dengan ESO osteoporosis
◦ Suplemen vitamin D, paparan sinar
matahari
◦ Pemberian estrogen yang memperlambat
tulang (pasca menopause < 10 th), tapi
perlu pemeriksaan mamografi
◦ Pada pemberian diuretik perlu masukan
cairan 35-55 ml/kg/hari guna mencegah
dehidrasi & konsumsi sumber Kalium
17
Diet fiber didefinisikan sebagai jumlah semua
komponen makanan (polisakarida & lignin)
yang tidak dicerna oleh GI
Campuran ini termasuk hemiselulosa,
18
Laxative
◦ Its ability to increase the water content of the
feces, producing bulkier softer stools
◦ It has also been shown to prevent hemorrhoids
Diet therapy
◦ Diverticulosis, has traditionally been treated with
low residu (low fiber diet, recently, succesfull
treatment with high-fiber-diet) lent support to the
theory that disease from a deficiency of dietary
fiber
Cancer prevention
◦ May provide protection from cancer of the colon &
rectum
19
Fiber may reduce serum cholesterol levels
by decreasing the time it takes for food to
travel through the GI tract, resulting in a
decreased absorption of dietary cholesterol
Fiber may also reduce the absorption of bile
salt, essential for digestion & absorption of
fat
Fiber may bind bile acids, preventing the
absorption of cholesterol, fat &
reabsorption of bile acids derived from the
body’s cholesterol
20
Recently shown that blood sugar levels of patients
taking insulin were higher with a low-fiber than with a
higher-fiber-diet
21
Caffeine bertindak sebagai true stimulant,
menghasilkan berbagai efek dalam tubuh :
◦ increased heart & respiration rate,
◦ increased blood pressure &
◦ release of various hormones
Efek meningkat paling besar dalam 1 jam
Jumlah sedang (50-200 mg) perhari, secara
22
GI
◦ Menekan nafsu makan
◦ Mengiritasi mukosa lambung, esofagus,
usus, dan liver
◦ Menurunkan ensim pankreatik
◦ Menghalangi absorpsi protein, lemak,
thiamin, asam folat & vitamin larut lemak
Renal
23
Hematologik
◦ Mempengaruhi pembentukan sel darah
merah (anemia)
◦ Menaikkan kadar lemak darah
Psychologik
◦ Impairs learning (requires protein
synthesis)
◦ Loss of memory, (confabulation)
24
Menu fast food sangat terbatas, lebih
banyak daging
Cenderung diracik relatif dari beberapa jenis
makanan
Pengkatan konsumsi
ice cream, beef, fish & potatoes
26
27