Anda di halaman 1dari 23

TUGAS MATA KULIAH : DASAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

OLEH

KELAS A KELOMPOK 5

1. AKBAR FAJRI POBELA (811419149)

2. NURUL AINUN ABAS (811419097)

3. SITI NUR’AIN BUTOLO (811419150)

4. SRI KARMILAWATI NAPI (811419042)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan kuasa-
Nyalah sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan tepat
pada waktunya.Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.Selain itu, dengan menyusun makalah ini
dapat menambah ilmu dan wawasan kami terkait kesehatan masyarakat.

Meskipun kami berhasil menyelesaikan makalah ini, kami menyadari akan


adanya kekurangan serta kekeliruan di makalah ini, sehingga kami akan sangat
terbuka menerima kritik, saran serta masukan dari berbagai pihak.

Akhir kata, penulis berharap agar nantinya makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca

Gorontalo, Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….……………….i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….……………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………..……..1

1.1 Latar Belakang…………………………..………………………………….…………....……….1


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………....………….2
1.3 Tujuan…………………………………………….……………………………………….……….…..2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………….…………………………..………………3

2.1 Definisi Ilmu Gizi……………..……………………………………………..……………………..3

2.2 Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi…………………………..……..….……………..…….3

2.3 Pengelompokkan Zat Gizi………………………………………………….….…..……………5

2.4 Masalah Gizi yang Berpengaruh bagi Kesehatan………………..…………………14

BAB III PENUTUP…………………………………….…………………………………..………………..18

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………………..18

3.2 Saran…………………………………………………….………………………………………………18

DAFTAR PUSTAKA………………………………………..……………………………….……………….19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keadaan gizi dan kesehatan masyarakat tergantung pada tingkat konsumsi,


Dewasa ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yakni masalah gizi kurang
dan masalah gizi lebih.Masalah gizi kurang umumnya disebabkan oleh
kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan
(sanitasi), kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan
kesehatan, dan adanya daerah miskin gizi (iodium).Sebaliknya masalah gizi lebih
disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu yang
disertai dengan minimnya pengetahuan tentang gizi, menu seimbang, dan
kesehatan.Dengan demikian, sebaiknya masyarakat meningkatkan perhatian
terhadap kesehatan guna mencegah terjadinya gizi salah (malnutrisi) dan risiko
untuk menjadi kurang gizi.

Tingginya angka kematian ini juga dampak dari kekurangan gizi pada
penduduk.Mulai dari bayi dilahirkan, masalahnya sudah mulai muncul, yaitu
dengan banyaknya bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR<2.5 Kg). Masalah
ini berlanjut dengan tingginya masalah gizi kurang pada balita, anak usia sekolah,
remaja, dewasa sampai dengan usia lanjut.

Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun


penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan
pelayanan kesehatan saja.Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor,
oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai
sektor yang terkait.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari gizi?

2. Bagaimana sejarah perkembangan ilmu gizi?

3. Apa sajakah zat-zat gizi?

4. Apa saja masalah gizi yang berpengaruh bagi kesehatan?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian gizi.

2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan ilmu gizi.

3. Untuk mengetahui zat-zat gizi.

4. Untuk mengetahu apa saja masalah gizi yang berpengaruh bagi

kesehatan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI ILMU GIZI

Gizi berasal dari bahasa Arab yaitu “Ghidza”. Gizi adalah suatu proses
penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal oleh suatu organisme
melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dan organ-organ, serta menghasilkan energi.
Sedangkan ilmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari
zat-zat pangan yang bermanfaat bagi kesehatan dan proses yang terjadi pada
pangan sejak dikonsumsi, dicerna, diserap sampai dimanfaatkan tubuh serta
dampaknya terhadap pertumbuhan, perkembangan dan kelangsungan hidup
manusia serta faktor yang mempengaruhinya. Menurut Gutrie (1983) Prinsip-
prinsip Gizi Dasar adalah ilmu yang mempelajari makanan, zat gizi, proses
pencernaan, metabolisme dan penyerapan dalam tubuh, fungsi serta akibat
kekurangan atau kelebihan zat gizi bagi tubuh.

2.2 SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU GIZI

Pada waktu zaman purba manusia sudah mulai mengenal akan


pentingnya kehidupan. Ini dibuktikan dengan anggapan mereka akan pentingnya
makanan. Pada saat itu anggapan tersebut bersifat tabu karena disertai dengan
unsur-unsur magis dan mereka percaya bahwa makanan yang dimakan dapat
menyembuhkan penyakitnya. Kemudian perkembangan gizi sebagai salah satu
cabang ilmu, dikemukakan oleh Todhunter dengan bertitik tolak dari fungsi
makanan bagi kehidupan. Secara formal, gizi sebagai bagian ilmu mungkin
berkembangnya dimulai dari tulisan Hipocrates (460-360 SM) yang menyatakan
bahwa pada intinya makanan yang sebenarnya telah kita makan adalah penyedia

3
unsur panas yang sangat dibutuhkan manusia dengan kata lain makanan sebagai
panas yang dibutuhkan manusia. Selain itu Hipocrates juga berhasil
menyembuhkan dan mengobati orang-orang yang menderita rabun senja dengan
hati binatang buruan, yang bertahun-tahun kemudian baru diketahui bahwa
penyakit tersebut disebabkan karena kekurangan vitamin A. Berikutnya adalah
Aristoteles (384-322 SM), Bapak ilmu gizi dunia, yang menuliskan tentang proses
fisiologis zat gizi dan mengenai penggunaan energi makanan oleh tubuh
manusia, serta dampak negatif dari konsumsi zat gizi yang berlebihan. Kemudian
pada 129-199 M, Galen menyatakan tentang nutrisi dan proses integrasi dalam
sistem pencernaan yang meliputi proses absorbsi, distribusi, metabolisme,
asimilasi dan ekskresi.

Pada zaman pelayaran Vasco de Gama, awak kapalnya banyak diserang


oleh penyakit skorbut, dan awal abad 20 ahli medis mengetahui penyebabnya
yaitu karena kekurangan vitamin C. Langkah kemajuan perkembangan ilmu gizi
terus berlanjut terutama setelah “Bapak Kimia Organik” Justus von Liebig (1803-
1873) mempublikasikan bukunya “Animal Chemistry or Organic Chemistry in its
application to physiology and Pathology” pada tahun 1834.

Awal abad ke-19, Magendie mengemukakan hal baru dimana dapat


membedakan antara karbohidrat, lemak, dan protein.Pada tahun 1803-1873
timbul pernyataan bahwa karbohidrat, lemak, dan protein dioksidasi dalam
tubuh dan menghasilkan panas atau energi, selain itu juga dapat menghitung
nilai energi.Carl Voit (1831-2908) merupakan ilmuan gizi yang menghitung
jumlah energi dan komposisi makanan manusia normal (reference man) yang
terdiri 50-65% karbohidrat, 20-30% lemak dan 10-20% protein, yang masih
digunakan hingga sekarang.

Wilbur O. Atwater (1844-1907) merupakan perintis perkembangan ilmu


gizi di Amerika, Atwater banyak belajar dari Voit mengenai metabolisme
nitrogen, ‘balance technique’ dan ‘direct calorimetry’. Sebagai ilmuan, Atwater

4
dikenal sebagaai perintis peenyusunan Daftar Komposisi Bahan Makanan (Food
Composition Table) dan perintis penyuluhan gizi masyarakat dengan “Food
Guide” pada tahun 1894.

Diawal abad 20 disebutkan setidaknya ada empat tokoh do bidang gizi


dari berbagai disiplin ilmu yang membuka jalan penyusunan konsep gizi. Tokoh-
tokoh itu adalah Hopkin, FG.(1861-1947) dengan penelitian kuantitatif pada
tikus, Eijkman, C. (1858-1930) perintis penemuan vitamin, Mendel (1872-1935),
dan Osborn (1889-1929) yang keduanya meletakan dasar analisis kuantitatif
protein dan vitamin.

Di Indonesia, istilah ‘gizi’ yang merupakan terjemahan ‘nutrition’ untuk


pertama kalinya disunakan sebagai ‘istilah ilmiah’ oleh Soedjono D.
Poesponegoro pada tahun 1952 dalam pidato pengukuhannya sebagai guru
besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Istilah “ilmu gizi” sebagai
terjemahan ‘nutrition science’ secara resmi dipakai pada tahun 1955 bersamaan
Indonesia’dengan masuknya ‘ilmu gizi’ dalam kurikulum Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Pada tahun 1958, Poerwo Soedarmo dikukuhkan sebagai
guru besar ilmu gizi pertama di Indonesia. Beliau saat ini dikenal sebagai “Bapak
Gizi”

2.3 PENGELOMPOKKAN ZAT GIZI

Zat gizi digolongkan ke dalam 6 (enam) kelompok utama, yaitu


karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Penggolongan lain
mengelompokkan menjadi zat gizi makro dan mikro. Zat gizi juga dapat
digolongkan menjadi esensial dan tidak esensial. Fungsi umum zat gizi di dalam
tubuh adalah:

1. Sumber energi
2. Pertumbuhan dan mempertahankan jaringan-jaringan tubuh
3. Mengatur proses metabolisme di dalam tubuh.

5
A. ZAT GIZI MAKRO
1. Karbohidrat
Zat gizi makro yaitu tiga kelompok utama karbohidrat
(monosakarida, disakarida, dan polisakarida). Karbohidrat sebagai zat gizi
merupakan nama kelompok zar-zat organik yang mempunyai structural
molekul yang berbeda-beda walaupun terdapat persamaan-persamaan
dari sudut kimia dan fungsinya.
a. Penggolongan Karbohidrat
Jenis karbohidrat dalam makanan dikelompokkan menjadi
monosakarida, disakarida, dan polisakarida.Monosakarida dalam Ilmu Gizi
berarti glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Galaktosa adalah gula khusus
yang terdapat pada bahan hewani, yaitu air susu. Selain itu, dijumpai
monosakarida yang mengandung 3 atom karbon (triosa), atau 5 atom
karbon (pentosa), 6 atom karbon (heksosa), 7 atom karbon (heptulosa).
Disakarida dalam bahan makanan yang penting ialah sukrosa, maltosa,
dan laktosa. Laktosa hanya dijumpai pada susu hewan menyusui dan air
susu ibu (ASI). Dalam bahan makanan nabati terdapat dua jenis
polisakarida yang dapat dicerna (yaitu amilum dan dekstrin) dan tidak
dapat dicerna (seperti selulosa, pentosan, dan galaktan).Dalam bahan
makanan hewani terdapat polisakarida yang dapat dicerna yang disebut
glikogen. Satuan polisakarida adalah glukosa, sehingga bila polisakarida
mengalami hidrolisa akan diperoleh molekul glukosa.
b. Fungsi Karbohidrat
Fungsi karbohidrat dalam tubuh antara lain :
1) Sebagai sumber energi yang paling murah dibandingkan lemak
maupun
2) protein,setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal
3) Memberi volume pada isi usus dan melancarkan gerak peristaltik usus
sehingga memudahkan pembuangan feses.

6
4) Bagian struktur sel dalam bentuk glikoprotein yang merupakan
reseptor hormon.
5) Simpanan energi dalam hati dan otot dalam bentuk glikogen yang
mudah dimobilisasi
6) Menghemat protein dan mengatur metabolisme emak
7) Memberi rasa manis pada makanan
8) Memberi aroma serta bentuk khas makanan

2. Lemak (lipid)
Lemak disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi,
berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme
tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber
yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang biasa disimpan di
dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.
a. Penggolongan Lemak
Secara klinis, lemak yang penting adalah:
1) Kolesterol
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh
masyarakat.Kolesterol merupakankomponen utama pada struktur
selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf.
Jenis- jenis makanan yang banyak mengandung kolesterol antara
lain daging (sapi maupun unggas), ikan dan produk susu.
2) Trigliserida (lemak netral)
Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99%
trigliserida.Trigliserida adalah suatu ester gliserol.Trigliserida
terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol.Apabila terdapat satu
asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan
monogliseria.Fungsi utama trigliserida adalah sebagai zat energi.

7
3) Fosfolipid
Fosfolipid adalah sekelompok lemak majemuk yang menyerupai
trigliserida.Fosfolipid mengandung satu molekul gliserol, tetapi
hanya mengandung dua rantai asam lemak.Fosfolipid secara
ilmiah terkandung hampir dalam semua makanan.
4) Asam Lemak
Menurut ada atau tidaknya ikatan rangkap yang terkandung asam
lemak, maka asam lemak dapat dibagi menjadi:
a) Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mempunyai
ikatan tunggal atom karbon ( C ), pada masing-masing atom ini
akan berikatan dengan atom H.
b) Asam lemak tidak jenuh tunggal
Asam lemak tak jenuh tunggal merupakan asam lemak yang
selalu mengandung 1 ikatan rangkap 2 atom C dengan
kehilangan paling sedikdit 2 atom H.
c) Asam lemak tidak jenuh ganda
Asam lemak tidak jenih dengan ikatan rangkap banyak
merupakan asam lemak yang mengandung lebih dari 1 ikatan
rangkap. Asam lemak ini akan kehilangan paling sedikit 4 atom
H.

b. Fungsi Lemak
Berbagai fungsi lemak antara lain:
a. sumber energi menghasilkan kalori 9 kkal setiap gram lemak
b. sebagai sumber asam lemak esensial asam linoleat dan asam
linolenat;
c. lemak sebagai pelarut vitamin juga membantu transportasi dan
absorpsi vitamin A, D, E, DAN K;

8
d. lemak menghemat penggunaan protein untuk sintesa protein;
e. lemak membantu sekresi asam lambung dan pengosongan
lambung;
f. memberi tekstur khusus dan kelezatan makanan;
g. sebagai pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan;
h. memelihara suhu tubuh;
i. melindungi organ jantung, hati, ginjal, dari benturan dari bahaya
lainnya.

3. Protein
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian
terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh protein, separuhnya
ada di dalam otot, seperlima di dalam tulang dan tulang rawan,
sepersepuluh didalam kulit , dan selebihnya didalam jaringan lain, dan
cairan tubuh.Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan
darah, matriks intra seluler dan sebagainya adalah protein.
a. Klasifikasi dan Sumber Protein
Protein dibedakan menjadi protein hewani dan protein nabati.
Protein yang berasal dari hewani sperti daging, ikan, ayam, telur,
susu, dan lain-lain disebut protein hewani, sedangkan protein yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, tempe, dan
tahu disebut protein nabati. Protein dicerna menjadi asam-asam
amino, yang kemudian dibentuk protein tubuh di dalam otot dan
jaringan lain.
b. Fungsi Protein
Secara umum, protein berfungsi sebagai:
1) sebagai sumber energi

9
2) untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan, membentuk
senyawa-senyawa esensial tubuh, mengatur keseimbanganair,
mempertahankan kenetralantubuh, membentuk antibodi, dan
mentranspor zat gizi.
3) bahan pembentuk enzim
4) alat pengangkut dan alat penyimpanan
5) pengatur pergerakan
6) penunjang mekanis
7) pengendalian pertumbuhan
8) media perambatan implus syaraf

B. ZAT GIZI MIKRO


1. Vitamin
Istilah vitamin pertama kali digunakan oleh Cashimir Funk di Polandia
pada tahun 1912, yaitu ketika penemuan zat dalam dedak beras yang
ternyata dapat menyembuhkan beri-beri . Zat tersebut dibutuhkan oleh
tubuh untuk hidup ‘’vita” daan mengandung unsur N (anime), sehingga
diberi istilah VITAMIN .pemberian nama vitamin ini dilakukan menurut
abjad yaitu A, B, C, D, E, dan K.
a. Jenis dan sumber vitamin
Ada 2 golongan vitamin, yaitu vitamin yang larut air dan vitamin
yang tidak larut air (tetapi dapat larut dalam lemak).
1) Vitamin yang larut dalam air
a) Vitamin C
Vitamin C adalah derivat heksana dan digolongkan sebagai
suatu karbohidrat asam asrobat yang mudah teroksidasi
menjadi dehidroaskrobat yang mudah pula tereduksi
menjadi asam askrobat. Sumber vitamin C sebagian besar

10
berasal dari sayuran dan buah-buahan, terutama buah-
buahan segar.
b) Vitamin B kompleks
Dipandang dari segi gizi, kelompok vitamin B kompleks yang
meliputi tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niasin
(B3) (asam nikotinat, niasinamida), pirioksidin (vitamin B6),
asam pantotenat (B5), biotin (B10), folasin (folat dan
turunan aktifnya), serta vitamin B12 (sionokobalamin).
2) Vitamin tidak larut di dalam air (larut lemak)
a) Vitamin A
Vitamin A ditemukan dalam bahan-bahan makanan yang
berlemak. Vitamin A pada umumnya stabil terhadap panas,
asam dan alkali dan mempunyai sifat yang mudah
teroksidasi oleh udara dan akan rusak bila dipanaskan pada
suhu tinggi bersama udara, sinar dan lemak yang sudah
tengik.
b) Vitamin D
Laju vitamin D dalam kulit tergantung pada jumlah sinar
matahari yang diterima serta konsentrasi pigmen kulit.
Vitamin D banyak terkandung pada bahan makanan seperti
minyak ikan, mentega, susu, kuning telur, ragi dan sedikit
buah pisang.
c) Vitamin E
Vitamin E terdapat dalam empat bentuk yaitu tokoferol alfa,
beta, gamma, dan, delta, dimana semua bentuk ini telah
dapat disintesis. Sumber vitamin E banyak diperoleh pada
bahan makanan seperti minyak gandum, minyak jagung,
sayuran, hati, telur, mentega, susu, daging dan terutama
kecambah.

11
d) Vitamin K
Merupakan salah satu vitamin yang larut dalam
lemak.Vitamin K disintesis dan diisolasi dari hati ikan. Dan
proses pembusukan oleh bakteri-bakteri usus. Sumber
vitamin K terdapat pada bahan makanan seperti hati, bayam,
kubis, kol, susu, kuning telur, dan minyak kedelai.
b. Fungsi Vitamin
Vitamin memiliki empat fungsi utama. Vitamin dapat bekerja
sebagai:
1) antioksidan
2) koenzim
3) tambahan pada makanan
4) bahan obat
2. Mineral

Mineral adalah substansi inorganik sederhana yang tersebar luas


di alam.Mineral berperan meningkatkan pertumbuhan dan
mempertahankan kesehatan. Mineral mewakili 4% dari berat tubuh dan
ditemukan di semua cairan dan jaringan tubuh.

a. Pengelompokan mineral
Mineral dikelompokkan menjadi mineral utama
(makromineral) dan mineral kelumit (trance mineral,
mikromineral).Mineral utama dijumpai dalam tubuh dalam jumlah
lebih besar dari 5 g (setara dengan 1 sendok teh) dan dibutuhkan
dalam jumlah yang lebih besar pula.Mikromineral dijumpai dalam
tubuh dalam jumlah kurang dari 5 g dan hanya dibutuhkan dalam
jumlah kecil.Mineral di dalam tubuh manusia terdiri dari kalsium
khlor, yodium, besi, magnesium, phospor, kalium, fluor, mangan,
nikel, selenium, silikon, dan seng.Mineral digolongkan dalam

12
makro mineral dan mikro mineral. Mineral makro adalah mineral
yang dibutuhkan tubuh lebih dari 100 mg sehari, misalnya kalsium
(Ca), Khlor (Cl), magnesium (Mg), kalium, (K), natrium (Na), dan
belerang (S). Mineral makro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari,
seperti tembaga (Cu), fluor (F), besi (Fe), iodium (I), mangan (Mb),
cobalt (Co), dan seng (Sn). Tiga mineral lain yaitu aluminium (Al),
vanadium (Va), dan boron (Bo) telah ditemukan dalam jaringan
tubuh hewan, tetapi belum jelas apakah elemen tersebut benar-
benar mempunyai fungsi khusus dalam tubuh manusia.
b. Fungsi Umum Mineral di dalam Tubuh
Mineral di dalam tubuh secara umum memiliki fungsi sebagai
berikut:
1) Sebagai bahan pembentuk bermacam-macam jaringan tubuh.
2) Memelihara keseimbangan asam dan basa di dalam tubuh.
3)Mengatalilis reaksi yang bertalian dengan pemecahan
karbohidrat, lemak,protein, maupun mengatalisis pembentukan
lemak dan protein tubuh.
4) Merupakan komponen hormon dan enzim.
5) Membantu dalam pengiriman isyarat saraf ke seluruh tubuh (Ca,
K, dan Na).
6) Merupakan bagian dari cairan usus (Ca, Mg, K, dan Na).
7) Mengatur kepekaan saraf dan kontraksi otot (Ca, K, dan Na).
8) Mengatur proses pembekuan darah (Ca).
3. Air
Air merupakan kebutuhan nutrisi yang paling dasar.Ada tiga
komponen air tubuh, yaitu air intra seluler pada membran sel, air
intravaskuler, dan air interseluleratau eksravaskuler pada dinding
kapiler.Dua kelompok air yang terakhir disebut juga cairan ekstraseluler.
Fungsi air bagi tubuh adalah sebagai berikut:

13
1) Pelarut zat gizi
2) Fasilitator pertumbuhan
3) Sebagai katalis reaksi biologis
4) Sebagai pelumas
5) Sebagai pengatur suhu tubuh
6) Sebagai sumber mineral bagi tubuh

Ada tiga sumber air bagi tubuh, yaitu air yang berasal dari minuman,
air yang berasal dalam makanan yang dimakan, serta air yang berasal
dari hasil metabolisme di dalam tubuh.Kebutuhan air tubuh tubuh
berasal dari ketiga sumber air tersebut. Keseimbangan air tubuh dapat
dicapai melalui dua cara, yaitu mengontrol asupan cairan dengan
adanya rasa haus dan mengontrol kehilangan cairan melalui ginjal.

2.4 MASALAH GIZI YANG BERPENGARUH PADA KESEHATAN


1. Kekurangan Energi dan Protein (KEP)
Kekurangan asupan energiakan mengakibatkan berat badan akan
menjadi berkurang dari berat badan yang ideal. Penelitian menunjukkan,
bayi yang menderita KEP pada tingkat dini, berat badannya tidak akan
bertambah dalam jangka waktu tertentu, bahkan kemudian menurun.
Anak menjadi malas, kurang gairah bermain, dan suka menyendiri.Akibat
berat pada bayi dinamakan marasmus dan bila disertai kekurangan
protein disebut kwashiorkhor. Akibat yang akan terjadi karena KEP ini
secara umum yaitu sebagai berikut:
a) Sering terserang penyakit, dan penyakit yang diderita semakin parah
b) Pertumbuhan tubuh anak tidak sempurna
c) Perkembangan fisik dan mental terhambat, menyebabkan IQ rendah
sertaproduktivitas belajar berkurang

14
d) Jika keadaannya parah maka dapat menyebabkan kematian
Pada keadaan marasmus, ciri khas yang dapat terlihat adalah:
a) Wajah seperti orang tua
b) Sangat kurus
c) Lapisan lemak bawah kulit sangat sedikit
d) Otot menyusut dan lembek
e) Rambut kering, tipis, dan mudah rontok
f) Tulang rusuk terlihat jelas
g) Tulang belakang lebih menonjol, dan kulit di pantat berkeriput
h) Ubun-ubun besar cekung, tulang pipi dan dagu menonjol, mata besar
dandalam
i) Diare dan konstipasi
j) Tekanan darah, detak jantung, dan pernafasan kurang
k) Kadar hemoglobin agak rendah.
Sedangkan pada keadaan kwashiorkor:
a) Oedema
b) Bentuk muka bulat
c) Atrofi otot
d) Rambut tipis, warna coklat kemerahan
e) Kelainan biokimia darah
2. Kelebihan Berat Badan dan Obesitas
Kelebihan berat badan badan dan obesitas disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara konsumsi energi dengan
kebutuhannya.Konsumsi energi berlebihan disimpan dalam bentuk
jaringan lemak.Pada keadaan normal jaringan lemak ditimbun di dalam
jaringan subkutan dan jaringan tirai usus (omentum).Pada wanita
disimpan ditempat khusus da memberi bentuk feminin seperti pada
bahu, dada, pinggul, dan pantat. Jaringan lemaksubkutan di daerah
didndingperut bagian depan mudah dilihat pada orang yang obesitas.

15
Salah satu paramenter yang digunakan untuk menentukan seorang
dewasa obesitas atau tidak yaitu dengan menggunakan ukuran IMT
(Indeks Massa Tubuh). Pada orang yang menderita obesitas (kegemukan),
akan berisiko meningkatnya prevalensi penyakit kardiovaskuler termasuk
hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit jantung.
3. Karies Gigi
Hubungan konsumsi karbohidrat dengan terjadinya karies gigi
berkaitan dengan pembentukan plak.Plak terbentuk dari sisa-sisa makan
yang melekat di gigi yang ditumbuhi bakteri yang mengubah glukosa
menjadi asam. Keasamaan (Ph) rongga mulut menurun sampai sekitar
4,5. Pada kondisi tersebut struktur email gigi terlarut dan bila
berlangsung berulang akan menyebabkan kerusakan email gigi yang
parah kondisi ini dikenal sebagai karies gigi.
4. Penyakit Jantung Koroner Akibat Lemak
Pengaruh lemak terhadap kesehatan salah satunya berdampak pada
penyakit jantung koroner.Penyakit ini dianggap salah satu penyebab
kematian yang menakutkan. Terdapat sejumlah risiko yang diidentifikasi
menyebabkan penyakit jantung koroner, seperti meningkatnya kadar
lipida utamanya kolesterol darah, hipertensi, perokok berat, dan aktvitas
fisik.
5. Kurang vitamin A (KVA)
Kekurangan vitamin A (KVA) merupakan salah satu masalah gizi di
Indonesia yang umum dialami oleh anak-anak dan ibu hamil.Meskipun
ini termasuk masalah gizi yang dapat dikendalikan, kekurangan vitamin A
dapat berakibat fatal bila tidak segera ditangani.Pada anak-anak,
kekurangan vitamin A berisiko tinggi mengalami kebutaan atau bahkan
kematian saat persalinan.Kekurangan vitamin A dapat dicegah dengan
pemberian kapsul vitamin A setahun 2 kali pada bulan Februari dan
Agustus.

16
6. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
Tubuh membutuhkan sejumlah yodium untuk membuat zat kimia yang
dikenal sebagai hormon tiroid.Hormon tiroid inilah yang mengendalikan
metabolisme dan fungsi penting tubuh lainnya.Penyebab terjadinya
GAKY ini meliputi; kurang intake yodium, nutrisi, keturunan, serta
kondisi air dan tanah yang tidak mengandung yodium. Tindakan
pencegahan dan pengobatan yang dilakukan bagi penderita GAKY antara
lain dengan melakukan pemberian yodium dan melakukan profilaksis
massal.
7. Anemia Gizi Besi (AGB)
Anemia didefinisikan sebagai keadaan dimana kadarhemoglobin (Hb)
dalam darah lebih rendah daripada nilai normal. Gejala umum anemia
adalah pucat, cepat pusing, nafsu makan kurang, tidak bertenaga, sesak
nafas, selain itu terjadi gangguan epitel pada kuku, mulut, lidah,
lambung, dan selaput mata. Anemia gizi besi ini dapat terjadi karena
kurangnya intake zat besi dari makanan, meningkatnya kebutuhan tubuh
akan besi, dan meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh oleh
karena pendarahan, cacingan, dan menstruasi.
8. Gizi Kurang
Tubuh kurus akibat gizi kurang sering kali dinilai lebih baik daripada
tubuh gemuk akibat gizi lebih, padahal kenyataannya tidak. Beberapa
risiko akibat gizi kurang diantaranya adalah malnutrisi, defisiensi vitamin
atau anemia, osteoporosis ,penurunan fungsi kekebalan tubuh , masalah
kesuburan yang disebabkan oleh siklus menstruasi yang tidak teratur,
serta masalah pertumbuhan dan perkembangan, terutama pada anak
dan remaja.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara


normal oleh suatu organisme melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dan
organ-organ, serta menghasilkan energi.

Perkembangan ilmu gizi sudah ada pada waktu zaman purba manusia,
dimana mereka sudah mulai mengenal akan pentingnya makanan yang
dimulai dari tulisan Hipocrates (460-360 SM). Kemudian Aristoteles (384-322
SM), Bapak ilmu gizi dunia, yang menuliskan tentang proses fisiologis zat gizi
dan mengenai penggunaan energi makanan oleh tubuh manusia, serta
dampak negatif dari konsumsi zat gizi yang berlebihan. Kemudian pada 129-
199 M, Galen menyatakan tentang nutrisi dan proses integrasi dalam sistem
pencernaan. Selanjutnya pada zaman pelayaran Vasco de Gama, awak
kapalnya banyak diserang oleh penyakit skorbut, dan awal abad 20 ahli
medis mengetahui penyebabnya yaitu karena kekurangan vitamin C.
Langkah kemajuan perkembangan ilmu gizi terus berlanjut terutama setelah
“Bapak Kimia Organik” Justus von Liebig (1803-1873) mempublikasikan
bukunya “Animal Chemistry or Organic Chemistry in its application to
physiology and Pathology” pada tahun 1834. Kemudian pada awal abad ke-
19, Magendie mengemukakan hal baru dimana dapat membedakan antara
karbohidrat, lemak, dan protein. Berikutnya Wilbur O. Atwater (1844-1907)
yang merupakan perintis perkembangan ilmu gizi di Amerika, yaitu perintis
peenyusunan Daftar Komposisi Bahan Makanan (Food Composition Table)

18
dan perintis penyuluhan gizi masyarakat dengan “Food Guide” pada tahun
1894. Di Indonesia, istilah ‘gizi’ disebagai ‘istilah ilmiah’ oleh Soedjono D.
Poesponegoro pada tahun 1952 dalam pidato pengukuhannya sebagai guru
besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kemudian pada tahun
1958, Poerwo Soedarmo dikukuhkan sebagai guru besar ilmu gizi pertama di
Indonesia. Beliau saat ini dikenal sebagai “Bapak Gizi”.

Zat gizi dikelompokkan menjadi zat gizi makro dan mikro.Zat gizi makro
digolongkan menjadi tiga yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.Zat gizi mikro
digolongkan juga menjadi tiga yaitu, vitamin, mineral, dan air. Fungsi umum
zat gizi di dalam tubuh adalah; sebagai sumber energi, membantu
pertumbuhan dan mempertahankan jaringan-jaringan tubuh, serta mengatur
proses metabolisme di dalam tubuh.

Masalah gizi yang berpengaruh pada kesehatan yaitu antara lain;


Kekurangan Energi dan Protein (KEP), Kelebihan berat badan dan obesitas,
karies gigi, penyakit jantung koroner akibat lemak, Kurang Vitamin A (KVA),
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Anemia Gizi Besi (AGB), dan
gizi kurang.

3.2 SARAN

Untuk mencegah terjadinya penyakit kekurangan gizi, maka kita harus


menjaga kesehatan dengan cara meningkatkan status gizi lebih baik lagi.

19
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. (2004).Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama.
Atmarita, Tatang S. Fallah. 2004. Anaalilsis Situasi Gizi da Kesehatan
Masyarakat. Makalah pada Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi
VIII, Jakarta 17-19 Mei 2004.
Beck, M. 2000.Ilmu Gizi dan Diet. Jakarta: Yayasan Essentia Medika.
Budioro, B. (2000). Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hellosehat.com. (2018, 25 Januari).6 Masalah Gizi yang Paling Sering
Terjadi di Indonesia, dari Balita Hingga Dewasa. Diakses pada
30Agustus 2019, dari https://hellosehat.com/hidup-
sehat/nutrisi/masalah-gizi-di-indonesia/
Posciety.com. (2019, 17 Februari).Pengertian Gizi dan Fungsinya. Diakses
pada 30 Agustus 2019, dari
https://www.poscciety.com/pengertian-gizi-dan-fungsinya/
Moehji, S. (2003). Ilmu Gizi 2. Jakarta: Papas Sinar Sinanti.
Sediaoetama, AD. (2006). Ilmu Gizi 1. Jakarta: Dian Rakyat.
Supariasa.et.al. 2001.Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
Wordpress.com (2016, 16 April).Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat
Gizi Kesehatan/Gizi Masyarakat.Diakses pada 02 Oktober 2019,
dari https://bidannashiroh.wordpress.com/2016/04/16/makalah-
ilmu-kesehatan-masyarakat-gizi-kesehatangizi-masyarakat/

20

Anda mungkin juga menyukai