Anda di halaman 1dari 5

A.

Akuntansi Manajemen Sektor Publik


Peran utama akuntansi manajemen sektor publik adalah menyediakan informasi
akuntansi yang akan digunakan oleh manajer publik dalam melakukan fungsi perencanaan
dan pengendalian organisasi. Informasi dalam sebuah organisasi merupakan perekat yang
mengikat fungsi-fungsi manajemen dalam sebuah sistem sehingga memungkinkan organisasi
bertindak koheren (keserasian) dan harmonis antar berbagai fungsi.

1. Akuntansi Sebagai Alat Perencanaan Organisasi


Perencanaan merupakan cara organisasi menetapkan tujuan dan sasaran
organisasi. Akuntansi manajemen berperan dalam pemberian informasi historis dan
prospektif untuk memfasilitasi perencanaan. Perencanaan organisasi sangat penting
dilakukan untuk mengantisipasi keadaan di masa yang akan datang. Faktor politik dan
ekonomi sangat dominan dalam mempengaruhi tingkat kestabilan organisasi.
Informasi akuntansi diperlukan untuk membuat prediksi-prediksi dan estimasi
mengenai kejadian ekonomi yang akan datang diakibatkan oleh keadaan ekonomi dan
politik saat ini.

2. Akuntansi Sebagai Alat Pengendalian Organisasi


Pada organisasi bisnis yang sifatnya berorientasi pada laba, maka alat
pengendalinya lebih banyak bertumpu pada mekanisme negosiasi (negotiated
bargain), meskipun hal tersebut bervariasai untuk setiap organisasi dan tingkat
manajemen. Dalam memahami organisasi sebagai alat pengendalian perlu dibedakan
penggunaan informasi akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan (financial
control) dengan akuntansi sebagai alat pengendali organisasi (organization control).
Pengendalian keuangan terkait dengan peraturan atau sistem aliran uang dalam
organisasi, khususnya memastikan bahwa organisasi memiliki likuiditas dan
solvabilitas yang cukup baik. Pengendalian organisasi memerlukan informasi yang
lebih luas dibandingkan pengendalian keuangan. Informasi yang dibutuhkan lebih
komplek tidak sekedar informasi keuangan saja.

B. Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik


Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik meliputi :
1. Perencanaan Strategik
Akuntansi manajemen dibutuhkan sejak tahap perencanaan strategik,
manajemen organisasi membuat alternatif-alternatif program yang dapat mendukung

1
strategik organisasi. Peran akuntansi manajemen dalam perencanaan strategik adalah
memberikan informasi untuk menentukan biaya program (cost of program) dan biaya
suatu aktivitas (cost of activity), sehingga manajer dapat menentukan anggaran yang
dibutuhkan berkaitan dengan sumber daya yang dimiliki. Akuntansi manajemen pada
sektor publik dihadapkan pada tiga permasalahan utama, yaitu efisiensi biaya, kualitas
produk, dan pelayanan (cost, quality, and service).
2. Pemberian Informasi Biaya
Biaya (cost) dalam konteks organisasi sektor publik dapat dikategorikan
menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Biaya input, yaitu sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan
pelayanan. Bisa berupa biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku.
2. Biaya output, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengantarkan produk
hingga sampai ke tangan pelanggan.
3. Biaya proses, dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi. Biaya ini
sendiri diukur dengan mempertimbangkan fungsi organisasi.
Akuntansi manajemen sektor publik memiliki peran yang strategis dalam perencanaan
finansial terkait dengan identifikasi biaya-biaya yang terjadi. Juga berperan untuk
memberikan informasi mengenai pengeluaran publik yang dapat digunakan oleh
pihak internal (pemerintah) dan pihak eksternal (masyarakat, LSM, DPRD,
universitas, dll) untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Proses
penentuan biaya meliputi lima aktivitas, yaitu Cost Finding, Cost Recording, Cost
Analyzing, Strategic Cost Management, dan Cost Reporting.
3. Penilaian Investasi
Akuntansi manajemen dibutuhkan saat organisasi sektor publik akan
melakukan investasi, yaitu untuk menilai kelayakan investasi secara ekonomi dan
finansial. Akuntansi manajemen ini sendiri diperlukan dalam penilaian investasi
karena untuk dapat menilai investasi diperlukan identifikasi biaya, risiko, dan manfaat
dari suatu investasi. Faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh akuntan manajemen
untuk melakukan penilaian suatu investasi, yaitu tingkat diskonto, tingkat inflasi,
tingkat risiko dan ketidakpastian, sumber pendanaan untuk investasi yang akan
dilakukan. Perbedaan penilaian investasi pada sektor publik dan swasta terletak pada
tekniknya. Pada sektor swasta, terdapat beberapa teknik investasi diantaranya Net
Present Value, Internal Rate of Return, Accounting Rate of Return, Payback Period,

2
dan sebagainya. Sementara penilaian investasi dalam organisasi sektor publik
dilakukan dengan menggunakan analisis biaya-manfaat (cost benefit analysis).
4. Penganggaran
Akuntansi manajemen memainkan peran yang vital dalam proses pemilihan
program, penentuan biaya program, dan penganggaran. Akuntansi manajemen
berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran publik yang efektif. Tiga fungsi
anggaran, yaitu alat alokasi sumber daya publik, alat distribusi, stabilisasi.
5. Penentuan Biaya Pelayanan (Cost of Services) dan Penentuan Tarif Pelayanan
(Charging for Services)
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan biaya yang dikeluarkan
untuk memberikan pelayanan tertentu dan tarif yang akan dibebankan kepada
pemakai jasa pelayanan publik. Penentuan biaya pelayanan dan penentuan tarif
pelayanan merupakan satu rangkaian yang keduanya sama-sama membutuhkan
informasi akuntansi. Dengan adanya informasi akuntansi manajemen, sumber-sumber
inefisiensi di organisasi dapat dideteksi dan dihilangkan.
6. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja merupakan bagian dari sistem pengendalian yang dilakukan
untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan indikator
kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing-masing aktivitas yang dilakukan.

C. Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik


Organisasi memerlukan sistem pengendalian manajemen untuk memberikan jaminan
dilaksanakannya strategi organisasi secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi
dapat dicapai. Pengendalian manajemen meliputi perencanaan, koordinasi, komunikasi
informasi, pengambilan keputusan, motivasi, pengendalian, dan penilaian kinerja.

1. Tipe Pengendalian Manajemen


Tipe pengendalian manajemen dapat dikategorikan menjadi 3 kelompok, yaitu:
a. Pengendalian preventif (preventive control) merupakan pengendalian manajemen
terkait dengan perumusan strategi dan perencanaan strategik yang dijabarkan
dalam bentuk program-program.
b. Pengendalian operasional (operational control) merupakan pengendalian
manajemen terkait dengan pengawasan pelaksanaan program yang telah
ditetapkan melalui alat berupa anggaran.

3
c. Pengendalian kinerja merupakan pengendalian manajemen berupa analisis
evaluasi kinerja berdasarkan tolak ukur kinerja yang telah ditetapkan.
2. Struktur Pengendalian Manajemen
Struktur organisasi termanifestasi dalam bentuk struktur pusat
pertanggungjawaban (responsibility centers). Pusat pertanggungjawaban adalah unit
organisasi yang dipimpin oleh manajer yang bertanggungjawab terhadap aktivitas
pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Tujuan dibuatnya pusat-pusat
pertanggungjawaban tersebut adalah: (1) Sebagai basis perencanaan, pengendalian,
dan penilaian kinerja manajer dan unit organisasi yang dipimpinnya, (2) Untuk
memudahkan mencapai tujuan organisasi, (3) Memfasilitasi terbentuknya goal
congruence, (4) Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki
kompetensi sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat, (5) Mendorong
kreativitas dan daya inovasi bawahan, (6) Sebagai alat untuk melaksanakan strategi
organisasi secara efektif dan efisien, dan (7) Sebagai alat pengendalian anggaran
Tanggung jawab manajer pusat pertanggungjawaban adalah untuk menciptakan
hubungan yang optimal antara sumber daya input yang digunakan dengan output yang
dihasilkan dikaitkan dengan target kinerja.

D. Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik


Sistem pengendalian manajemen dapat menjadi jembatan dalam mewujudkan goal
congruence yaitu keselarasan antara tujuan organisasi dengan tujuan personal. Goal
congruence ini dipengaruhi faktor pengendalian formal (sistem pengendalian manajemen,
sistem aturan/rules of the game, dan reward & punishment system) dan faktor informal yang
bersifat eksternal (etos kerja dan loyalitas karyawan) sedangkan yang bersifat internal (kultur
organisasi, gaya manajemen, dan gaya komunikasi. Saluran komunikasi formal terdiri dari
aktivitas formal dalam organisasi yang meliputi :
1. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Perumusan strategi adalah proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, target
(outcome), arah dan kebijakan, serta strategi organisasi. Perumusan strategi
menghasilkan strategi global (makro) atau disebut corporate level strategy. Salah satu
metode penentuan strategi adalah analilis SWOT (Strength, Weakness, Opportuniy,
Threat).
Langkah Perumusan Strategi Menurut Bryson (1995), yaitu (1) Memulai dan
dan menyetujui proses perencanaan strategik, (2) Identifikasi apa yang menjadi
mandat organisasi, (3) Klarifikasi misi dan nilai-nilai organisasi, (4) Menilai
lingkungan eksternal (peluang dan ancaman), (5) Menilai lingkungan internal
4
(kekuatan dan kelemahan), (6) Identifikasi isu strategik yang sedang dihadapi
organisasi, (7) Perumusan strategi untuk me-manage isu-isu, (8) Menetapkan visi
organisasi untuk masa ke depan.
2. Perencanaan Strategik (Strategic Planning)
Perencanaan strategik adalah proses penentuan program-program, aktivitas,
atau proyek yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dan penentuan jumlah
alokasi sumber daya yang akan dibutuhkan. Manfaat perencanaan strategik bagi
organisasi, adalah (1) Sebagai sarana untuk memfasilitasi terciptanya anggaran yang
efektif, (2) Sebagai sarana untuk memfokuskan manajer ada pelaksanaan strategi yang
telah ditetapkan, (3) Sebagai sarana untuk memfasilitasi dilakukannya alokasi sumber
daya yang optima (efektif dan efisien), (4) Sebagai rerangka untuk pelaksanaan
tindakan jangka pendek (short term action), (5) Sebagai sarana bagi manajemen untuk
dapat memahami strategi organisasi secara lebih jelas, (6) Sebagai alat untuk
memperkecil rentang alternatif strategi. Tujuan utama perencanaan strategik adalah
untuk meningkatkan komunikasi antara manajer puncak dengan manajer level
bawahnya.
3. Penganggaran
Tahap penganggaran dalam proses pengendalian manajemen merupakan tahap
dominan yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan penganggaran pada sektor
swasta terutama adalah adanya pengaruh politik dalam proses penganggaran.
4. Penilaian Kinerja
Pengendalian manajemen melalui sistem penilaian kinarja dilakukan dengan
cara menciptakan mekanisme reward dan punishment. Insentif positif bagi pencapaian
tujuan disebut penghargaan (reward) dan insentif negatif jika tujuan tidak dicapai
disebut hukuman (punishment). Reward dapat mendorong tercapainya tujuan
organisasi dan menciptakan kepuasan bagi setiap individu.

Anda mungkin juga menyukai