Anda di halaman 1dari 8

67

BAB IV

PEMBAHASAN

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 51 tahun 2009,

apotek didefinisikan sebagai sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan

praktek kefarmasian oleh apoteker.

Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung

jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud

mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.

Dalam memberi pelayanan kefarmasian apotek senantiasa berpegang pada

Peraturan Pemerintah disamping adanya tanggung jawab moral untuk senantiasa

bersifat sosial dari pada memperoleh keuntungan financial. Peranan kefarmasian

memerlukan pengelolaan yang baik dan profesional yang harus berorientasi pada

pasien atau penderita (patient oriented) sehingga mampu memberikan pelayanan obat

yang berkualitas, tepat dan aman. Bentuk pekerjaan kefarmasian di sebuah apotek

meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,

pengadaan barang, distribusi obat, pelayanan resep dan pelayanan informasi obat.

Apotek Amandara merupakan apotek swasta yang berada dibawah

kepemilikan PT. Prima Medika Mandiri yang melakukan penjualan bebas dan

penjualan melalui resep dengan sistem pembayaran tunai dan kredit serta adanya

sistem pesan antar (delivery order).

Lokasi Apotek Amandara sangat strategis dalam melakukan pelayanan

kefarmasian atau usaha pelayanan kesehatan karena berada di tepi jalan raya yang

ramai tepatnya di jalan siliwangi No. 3 Pancoran Mas, Depok berdekatan dengan
68

pemukiman penduduk, RS. Hermina Depok, klinik dan praktek dokter. Di sekitar

lokasi pun terdapat ruko pertokoan serta dilalui kendaraan dalam dua arah dan

juga pejalan kaki yang cukup ramai sehingga mudah dicapai oleh masyarakat

sekitar maupun masyarakat yang sedang berobat ke Rumah Sakit Hermina Depok

ataupun Klinik (praktek dokter).

Apotek Amandara telah menyelenggarakan pelayanan kefarmasian yang

dibutuhkan oleh masyarakat. Pelayanan kefarmasian yang disertai dengan

pemberian informasi kepada masyarakat sudah dapat berjalan dengan baik dan

senantiasa berusaha memberi pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat,

sehingga hal tersebut menuntut keterampilan dan pengalaman seluruh karyawan

maupun pengelola sehingga keberadaan Apotek Amandara ditengah-tengah

masyarakat tetap kokoh walaupun persaingan bisnis sangat ketat.

Penataan ruangan di Apotek Amandara sudah cukup baik untuk melakukan

kegiatan kefarmasian, dimana pembagian ruangannya sudah jelas antara ruang

tunggu yang nyaman karena dilengkapi dengan AC, tempat duduk yang nyaman,

ruang penerimaan resep, kasir, ruang penyerahan obat, ruang pelayanan, ruang

peracikan, ruang administrasi, ruang manager apotek, gudang penyimpanan

barang dan toilet serta penjualan obat-obatan OTC (Out The Counter) seperti obat

bebas, obat bebas terbatas, obat topikal (salep, minyak angin dan minyak gosok), obat

herbal, rivanol dan alkohol. Namun di Apotek Amandara ini belum tersedia tempat

khusus untuk memberikan konsultasi kepada pasien oleh apoteker. Sesuai dengan

standar pelayanan apotek, disetiap apotek seharusnya ada ruangan tersendiri untuk

ruang pelayanan informasi obat oleh apoteker atau ruang konsultasi yang berguna

untuk pasien yang memerlukan konsultasi mengenai hal-hal yang berhubungan


69

dengan kesehatan serta penggunaan obat. Akan tetapi, pelayanan konsultasi di

Apotek Amandara masih berjalan tanpa adanya ruangan khusus untuk konsultasi,

sehingga pelayanan informasi obat dan konsultasi diberikan pada saat penyerahan

obat oleh Apoteker dan Asisten Apoteker di meja penyerahan. Oleh karena itu untuk

mengoptimalkan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) yang berbasis

pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care) ada baiknya jika dibuat suatu

ruangan khusus untuk konsultasi pasien yang sifatnya juga menghormati privasi

pasien yang berkonsultasi. Pelayanan informasi obat yang optimal kepada pasien

merupakan bagian dari peran penting seorang Apoteker. Seorang Apoteker

dituntut untuk menerangkan dan menjelaskan istilah yang terdapat dalam label

obat ke dalam bahasa yang dapat di mengerti oleh masyarakat umum, sehingga

masyarakat lebih mengerti informasi yang terkandung didalamnya, dan dengan

demikian tujuan pengobatan dapat tercapai, karena diharapkan dengan adanya

informasi obat tersebut masyarakat dapat menggunakan obat tersebut dengan lebih

benar dan tepat sehingga meminimalkan Drug Related Problem serta

meningkatkan kepatuhan pasien dalam menggunakan obat.

Untuk ruang peracikan terdapat alat–alat peracikan seperti timbangan

obat, gelas ukur, lumpang dan stamper , alat pembuatan kapsul dan lain-lain.

Untuk mencuci peralatan racikan yang telah dipakai untuk meracik, tempat

cucinya berada di ruang pencucian alat-alat bekas racikan yang berada disebelah

ruang racik sehingga memudahkan untuk penggunaan kembali alat tersebut.

Penataan obat-obat bebas disusun berdasarkan efek farmakologi obat dan

bentuk sediaan, dibuat sedemikian rupa sehingga menarik perhatian dan menjadi nilai

tambah tersendiri dalam segi estetikanya. Penataan obat-obat bebas yang tidak terlalu
70

padat, diharapkan dapat menarik perhatian konsumen untuk mengetahui produk

tersebut sehingga akhirnya tertarik untuk membelinya, disamping perlengkapan lain

seperti brosur-brosur. Sedangkan obat-obat untuk pelayanan resep berada diruang

dalam, penyusunannya berdasarkan golongan obat generik dan obat patent, bentuk

sediaan (salep, tetes, injeksi, suppositoria, serbuk dan drops), abjad (alfabetis) dan

stabilitas obat (lemari pendingin). Setiap jenis obat mempunyai kartu stok untuk

mencatat pemasukan dan pengeluaran obat, jumlah obat yang diterima atau

dipakai, sisa obat serta paraf sehingga mempermudah pengawasan jumlah obat di

apotek.

Apotek Amandara menerima resep umum dan melayani sistem delivery

order. Hal ini yang membuat Apotek Amandara berbeda dengan apotek yang ada

di sekitarnya yang hanya melayani pasien umum saja.

Dalam kegiatan administrasi juga dilakukan pencatatan pemasukan dan

pengeluaran keuangan, serta pembukuan seluruh kegiatan administrasi Apotek

Amandara secara rinci dan jelas, sehingga mempermudah pembuatan laporan setiap

bulannya, selain itu juga sangat berguna untuk mengevaluasi arus uang masuk dan

uang keluar untuk kegiatan operasional apotek. Pengawasan dan pengendalian

seluruh keuangan sangat penting untuk mempertahankan perkembangan apotek,

selain pada keuangan pengawasan juga harus dilakukan pada seluruh kegiatan di

apotek.

Obat psikotropika dan narkotika di simpan di lemari khusus yang terdiri dari

dua bagian dengan daun pintu dan kunci yang berbeda-beda. Satu bagian untuk

menyimpan persediaan obat narkotika, satu bagian untuk menyimpan obat

psikotropika hal ini di lakukan untuk memberikan perhatian bagi petugas apotek,
71

bahwa golongan obat ini berbeda dari obat dalam (ethical) lainnya, sehingga

meningkatkan kewaspadaan petugas apotek agar berhati-hati dalam memilih atau

memberi obat tersebut, karena obat tersebut tidak boleh di serahkan tanpa resep

dokter.

Apoteker melakukan pengawasan yang berkaitan dengan kegiatan apotek dan

membuat laporan penerimaan dan penggunaan obat narkotika, psikotropika dan

generik berlogo setiap bulannya ke Dinas Kesehatan Kota Depok dengan tembusan

ke Balai POM Bandung.

Untuk memajukan suatu apotek, dibutuhkan tenaga kerja yang professional,

terampil, dan dapat dipercaya. Apotek Amandara dipimpin oleh seorang Direktur

yang mengelolah dan bertanggung jawab atas manajemen operasional apotek

(khususnya bidang adminstrasi dan keuangan) dan bekerjasama dengan satu

Apoteker Pengelola Apotek yang bertanggungjawab terhadap semua kegiatan

apotek yang dibantu oleh seorang Kepala Asisten Apoteker dan empat Asisten

Apoteker, satu kurir dan satu tenaga administrasi. Jumlah tenaga tersebut sudah

cukup untuk mengelola apotek. Dalam hal ini APA berperan sebagai manajer dalam

mengelolah apotek dan karyawan sehingga apotek dapat terus berkembang dan

karyawan dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Kepuasan pelayanan yang diberikan oleh apotek Amandara diharapkan

dapat mempertahankan pelanggan lama dan dapat menarik pelanggan baru.

Pelayanan yang memuaskan dapat menumbuhkan kepercayaan pasien terhadap

apotek. Bila pasien puas terhadap pelayanan yang diberikan maka kemungkinan

untuk membeli obat kembali di apotek sangat besar. Pengelolaan pasien di apotek

Amandara sudah berjalan dengan baik, hal ini dapat ditunjukkan dengan cukup
72

banyaknya pasien yang datang kembali untuk membeli obat serta terciptanya

hubungan yang baik antara pihak apotek dengan pasien. Pasien yang menebus

resepnya menggunakan resep dokter dapat meminta salinan resep dan kwitansi

kepada apotek Amandara.

Semua kegiatan dan keuangan apotek Amandara dicatat pada laporan harian

secara rinci dan jelas sehingga mempermudah pembuatan laporan keuangan setiap

bulan dan juga laporan tahunan. Evaluasi pergerakan obat juga dilakukan tiap

sebulan sekali, hal ini dilakukan untuk mengetahui obat mana saja yang masih

tersedia dalam jumlah banyak, apakah ada obat yang sudah kadaluarsa dan jenis

obat mana yang tergolong bergerak cepat ( fast moving) dan bergerak lambat (slow

moving). Stock opname dilakukan tiap setahun sekali untuk mencocokkan jumlah

obat yang terdapat dalam input data computer dengan jumlah fisik barang.

Pemesanan obat di apotek Amandara dilakukan setiap hari dengan melihat

jumlah stok obat. Pemesanan obat dilakukan secara langsung melalui salesman

ketika datang ke apotek maupun pemesanan obat melalui telepon. Kegiatan

pemesanan obat ini dilakukan untuk memenuhi keperluan yang tidak lama karena

apotek belum memiliki gudang untuk penyimpanan obat dan untuk menghindari

obat kadaluarsa jika obat terlalu lama disimpan. Hal yang perlu dilakukan sebelum

melakukan pemesanan antara lain stok minimum dan maksimum barang, waktu

tunggu (lead time), stok pengaman (buffer stock) dan parameter lainnya sehingga

waktu pemesanan tepat dan tidak terjadi stok kosong.

Jika ada obat yang bersifat fast moving mendadak habis persediaannya,

maka karyawan dapat membeli obat secara langsung ke apotek lain dengan
73

mempertimbangkan pemilihan apotek yang memberikan potongan harga lebih besar

agar apotek tetap memperoleh keuntungan meskipun lebih kecil.

Barang yang sudah di pesan biasanya akan dikirim oleh PBF pada hari itu

juga atau akan dikirim beberapa hari kemudian, tergantung dari kebijakan masing-

masing PBF. Untuk barang pesanan yang datang akan dilakukan beberapa

pemeriksaan yaitu pemeriksaan antara barang yang datang dengan daftar barang

yang dipesan dibuku pemesanan dan dengan faktur pembeliaannya terhadap jenis

barang, merek, jumlah, harga satuan, dan jumlah harga keseluruhan obat yang

tertera didalam faktur dan tanggal kadaluarsa. Jika obat sudah sesuai, faktur

ditandatangani oleh petugas apotek dan obat di input ke komputer serta dilakukan

pencatatan dibuku penerimaan penjualan dan pembelian, kemudian disusun pada

etalase atau lemari obat sesuai dengan jenis obatnya.

Selain perencanaan dan pengadaan barang, penjualan yang terjadi setiap

harinya di input di computer baik jenis, jumlah, maupun harganya. Hal tersebut

akan mempermudah pemeriksaan terhadap hasil penjualan apotek dan harga barang

sebelumnya.

Apotek Amandara sebagai institusi penyedia obat yang berhubungan

langsung dengan pasien tentu harus menitikberatkan pelayanan pada

pharmaceutical care (pelayanan kefarmasian). Pelayanan yang dilakukan di apotek

Amandara yaitu pelayanan resep dan swamedikasi. Saat memberikan pelayanan

resep, biasanya obat tidak langsung disiapkan, tetapi diperiksa terlebih dahulu

ketersediaan obatnya diapotek kemudian dilakukan perhitungan harga. Jika obat

yang diminta tidak ada, tetapi apotek mempunyai jenis obat yang sama yaitu

komposisi obat sama dengan merek yang berbeda (obat me too) apotek akan
74

menawarkan kepada pasiennya. Apabila pasien setuju dengan harga dan jenis obat

yang ditawarkan, maka obat tersebut disiapkan. Karyawan apotek Amandara juga

mencatat alamat dan nomor telepon pasien yang menebus obat dengan resep dokter.

Hal ini bertujuan untuk mempermudah apotek melakukan pemantauan jika ada obat

yang salah dan untuk mengingatkan pasien yang membutuhkan pengobatan dalam

jangka waktu yang lama, sehingga pengobatan pasien tidak terputus karena lupa.

Data pasien tersebut dibuat sebagai arsip apotek.

Resep-resep yang masuk disimpan dan dikelompokkan setiap bulannya

berdasarkan bulan penerimaan resep dan diurutkan sesuai nomornya. Nomor resep

yang mengandung narkotika dan psikotropika, dipisahkan untuk mempermudah

penyusunan laporan keinstansi yang berwenang. Apotek Amandara melakukan

pelaporan narkotika dan psikotropika setiap bulan kepada Dinas Kesehatan kota

Depok. Dalam pelaporan ini apoteker di apotek Amandara dibantu oleh seorang

asisten apoteker yang bertanggung jawab dalam mendata narkotika dan

psikotropika yang telah digunakan setiap periodenya.

Pelayanan swamedikasi atau Upaya Pengobatan Diri Sendiri juga cukup

banyak di apotek Amandara. Biasanya pasien datang dengan keluhan penyakitnya

dan bertanya kepada apoteker atau petugas apotek yang ada. Apoteker atau petugas

apotek membantu pasien dalam memilih obat-obatan yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai