Budaya Politik
Budaya Politik
Dari 3 tipe budaya politik yang pernah berkembang di Indonesia, kita tidak bisa
menentukan budaya politik parochial, subjek atau partisipan secara jelas. Ketiga tipe yang
dibuat oleh Almond dan Verba bisa ada pada waktu yang bersamaan. Misalnya, pada budaya
politik tradisional mungkin lebih didominan oleh tipe budaya politik parochial tetapi tidak
menutup kemungkinan adanya budaya politik subjek atau partisipan. Begitu pula pada budaya
politik modern. Dengan demikian, dalam konteks masyarakat Indonesia, pembagian budaya
politik yang dibuat oleh Almond dan Verba tidak bisa diklasifikasikan secara terpisah. Yang
terjadi dalam masyarakat Indonesia bisa saja gabungan dari berbagai tipe yang dibuat oleh
Almond dan Verba.
B. Pembagian Tipe Budaya Politik Menurut Geertz
1. Budaya Politik Abangan
Adalah budaya politik masyarakat yang menekankan aspek-aspek animisme/kepecayaan
terhadap adanya roh halus yang dapat mempengaruhi hidup manusia. Tradisi selamatan adalah
ciri khas masyarakat budaya politik abangan yaitu upacara untuk mengusir roh-roh jahat yang
dapat mengganggu manusia. Kelompok masyarakat abangan pada tahun 60an itu yang
berafiliasi dengan partai seperti PKI dan PNI. Atau banyak terjadi dizaman dahulu atau
dikelompok kecil masyakat/suku yang masih memegang adat istiadat mereka dulu.
2. Budaya Politik Santri
Adalah budaya politik masyarakat yang menekan aspek-aspek keagamaan, khususnya
agama islam. Masyarakat ini identik dengan kelompok masyarakat yang sudah menjalankan
ibadah/ritual agama islam. Penduduk masyarakat santri ditempuh melalui lembaga pendidikan
seperti pesantren, madrasah atau masjid. Pekerjaan masyarakat budaya politik ini adalah
pedagang. Pada zaman dahulu, kelompok masyarakat ini cenderung berafiliasi dengan partai Nu
dan masyami. Saat ini, PKS, PKB, PPP dan partai berbasis islam lainnya.
3. Budaya Politik Priyayi
Budaya politik masyarakat yang menekankan keluhuran tradisi kelompok ini sering kali
dikontraskan dengan kelompok petani. Petani adalah masyarakat kelas bawah dan kelompok
priayi adalah masyarakat kelas atas/aristokat. Pekerjaan kaum ini biasanya adalah para birokrat,
yaitu bekerja sebagai pegawai negeri. Pada masa lalu, kelompok masyakarat priayi berafiliasi
dengan partai PNI. Kini, mereka berafiliasi dengan partai Golkar.
Budaya politik islam berhubungan dengan budaya politik santri. Karena keduanya berlandaskan
agama islam sehingga pilihan politiknya pun sama.
Liana Winnie
Michelle Liemdier