101 146 1 SM
101 146 1 SM
: 2528 - 6145
PERSPEKTIF INTERPRETIF-HERMENEUTIK
Qimyatussa’adah
Jurusan Komputerisasi Akuntansi, Politeknik Negeri Madiun
Jl. Serayu No 84 Kota Madiun
18
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 1 2017 ISSN.: 2528 - 6145
19
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 1 2017 ISSN.: 2528 - 6145
20
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 1 2017 ISSN.: 2528 - 6145
21
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 1 2017 ISSN.: 2528 - 6145
ontologis, bukan metodologis. Artinya, diadopsi dari ilmu sosiologi, filsafat dan
kebenaran dapat dicapai bukan melalui linguistik yang merupakan ilmu-ilmu
metode, tetapi melalui dialektika dengan sosial, hermeneutika adalah salah satunya.
mengajukan banyak pertanyaan. Sebelum memahami hermeneutika
Keenam, hermeneutika kritis sebagai sebuah metodologi, perlu kita
dengan pelopornya Juergen Habermas. tinjau ontologi dan epistemologi dari
Menurut perspektif kritis ini, hermeneutika hermeneutika. Karena ranah dari
dialogis Gadamer sebagaimana dipaparkan hermenutika adalah interpretif, maka
di atas oleh Habermas dianggap kurang ontologi dan epistemologi hermeneutika
memiliki kesadaran sosial yang kritis. Bagi dibangun berdasarkan perspektif
Habermas pemahaman didahului oleh interpretif. Chua (1986) menjelaskan
kepentingan. Hermeneutika ini lebih bahwa asumsi-asumsi paradigma terdiri
mengedepankan refleksi kritis penafsir, atas tiga unsur yaitu: Belief about
dan menolak kehadiran prasangka dan knowledge (epistemological and
tradisi. Karena itu, untuk memahami suatu methodological), belief about physical and
teks, seorang penafsir harus mampu social reality (ontological, human
mengambil jarak atau melangkah keluar intention and reality, societal order)
dari tradisi dan prasangka. danrelationship between theory and
Ketujuh, teori hermenutika Paul practice. Asumsi paradigma interpretif
Ricouer (1913). Menurutnya, teks berbeda menurut Chua (1986), secara epistemologi
dengan percakapan, karena ia terlepas dari ilmu pengetahuan dianggap benar jika
kondisi asal yang menghasilkannya, niat memiliki konsitensi logis. Ontologi dari
penulisnya sudah kabur, audiennya lebih perspektif interpretif yaitu realitas
umum dan referensinya tidak dapat lagi sosialadalahsesuatu yang tercipta secara
dideteksi. Menurutnya, makna tidak subyektif, dan diobyektifkan melalui
diambil hanya menurut pandangan hidup interaksi. Tujuan akhir adalah untuk
pengarang tetapi juga menurut pengertian menjelaskan dan memahami bagaimana
pandangan hidup pembacanya. tata nansosial diproduksi dan direproduksi.
Kedelapan, hermeneutika Selain hermenutika, ada banyak
dekonstruksionis dengan pelopornya pendekatan dalam perspektif interpretif.
Jacques Derrida (1930). Menurut Derrida, Creswell (2007: 7) memetakan tidak
makna tulisan (teks) selalu mengalami kurang dari 28 pendekatan yang dapat
perubahan tergantung pada konteks dan dilakukan berdasarkan paradigma
pembacanya. Perspektif ini menghindari interpretif. Namun masing-masing
dan bahkan menolak ambisi untuk pendekatan memiliki penekanan yang
menangkap makna esensial yang tunggal berbeda.
dan utuh. Sebaliknya, hermeneutika Patton (2002:80) merumuskan
dekonstruksionis menghendaki agar kita foundational question pada masing-masing
lebih menekankan pada pencarian makna pendekatan untuk menunjukkan perbedaan
eksistensial, makna yang disini dan antar masing-masing pendekatan tersebut.
sekarang. Pada pendekatan hermeneutik, pertanyaan
Teori-teori hermeneutika yang mendasar yang dirumuskan Patton
lahir dari para tokoh inteletual di atas (2002;113) adalah “what are conditions
mengantarkan hermeneutika sebagai under which human act took place or a
metodologi yang juga dapat diterapkan product was produced that make it
dalam riset akuntansi. possible to interpret its meaning?”.
2.3 Hermeneutik Sebagai Metodologi Selanjutnya Patton (2002;14) menjelaskan
Penggunaan metode kualitatif bahwa, penggunaan hermeneutik
dalam riset akuntansi menjadi tidak memberikan sebuah perspektif untuk
terelakkan, sebab akuntansi adalah social menginterpretasi legenda-legenda, cerita-
science yang mencoba memahami perilaku cerita dan teks-teks lainnya, terutama Injil
organisasi dan manusia (Mickhail dan dan teks resmi. Palmer (1969) dalam
Graaf, 2000). Metode kualitatif banyak Patton (2002:114), untuk dapat
22
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 1 2017 ISSN.: 2528 - 6145
23
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 1 2017 ISSN.: 2528 - 6145
24
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 1 2017 ISSN.: 2528 - 6145
positivistik dan interpretif. Teknik dokumen yang relevan dengan isu yang
pengumpulan datanya dilakukan dengan diangkat. Subjek yang diwawancarai
menggunakan data sekunder, wawancara adalah 12 manajer senior ( dari perusahaan
dan dokumen lain. Analisis data pada top 100 bursa saham Inggris) dan
penelitian ini menggunakan statistik dan partisipan pasar. Perusahaan yang dipilih
hermeneutika. adalah perusahaan dengan pola disclosure
Perspektif positivistik dalam yang mengalami perubahan (terus
disertasi ini digunakan untuk menguji meningkat atau menurun) dan perusahaan
hubungan antara social disclosure, social yang item-item disclosurenya mengalami
performance dan financial performance. perubahan. Sumber data yaitu hasil
Dengan menggunakan data sekunder dari wawancara, dokumen lain seperti undang-
sampel sebanyak 100 perusahaan yang undang perusahaan, laporan-laporan lain
terdaftar pada pasar bursa Inggris sejak yang dirilis oleh perusahaan, web sites
tahun 1989 hingga 1997. Data yang perusahaan, laporan dan press release,
digunakan adalah annual share price dan laporan pihak ketiga seperti LSM.
monthly share price data. Variabel-varibel Teknik analisis data hermeneutika
yang di uji antara lain share returns diawali dengan merekam wawancara.
sebagai variabel dependen. Serta, social Wawancara semi struktur dilakukan antara
disclosure sebagai variabel independen Agustus 2000 hingga Maret 2001,
yang diproksikan dengan total corporate pertanyaan disusun untuk mendapatkan
social reporting (CSRTOT); total gambaran tentang social disclosure dan
voluntary disclosure (VOLTOT) dan total share holders. Hasil rekaman tersebut
environmental disclosure (ENVTOT). kemudian di transkripsikan, dan
Pengujian dilakukan dengan menggunakan diinterpretasikan. Proses interpretasi
Pearson Correlation Coefficients; analisis transkrip merupakan proses yang panjang,
regresi untuk menguji hubungan linear sebab dari wawancara terhadap 12 subjek
antara disclosures perusahaan dengan terdapat sekurang-kurangnya 8.000 hingga
share returns; kemudian analisis regresi 14.000 kata pada masing-masing transkrip.
diperluas dengan menguji hubungan non Peneliti dalam menganalisis teks telah
linear antara social and environmental memiliki praduga atas hal yang ditelitinya,
disclosures dengan share returns; Uji chi hal ini merupakan hal yang lumrah dalam
squares digunakan untuk mengetahui penggunaan metode hermeneutik. Dengan
asosiasi antara kelompok share return praduganya kemudian peneliti
berbeda; Serta, General Linear Model menginterpretasikan teks. Setelah
digunakan untuk mengetahui interaksi interpretasi selesai dilakukan, hasil analisis
antara tipe disclosures (CSRTOT, kemudian dinilai berkali-kali. Adakalanya,
VOLTOT and ENVTOT) dengan share hasil interpretasi mengalami perubahan
returns. Hasil analisis statistik peneliti setelah beberapa penilaian.
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan Temuan dari hasil pendekatan
dan pengaruh antara social disclosure interpretif dari wawancara subyek yang
terhadap share returns. Hal ini tidak mewakili perusahaan adalah, pada
sejalan dengan kenyataan yang ada dimana umumnya perusahaan tidak yakin siapa
terdapat peningkatan item-item yang di sebenarnya audiens dari pengungkapan
disclose dan semakin banyaknya yang mereka lakukan; public relations
perusahaan yang melakukan voluntary memiliki peran penting dalam melaporkan
disclosures. Oleh sebab itu, peneliti isu-isu non finansial; skema penghargaan
melakukan analisis lanjutan dengan dan perangkingan dapat memperbesar
perspektif interpretif. peluang perkembangan perusahaan; dan,
Untuk memahami lebih dalam isu pengungkapan perusahaan masih tetap
yang diangkat, maka peneliti memilih mengedepankan kinerja keuangan.
menggunakan perspektif interpretif dengan Temuan dari wawancara dengan
metode hermeneutik. Data dikumpulkan subyek yang mewakili pasar adalah,
dengan wawancara dan pengumpulan kinerja keuangan dari perusahaan adalah
25
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 1 2017 ISSN.: 2528 - 6145
yang terpenting; isu-isu sosial dan etis hermeneutika, yaitu hermeneutik historis,
hanya sebagai salah satu poin penyaringan; prejudice, hermeneutics circle
isu-isu sosial dan etis hanya relevan ketika Hermenutika sebagai metode
pengungkapan perusahaan berkaitan analisis data dalam riset dapat digunakan
dengan resiko atau pemerintah. dengan perspektif apapun, dan dapat
Disertasi dari penelitian ini dikombinasikan dengan metode lain.
dirampungkan pada tahun 2010, sementara Dalam penggunaanya hermeneutika
wawancara dilakukan antara tahun 2000- mengizinkan subyektivitas peneliti dalam
2001. Sehingga, peneliti menganjurkan menginterpretasikan teks. Keterbatasan
untuk dilakukan studi-studi lanjutan hermeneutik adalah kemungkinan
dengan isu yang sama untuk dapat terjadinya interpretasi di atas interpretasi.
menangkap perubahan yang telah terjadi Hermeneutika merupakan metode
dalam satu dekade terakhir. alternatif untuk riset akuntansi, dengan
pendekatan hermeneutik peneliti dapat
KESIMPULAN memahami isu-isu dan fenomena dengan
Riset akuntansi saat ini telah lebih mendalam. Salah satu contoh riset
berkembang menjadi riset akuntansi multi dengan hermeneutika adalah disertasi
paradigma. Dimana riset akuntansi Allan Murray (2010), yang mengangkat isu
dilakukan dengan berbagai perspektif, pengungkapan perusahaan. Dengan
diantaranya positivistik, interpretif, kritis perspektif positivistik dan metode statistik,
dan posmodernisme. peneliti tidak bisa melihat adanya
Pada perspektif interpretif terdapat hubungan dan pengaruh antara variabel-
berbagai pendekatan, salah satunya adalah variabel yang diuji sehingga tidak dapat
hermeneutika. Perspektif nterpretif menjawab pertanyaan penelitian. Oleh
menekankan pada makna atau interpretasi karenanya, peneliti memutuskan untuk
seseorang terhadap sebuah simbol. menggunakan perspektif interpretif dan
Sementara hermeneutika sebagai salah satu metode hermeneutik untuk memahami isu
pendekatan dalam interpretif memiliki penelitian secara lebih mendalam.
sejarah perkembangan yang panjang
meliputi mitologi, teologi, linguistik
hingga bidang-bidang ilmu humaniora REFERENSI
termasuk akuntansi. [1] Burrell, Morgan dan Gareth Morgan.
Hermeneutika sebagai metode riset 1979. Sociological Paradigms and
tidak lepas dari sejarah penggunaan Organisational Analysis: Elements of
hermeneutika sebagai metode menafsirkan the Sociology of Corporate Life.
Injil. Pada perkembangannya saat ini London: Heinemann
hermeneutika dapat diartikan sebagai ilmu [2] Chua, Wai Fong. 1986. Radical
yang berhubungan dengan penjelasan Developments in Accounting
kebagaimanaan dan keharmonian Thought. The Accounting Review, Vol
pamahaman manusia, apakah itu 61, No 4.
berhubungan dengan batas pemahaman [3] Creswell, John W. 2007. Qualitative
terhadap teks tertulis, ataukah secara Inquiry & Research Design; Choosing
mutlak aktivitas-aktivitas kehendak dan Among Five Approaches.Edisi 2. Sage
pilihan manusia atau mutlak realitas- Publications, Inc.; California
realitas eksistensi (Syams: 2007). Atau, [4] Eriksson, Paivi, Anne Kovalainen.
secara sederhana hermeneutika adalah 2008. Qualitative Methods in
aktivitas mengiterpretasikan teks. Bussiness Research. Sage
Banyak tokoh yang Publications, Inc.; London
mengembangkan teori hermeneutika, [5] FaizManshur.
diantaranya Wilhelm Dilthey; Edmund 2003.TigaKomponenKritis Hermeneu
Husserl; Mertin Heidegger; serta, Hans tik. www. google.comdiaksespada 7
George Gadamer. Dari teori-teori Oktober 2010 dengan kata kunci:
hermeneutika lahirlah konsep-konsep hermeneutika
26
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 1 2017 ISSN.: 2528 - 6145
27