Anda di halaman 1dari 10

Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 1 2017 ISSN.

: 2528 - 6145

PERSPEKTIF INTERPRETIF-HERMENEUTIK
Qimyatussa’adah
Jurusan Komputerisasi Akuntansi, Politeknik Negeri Madiun
Jl. Serayu No 84 Kota Madiun

ABSTRAK:Riset-riset akuntansi kini berkembang dengan menggunakan


multiparadigma. Selain positivistik, saat ini paradigma interpretif, kritis dan
posmodernisme juga diterapkan dalam riset-riset akuntansi. Paper ini bertujuan untuk
medeskripsikan paradigma interpretif, khususnya pendekatan hermeneutik, untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan hermeneutik dalam riset
akuntansi sebagai bagian dari riset akuntansi multiparadigma.
Teologi dan linguistik adalah dua cabang ilmu yang telah lebih dulu menerapkan
hermeneutik sebagai metode penafsiran. Pendekatan hermeneutik menekankan pada
proses menerjemahkan, menginterpretasikan dan menafsirkan teks. Dalam proses
tersebut, hermeneutik menganggap bahwa realitas adalah subjektif.Dalam riset akuntansi,
hermeneutik dapat digunakan sebagai metode analisis data, terutama dalam bentuk teks.
Hermeneutik dapat digunakan dengan berbagai kombinasi dan berbagai perspektif.
Kata kunci : multiparadigma, interpretif, hermeneutik.

1. PENDAHULUAN terhadap ilmu sains (Ritzer, at al 2007:


Selain paradigma positivistik, saat 17-18).
ini riset-riset akuntansi juga menggunakan Sebaliknya, riset-riset
paradigma non positivistik. Melalui kualitatif/non-positivistik/non mainstream
Sociological Paradigms and bertujuan untuk memahami lebih dalam,
Organisational Analysis Burrel dan bersifat subjektif dan membangun teori
Morgan (1979) mengelompokkan berdasarkan logika induktif. Dalam
perspektif riset ke dalam empat paradigma. bukunya Sociological Paradigms and
Kehadiran paradigma lain selain Organisational Analysis, Burrel dan
positivistik, memperluas ruang riset Morgan (1979) mengelompokkan
akuntansi dan memberi peluang lebih besar perspektif riset ke dalam empat paradigma,
bagi para peneliti untuk mengkaji yaitu: paradigma fungsionalis; paradigma
akuntansi dari sisi yang belum terjamah interpretif; paradigma radikal humanis dan
apabila hanya menggunakan paradigma paradigma strukturalis radikal, yang
positivistik. Oleh karenanya, riset memiliki karakter masing-masing (Burrel
akuntansi dengan multi paradigma adalah dan Morgan, 1979: 22).
sesuatu yang tidak terhindarkan. Sementara Chua (1986)
Memahami karakteristik dari mengelompokkan paradigma riset menjadi
masing-masing paradigma akan membantu positivistik, interpretif dan kritis. Dalam
peneliti untuk memilih bentuk penelitian perkembangannya kemudian, perspektif
yang paling sesuai agar dapat menjawab riset dikelompokkan menjadi positivistik,
pertanyaan penelitian, karena masing- interpretiv, kritik dan posmodern
masing paradigma memiliki ruang yang (Triyuwono, 2006:213).
berbeda. Karakteristik dari riset Paradigma interpretif sebagai salah
positivistik/mainstream adalah bertujuan satu paradigma dalam riset non positivistik
untuk memprediksi, menjelaskan, bersifat memiliki karakter sebagaimana paradigma
objektif dan membangun teori berdasarkan non positivistik lain. Namun, paradigma ini
logika deduktif, untuk kemudian lebih menekankan pada makna atau
mengambil kesimpulan sebagai dasar interpretasi seseorang terhadap sebuah
generalisasi. Dipelopori oleh Auguste simbol. Tugas teori dalam paradigma ini
Comte (1798 – 1857), yang memandang adalah memaknai (to interpret atau to
dunia telah memasuki tahap understand). Kualitas teori dalam
positivistikyang ditandai dengan keyakinan paradigma ini diukur dari kemampuannya
untuk memaknai serta lebih cenderung

18
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 1 2017 ISSN.: 2528 - 6145

mengungkapkan temuan-temuan yang utlakrealitas-realitaseksistensi (Syams:


sifatnya lokal (Triyuwono, 2009: 217). 2007). Penekanan atas pentingnya peran
Karakteristik paradigma interpretif adalah hermeneutika dalam berbagai konteks
cenderung nominalist, anti-positivist, sosial dinyatakan Grondin (2010;55)
voluntarist dan ideographic (Burrel dan dengan di mana saja ada makna yang mesti
Morgan, 1979: 28). dipilih, di situlah diperlukan suatu kerja
Sementara paradigma kritis hermeneutis.
merupakan jawaban atas perspektif Setelah memahami keberagaman
interpretif yang dianggap hanya paradigma sebagaimana yang telah di
menekankan pada “menafsirkan” dan bahas di atas, paper ini bertujuan untuk
memahami. Perspektif kritis muncul untuk membahas tentang paradigma interpretif,
memperbaiki kelemahan ini, dengan cara khususnya pendekatan hermeneutik.
melakukan pembebasan dan perubahan. Sebelumnya, hermeneutik lebih dikenal
Tujuan sebuah teori dalam paradigma ini pada ilmu linguistik dan teologi.
adalah membebaskan (to emancipate) dan Hermeneutika merupakan metode
melakukan perubahan (to transform). menafsirkan kitab, dalam hal ini Injil. Pada
Tanpa unsur perubahan dan pembebasan, linguistik, hermeneutika digunakan sebagai
sebuah teori tidak akan pernah di sebut metode menafsirkan karya sastra. Namun
sebagai teori kritis (Triyuwono, 2006: seiring perkembangannya, saat ini
218). Kritik terhadap paradigma kritis hermeneutika telah diadopsi oleh berbagai
adalah anggapan bahwa paradigma ini cabang ilmu humaniora, demikian pula
dalam misi perubahan dan pembebasannya akuntansi.
hanya pada tingkat fisik dalam sebuah Pada bagian selanjutnya dari paper
realitas. Dengan kata lain, paradigma ini ini akan dibahas sejarah perkembangan
terperangkap pada konsep materialisme. hermeneutika, teori-teori hermeneutika,
Dengan paham ini, sesuatu hanya dipahami hermeneutika sebagai metodologi, riset
sebatas fisik atau materi (Triyuwono, akuntansi hermeneutika dan kesimpulan.
2006: 219). Sementara, paradigma
posmodernisme merupakan paradigma 2. KAJIAN TEORI
yang tidak memiliki bentuk pendekatan 2.1 Sejarah Hermeneutik
keilmuan yang baku, posmodernisme Hermeneutika memiliki sejarah
selalu tidak terstruktur, tidak berbentuk, yang panjang, yang mungkin hampir sama
tidak formal dan tidak mutlak, semuanya tuanya dengan filsafat. Jika diurutkan,
serba relatif (Triyuwono, 2006: 219-220). dapat dikatakan bahwa hermeneutika
Masing-masing paradigma dalam perkembangannya melingkupi
memiliki pendekatan yang berbeda. Burrel mitologi, teologi, filsafat dan linguistik
dan Morgan (1979: 29) menempatkan serta akuntansi.Berdasarkan
fenomenologi, hermeneutik dan terminologinya, hermeneutika berasal dari
fenomenologi sosiologi pada ranah bahasaYunani Ερμηνεύωhermēneuō yang
interpretif. Hal ini sejalan dengan ciri dari artinya menafsirkan. Kata Yunani tersebut
hermeneutik yang menafsirkan, berhubungan dengan dewa Hermes, dewa
menerjemahkan dan memaknai teks. dalam mitos orang Yunani, yang bertugas
Meskipun masing-masing tokoh menyampaikan berita dari para dewa
mempunyai definisi hermeneutika yang kepada manusia. Dewa ini juga dewa
tidak sama, tetapi secara umum, ilmiah, penemuan, kefasihan bicara,
hermeneutika dapat diartkan sebagai ilmu senitulis dan kesenian. (Wikipedia)
yang Nama Hermes juga berhubungan
berhubungandenganpenjelasankebagaiman dengan tugas mengganti apa yang di atas
aandankeharmonian pemahamanmanusia, pemahaman manusia kedalam suatu
apakahituberhubungandenganbataspemaha bentuk dimana pikiran dana kalmanusia
manterhadaptekstertulis, dapat memahaminya. Orang-orang Yunani
ataukahsecaramutlakaktivitas- menghubungkan penemuan bahasa dan
aktivitaskehendakdanpilihanmanusiaataum tulisan pada Hermes, yakni dua hal

19
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 1 2017 ISSN.: 2528 - 6145

tersebut (bahasa dan tulisan) merupakan Sementara kritik tradisi merupakan


alat bagi manusia untuk memahami mak metode yang mengkonsentrasikan pada
na-makna dan memindahkan pada orang tradisi-tradisi yang dilalui oleh
lain (Syams: 2007). masyarakat.Tradisi merupakan hal yang
Kata hermeneuo juga berarti lazim adapada setiap kebudayaan, karena
mengungkapkan pikiran seseorang dalam tradisi mengungkapkan pemahaman diri
kata-kata. Sebagai kata kerja, kata ini juga bangsa-bangsa, pengertian mereka tentang
berarti “menerjemahkan” dan juga masa lalu, dan berbagai hal yang berlaku
bertindak sebagai “penafsir”. Sehingga, dalam kebudayaan tersebut. Biasanya,
berdasarkan ketiga pengertian tersebut tradisi diteruskan dari satu generasi ke
hermeneutika merupakan usaha untuk generasi berikutnya. Hal ini bias dilakukan
beralih dari sesuatu yang gelap ke sesuatu dalam bentuk cerita, perkataan, nyanyian,
yang lebih terang (Hardiman, 2002:37). puisi, kepercayaan, dan lain-lain.
Hermeneutika juga sering Meskipun telah dikenal dalam
dikaitkan sebagai warisan gereja Lutheran mitologi Yunani kuno dan digunakan
sejak 1500-an yang menggunakan dalam teologi, kata latin hermeneutica
historical-grammatical bible belum muncul sampai abad ke-17. Hingga
interpretationi/hermeneutics, metode diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh
interpretasi injil ini bukan hanya seorang teolog Jerman bernama Johann
memperhatikan perbendaharaan kata dan Danhnhauer (1603-1666) sebagai syarat
tata bahasa tetapi juga latar belakang terpenting bagi setiap ilmu pengetahuan
historis dari kata dan paragraf. Metode ini yang mendasarkan keabsahannya pada
juga memperhatikan pribadi penulis dan interpretasi teks-teks, tulisan Danhnhauer
niatnya menulis, serta tempat dan terinspirasi oleh karya Aristoteles Peri
lingkungannya. Hal ini didasari oleh Hermenias (Grondin, 2010; 45). Oleh
kenyataan bahwa ucapan dan bahasa bukan karenanya, hermeneutika lebih dulu
hanya mengandung kata-kata, tetapi juga digunakan sebagai landasan teologi.
sebagai petunjuk suatu keadaan dimana Hermeneutika digunakan sebagai metode
seseorang hanya bisa memahami sesuatu penafsiran kitab suci injil.
pada konteks waktu, intelektualitas atau Selanjutnya, Friedrich
kebudayaan tertentu (Hartwig, 2007). Schleirmarcher (1768-1834) menggunakan
Penjelasan lain menunjukkan istilah hermeneutika yang diartikan sebagai
interpretasi alkitab terdiri atas dua metode kebutuhan akan interpretasi dan
yaitu kritik bentuk dan kritik tradisi. Kritik memahami sebagai bagian dari proses
bentuk sebenarnya mengkonsentrasikan penelitian (Eriksson dan Kovalainen, 2008;
pada bagian-bagian teks yang lebih luas, 20). Schleirmarcher mempelopori
bahkan hingga seluruh kitab, akan tetapi penggunaan hermeneutika menjadi tidak
secara keseluruhan metode ini menaruh terbatas hanya pada teologi, tetapi juga
perhatian lebih pada unit atau bagian linguistik dan ilmu-ilmu humaniora lain,
terkecil yang lebih singkat dari suatu teks termasuk akuntansi.
atau tulisan. Kritik bentuk ini meneliti Perkembangannya kemudian
proses penyampaian berita (yang ditulis darikonsep hermeneutika yang kita kenal
berupa teks), dimulai dari bentuk saat ini adalah sebuah ilmu yang
pewartaan secara lisan (dari mulut ke berhubungan dengan penjelasan
mulut) hingga bentuk tertulis yang ada saat kebagaimanaan dan keharmonian
ini. Oleh karena itu kritik bentuk ini adalah pamahaman manusia, apakah itu
aspek dari pendekatan kritis yang meneliti berhubungan dengan batas pemahaman
bentuk, isi, dan fungsi unit yang khusus terhadap teks tertulis, ataukah secara
dan menilai apakah semuanya itu cukup mutlak aktivitas-aktivitas kehendak dan
jelas dan cukup unik sehingga dapat pilihan manusia atau mutlak realitas-
dimasukkan ke dalam salah satu golongan realitas eksistensi (Syams: 2007). Menurut
serta menafsirkannya sebagai salah satu Grondin (2010:10) hermeneutika adalah
bentuk (Wikipedia). disiplin yang bersangkut paut dengan

20
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 1 2017 ISSN.: 2528 - 6145

motif-motif dan maksud-maksud yang pengarang. Dari bentuk kedua ini


dengan mudah bisa diketahui melalui kata- Schleiermacher lalu mengembangkan apa
kata yang ada secara eksplisit. Secara yang disebut intuitive understanding yang
sederhana kita dapat mengatakan bahwa, operasionalisasinya merupakan suatu kerja
hermeneutika adalah ilmu penafsiran dan rekonstruksi. Artinya, hermeneutika
interpretasi terhadap teks dan bahasa. bertugas untuk merekonstruksi pikiran
Adalah hal yang tidak pengarang. Oleh Gadamer hermeneutika
mengejutkan apabila saat ini hermeneutika yang dikembangkan oleh Schleiermacher
digunakan pada cabang ilmu humaniora disebut romantisme historis.
termasuk akuntansi sebab, aktivitas Kedua, hermeneutika metodis
menerjemahkan, menginterpretasi dan dengan perintisnya Wilhelm Dilthey
kemudian memahami adalah kegiatan yang (1833-1911). Menurut perspektif ini,
erat kaitannya dengan kehidupan sehari- manusia bukan sekedar makhluk berbahasa
hari. Selain itu hermeneutik menjadi sebagaimana sangat ditonjolkan oleh
penting, karena di mana saja ada makna Schleiermacher, tetapi makhluk
yang mesti dipilih dan ditentukan, di eksistensial. Karena itu, proses
situlah diperlukan suatu kerja hermeneutis pemahaman bermula dari pengalaman,
(Grondin, 2010: 55). Hermeneutik sebagai kemudian mengekspresikannya. Bagi
metode menjadi penting juga dikarenakan Dilthey, hermeneutika adalah teknik
oleh, teks dan bahasa tidak memungkinkan memahami ekspresi tentang kehidupan
diartikan tanpa melalui metode penafsiran. yang tersusun dalam bentuk tulisan. Oleh
Ketidak mungkinan tersebut selain karena itu, ia menekankan pada peristiwa
disebabkan karena situasi bahasa yang dan karya-karya sejarah yang merupakan
berbeda dan terus berubah, juga ekspresi dari pengalaman hidup di masa
disebabkan alas an kesulitan para pembaca lalu.
dalam memahami subtansi makna yang Ketiga, hermeneutika
terkandung dalam teks-teks dan bahasa fenomenologis dengan perintisnya
yang dipelajari (Faiz Manshur;2003). Edmund Husserl (1889-1938), berpendapat
Sejak Scheleimarcher, banyak bahwa teks merefleksikan kerangka
tokoh intelektual lainnya seperti Wilhelm mentalnya sendiri, karenanya penafsir
Dilthey, Gadamer, Paul Ricour hingga harus netral dan menjauhkan diri dari
Derrida turut mengemukakakan unsur-unsur subjektifnya atas objek.
gagasannya mengenai hermeneutika, Keempat, hermeneutika dialektis
sehingga menghasilkan teori-teori dengan perintisnya Mertin Heidegger
hermeneutika. (1889-1976). Menurut perspektif ini,
2.2 Teori-Teori Hermeneutik pemahaman adalah sesuatu yang muncul
Perkembangan hermeneutik dari dan sudah ada mendahului kognisi.
teologi, filsafat dan linguistik banyak Artinya, untuk memahami teks, kita tidak
menghasilkan teori-teori hermeneutik, mungkin bisa mencapainya dengan cara
yang kemudian menjadi dasar konsep- melacak makna tertentu yang ditempatkan
konsep hermeneutika. Raharjo (2007: 95- di sana oleh pengarang. Dengan demikian,
106) merangkum teori-teori hermeneutika, harus dikaitkan antara keberadaan kita
sebagai berikut: dengan apa yang bisa ditunjukkan oleh
Pertama, hermeneutika romantisis teks.
dengan perintisnya Schleiermacher. Kelima, hermeneutika dialogis
Filsafat hermeneutika Schleiermacher dengan perintisnya Hans George Gadamer
bermula dari pertanyaan universal yaitu (1900-2002). Gadamer tidak memaknai
bagaimana pemahaman manusia dan hermeneutika sebagai penerjemah
bagaimana ia terjadi. Berdasarkan hal ini, eksistensi tetapi pemikiran dalam tradisi
ia mengajukan dua pemahaman filsafat. Sebenaranya, ia tidak menganggap
hermeneutika yang terdiri atas pemahaman hermeneutika sebagai metode, sebab
ketatabahasaan terhadap semua ekspresi baginya pemahaman yang benar adalah
dan pemahaman psikologis terhadap pemahaman yang mengarah pada tingkat

21
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 1 2017 ISSN.: 2528 - 6145

ontologis, bukan metodologis. Artinya, diadopsi dari ilmu sosiologi, filsafat dan
kebenaran dapat dicapai bukan melalui linguistik yang merupakan ilmu-ilmu
metode, tetapi melalui dialektika dengan sosial, hermeneutika adalah salah satunya.
mengajukan banyak pertanyaan. Sebelum memahami hermeneutika
Keenam, hermeneutika kritis sebagai sebuah metodologi, perlu kita
dengan pelopornya Juergen Habermas. tinjau ontologi dan epistemologi dari
Menurut perspektif kritis ini, hermeneutika hermeneutika. Karena ranah dari
dialogis Gadamer sebagaimana dipaparkan hermenutika adalah interpretif, maka
di atas oleh Habermas dianggap kurang ontologi dan epistemologi hermeneutika
memiliki kesadaran sosial yang kritis. Bagi dibangun berdasarkan perspektif
Habermas pemahaman didahului oleh interpretif. Chua (1986) menjelaskan
kepentingan. Hermeneutika ini lebih bahwa asumsi-asumsi paradigma terdiri
mengedepankan refleksi kritis penafsir, atas tiga unsur yaitu: Belief about
dan menolak kehadiran prasangka dan knowledge (epistemological and
tradisi. Karena itu, untuk memahami suatu methodological), belief about physical and
teks, seorang penafsir harus mampu social reality (ontological, human
mengambil jarak atau melangkah keluar intention and reality, societal order)
dari tradisi dan prasangka. danrelationship between theory and
Ketujuh, teori hermenutika Paul practice. Asumsi paradigma interpretif
Ricouer (1913). Menurutnya, teks berbeda menurut Chua (1986), secara epistemologi
dengan percakapan, karena ia terlepas dari ilmu pengetahuan dianggap benar jika
kondisi asal yang menghasilkannya, niat memiliki konsitensi logis. Ontologi dari
penulisnya sudah kabur, audiennya lebih perspektif interpretif yaitu realitas
umum dan referensinya tidak dapat lagi sosialadalahsesuatu yang tercipta secara
dideteksi. Menurutnya, makna tidak subyektif, dan diobyektifkan melalui
diambil hanya menurut pandangan hidup interaksi. Tujuan akhir adalah untuk
pengarang tetapi juga menurut pengertian menjelaskan dan memahami bagaimana
pandangan hidup pembacanya. tata nansosial diproduksi dan direproduksi.
Kedelapan, hermeneutika Selain hermenutika, ada banyak
dekonstruksionis dengan pelopornya pendekatan dalam perspektif interpretif.
Jacques Derrida (1930). Menurut Derrida, Creswell (2007: 7) memetakan tidak
makna tulisan (teks) selalu mengalami kurang dari 28 pendekatan yang dapat
perubahan tergantung pada konteks dan dilakukan berdasarkan paradigma
pembacanya. Perspektif ini menghindari interpretif. Namun masing-masing
dan bahkan menolak ambisi untuk pendekatan memiliki penekanan yang
menangkap makna esensial yang tunggal berbeda.
dan utuh. Sebaliknya, hermeneutika Patton (2002:80) merumuskan
dekonstruksionis menghendaki agar kita foundational question pada masing-masing
lebih menekankan pada pencarian makna pendekatan untuk menunjukkan perbedaan
eksistensial, makna yang disini dan antar masing-masing pendekatan tersebut.
sekarang. Pada pendekatan hermeneutik, pertanyaan
Teori-teori hermeneutika yang mendasar yang dirumuskan Patton
lahir dari para tokoh inteletual di atas (2002;113) adalah “what are conditions
mengantarkan hermeneutika sebagai under which human act took place or a
metodologi yang juga dapat diterapkan product was produced that make it
dalam riset akuntansi. possible to interpret its meaning?”.
2.3 Hermeneutik Sebagai Metodologi Selanjutnya Patton (2002;14) menjelaskan
Penggunaan metode kualitatif bahwa, penggunaan hermeneutik
dalam riset akuntansi menjadi tidak memberikan sebuah perspektif untuk
terelakkan, sebab akuntansi adalah social menginterpretasi legenda-legenda, cerita-
science yang mencoba memahami perilaku cerita dan teks-teks lainnya, terutama Injil
organisasi dan manusia (Mickhail dan dan teks resmi. Palmer (1969) dalam
Graaf, 2000). Metode kualitatif banyak Patton (2002:114), untuk dapat

22
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 1 2017 ISSN.: 2528 - 6145

menginterpretasikan sebuah teks adalah penggunaan hermeneutik meskipun bagi


penting untuk mengetahui apakah yang orang-orang yang belum familiar dengan
ingin disampaikan oleh seorang penulis, hermeneutik.
untuk memahami maksud dari makna dan Namun, kelemahan dari
menempatkan dokumen pada konteks hermeneutik adalah keadaan dimana fokus
sejarah atau konteks budaya. peneliti hampir seluruhnya tertuju pada
Teori hermeneutik menunjukkan teks dibandingkan dengan pengalaman
bahwa seseorang hanya dapat hidup. Kelemahan lainnya adalah kesulitan
menginterpretasikan sesuatu dari sebuah dalam menyimpulkan sebuah riset. Ketika
perspektif, sebuah titik pijak tertentu, seorang intepreter hermeneutik secara
sebuah praksis atau sebuah konteks sederhana menciptakan teks di atas teks,
situasional, Patton (2002; 115).Terdapat dan pengulangan ini secara potensial
beberapa konsep dalam hermeneutik yang bersifat tidak terbatas, lalu kapan proses
dapat membantu peneliti untuk memahami interpretsi berhenti? Tidak ada jawaban
teks. Konsep-konsep tersebut antara lain: yang mudah untuk pertanyaan ini.
Historicity; the hermeneutics circle;
prejudice; autonomization and distancion; 2.5 Riset Hermeneutik
dan appropriation and engagement, Myers Pada umumnya, sebuah riset
(2009; 184-189). kualitatif menurut Myers (2009;22)
Konsep historicity menjelaskan melalui tahap-tahap berikut:
bahwa informasi pada masa lalu  A set of philosphical assumptions
membentuk informasi pada masa kini. about the social world
Konsep hermeneutics circle merupakan  A research method
gagasan akan dialektika antara pemahaman  One or more data collection
pada teks sebagai keseluruhan dan techniques
interpretasi atas bagian-bagiannya. Konsep  One or more approaches to
prejudice menjelaskan bahwa prasangka qualitative data analyisis
dan pengetahuan awal kita memainkan  A written record of the findings
peran penting pada pemahaman kita. Pada Jika dijabarkan, pada tahap a set
sumber yang lain dijelaskan bahwa philosophical assumption about social
terdapat dua kaidah dalam hermeneutika, word, peneliti telah memilih cara pandang
yaitu prinsip makna dalam teks dan tertentu tentang dunia dan bagaimana
penyusun sebagai sentral dalam tafsir. pengetahuan diperoleh. Asumsi filosofi
2.4 Kritik atas Hermeneutik merupakan rangkaian perspektif atau
Manfaat utama dari menggunakan paradigma yang akan dipilih oleh peneliti,
hermeneutik pada analisa daan interpretasi paradigma-paradigma tersebut diantaranya:
data kualitatif adalah memungkinkan untuk positivistik, interpretif dan kritis.
mendapatkan pemahaman yang lebih Selanjutnya, pada tahap a research
mendalam tentang orang-orang dalam method peneliti menentukan strategi untuk
latar/seting organisasional. Hal ini melakukan penyelidikan. Dapat dikatakan,
mensyaratkan seorang peneliti untuk metode riset merupakan cara untuk
melihat organisasi melalui mata yang mendapatkan data empiris. Pada tahap ini
berbeda dari para stakeholder dan dari juga penting untuk menentukan unit
banyak perspektif yang berbeda. analisis apakah individual, sebuah atau
Hermeneutik mengizinkan peneliti rangkaian peristiwa, sebuah obyek, sebuah
kualitatif untuk memotret kompleksitas hubungan, atau kelompok seperti
organisasi dan melihatnya dari berbagai organisasi atau industri.
sudut, misalnya sosial, kultural, dan politik Teknik pengumpulan data,
(Myers, 2009: 194).Manfaat lain merupakan tahap dimana peneliti
penggunaan hermeneutik adalah bahwa menentukan dengan cara apa data akan
hermeneutik merupakan pendekatan dalam dikumpulkan. Teknik pengumpulan data
filosofi dan sosial secara umum. Ini artinya dapat dilakukan dengan wawancara,
relatif lebih mudah untuk justifikasi

23
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 1 2017 ISSN.: 2528 - 6145

observasi dan atau menggunakan 2.6 Contoh Riset Akuntansi


dokumen.Setelah data terkumpul, peneliti Hermeneutik
kemudian menganalisisnya. Peneliti dapat Sebagaimana telah dipaparkan
memilih berbagai pendekatan yang sebelumnya, bahwa metode riset
tersedia, diantaranya: hermeneutik, hermeneutik bisa digunakan berdasarkan
semiotik dan analisis narasi. paradigma apapun. Sehingga pada
Tahap terakhir adalah menulis aplikasinya, hermeneutik bisa pula
semua temuan dan gagasan dari tahap disandingkan dengan pendekatan analisis
asumsi filosofis hingga tahap analisis data. data lainnya seperti fenomenologi, analisis
Peneliti dapat menulis dalam format thesis, narasi dan metode lainnya.
buku, paper maupun jurnal. Dari kelima Untuk lebih memahami
tahap ini dapat dibangun model desain riset penggunaan hermeneutik dalam riset,
kualitatif sebagai berikut: berikut ini, penulis tampilkan riset dalam
bidang akuntansi dan bisnisyang
Written Record menggunakan metode hermeneutik dan
(thesis, book, journal, paper, berbagai
etc) kombinasinya.Penelitiandenganmetode
hermeneutic tersebutberjudul“Do Markets
Data analysis approach Value Companies Social and
(hermenutics, semiotic, Environmental Activity ? An Inquiry into
narrative analysis,etc) Association among Social Disclosures,
Data collection technique Social Performance and Financial
(interviews, fieldwork, using Performance” yang ditulis Alan Murray
documents) (2010)
Disertasi Alan Murray
Research method
dilatarbelakangi oleh adanya analisis
(action research, case studies,
ilmiah yang dengan tegas menunjukkan
ethnography, grounded theory ) adanya kaitan antara aktivitas perusahaan
dengan perubahan penting yang dapat
Philosophical assumption mengancam kehidupan manusia. Jika
(positivist,
Sumber:interpretive, critical)
Myers (2009:26) analisis tersebut benar, maka aktivitas
Model desain riset kualitatif di pasar modal memiliki andil dalam
atasmenunjukkan bahwa hermeneutik kemunduran kondisi biosfer bumi dan
dalam metode riset dapat digunakan pada akuntansi sebagai bagian dari aktivitas
tahapan pendekatan analisis data. perusahaan dan pelaporan keuangan juga
Sehingga, walaupun hermeneutik berada bagian dari mata rantai tersebut. Disertasi
dalam ranah interpretif, amat sangat ini ditulis untuk menjawab pertanyaan
memungkinkan apabila asumsi filosofi bagaimanakah pasar menilai aktivitas
yang digunakan pada sebuah riset adalah sosial dan lingkungan perusahaan. Dari
paradigma lain. Riset bisa menggunakan pertanyaan riset ini, diderivikasi beberapa
paradigma kritis, posmodern ataupun pertanyaan lain, yaitu: apa yang
paradigma lain, dengan tetap memotivasi perusahaan untuk melakukan
menggunakan hermeneutik sebagai pengungkapan sosial dan lingkungan?;
pendekatan analisis datanya. Hermeneutik siapakah yang dianggap sebagai audiens
sebagai metode dapat digunakan dengan pelaporan sosial oleh para eksekutif
berdasarkan pada paradigma apapun, sebab perusahaan?; apakah para eksekutif
interpretasi teks secara gramatikal maupun perusahaan memiliki keyakinan bahwa
kontekstual adalah hal yang tidak terlepas pasar akan merespon bentuk
dari kehidupan sehari-hari, demikian pula pengungkapan sosial dan lingkungan yang
dalam riset. mereka lakukan?; apakah partisipan dalam
pasar menggunakan pelaporan sosial untuk
menilai sekuritas?. Penelitian ini
menggunakan dua perspektif, yaitu:

24
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 1 2017 ISSN.: 2528 - 6145

positivistik dan interpretif. Teknik dokumen yang relevan dengan isu yang
pengumpulan datanya dilakukan dengan diangkat. Subjek yang diwawancarai
menggunakan data sekunder, wawancara adalah 12 manajer senior ( dari perusahaan
dan dokumen lain. Analisis data pada top 100 bursa saham Inggris) dan
penelitian ini menggunakan statistik dan partisipan pasar. Perusahaan yang dipilih
hermeneutika. adalah perusahaan dengan pola disclosure
Perspektif positivistik dalam yang mengalami perubahan (terus
disertasi ini digunakan untuk menguji meningkat atau menurun) dan perusahaan
hubungan antara social disclosure, social yang item-item disclosurenya mengalami
performance dan financial performance. perubahan. Sumber data yaitu hasil
Dengan menggunakan data sekunder dari wawancara, dokumen lain seperti undang-
sampel sebanyak 100 perusahaan yang undang perusahaan, laporan-laporan lain
terdaftar pada pasar bursa Inggris sejak yang dirilis oleh perusahaan, web sites
tahun 1989 hingga 1997. Data yang perusahaan, laporan dan press release,
digunakan adalah annual share price dan laporan pihak ketiga seperti LSM.
monthly share price data. Variabel-varibel Teknik analisis data hermeneutika
yang di uji antara lain share returns diawali dengan merekam wawancara.
sebagai variabel dependen. Serta, social Wawancara semi struktur dilakukan antara
disclosure sebagai variabel independen Agustus 2000 hingga Maret 2001,
yang diproksikan dengan total corporate pertanyaan disusun untuk mendapatkan
social reporting (CSRTOT); total gambaran tentang social disclosure dan
voluntary disclosure (VOLTOT) dan total share holders. Hasil rekaman tersebut
environmental disclosure (ENVTOT). kemudian di transkripsikan, dan
Pengujian dilakukan dengan menggunakan diinterpretasikan. Proses interpretasi
Pearson Correlation Coefficients; analisis transkrip merupakan proses yang panjang,
regresi untuk menguji hubungan linear sebab dari wawancara terhadap 12 subjek
antara disclosures perusahaan dengan terdapat sekurang-kurangnya 8.000 hingga
share returns; kemudian analisis regresi 14.000 kata pada masing-masing transkrip.
diperluas dengan menguji hubungan non Peneliti dalam menganalisis teks telah
linear antara social and environmental memiliki praduga atas hal yang ditelitinya,
disclosures dengan share returns; Uji chi hal ini merupakan hal yang lumrah dalam
squares digunakan untuk mengetahui penggunaan metode hermeneutik. Dengan
asosiasi antara kelompok share return praduganya kemudian peneliti
berbeda; Serta, General Linear Model menginterpretasikan teks. Setelah
digunakan untuk mengetahui interaksi interpretasi selesai dilakukan, hasil analisis
antara tipe disclosures (CSRTOT, kemudian dinilai berkali-kali. Adakalanya,
VOLTOT and ENVTOT) dengan share hasil interpretasi mengalami perubahan
returns. Hasil analisis statistik peneliti setelah beberapa penilaian.
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan Temuan dari hasil pendekatan
dan pengaruh antara social disclosure interpretif dari wawancara subyek yang
terhadap share returns. Hal ini tidak mewakili perusahaan adalah, pada
sejalan dengan kenyataan yang ada dimana umumnya perusahaan tidak yakin siapa
terdapat peningkatan item-item yang di sebenarnya audiens dari pengungkapan
disclose dan semakin banyaknya yang mereka lakukan; public relations
perusahaan yang melakukan voluntary memiliki peran penting dalam melaporkan
disclosures. Oleh sebab itu, peneliti isu-isu non finansial; skema penghargaan
melakukan analisis lanjutan dengan dan perangkingan dapat memperbesar
perspektif interpretif. peluang perkembangan perusahaan; dan,
Untuk memahami lebih dalam isu pengungkapan perusahaan masih tetap
yang diangkat, maka peneliti memilih mengedepankan kinerja keuangan.
menggunakan perspektif interpretif dengan Temuan dari wawancara dengan
metode hermeneutik. Data dikumpulkan subyek yang mewakili pasar adalah,
dengan wawancara dan pengumpulan kinerja keuangan dari perusahaan adalah

25
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 1 2017 ISSN.: 2528 - 6145

yang terpenting; isu-isu sosial dan etis hermeneutika, yaitu hermeneutik historis,
hanya sebagai salah satu poin penyaringan; prejudice, hermeneutics circle
isu-isu sosial dan etis hanya relevan ketika Hermenutika sebagai metode
pengungkapan perusahaan berkaitan analisis data dalam riset dapat digunakan
dengan resiko atau pemerintah. dengan perspektif apapun, dan dapat
Disertasi dari penelitian ini dikombinasikan dengan metode lain.
dirampungkan pada tahun 2010, sementara Dalam penggunaanya hermeneutika
wawancara dilakukan antara tahun 2000- mengizinkan subyektivitas peneliti dalam
2001. Sehingga, peneliti menganjurkan menginterpretasikan teks. Keterbatasan
untuk dilakukan studi-studi lanjutan hermeneutik adalah kemungkinan
dengan isu yang sama untuk dapat terjadinya interpretasi di atas interpretasi.
menangkap perubahan yang telah terjadi Hermeneutika merupakan metode
dalam satu dekade terakhir. alternatif untuk riset akuntansi, dengan
pendekatan hermeneutik peneliti dapat
KESIMPULAN memahami isu-isu dan fenomena dengan
Riset akuntansi saat ini telah lebih mendalam. Salah satu contoh riset
berkembang menjadi riset akuntansi multi dengan hermeneutika adalah disertasi
paradigma. Dimana riset akuntansi Allan Murray (2010), yang mengangkat isu
dilakukan dengan berbagai perspektif, pengungkapan perusahaan. Dengan
diantaranya positivistik, interpretif, kritis perspektif positivistik dan metode statistik,
dan posmodernisme. peneliti tidak bisa melihat adanya
Pada perspektif interpretif terdapat hubungan dan pengaruh antara variabel-
berbagai pendekatan, salah satunya adalah variabel yang diuji sehingga tidak dapat
hermeneutika. Perspektif nterpretif menjawab pertanyaan penelitian. Oleh
menekankan pada makna atau interpretasi karenanya, peneliti memutuskan untuk
seseorang terhadap sebuah simbol. menggunakan perspektif interpretif dan
Sementara hermeneutika sebagai salah satu metode hermeneutik untuk memahami isu
pendekatan dalam interpretif memiliki penelitian secara lebih mendalam.
sejarah perkembangan yang panjang
meliputi mitologi, teologi, linguistik
hingga bidang-bidang ilmu humaniora REFERENSI
termasuk akuntansi. [1] Burrell, Morgan dan Gareth Morgan.
Hermeneutika sebagai metode riset 1979. Sociological Paradigms and
tidak lepas dari sejarah penggunaan Organisational Analysis: Elements of
hermeneutika sebagai metode menafsirkan the Sociology of Corporate Life.
Injil. Pada perkembangannya saat ini London: Heinemann
hermeneutika dapat diartikan sebagai ilmu [2] Chua, Wai Fong. 1986. Radical
yang berhubungan dengan penjelasan Developments in Accounting
kebagaimanaan dan keharmonian Thought. The Accounting Review, Vol
pamahaman manusia, apakah itu 61, No 4.
berhubungan dengan batas pemahaman [3] Creswell, John W. 2007. Qualitative
terhadap teks tertulis, ataukah secara Inquiry & Research Design; Choosing
mutlak aktivitas-aktivitas kehendak dan Among Five Approaches.Edisi 2. Sage
pilihan manusia atau mutlak realitas- Publications, Inc.; California
realitas eksistensi (Syams: 2007). Atau, [4] Eriksson, Paivi, Anne Kovalainen.
secara sederhana hermeneutika adalah 2008. Qualitative Methods in
aktivitas mengiterpretasikan teks. Bussiness Research. Sage
Banyak tokoh yang Publications, Inc.; London
mengembangkan teori hermeneutika, [5] FaizManshur.
diantaranya Wilhelm Dilthey; Edmund 2003.TigaKomponenKritis Hermeneu
Husserl; Mertin Heidegger; serta, Hans tik. www. google.comdiaksespada 7
George Gadamer. Dari teori-teori Oktober 2010 dengan kata kunci:
hermeneutika lahirlah konsep-konsep hermeneutika

26
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 1 2017 ISSN.: 2528 - 6145

[6] Grondin, Jean. 2010. [12] Ritzer, Georgedan Douglas J.


SejarahHermeneutik: dari Plato Goodman. 2007.
SampaiGadamer. Ar-Ruzz Media: TeoriSosiologiModern.Terjemahan.
Jogjakarta Edisikeenam.Kencana: Jakarta
[7] Hardiman, F.B. [13] Raharjo, M. 2007.
2002.MelampauiPositivismedanMode HermeneutikaGadamerianKuasaBaha
rnitas: saDalamWacanaPolitik Gus Dur.
DiskursusFilosofisTentangMetodeIlmi UIN Malang Pres: Malang
ahdanProblem Modernitas.Kanisius : [14] Syams, Ruhullah. 2007. Hermeneutik:
Yogyakarta SeniMemahamiTeks.
[8] Hartwig, Theodore. 2007. A Study in www.google.com, di aksespada: 7
Hermeneutics. www.google.com, di Oktober 2010, dengan kata kunci:
akses pada: 7 Oktober 2010dengan hermeneutika
kata kunci: hermeneutika [15] Patton, Michael Quinn. (2002).
[9] Mickhail, George dan Amanda Graaf. Qualitative Research and Evaluation
2000. The Kabuki of Accounting Method. Sage Publications, Inc.;
Philosophy. University of London
Wollongong [16] Triyuwono, Iwan. 2009. Perspektif,
[10] Murray, Alan. 2010. Disertasi. Do Metodologi,
Markets Value Companies Social and danTeoriAkuntansiSyariah.
Environmental Activity ?An Inquiry RajawaliPers: Jakarta
into Association among Social [17] www.wikipedia.comdiaksespada: 7
Disclosures, Social Performance and Oktober2010 dengan kata kunci:
Financial Performance. University of hermeneutika
Glasgow
[11] Myers, Michael D. 2009. Qualitative
Research in Bussiness&
Management.Sage Publications, Inc.;
London

27

Anda mungkin juga menyukai