TINJAUAN TEORITIS
ovarium. (Nasdaldy,2008)
telur atau ovarium dan mempunyai permukaan rata dan halus, dapat
mendadak.
2. Klasifikasi
seperti kista retensi yang berasal dari corpus luteum. Tetapi di samping itu
ditemukan pula jenis yang betul merupakan neoplasma. Oleh karena itu
tumor kistik dari ovarium yang jinak dibagi dalam golongan non-neoplastik
1. Kista Follikel
Kista ini berasal dari follikel yang menjadi besar semasa proses atresia
2. Kista Lutein
Kista ini dapat terjadi pada kehamilan, lebih jarang di luar kehamilan.
sedikit yang terus menerus, disertai rasa sakit pada bagian perut
(Helm, 2005)
seringkali bilateral, dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan
cairan di dalam kista jernih, serus, dan berwarna kuning. Pada dinding
(Prawirohardjo, 2008)
Asal tumor ini belum diketahui dengan pasti. Ia mungkin berasal dari
Pada umumnya kista jenis ini tak mencapai ukuran yang amat besar
biasanya licin, akan tetapi dapat pula sebaliknya karena kista serosum
Ciri khas kista ini adalah potensi pertumbuhan papiler ke dalam rongga
kista sebesar
50%, dan keluar pada permukaan kista sebesar 5%. Isi kista cair,
kuning, dan
sendiri kecil,
d. Kista Endometrioid
e. Kista Dermoid
Sebenarnya kista dermoid ialah satu teratoma kistik yang jinak dimana
epitel kulit, rambut, gigi dan produk glandula sebasea berwarna putih
banyak dianut ialah bahwa tumor berasal dari sel telur melalui proses
jarang, kira-kira dalam 1,5% dari semua kista dermoid, dan biasanya
sini:
Struma ovarium
(Prawirohardjo, 2008)
3. Etiologi
a) Etiologi
sendiri. Kista indung telur timbul dari folikel yang tidak berfungsi
b) Faktor predisposisi
1) Faktor keturunan
oleh faktor ini. jenis penyebab inilah yang bisa memicu terjadinya
penyakit kista ini hadir dan menyerang pada tubuh Anda. dengan
tidak ingin mengalami kejadian seperti ini. yang penyakit kista ini
menyebabkan kemandulan.
Haid yang tidak teratur pasti ada bermasalah pada dalam tubuh
hadir dan menyerang pada tubuh Anda. dengan itu, kalian harus
Tetapi ada juga yang tidak mempunyai anak setelah menikah, dan
bisa saja disebut dengan kemandulan. Dan ini termasuk dari
menyerang pada tubuh Anda. dengan itu, kalian harus juga bisa
Penyebab kista ovarium adalah haid datang lebih cepat pada usia
yang sudah ditentukan. Haid itu datang pada usia sekitar dua
belas tahun keatas. Jika kurang dari umur yang telah ditentukan,
ini hadir dan menyerang pada tubuh Anda. dengan itu, kalian
kemandulan.
menyerang pada tubuh Anda. dengan itu, kalian harus juga bisa
ini hadir dan menyerang pada tubuh Anda. dengan itu, kalian
kemandulan.
4. Manifestasi klinik
1) Gangguan haid
(Sarwono, 2005)
2) Konstipasi dan sering berkemih
dapat mengeluhkan haid yang tidak teratur atau perdarahan vagina yang
5. Patofisiologi
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang
Folikel yang rupture akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang
terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis dan
kehamilan.
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista
fungsional dan selalu jinak. Kista dapat berupa kista folikular dan luteal
folikel dan luteal, kelainan yang tidak berbahaya ini berasal dari folikel
graaf yang tidak pecah atau folikel yang sudah pecah dan segera menutup
kembali.
proliferasi sel yang berlebih dan tidak terkontrol dalam ovarium serta
dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas dapat berasal dari
(mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang
mucinous.Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari area kistik,
termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan germ
cel tumor dari germ sel primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel
a. Laparoskopi
berasal dari ovarium atau tidak dan untuk menentukan sifat-sifat tumor
b. Ultrasomografi
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor, apakah
tumor berasal dari uteus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor
kistik atau solid dan dapat dibedakan pada antara cairan rongga perut
c. Foto Rontgen
d. Parasentesis
e. Pemeriksaan Laboratorium
sewaktu-waktu diperlukan.
2000)
a. Sistem Integumen
Pada system intergumen luka post operasi pada kulit klien akan
1) Fase Inflamasi
Fase proliferasi terjadi dalam waktu 3-24 hari. Aktivitas utama selama
seperti usia, anemia dan defisiensi zat besi. (Perry & Potter , 2006)
pigmentasi dan memliki warna yang lebih terang daripada kulit yang
a) Sistem Pencernaan
b) Sistem Perkemihan
c) Sistem Persyarafan
nyeri.
d) Sistem Muskuloskeletal
e) Sistem Pernafasan
f) Sistem Kardiovaskuler
Sinistra
bab ini akan dibahas tentang konsep asuhan keperawatan pada klien post
maupun potensial.
a. Pengumpulan Data
1) Identitas
alamat klien.
a. Nama
b. Umur
c. Pendidikan
pemahamannya.
d. Pekerjaan
stress.
a. Nama
pemberian informasi.
c. Pekerjaan
d. Pendidikan
e. Agama
2) Keluhan utama
ovariectomy sinistra atas indikasi kista ovarium adalah nyeri pada luka
PQRST yaitu :
1. P : Palliative / Provrokative
2. Q : Quality/Quantity
tajam.
3. R : Region / Radiation
4. S : Saverity Scala
keluhan nyeri seluruh ADL, dibantu skala nyeri tergantung dari tingkat
tidak nyeri, 1 nyeri ringan, 2 nyeri sedang, 3 nyeri berat, 4 nyeri hebat
5. T : Time
Pada klien post operasi salpingo ovariectomy sinistra nyeri dirasakan saat
sama dengan yang diderita klien saat ini post operasi. Kaji apakah ada
dengan klien, riwayat tumor atau kanker lainnya, seperti myoma uteri,
karsinoma ovarium.
a. Riwayat Ginekologi
1. Riwayat menstruasi
a) Menarche
2005).
b. Riwayat Kontrasepsi
c. Riwayat Perkawinan
keadaan ketika lahir hidup/mati dan keadaan anak pada saat ini
hidup/mati.
dan berguna sebagai gambaran kesehatan ibu pada saat kehamilan dan
oleh perawat.
7) Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Nutrisi
1. Makan
2. Minum
dibantu.
Pada klien post operasi klien di coba test feeding atau di kasih
b. Eliminasi
1. BAK
pengeluaran.
Downer kateter masih terpasang sampai 8-24 jam post operasi
2. BAB
tonus usus menurun akibat efek anestesi. Pola BAB yang teratur
gangguan pemenuhan istirahat tidur akibat nyeri pada luka operasi. Kaji
tingakt nyeri pada luka operasi yang dapat mempengaruh kualitas tidur
klien.
Yang harus dikaji meliputi mandi (frekuensi penggunaan sabun dan cara
Aktifitas klien mulai terbatas dengan adanya nyeri pada luka operasi,
tidak terpenuhi yang disebabkan oleh kelemahan dan nyeri pada luka
operasi.
8) Pemeriksaan Fisik.
meliputi :
a) Keadaan umum
b) Status Kesadaran
Mata (E) :
1. Tidak ada reaksi
rangsangan nyeri
perintah
spontan
Verbal (V) :
2. Mengerang
3. Tidak tepat
4. Kacau
5. Orientasi baik
Motorik :
2. Reaksi ekstensi
(deserebrasi)
3. Reaksi fleksi
(dekortifikasi)
4. Reaksi menghindar
5. Melokalisir nyeri
6. Mengikuti perintah
(Brunnner, and
Suddarth, 2002)
c) Tanda-tanda Vital
Tanda-tanda vital yang harus dikaji meliputi tekanan darah, nadi, suhu.,
dan respirasi
Pada klien post operasi dapat ditemukan tekanan darah menurun denyut
d) Sistem Reproduksi
1. Payudara
a) Inspeksi
b) Palpasi
2. Abdomen
3. Genitalia
1. Inspeksi
2. Palpasi
f) Sistem Pengelihatan
Kaji pergerakan bola mata, reflek pupil, reflek kornea, apakah nyeri
g) Sistem Pendengaran
pendengarannya.
anestesi.
i) Sistem Endokrin
j) Sistem Kardiovaskuler
k) Sistem Pencernaan
abdomen, kaji keadaan gigi apakah ada caries atau tidak, apakah
m) Sistem perkemihan
n) Sistem Muskuloskeletal
oedema/tidak.
kekuatan otot.
5 5
5 5
9) Aspek Psikologis, Sosial dan Spiritual.
a) Aspek Psikologis
1. Pola Pikir
2. Persepsi Diri
Ovarium).
3. Konsep Diri
orang yang memiliki ideal diri yang tingi atau tidak masuk
akal.
dan Ovarium).
b. Harga diri : yaitu penilaian pribadi terhadap hasil yang
d. Peran diri
karirnya.
dan Ovarium).
b) Aspek Sosial
Kaji hubungan klien dengan keluarga, perawat dan sesame pasien yang
Allah SWT dan menyakini bahwa tindakan operasi adalah jalan keluar
d) Aspek Pengetahuan
1. Pemeriksaan laboratorium
11) Terapi
Terapi yang biasa diberikan pada klien dengan post operasi Salpingo
3. Analisa Data
mungkin terjadi pada klien dengan post operasi adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1
Nyeri dipersepsikan
2. Ds : Post Operasi Salpingo Gangguan
Klien Ovariectomy Sinistra
mengatakan nyeri mobilitas fisik
saat bergerak.
Klien
mengatakan takut Menyebabkan nyeri
saat bergerak. pada luka operasi,
Do :
Klien tampak
bingung
Kekuatan otot Gangguan mobilitas
menurun fisik.
3 3
3 3
Klien hanya
berbaring di
tempat tidur.
3. Ds : Post operasi Salpingo Gangguan
Klien Ovariectomy Sinistra
mengatakan pemenuhan
tidur sering
terjaga karena istirahat tidut
nyeri Nyeri post operasi
Do : (stimulus nyeri)
Ekspresi
wajah klien
kusut.
Konjuctiva Merangsang susunan
anemis saraf otonom
Mengaktvasi
norepineprin
Merangsang saraf
simpatis untuk
mengaktivasi RAS
Mengaktifkan organ
tubuh
REM menurun
Klien terjaga
4. Ds : Post Operasi Salpingo Gangguan
Klien Ovariectomy Sinista
mengatakan personal
belum mandi
setelah operasi hygiene
dan badannya Kelemahan anestesi
terasa lengket fisik
Do :
Badam klien
terlihat kotor
Klien belum Nyeri bila bergerak
menggosok gigi
Rambut tampak
kusut
Aktivitas klien Keterbatasan gerak
dibantu keluarga
dan perawat.
Ketidak mampuan
untuk melakukan
perawatan diri
Gangguan personal
hygiene
ovariectmoy sinista.
b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri pada
keterbatasan gerak.
3) Perencanaan
Perry, 2005).
a) Tujuan
Dalam waktu 4 hari setelah pemberian asuhan
b) Evaluasi
skala 0-5).
Tabel 2.2
Intervensi Rasional
sinista.
a) Tujuan
sadar
b) Kriteria, evaluasi
bertahap.
Tahap 2.3
Intervensi Rasional
a) Tujuan
1x24 jam.
b) Kriteria, evaluasi
tampak segar.
Tabel 2.4
Intervensi Rasional
keterbatasan gerak.
a) Tujuan
mampu bergerak.
b) Kriteria Evaluasi
Intervensi Rasional
a) Tujuan
b) Kriteria Evaluasi
Tabel 2.6
Intervensi Rasional
respon inflmasi.
a) Tujuan
b) Kriteria, evaluasi
Tabel 2.7
Intervensi Rasional
1. Ukur dan observasi 1. Peningkatan suhu tubuh
tanda-tanda vital. merupakan salah satu indikasi
adanya infeksi.
2. Observasi tanda- 2. Mengetahui secara dini
tanda infeksi seperti kalor, dolor, dan gejala infeksi dan memudahkan
rubor, dan laesa. intervensi sehingga intergritas kulit
dapat diatasi.
3. Perawatan luka dapat
3. Lakukan dan ajarkan mengangkut dan mencegah
perawatan luka dengan tehnik masuknya mikroorganisme pathogen
septic dan aseptc. penyebab infeksi sedangkan
mengajarkan perawatn luka agar
klien dapat melakukannya sendiri.
4. Berikan obat sesuai advis 4. Antibiotik merupakan
dokter. baketrisida yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri.
5. Ciptakan lingkungan yang 5. Lingkungan yang bersih
bersih. dapat meminimalkan tumbuhnya
mikroorganisme
4). Implementasi
dimana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang
Perry, 2005).
keperawatan.
5). Evaluasi
meberikan umpan balik (feed back), mengenai teratasi atau tidaknya suatu
operasi dapat berupa evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Adapun kedua
1. Evaluasi Formatif
2. Evaluasi Sumatif
dinilai kembali.