Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 4

Nama Kelompok :
1. Fatih Henggar Panggalih (447392)
2. Christian Mola Mira Kaho (447386)
3. Denara Akmal (447387)
4. Elsa W Ramadhani (447389)

TEORI DAN PRAKTIK AKUNTANSI KEUANGAN


1. Jelaskan pengertian rerangka konseptual menurut FASB.
Jawab :
Rerangka konseptual versi FASB merupakan suatu model hasil perekayasaan yang
dapat dijadikan acuan penalaran untuk pengembangan rerangka acuan baru untuk konteks
lingkungan yang berbeda. Model ini dipilih karena rerangka ini merupakan model pertama
yang disusun dan memuat secara lengkap penjelasan, penalaran, dan argumen sehingga sangat
cocok untuk bahan pembelajaran dan pendidikan teori akuntansi. RK FASB memuat empat
komponen konsep utama yaitu: tujuan pelaporan keuangan (bisnis atau nonbisnis),
karakteristik kualitatif informasi, elemen statemen keuangan, dan pengukuran dan pengakuan
(termasuk penggunaan nilai sekarang).

sumber: www. fasb.org


2. Jelaskan manfaat-manfaat RK bagi peakai dan penyusun statemen keuangan serta bagi
penyusun standar akuntansi.
Jawab :
Rerangka konseptual FASB merupakan landasan umum dan penalaran dasar yang
sering digunakan sebagai bahan pertimbangan keunggulan dan kelemahan alternatif dalam
proses pengembangan akuntansi. Menurut Kam (1990) manfaat rerangka konseptual adalah
sebagai berikut:
 Memberi pengarahan atau pedoman kepada badan yang bertanggungjawab dalam
penyusunan/penetapan standar akuntansi.
 Menjadi acuan dalam memecahkan masalah-masalah akuntansi yang dijumpai dalam
praktik yang perlakuannya belum diatur dalam standar atau pedoman spesifik.
 Menentukan batas-batas pertimbangan dalam penyusunan statemen keuangan.
 Meningkatkan pemahaman pemakai statemen keuangan dan meningkatkan keyakinan
terhadap statemen keuangan.
 Meningkatkan keterbandingan statemen keuangan antar perusahaan.
Bagi profesi RK FASB merupakan salah satu model yang tersedia untuk diacu,
diadopsi, atau dimodifikasi untuk mengembangkan RK disuatu lingkungan baru. Model-
model lain juga telah dikembangkan dibeberapa Negara. Dalam kenyataan nya model FASB
sangat berpengaruh terhadap model-model yang dikembangkan dinegara lain bahkan dalam
banyak hal model-model tersebut mirip dengan model FASB. Bagi pendidikan dan pengajaran
akuntansi, RK FASB sangat bermanfaat untuk memahami akuntansi sebagai suatu teknologi
yang pemanfaatannya memerlukan proses perekayasaan (engineering). RK FASB
menggambarkan bagaimana teori akuntansi yang dimaknai sebagai penalaran logis diterapkan
dalam dunia nyata. RK FASB dapat menjadi bahan pendidikan untuk meningkatkan
pemahaman pemakai atau masyarakat umum akan arti penting statemen keuangan dan
meningkatkan keyakinan mereka terhadap statemen keuangan.
3. Apa yang dapat terjadi dalam pelaporan keuangan tanpa RK?
Jawab :
Jika tidak ada RK dalam pelaporan keuangan maka hal yang dapat terjadi adalah
sebagai berikut:
 Tidak adanya pedoman atau acuan yang dapat digunakan oleh perusahaan sebagai
dasar dalam penyusunan laporan keuangannya
 Tidak adanya pedoman yang dapat digunakan untuk menentukan standar akuntansi
 Tidak terdapat dasar dalam penentuan judgement pada saat menyajikan laporan
keuangan
 Mengakibatkan penyusunan standar akuntansi menjadi bias dan dapat dimanfaatkan
oleh pihak tertentu
 Tidak ada dasar untuk menilai perlakuan akuntansi mana yang lebih efektif
digunakan oleh perusahaan.

4. Kapan dan mengapa RK perlu direvisi?


Jawab :
RK perlu direvisi karena perlu dilakukan penyesuaian dan adopsi terhadap kondisi yang
berjalan dan yang akan datang. RK direvisi dari waktu ke waktu berdasarkan pengalaman
DSAK IAI dalam penggunaan rerangka konseptual tersebut.

5. Identifikasilah beberapa perbedaan antara RK versi FASB, IASB/IPSASB/DSAK.


Jawab :
Rerangka Konseptual versi FASB yaitu:
a. SFAC no. 1 “objective of financial reporting by business enterprises”, yang menyajikan
tujuan dan sasaran akuntansi.
b. SFAC no.2 “qualitative characteristics of accounting information”, yang menjelaskan
karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
c. SFAC no.3 “element of financial statement of business enterprises”, yang memberikan
definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan seperti
aktiva,kewajiban,pendapatan, dan beban.
d. SFAC no.5 “recognition and measurement in financial statement of business enterprises”,
yang menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta pedoman tentang
infoemasi.
e. SFAC no. 6 “element of financial statement”, dengan memasukkan organisasi-organisasi
nirlaba.
f. SFAC no.7 “using cash flow information and present value in accounting measurement”,
yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan
dan nilai sekarang (present value) sebagai dasar pengukuran.

Rerangka konseptual versi IASB yaitu :

a. Menyajikan tujuan pelaporan finansial.


b. Memberikan karakteristik kualitatif informasi keuangan yang berguna.
c. Menyajikan Statmen keuangan dan entitas pelaporan.
d. Menyajikan Elemen statement keuangan.
e. Melakukan Pengakuan dan penghentian pengakuan.
f. Melakukan Pengukuran/ Measurement.
g. Melakukan Penyajian dan pengungkapan.

Rerangka konseptual versi IPSASB yaitu :

a. Peran dan otoritas rerangka konseptual


b. Tujuan dan pengguna laporan keuangan tujuan umum
c. Karakteristik kualitatif
d. Entitas pelaporan
e. Elemen-elemen statemen keuangan
f. Pengakuan dalam statemen keuangan
g. Pengukuran aset dan liability pada statement keuangan
h. penyajian dalam laporan keuangan tujuan khusus

Reranka konseptual versi DSAK yaitu :

a. Mendefinisikan tujuan laporan keuangan


b. Entitas Pelaporan
c. Mengidentifikasi kualitatif yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna
d. Mengidentifikasi elemen dasar laporan keuangan dan konsep pengakuan dan pengukuran
dalam laporan keuangan.

6. Jelaskan karakteristik organisasi nonbisnis dan apa implikasinya terhadap penentuan tujuan
pelaporan keuangan? Apakah RK entitas bisnis harus terpisah dengan RK nonbisnis?
Jawab:
Karakteristik organisasi nonbisnis:
a. Penerimaan sumber ekonomik yang cukup besar dari penyedia dana yangtidak
mengharapkan untuk menerima imbalan atau manfaat yang proporsionaldengan sumber
ekonomik yang diserahkan.
b. Tujuan operasi selain menyediakan / menjual barang dan jasa untukmendatangkan laba /
setara laba
c. Tidak terdapatnya hak pemilikan dengan proporsi tertentu / pasti yang dapat dijual
dipindahtangankan atau ditarik, atau yang mengandung hak yuridis atau bagian dari sisa
kekayaan dalam hal organisasi dilikuidasi / dibubarkan.
Dampaknya terhadap penentuan tujuan pelaporan keuangan adalah akan menjadi
pertimbangan dalam perumusan tujuan pelaporan organisasi nonbisnis.

7. Apa yang dimaksud dengan organisasi syariah dan apakah diperlukan Rerangka Konseptual
tersendiri untuk pelaporan keuangan organisasi syariah? (SAK Syariah)
Jawab:
Organisasi syariah adalah suatu organisasi ekonomi dimana standar yang diambil
dalam setiap fungsi manajemen terikat dengan hukum-hukum syara’ (syariat Islam).
Organisasi syariah memiliki kerangka konseptual tersendiri untuk pelapora nkeuangan.
Menurut Baydoun dan willet (2000) bentuk keuangan perusahaan yang lebih cocok dengan
akuntansi islam adalah value added. Value added disajikan meliputi laba bersih yang
diperoleh perusahaan sebagai nilai tambah yang kemudian didistribusikan nisasi syariah
adalah suatu organisasi ekonomi Dimana standar yangdiambil dalam setiap fungsi mansecara
adil kepada kelompokyang terlibat dengan perusahaan dalam menghasilkan nilai tambah.
Dalam PSAK 101 dijelaskan, bahwa laporan keuangan menyajikan informasimengenai entitas
syariah yang meliputi : asset, kewajiban, ekuitas, pendapatandan beban termasuk keuntungan
dan kerugian, arus kas, dan zakat.
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah (KDPPLK
Syariah) merupakan pengaturan akuntansi yang memberikan konsep yang mendasari
penyusunan dan penyajian laporan keuangan atas transaksi syariah. Berbeda dengan Kerangka
Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) pada SAK umum yang mengacu kepada transaksi
konvensional, KDPPLK Syariah memberikan konsep dasar paradigma, asas transaksi syariah,
dan karakteristik transaksi syariah.
Berdasarkan KDPPLK Syariah, transaksi syariah berasaskan pada prinsip:
a) Persaudaraan (ukhuwah);
b) Keadilan (‘adalah);
c) Kemaslahatan (maslahah);
d) Keseimbangan (tawazun);
e) Unversalisme (syumuliyah);

Beberapa karakteristik transaksi syariah yang disebutkan dalam KDPPLK Syariah diantaranya:
a) Tidak mengandung unsur riba;
b) Tidak mengandung unsur kezaliman;
c) Tidak mengandung unsur maysir;
d) Tidak mengandung unsur gharar;
e) Tidak mengandung unsur haram

8. Apa yang dimaksud dengan kebijakan akuntansi? Siapakah yang menentukan kebijakan
akuntansi suatu entitas?
Jawab :
Menurut PSAK 25, kebijakan akuntansi merupakan suatu prinsip, dasar, konvensi,
peraturan, dan praktik tertentu yang diterapkan entitas dalam penyusunan dan penyajian
laporan keuangan. Dalam hal ini kebijakan akuntansi akan menentukan pada saat pengakuan,
penyajian dan pengungkapan atas elemen-elemen dalam laporan keuangan yang ada di
akuntansi. Yang menentukan kebijakan akuntansi adalah manajemen atas perusahaan yang
terkait.

9. Jelaskan pengertian laba komprehensif dan apa bedanya dengan laba


Jawab :
Laporan laba-rugi komprehensif adalah salah satu laporan keuangan yang mengukur
seberapa besar keberhasilan perusahaan dalam periode tertentu. Dengan adanya laporan ini,
Pengusaha dapat mengetahui kinerja sebuah perusahaan, sehingga dapat digunakan untuk
penilaian dan melakukan prediksi jumlah dan waktu atas ketidakpastian arus kas perusahaan
di masa depan.
Laba komprehensif menurut PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan), adalah
kenaikan kekayaan perusahaan yang dipengaruhi oleh berbagai hal yang TIDAK ADA
hubungannya dengan operasi normal perusahaan.
Contoh laba komprehensif misalnya :
Laba yang dihasilkan dari adanya perubahan nilai tukar. Unsur laba seperti ini tidak
dimasukkan ke dalam laba bersih karena dianggap memberikan sedikit informasi tentang
kinerja ekonomi dari operasi normal perusahaan.
Laporan laba rugi komprehensif akan dimasukkan sebagai bagian dari laporan modal
pemilik (owner’s equity). Laporan laba rugi komprehensif juga perlu dibuat penyesuaian. Tiga
jenis penyesuaian yang umum dibuat untuk laba komprehensif adalah sebagai berikut :
a. Keuntungan dan kerugian yang ditangguhkan atas instrument derivative.
b. Penyesuaian translasi mata uang asing.
c. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi atas efek (surat berharga) yang tersedia
untuk dijual (available for sale).
LABA
Pengertian laba dapat dibedakan menjadi dua, yakni pengertian secara ekonomi murni
maupun pengertian secara akutansi. Laba dalam ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai
keuntungan yang didapat oleh seorang investor dalam suatu kegiatan bisnisnya. Hal ini tentu
sudah dikurangi dengan biaya operasional yang ada di suatu bisnis yang dijalankan. Hal ini
akan memberikan kemudahan dalam memahami laba atau yang secara umum dikenal dengan
kata keuntungan. Sementara itu, laba menurut ilmu akuntansi didefinisikan sebagai selisih
antara harga penjualan dengan biaya yang dikeluarkan pada saat produksi.
Menurut Horngren (1997), bahwa laba merupakan kelebihan total pendapatan
dibandingkan total bebannya. Laba disebut juga pendapatan bersih atau net earnings.
Sedangkan menurut Hansen dan Mowen (2001), bahwa laba atau laba bersih merupakan laba
operasi dikurangi pajak, biaya bunga, biaya riset, dan pengembangan. Laba bersih disajikan
dalam laporan rugi-laba dengan menyandingkan antara pendapatan dengan biaya.
Referensi :
Buku Teori Akuntansi, Perekayasaan dan Pelaporan Keuangan

Hansen dan Mowen.( 2001). Akuntansi Manajemen Biaya Jilid 2. Jakarta : Salemba Empat

Horngren, Charles T., Foster, George dan Datar, Srikant M. (1997). Edisi 9. Cost Accounting: A
Managerial Emphasis, London : Prentice-Hall, Inc.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
publik ( SAK ETAP). Jakarta : Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia
https://www.fasb.org/jsp/FASB/Page/BridgePage&cid=1176168367774 diakses pada tanggal 31
Agustus 2019 jam 13:45

https://dwiermayanti.wordpress.com/2009/03/21/rerangka-konseptual/ diakses pada tanggal 31


Agustus 2019 jam 14:00

http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/tentang-6-kerangka-dasar-sak-syariah
diakses pada tanggal 31 Agustus 2019 jam 21.27

https://fasb.org/cs/ContentServer?c=Page&cid=1176156317989&d=&pagename=FASB%2FPag
e%2FPreCodSectionPage diakses pada tanggal 31 Agustus 2019 jam 22.00

Anda mungkin juga menyukai