Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM:

Uji Manfaat X-DGamb : Ekstrak Daun Gambir (Uncaria gambir) sebagai


Antidiabetes yang Prospektif; Suatu Analisis In-vivo terhadap Tikus Putih
Jantan Galur Wistar yang Diinduksi oleh Streptozotocin (STZ)

BIDANG KEGIATAN:
PKM - PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Muhammad A’raaf 1510312081 2015
Sri Pertiwi Andry 1510311045 2015
Annisa Widi Rizkia 1510312025 2015
Fachrurrazi Al Ansori 1510311112 2015
Salma Nabilaputri Nadiaskara 1610312010 2016

UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2016

i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Uji Manfaat X-DGamb : Ekstrak Daun Gambir


(Uncaria gambir) sebagai Antidiabetes yang Efektif; Suatu Analisis In-
vivo pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus) yang
Diinduksi oleh Streptozotocin (STZ)
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Muhammad A’raaf
b. NIM : 1510312081
c. Jurusan : Profesi Dokter
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Andalas
e. Alamat Rumah dan No. Tel/HP : Jalan Rumah Gadang 65, Jati,
Padang Timur, Padang, 25129.
Telp: -, Hp: 081372717372
f. Alamat email : araafmuhammad@yahoo.co.id
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 (empat) orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Prof. dr. Nur Indrawati Lipoeto,
PhD, Msc, Sp.GK
b. NIDN :
c. Alamat Rumah dan No. Telp./HP :
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemenristekdikti : Rp.
b. Sumber lain (sebutkan . . . ) : Rp. 0
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4(empat) bulan

Padang, 30 Oktober 2016


Menyetujui,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Ketua Pelaksana Kegiatan

(dr. M. Hidayat, Sp.M (K)) (Muhammad A’raaf)


NIP. 19621221989111001 NIM. 1510312081

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dosen Pembimbing,

(Prof. Dr. Ir. Hermansah, MS. M.Sc) (Prof. dr. Nur Indrawati Lipoeto, PhD,
M.Sc, Sp.GK) M.Sc, Sp.GK.)
NIP. 196412251990011001 NIP.
DAFTAR ISI
ii
HALAMAN SAMPUL .......................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................
RINGKASAN .....................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................
1.1 Latar Belakang ....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................
1.3.1 Tujuan Umum .........................................................................
1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................
1.4 Urgensi Penelitian ..............................................................................
1.5 Luaran yang Diharapkan ....................................................................
1.6 Manfaat Penelitian ..............................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................
2.1 Uncaria gambir ..................................................................................
2.2 Diabetes .............................................................................................
2.3 Antidiabetes .......................................................................................
2.4 Uncaria gambir sebagai antidiabetes .................................................
2.5 Katekin ...............................................................................................
2.6 Streptozotocin (STZ) ..........................................................................
BAB 3 METODE PENELITIAN........................................................................
3.1 Desain Penelitian ................................................................................
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................
3.3 Populasi dan Sampel...........................................................................
3.4 Instrumen Penelitian ..........................................................................
3.5 Cara Kerja ...........................................................................................
3.5.1 Pembuatan X-DGamb : Ekstrak Daun Gambir ......................
3.5.2 Perlakuan terhadap Hewan Coba ............................................
3.5.3 Pengukuran Kadar Glukosa Darah .........................................
3.6 Pengumpulan dan Analisis Data .........................................................
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................
4.1 Anggaran Biaya ..................................................................................
4.2 Jadwal Kegiatan ..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Uncaria gambir……………...............................................................

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Anggaran Biaya ..........................................................................
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan .........................................................................

RINGKASAN
Diabetes adalah tingginya kadar gula darah yang melebihi nilai normal,dan
merupakan masalah kesehatan yang angkanya kian meningkat setiap tahun. Di
Indonesia, penatalaksanaan diabetes dilakukan secara farmakologis dan non-
farmakologis. Penggunaan obat antidiabetes seperti sulfonilurea merupakan salah
satu terapi farmakologis yang sering digunakan oleh masyarakat,namun kini telah
diketahui menimbulkan efek samping seperti hipoglikemia. Oleh sebab itu,
dibutuhkan solusi alternatif yang efektif dan aman dalam mengatasi diabetes.
Daun gambir (Uncaria gambir) sebagai tanaman yang banyak ditemui di
Indonesia.Ekstrak daun gambir memiliki kandungan utama catechin dan beberapa
kandungan asam catechu tannat.Cathechin memiliki kegunaan sebagai antioksidan
sehingga cathechin sangat prospektif sebagai alternative antidiabetes yang
efektif,aman,dan ekonomis.Pengujian ekstrak daun gambir yang memiliki
kandungan cathechin belum banyak dilakukan sehingga penulis berinisiatif
melakukan pengujian manfaat dari X-DGAM:ekstrak daun gambir yang
berpotensi sebagai antidiabetes tipe 2 dan mampu dijadikan obat diabetes tipe 2
yang prospektif.
Untuk membuktikan potensi tersebut,maka dilakukan uji eksperimental
pada 24 ekor tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus) yang dibuat
diabetes dengan induksi Streptozotocin (STZ), kemudian dikelompokkan menjadi
4 kelompok selama 4 bulan secara intensif di Laboratorium Farmasi dan Biologi
Universitas Andalas. Semua kelompok diaklimatisasi terlebih dahulu selama 1
minggu. Induksi diabetes dilakukan selama 5 minggu dan diberikan perlakuan
pada masing-masing kelompok selama 2 minggu. Kelompok pertama sebagai
kontrol negatif hanya diberi plasebo, kelompok kedua sebagai kontrol positif
diberikan sulfonilurea x mg/kgBB. Kelompok ketiga akan diberikan X-DGamb
dosis x mg/kgBB. Kelomok ke empat diberi Xdugem y mg/kgBB. Setelah
perlakuan selesai dilaksanakan, akan diukur kadar glukosa dalam darah seluruh
tikus dengan menggunakan glukometer kemudian dilakukan analisis data.
Untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian X-DGamb terhadap kadar
gula darah tikus diabetes yang diinduksi Streptozotocin (STZ), maka perlu
dilakukan pengolahan dan analisis data dengan 95% tingkat kepercayaan,
menggunakan Statistical Package for Social Science (SPSS) 22.0 for windows.
Selain itu, Chi Square test digunakan untuk analisis kategorik.

Kata kunci: antidiabetes, diabetes, katekin, streptozotocin, Uncaria gambir.


BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu diantara berbagai macam penyakit yang saat ini mendunia
adalah diabetes. Diabetes adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh kegagalan
sel beta pankreas dalam menghasilkan hormon insulin (hormon yang berfungsi
untuk mengatur kadar glukosa dalan darah) atau akibat tubuh yang tidak dapat
menggunakan hormon insulin yang sudah ada dengan efektif (resistensi insulin).
Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2010, Diabetes Mellitus
merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang
terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduaduanya. Diabetes
Mellitus adalah penyakit gangguan metabolisme yang bersifat kronis dengan
karakteristik 11 hiperglikemia. Berbagai komplikasi dapat timbul akibat kadar gula darah
yang tidak terkontrol, misalnya neuropati, hipertensi, jantung koroner, retinopati,
nefropati, dan gangren. (Perkeni, 2011).
Konsentrasi glukosa darah yang terlalu tinggi dapat menimbulkan
komplikasi berupa kematian sel dan pertumbuhan sel abnormal. Adanya
pertumbuhan sel dan juga kematian sel yang tidak normal merupakan dasar
terjadinya komplikasi kronik diabetes mellitus seperti gangguan kardiovaskular,
gangguan jaringan, tekanan darah tinggi, dan stroke. Jaringan kardiovaskular dan
beberapa jaringan lain (jaringan saraf, sel endotel pembuluh darah, dan sel retina
serta lensa) sangat rentan terhadap terjadinya komplikasi kronik diabetes. Jaringan
tersebut mempunyai kemampuan untuk memasukkan glukosa dari lingkungan
sekitar ke dalam sel tanpa memerlukan insulin (insulin independent), sehingga
jaringan tersebut mendapatkan suplai glukosa sebelum glukosa tersebut dipakai
sebagai energi di otot maupun untuk disimpan dalam bentuk glikogen. Tetapi
pada keadaan hiperglikemia kronik, jaringan tersebut tidak terjadi mekanisme
down regulation dari sistem transportasi glukosa yang non-insulin dependen,
sehingga intrasel mempunyai konsentrasi glukosa yang tinggi, disebut dengan
hiperglisolia. (Waspadji Sarwono, 2011).
Pada tahun 2014, tercatat 8,5% orang dewasa berusia lebih dari 17 tahun
menderita diabetes. Pada tahun 2012, diabetes menyebabkan 1,5 juta kematian,
sedangkan hiperglikemia menyebabkan 2,2 juta kematian (WHO, 2016).
Secara epidemiologi, diperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi
Diabetes Mellitus (DM) di Indonesia mencapai 21,3 juta orang (Diabetes Care,
2004). Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 diperoleh
bahwa proporsi penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia 45-54 tahun di
daerah perkotaan menduduki ranking ke-2 dengan 14,7%. Sedangkan di daerah
pedesaan, DM menduduki ranking ke-6 yaitu 5,8% (Depkes RI, 2009)
Epid padang
2

Pengendalian kadar glukosa darah penting untuk mencegah komplikasi.


Strategi pengobatan gula darah yang tinggi dengan cara non-farmakologis dapat
dilakukan pada kehidupan sehari hari, seperti olahraga yang teratur, perubahan
gaya hidup misalnya memperbaiki pola makanan. Konsentrasi gula dalam darah
juga dapat dikontrol secara farmakologis, seperti dengan pemberian sulfonilurea
dengan dosis dan waktu pemberian obat yang sesuai. Namun, saat ini penelitian
mengungkapkan bahwa obat yang banyak dikonsumsi masyarakat, seperti
sulfonilurea memiliki efek samping seperti hipoglikemia.
Untuk menghindari efek samping tersebut, diperlukan alternatif lain yang
dapat dikonsumsi secara aman dan ekonomis. Gambir adalah sari getah yang
diekstraksi dari daun tanaman gambir (Uncaria gambir) dengan cara pengepresan
(Amos et al, 2004). Gambir merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia,
karena telah mampu memasok kebutuhan dunia hingga mencapai 90%
(Kementrian Koperasi dan UKM RI, 2005). Katekin paling banyak terdapat pada
tanaman gambir (Uncaria gambir). Gambir kualitas super mengandung katekin
73,3% (Kasim, 2010). Senyawa antioksidan pada gambir adalah senyawa fenolik
yang termasuk golongan flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan berupa
katekin. Hasil penelitian Rauf, Santoso, dan Suparmo (2010) menyatakan bahwa
komponen utama ekstrak gambir adalah katekin.
Dengan adanya penelitian eksperimental secara in-vivo tentang manfaat X-
DGamb : ekstrak daun gambir pada tikus putih jantan galur Wistar (Rattus
norvegicus) yang diinduksi Streptozotocin (STZ) diharapkan mampu menjadi
pengobatan yang efektif dan efisien untuk penderita diabetes.
"Yang paling banyak menyebabkan kematian itu adalah penyakit jantung.
Karena gula darahnya tidak terkontrol, makannya tidak dijaga, maka gula
darahnya tinggi terus dan akhirnya merusak pembuluh darah. Setelah itu
terganggu pulalah organ lainnya," ujar Prof. Sidartawan Soegondo, MD, PhD,
FACE, Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia), saat
dihubungi detikHealth dan ditulis pada Rabu (13/11/2013).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh pemberian X-DGamb : ekstrak daun gambir (Uncaria
gambir) terhadap kadar glukosa darah pada tikus putih jantan Galur Wistar
(Rattus norvegicus) yang diabetes?
2. Bagaimana perbandingan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan Galur
Wistar (Rattus norvegicus) diabetes yang tidak diberikan X-DGamb :
ekstrak daun gambir (Uncaria gambir) dengan tikus yang diberikan X-
DGamb: ekstrak daun gambir?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui perubahan kadar glukosa darah pada tikus putih 3
jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus) diabetes yang diinduksi
Streptozotocin (STZ) setelah pemberian X-DGamb : ekstrak daun
gambir (Uncaria gambir).
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui kadar glukosa darah pada tikus putih jantan Galur
Wistar (Rattus norvegicus) yang telah diinduksi oleh Streptozotocin
(STZ) sebelum pemberian X-DGamb : ekstrak daun gambir (Uncaria
gambir).
2. Untuk mengetahui kadar glukosa darah pada tikus putih jantan Galur
Wistar (Rattus norvegicus) yang telah diinduksi oleh Streptozotocin
(STZ) setelah pemberian X-DGamb : ekstrak daun gambir (Uncaria
gambir).
3. Untuk membandingkan kadar glukosa darah tikus putih jantan galur
Wistar yang telah diinduksi oleh Streptozotocin (STZ) sebelum dan
sesudah diberikan X-DGamb : ekstrak daun gambir (Uncaria gambir).

1.4 Urgensi Penelitian


Berdasarkan penelusuran pustaka, penelitian yang serupa belum ditemukan
hingga saat ini. Penelitian ini mampu menjadi kontribusi terhadap perkembangan
IPTEK terutama di bidang medis. Selain itu, penelitian ini juga dapat digunakan
sebagai rujukan untuk alternatif pengobatan diabetes, sehingga diharapkan dapat
mengurangi angka kematian yang disebabkan oleh peningkatan angka diabetes di
Indonesia.

1.5 Luaran yang Diharapkan


Penelitian ini diharapkan dapat dipublikasikan sebagai artikel ilmiah dalam
jurnal kedokteran jurnal kedokteran baik nasional maupun internasional atau
melalui media lain baik online maupun media cetak. Penelitian ini juga
diharapkan mampu menghasilkan inovasi produk X-DGamb yang prospektif
sebagai antidiabetes.

1.6 Manfaat Penelitian


1. Dapat dijadikan sebagai produk inovasi karya anak bangsa Indonesia,
khususnya di bidang kesehatan dalam mengurangi angka kematian akibat
diabetes di Indonesia.
2. Dapat dijadikan sebagai penambah daya guna daun gambir yang banyak
terdapat di Indonesia.
3. Dapat dijadikan nilai-nilai ilmiah untuk meningkatkan keilmuan bagi
praktisi kesehatan.
4. Dapat dijadikan teori dasar di perindustrian obat tentang manfaat ekstrak
daun gambir sebagai modalitas untuk pengobatan bagi penderita diabetes.
5. Dapat dijadikan sebagai rujukan penelitian lebih lanjut mengenai manfaat
ekstrak daun gambir.

3
4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uncaria gambir


Gambir berasal dari Asia Tenggara terutama pulau
Sumatera dan banyak dibudidayakan di daerah Sumatera
Barat. Tumbuhan ini hidup di area terbuka dalam hutan,
kawasan hutan yang lembab, area terbuka bebas,
perkebunan, atau di tepi hutan pada ketinggian 200–900 m
di atas permukaan laut (Sampurno dkk., 2007). Taksonomi
gambir menurut (Haryanto, 2009) adalah:
Divisi : Spermatophyta Gambar 2.1 Uncaria Gambir
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotiledon
Bangsa : Rubiales
Suku : Rubiaceae
Marga : Uncaria
Spesies : Uncaria gambir (Hunter) Roxb.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, gambir adalah tumbuhan


membelit, berbatang keras, bertangkai pendek dengan daun berwarna hijau muda,2.1
Uncaria Gambir
dan pada ketiak daun terdapat bunga berbongkol bulat berwarna putih kecil-kecil,
dipakai sebagai obat batuk dan bahan penyamak, ditanam dengan cara menyetek.
Di Indonesia, gambir pada umumnya digunakan untuk menyirih. Selain itu gambir
juga digunakan sebagai bahan penyamak kulit dan pewarna. Gambir juga
mengandung katekin (catechin), suatu bahan alami yang bersifat antioksidan.
Ekstrak gambir mengandung berbagai senyawa kimia, diantaranya katekin
(7–33%), asam catechu tannat (20–55%), pyrokatechol (20–30%), gambir floresen
(1–3%), katechu merah (3–5%), kuersetin (2–4%), fixed oil (1–2%), dan wax (1–
2%) (Isnawati dkk., 2012). Anonim b (2010) mengelompokkan kandungan kimia
gambir dalam tannin (katekin), protoantosianidin (gambiriin A1, gambiriin A2,
gambiriin A3, gambiriin B1, gambiriin B2, gambiriin B3, gambiriin C), alkaloid
(dihidrogambiriin, gambirdin, gambirtanin, gambirin, isogambirin, auroparin, dan
oksogambirtanin), dan kandungan lainnya, seperti kuersetin, epikatekin,
epigalokatekin dan asam tannat.

2.2 Diabetes
Diabetes Mellitus (DM) atau disebut diabetes saja, merupakan penyakit
gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin
atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif.
Insulin adalah hormon yang mengatur keseimbangan kadar glukosa dalam darah.
Akibatnya terjadi peningkatan konsentrasi glukosa di dalam darah (hiperglikemia)
(Kemenkes RI, 2014).
5

Terdapat dua kategori diabetes mellitus, yaitu diabetes mellitus tipe 1 dan
tipe 2. Diabetes tipe 1 dulu disebut juga insulin dependent atau
juvenile/childhood-onset diabetes, ditandai dengan berkurangnya produksi insulin.
Diabetes tipe 2, dulu disebut non-insulin-dependent atau adult-onset diabetes,
yang disebabkan penggunaan insulin yang kurang efektif. Dari seluruh penderita
diabetes, 90% merupakan Diabetes tipe 2 (Kemenkes RI, 2014)
Diagnosis diabetes mellitus dapat ditegakkan apabila nilai pemeriksaan
gula darah sewaktu (GDS) >200 mg/dl didukung dengan 4 gejala khas DM positif
(banyak makan, sering kencing, sering haus, dan berat badan turun), nilai gula
darah puasa (GDP) >126 mg/dl didukung 4 gejala khas DM positif, atau nilai
GDPP >200 mg/dl meskipun GDP <126 mg/dl dan atau keempat gejala khas DM
tidak semuanya positif (Kemenkes RI, 2014).

2.3 Antidiabetes
Anti-diabetes adalah agent yang mencegah atau meringankan diabetes
(Dorland, 2014). Obat-obat oral antidiabetes terdiri dari 6 golongan, yaitu
biguanides (contoh: metformin), sulfonylureas (contoh: glimepride), meglitinides
(contoh: repaglinide), thiazolidinediones (contoh: pioglitazone), dipeptidyl
peptidase IV inhibitor (contoh: sitagliptin), dan α-glucosidase inhibitor (contoh:
acarbose) (Robert, 2010).

2.4 Uncaria gambir sebagai antidiabetes


Kandungan gambir yang bermanfaat untuk mengobati diabetes mellitus adalah
katekin. Katekin pada gambir dapat menjadi antidiabetes melalui mekanisme
antioxidan yang dimilikinya yang mana efek tersebut dapat mengurangi stress
oksidatif yang disebabkan oleh diabetes (Umeno, 2016). Stress Oksidatif yang
diartikan sebagai keadaan yang tidak seimbang antara pembentukan oksidan dan
kapasitas pertahanan tubuh di jadikan sebagai mekanisme yang mendasari
terjadinya diabetes dan komplikasi diabetes seperti penyakit lainnya (Şendoğdu,
2006).

2.5 Katekin
Katekin adalah senyawa polifenol alami, merupakan metabolit sekunder
dan termasuk penyusun golongan tannin. Tannin adalah senyawa fenolik
kompleks yang memiliki berta molekul 500 sampai 3000. Tannin dibagi menjadi
2 kelompok berdasarkan struktur dan aktivitasnya terhadap senyawa hidrolitik
terutama asam, yaitu tannin terkondensasi (condensed tannin) dan tannin
terhidrolisis (hydrolyzable tannin) (Naczk et al., 1994 da Akiyama et al., 2001).
Kandungan tannin dapat dideteksi dengan uji besi klorida (FeCl3), jika hasil
positif maka akan berwarna hitam, menunjukkan adanya kandungan hydrolysable
tannin (Sharifi dkk. 2013).

2.4 Streptozotocin (STZ)


6

Streptozotocin adalah antibiotik antineoplastik yang berasal dari Streptomyces


achromogenes yang biasa digunakan pada terapi tumor pulau Langerhans dan
tumor-tumor pankreas Iainnya (Dorland, 2008). Streptozotocin (STZ) dapat
menjadikan model mengalami diabetes (Graham, 2011).
Menurut penelitian Graham (2011), STZ merusak sel-β pankreas sehingga
menyebabkan hipoinsulinemia and hiperglikemia. STZ bisa menyebabkan
keadaan diabetes melalui 2 jalur, tergantung dosis yang diberikan. Selektivitas
dari sel-β dikaitkan dengan akumulasi bahan kimia dalam sel-β setelah masuk
melalui GLU T2 reseptor transpor glukosa: struktur kimia mirip glukosa
memudahkan STZ untuk berikatan dengan reseptor ini. Pada dosis tinggi,
biasanya dipaparkan sekali, STZ menyerang sel-β dengan kemampuan alkilasinya.
Pada dosis rendah, dipaparkan berkali-kali, STZ memunculkan reaksi imun dan
inflamasi yang mungkin berhubungan dengan pelepasan autoantigen asam
glutamat dekarboksilase. Pada kondisi ini, kerusakan sel-β pankreas dan penyebab
hiperglikemia dikaitkan dengan infiltrasi inflamasi termasuk limfosit dalam islet
pankreas. STZ dikenal memiliki efek samping seperti hepatotoksik dan
nefrotoksik.

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorik terhadap hewan coba
tikus putih jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus) dengan rancangan pre dan
post test.

14 ekor Rattus norvegicus jantan diaklimatisasi selama 7 hari

Tikus diinduksi Streptozotocin agar diabetes

Tikus dibagi menjadi 2 kelompok dengan perlakuan yang berbeda-beda

P1 P2

O1 O2

Analisis Data

Keterangan:
7
P1 = Perlakuan tidak diberikan X-DGamb : Ekstrak Daun Gambir (Uncaria
gambir)
P2 = Perlakuan diberikan X-DGamb : Ekstrak Daun Gambir (Uncaria gambir)
O1, O2 = Pengukuran kadar gula darah tikus Rattus norvegicus jantan setelah
dilakukan P1 dan P2

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat : Laboratorium Biologi dan Farmasi Universitas Andalas
Waktu : 4 bulan intensif.

3.3 Populasi dan Sampel


Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih Galur
Wistar (Rattus norvegicus). Sampel diambil dengan menggunakan rumus Federer:
(t-1) (n-1) ≥ 15, t merupakan jumlah kelompok perlakuan dan n merupakan
jumlah sampel. Dalam penelitian ini, tikus dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan,
sehingga didapatkan n ≥ 16 ekor. Untuk mengantisipasi drop out, tiap kelompok
ditambah 1 ekor, sehingga jumlah sampel menjadi 17 ekor tiap kelompok dan
total sampel adalah 34 ekor. Kriteria inklusi pada tikus yang akan digunakan,
yaitu sehat (gerakannya lincah, matanya jernih, bulunya bersih dan baik), usia 2-3
bulan, berat 150-200 mg, tidak mendapat pengobatan sebelumnya, dan diabetes.
Sedangkan kriteria eksklusi pada tikus, yaitu sakit dan mati selama penelitian
berlangsung.

3.4 Instrumen Penelitian


Alat yang digunakan antara lain, kandang tikus dengan tempat makan dan
minum, timbangan, alat-alat gelas (pipet tetes, corong pisah, erlenmeyer), destiler,
glukometer, spuit, sonde oral, test strip, timbangan analitik, vacum rotari
evaporator.

3.5 Cara Kerja


3.5.1 Pembuatan X-DGamb : Ekstrak Daun Gambir
Blender bongkahan gambir sebanyak 5 kg, rendam serbuk dengan etanol 70%
sebanyak 500 ml. Perendaman awal dilakukan 24 jam. Disaring dan ampasnya
direndam kembali dengan etanol 70% selama 1 jam menggunakan erlenmeyer.
Kumpulkan maserat cair ke dalam labu evaporator, kemudian uapkan
menggunakan rotary evaaporator hingga diperoleh ekstrak daun gambir kental.

3.5.2 Perlakuan terhadap Hewan Coba


Tikus putih galur Wistar (Rattus norvegicus) diadaptasikan dahulu
(aklimatisasi) selama 7 hari. Kemudian selama 4 minggu, tikus diinduksi dengan
Streptozotocin (STZ) agar didapat tikus yang diabetes.
Tikus dikelompokkan secara acak menjadi 2 kelompok yang masing-
masingnya terdiri atas 17 ekor tikus. P1 sebagai kontrol positif dan P2 merupakan
8
pemberian X-Dgamb. Setiap harinya diberikan X-Dgamb sebanyak tiga kali
dengan diencerkan akuades 0,5cc. Perlakuan ini diberikan selama dua minggu,
dan pada minggu kedelapan diukur glukosa darah tikus.

3.5.3 Pengukuran Kadar Glukosa Darah


Setelah dilakukan induksi Streptozotocin, pada hari ke-7 dilakukan
pengukuran kadar gula darah. Kadar glukosa darah diukur dua kali, yaitu sebelum
pemberian ekstrak dan setelah pemberian ekstrak. Glokosa darah yang diukur
adalah glukosa darah sewaktu tikus. Pertama, lakukan pembiusan pada tikus. Hal
ini bertujuan untuk mengurangi rasa sakit yang dialami tikus. Kemudian, lakukan
pensterilisasi dan dilanjutkan dengan pemotongan ekor tikus. Tetesan darah
pertama dibuang, tetesan berikutnya diteteskan pada strip pengukur glukosa darah
dan dilihat hasilnya di glukometer ( Rosyidi, 2014 ).

3.6 Pengumpulan dan Analisis Data


Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi eksperimental
setelah dilakukannya pengukuran kadar glukosa darah tikus percobaan di tempat
dan waktu yang sama. Data hasil penelitian dikumpulkan dan disusun, dan
disajikan dalam bentuk tabel. Analisis data dilakukan secara analisis variansi
menggunakan software SPSS versi 22.0 for windows dengan tingkat kepercayaan
95%. Chi Square test digunakan untuk analisis kategorik data.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang
2 Bahan habis pakai
3 Perjalanan
4 Lain-lain
Jumlah Rp.

4.2 Jadwal Kegiatan


Bulan
1 2 3 4
No Jenis Kegiatan
Minggu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
I Persiapan
1 Persiapan laboratorium
2 Pembelian alat dan bahan
Persiapan pengolahan
3 bahan
II Pelaksanaan
1 Pembuatan X-Dgamb
2 Aklimatisasi hewan coba
Perlakuan pada hewan
3 coba
Pengukuran kadar gula
4 darah
Evaluasi kelompok
5 kontrol dan perlakuan
Pengumpulan dan
III Analisis Data
1 Evaluasi hasil
2 Pengumpulan data
Analisis dan pengolahan
3 data
Penyusunan laporan
4 penelitian

I. Peralatan Penunjang

Material Justifikasi Kuantitas Harga Keterangan


Pemakaian Satuan
(Rp)

Kandang Tikus

Spuit 3 cc

Kanula dan manometer air raksa

Tempat makan dan minum tikus


(120ml)

Sonde Lambung

Papan bedah

Hand glove

Alat bedah minor

Timbangan electrical scale

Kapas

SUB TOTAL (RP)


II. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi Kuantitas Harga Keterangan


Pemakaian Satuan (Rp)

Tikus Wistar

Daun Gambir

Biaya ektraksi

Pakan standart
komersial

STZ

Akuades

DAFTAR PUSTAKA
Andasuryani, Purwanto YA, Budiastra IW, and Syamsu K. 2013. Non Destructive
and Rapid Analysis of Catechin Content in Gambir (Uncaria gambir
Roxb.) Using NIR Spectroscopy. International Journal of Scientific &
Engineering Research. [online]. Available at [Accessed 25 October 2016]
Anggraini A, Tai A, Yoshino T, and Itani T. 2011. Antioxidative activity and
catechin content of four kinds of Uncaria gambir extracts from West
Sumatra, Indonesia. Academic Journals. [online]. Available at
http://www.academic journals.org/AJBR [Accessed 25 October 2016]
Dorland, W.A.N. 2008. Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 28. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Graham, M. L., et al. Agustus 2011. “The Streptozotocin-Induced Diabetic Nude
Mouse Model: Differences between Animalsfrom Different Sources”.
Volume 61, No. 4, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22330251, 26
Oktober 2016.
G Moses, Robert. 2010. Combination Therapy for Patients with Type 2 Diabetes:
Repaglinide in Combination with Metformin. Jourmal of Expert Reviews
Endocrinol Metabolism. [online]. Available at http://www.medscape.com/
viewarticle/722513_3 [Accessed 24 October 2016]
Nagao T, et. al. 2009. A Catechin‐rich Beverage Improves Obesity and Blood
Glucose Control in Patients With Type 2 Diabetes. Journal of Wiley
Online Library. [online]. Available at
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1038/oby. 2008.505/full [Accessed
25 October 2016]
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2014.
Situasi dan Analisis Diabetes 2014.
Şendoğdu, N, et al.2006. “ANTIDIABETIC and ANTIOXIDANT EFFECTS of
Vitis vinifera L. LEAVES in STREPTOZOTOCIN-DIABETIC RATS”.
Turkish J. Pharm. Sci. 3 (1), 7-18.
Rosyidi, Candra A. H. 2014 . Efek Ekstrak Daun Insulin Terhadap Kadar Glukosa
Darah, Berat Badan, dan Kadar Trigliserida pada Tikus Diabetes yang
Diinduksi Aloksan. Skripsi Sarjana pada UIN Jakarta : tidak diterbitkan.
Umeno, Aya, et al. May 2016. “Antioxidative and Antidiabetic Effects of Natural
Polyphenols and Isoflavones”. Volume 21,
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27248987, 26 Oktober 2016.
World Health Organization, 2016. Diabetes Global Report 2016.
http://www.who.int.
10

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri
Nama Lengkap :
Tempat, Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Program Studi :
NIM :
E-mail :
Nomor telepon/HP :

B. Riwayat Pendidikan
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau
institusi lainnya)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
dijumpai ketidaksesuaian dengan yang sebenarnya, saya sanggup menerima sanksi
yang berlaku. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk
memenuhi persyaratan pengajuan Hibah PKM-P.

Padang, 30 Oktober 2016


Pengusul,

( )

Anda mungkin juga menyukai