TINJAUAN PUSTAKA
Menopause adalah istilah dari bahasa Yunani yang diambil dari kata
menos, yang berarti “bulan” dan pause yang berarti “berhenti”, secara
pada satu momen khusus yaitu tanggal menstruasi terakhir (Rosenthal, 2009).
menstruasi selamanya.
(Krishna, 2015). Menopause merupakan hal yang normal terjadi pada wanita,
13
14
hipofisis yang ada di otak (FSH dan LH) dan dua hormon yang dihasilkan
dan LH akan terus diproduksi oleh kelenjar hipofisis secara normal. Tetapi,
menstruasi secara alami yang terjadi pada wanita antara 45-55 tahun
berkisar antara 45-55 tahun. Menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun
a. Menopause Premature
gonadotropin.
b. Menopause Normal
Menopause yang alami dan umumnya terjadi pada usia diakhir 40 tahun atau
diawal 50 tahun.
c. Menopause Terlambat
Usia menopause pada umumnya adalah 52 tahun. Seorang wanita yang masih
rasa panas, dan rasa kering pada vagina. Tanda dan gejala lain dapat
menopause dalam 3 gejala yaitu, gejala fisik, psikologis, dan seksual. Gejala
fisiknya seperti hot flushes/rasa panas (pada wajah, leher, dan dada yang
dirasakan seperti mudah tersinggung, depresi, cemas, suasana hati (mood) yang
2007). Depresi atau stres menjadi salah satu tanda dan gejala yang sering
terjadi pada wanita menopause. Hal ini terkait dengan adanya penurunan
a. Faktor Psikis
waktu menopause yang lebih mudah atau cepat di bandingkan yang menikah
b. Cemas
maka bisa di perkirakan bahwa dirinya akan mengalami menopause lebih dini.
Sebaliknya, apabila seorang wanita yang lebih santai dan rileks dalam
tahun.
d. Usia Melahirkan
seorang wanita yang masih melahirkan diatas usia 40 tahun akan mengalami
usia menopause yang lebih tua atau lama. Hal ini disebabkan karena
e. Merokok
mengalami masa menopause pada usia yang lebih muda yaitu 43 hingga 50
f. Pemakaian Kontrasepsi
Pada wanita yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal akan lebih lama
g. Sosial Ekonomi
dan psikologis.
perempuan untuk dapat atau tidak bisa menyesuaikan diri dengan fase
klimakterium.
i. Diabetes
menyerang FSH.
j. Status Gizi
Konsumsi makanan yang sembarangan ataupun pola hidup yang tidak sehat
k. Stres
Stres merupakan salah satu faktor yang menentukan kapan wanita akan
mengalami menopause. jika sering merasa stres maka cenderung akan lebih
1) Tuba Fallopi
Saluran tuba mengalami penipisan dan mengkerut, lipatan tuba menjadi lebih
2) Uterus (Rahim)
3) Vagina
Terjadinya atrofi pada epitel vagina hingga hanya tinggal lapisan sel basal,
vagina menjadi kering, dan hal ini yang menyebabkan rasa sakit ketika
berhubungan seksual.
4) Serviks
5) Dasar Panggul
Kekuatan serta elastisitas dasar panggul berkurang karena atrofi dan lemahnya
daya sokong.
20
7) Kelenjar Payudara
8) Kandung Kencing
B. Perubahan Hormon
mengendalikan volume cairan, kadar air, dan gula dalam darah. Hormon
syndrome, siklus menstruasi yang kadang tidak teratur, dan lain sebagainya.
Hormon estrogen terdiri dari tiga jenis yaitu estradiol, estron, dan
estriol. Estradiol, estron, dan estriol memiliki fungsi yang sama yaitu
ovarium sudah aktif, produksi estradiol menjadi meningkat dua belas kali
estrogen dalam tubuh. Wanita yang memiliki kadar hormon tiroid terlalu
seorang wanita memiliki kadar hormon tiroid yang rendah, kadar estrogen
dalam darah akan meningkat. Terlalu tinggi atau terlalu rendah kadar
tetapi ada perubahan pada hormon progesteron namun hormon ini tidak
reproduksi wanita.
C. Perubahan Fisik
Sebagian besar wanita mengalami pertambahan berat badan, hal ini di duga
ada hubungannya dengan gangguan pertukaran zat dasar metabolik lemak dan
turunnya kadar hormon estrogen dalam darah menyebabkan lemak yang biasa
digunakan untuk membentuk pantat dan paha menjadi berkurang dan hilang.
2) Perut Kembung
disebabkan karena retensi gas dan cairan, dapat juga disebabkan oleh terapi
3) Mudah Lelah
Kondisi ini disebabkan karena berat badan yang berlebih atau karena
fluktasi hormon.
5) Kerontokan Rambut
Kondisi ini tidak hanya dialami oleh laki-laki karena pengaruh usia dan stres
6) Pusing
Kondisi ini bisa terjadi dari tekanan darah rendah, fluktuasi kadar gula darah,
Kondisi ini terjadi sebelum atau selama masa menopause yang disebabkan
8) Inkontinensia Urin
kandung kemih dan saluran kemih yang berakibat penurunan kontrol dari
kandung kemih atau mudah terjadinya kebocoran air seni akibat lemahnya
9) Perubahan Kulit
kulit akan terasa lebih tipis, kurang elastis terutama pada sekitar wajah, leher
10) Alergi
berawarna biru.
11) Osteoporosis
Kondisi ini merupakan salah satu dampak yang paling merusak dari
menopause, tulang yang lemah atau rapuh lebih beresiko untuk mengalami
D. Perubahan Emosi
1) Perubahan Mood
Perubahan mood atau yang disebut mood swing merupakan suatu kondisi yang
umum terjadi pada wanita menopause seperti mudah marah, cemas, tidak
2) Munculnya Kecemasan
respon alamiah terhadap suatu hal yang akan atau sudah dihadapi seperti
3) Kehilangan Kesenangan
yang disukai. Kondisi ini seringkali memulai siklus kemarahan dan depresi.
4) Stres
5) Gangguan Panik
berkeringat, menangis, detak jantung yang semakin cepat, serta perasaan sedih
yang mendalam.
terjadi baik jangka pendek (short term memory) maupun jangka panjang
menopause adapula wanita yang merasa tidak ada perubahan psikis yang
dialaminya. Bagi wanita yang menganggap dan menilai bahwa menopause itu
hal yang menakutkan maka perubahan emosi yang menjurus pada arah negatif
sulit untuk dihindari dan akan membuat dirinya merasa menderita. Semua
Stres adalah bagian dari kehidupan, semua orang akan merasakan stres
dari waktu ke waktu. Hal ini merupakan reaksi sederhana yang mengganggu
stimulus dalam keseimbangan fisik dan mental (Vikhe, 2015). Stres merupakan
Stres adalah salah satu kondisi psikis yang dapat diderita oleh semua
dinamakan respon stres (Mahadian, 2016). Seperti yang dikatakan oleh salah
seorang ilmuwan “stress” disamping menjadi stress dan hasil dari stress itu sendiri,
Tanda peringatan pertama dari rasa takut, marah, frustasi, trauma, atau
penyakit pada tubuh diterima oleh saraf sensoris seperti mata, telinga, lidah, dan kulit
yang terletak dibagian luar tubuh. Tanda peringatan ini diteruskan oleh saraf ke
suhu tubuh, keseimbangan cairan dan sekresi hormon yang sangat penting dalam
meningkatkan kesadaran seseorang terhadap stres yang dihadapi dan akan segera
Kedua pusat dalam otak terlibat terhadap reaksi adaptasi terhadap stres baik
secara psikologis maupun psiologis. Kombinasi kedua reaksi ini suatu usaha tubuh
untuk melindungi diri terhadap stres dengan cara mengeluarkan tenaga cadangan
yang diperlukan dalam beradaptasi. Dalam tahap ini, semua sistem organ dalam
keadaan siaga dan siap untuk bertempur atau melarikan diri dari stres. Jantung
bekerja lebih keras untuk meningkatkan curah jantung dan mengatur kadar oksigen
serta gizi yang diperlukan untuk pengeluaran energi. Detak jantung bertambah cepat
agar dapat meningkatkan kontraksi untuk membantu kerja peredaran darah. Otot-
otot berkontraksi sehingga kaki, tangan dan punggung siap untuk bertindak jika perlu
ginjal, yang merangsang ginjal menahan pengeluaran urin. Dengan cara ini volume
darah meningkat untuk membantu sirkulasi oksigen dan zat-zat makanan lain untuk
hormon, salah satunya hormon tiroksin yang merangsang tiroid untuk meningkatkan
metabolisme tubuh supaya lebih banyak memproduksi energi yang langsung dapat di
Jika seseorang dapat mengatasi respon stres secara cepat hal ini tidak akan
berpengaruh terhadap fungsi tubuhnya , berbeda dengan seseorang yang gagal dalam
mengatasi stres akan mengakibatkan persediaan tenaga dalam tubuh akan habis
hingga terjadi perubahan fisiologis dalam jangka waktu lama akan terjadi kerusakan
spesifik stres terjadi melalui interaksi antara sistem saraf dan hormon-hormon stres.
bolak-balik. Saat dihadapkan pada sebagian besar penyebab stres , hipotalamus yang
bentuknya seperti kerucut dan terletak dibagian dasar otak akan melepaskan CRH
senyawa kimia yang memberikan respon stres akut saat menghadapi kejadian.
29
Adrenalin dapat meningkatkan tekanan darah dan kecepatan denyut jantung. Kortisol
berfungsi melepaskan gula dalam bentuk glukosa yang berperan sebagai bahan bakar
bagi otot dan pikiran. Sebagai akhir dari rangkaian reaksi tersebut, kortisol kembali
hormon-hormon dibebaskan, dan kondisi tubuh kembali normal. Namun ini hanya
juga dapat bekerja di berbagai belahan otak untuk mempengaruhi segala sesuatu
mulai dari suasana hati, rasa takut, daya ingat dan rasa lapar. Hormon stres
yang ditemuinya, tidak masalah jika hanya sedikit yang membebani sistem hormon,
namun berbahaya jika terlalu membebani sistem hormon sehingga berbahaya dan
mengenai respon psikologis dalam suatu sistem biologi terhadap perubahan yang
tidak diinginkan. Menurut Hans Sele stres merupakan keadaan yang dimanefastikan
oleh sindrom khusus yang terdiri dari semua perubahan yang penyebabnya tidak
spesifik dalam sistem biologi. Sindrom ini dikenal sebagai “fight or flight syndrome”.
Pada tahun 1936, Sele merumuskan stres sebagai General Adaptation Syndrome
(GAS) atau sindrom penyesuain umum.Selye membagi reaksi umum tubuh terhadap
stres dalam tiga tahap yaitu reaksi waspada, reaksi melawan, dan reaksi kelelahan
(Dalami, 2010).
30
Stres berasal dari empat sumber yang dikenal sebagai penyebab stres
diantaranya adalah :
a. Stres Situasional
stres ini mencakup situasi yang tidak diketahui dan tidak terduga, adanya
Stres ini berasal dari suatu kejadian yang berdampak nyata terhadap cara
Stres ini mencakup suatu tuntutan yang tidak masuk akal, suasana yang tidak
(Jackman, 2006).
a. Tekanan Fisik seperti kerja otot/olahraga yang berat, kerja otak yang terlalu
sebagainya.
sebagainya.
stres yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi
b. Mudah marah dan seperti akan meledak bila ada sesuatu yang berjalan tidak
d. Sulit berkonsentrasi
i. Merasa kehilangan perspektif atau merasa masa depan suram mengenai apa
yang sebenarnya penting dalam pekerjaan dan keluarga atau mungkin juga
a. Stres Ringan
Tipe stres ini dihadapi oleh setiap orang dari waktu ke waktu, seperti
pertemuan, tenggat waktu dalam pekerjaan, atau ujian. Tipe stres ini
dan tekanan yang membantu untuk berkembang dan menjadi lebih aktif.
b. Stres Berlebihan
Tipe stres ini akan muncul saat menghadapi ketegangan yang terus-menerus
dan berlebihan.
c. Stres Kronis
Tipe stres ini harus segera di tangani karena tekanan yang dihadapi bersifat
dengan anak, dan/atau kondisi kehidupan yang sulit dapat memicu stres
a. Stres Normal
Stres normal merupakan bagian alamiah dari kehidupan yang dihadapi secara
merasakan detak jantung berdetak lebih keras setelah aktivitas. Stres normal
menjadi sangat penting, karena setiap orang pernah mengalami stres bahkan
b. Stres Ringan
Stres ringan merupakan stres yang berlangsung beberapa menit atau jam yang
dihadapi secara teratur seperti situasi banyak tidur, kemacetan atau dimarahi.
Stresor ini menimbulkan gejala antara lain bibir sering kering, kesulitan
lemas, berkeringat berlebihan ketika suhu tidak panas dan tidak setelah
walaupun tidak setelah melakukan aktivitas fisik, tremor pada tangan, dan
merasa sangat lega jika situasi berakhir. Dengan demikian, stresor ringan
c. Stres Sedang
Stres ini terjadi lebih lama, antara beberapa jam sampai beberapa hari.
sulit untuk beristirahat, merasa lelah karena cemas, tidak sabar ketika
34
d. Stres Berat
Stres berat merupakan situasi kronis yang terjadi dalam beberap minggu
sampai beberapa tahun, seperti perselisihan dengan orang lain secara terus-
panjang. Stressor ini dapat menimbulkan gejala seperti merasa tidak ada hal
yang dapat diharapkan di masa depan, sedih dan tertekan, putus asa,
kehilangan minat akan segala hal, merasa tidak berharga sebagai seorang
e. Sangat Berat
Stres sangat berat merupakan situasi kronis yang terjadi dalam beberapa bulan
dan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan. Seseorang yang mengalami
stres sangat berat tidak memiliki motivasi untuk hidup dan cenderung pasrah.
depresi berat.
melarikan diri dari ancaman tersebut. Hans Selye melalui teorinya General
dengan sumber stres atau stresor akan terdorong untuk melakukan suatu
a. Fase peringatan (alarm stage). Fase ini memacu pada reaksi dimana sistem saraf
mengatasi dan melawan sumber stress. Stres terjadi ketika individu terus-
b. Fase perlawanan atau adaptasi (the stage of resistance or adaptation). Pada fase ini
segala sumber daya yang dimiliki tubuh dikerahkan untuk melawan ancaman
tubuh baik bersifat biologis dan mekanisme pembelaan ego dikerahkan untuk
kita akan sembuh secara cepat. Namun, jika sistem kekebalan kita tidak
2011).
c. Fase Kelelahan (stage of exhaustion). Pada fase ini segala sumber daya yang
dimiliki tubuh sudah terkuras habis dan tubuh tidak mampu melawan tekanan
yang ada. Apabila mekanisme pembelaan diri secara psikologis sudah tidak
penyakit jantung, tukak lambung, depresi, dan bahkan jatuh dalam gangguan
36
jiwa yang bersifat ringan, sedang, (kecemasan, fobia) atau bahkan sakit jiwa
adalah aktivitas fisik yang mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan
dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh
pertumbuhan badan yang harmonis. Pada abad 19, peraturan dalam senam
a. Kekuatan Otot
kekuatan maksimal dari otot atau group otot dapat digunakan selama
kontraks
b. Ketahanan Fisik
kemampuan otot atau group otot dapat digunakan melawan kosistensi selama
beberapa waktu
memberikan oksigen pada kerja otot dan jarinan selama melakukan latihan
d. Kelenturan
perputaran otot.
e. Komposisi Tubuh
h. Memupuk rasa taggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan masyarakat
(Maryam, 2008).
a. Gerakan Pemanasan
tubuh yang diakibatkan lama tidak bergerak dan dapat mencegah cidera yang
b. Gerakan Inti
c. Gerakan Pendinginan
vena, mencegah kekakuan nyeri otot, dapat menurunkan kerja jantung secara
a. Frekuensi
Dilakukan tiga atau lima kali per minggu untuk meningkatkan kebugaran
jantug paru.
b. Intensitas
90% dari denyut jantung maksimal. Untuk pemula yang dianjurkan adalah 50-
60%.
c. Durasi
latihan dapat dilakukan selama 15-60 menit dan diakhiri dengan pendinginan
selama 5-10 menit untuk mendapatlan hasil yang bermanfaat bagi kebugaran
jantung.
d. Macam
awal gerakan dilakukan 2-3 kali, dengan durasi waktu 15-30 menit.
41
1. Peregangan Dada
dada tahan selama 5-10 detik dan ulang sebanyak tiga kali
punggung atas
3. Gerakan Pinggul
fleksibilitas
b) Angkat kaki kiri, dengan lutut di tekuk. tahan selama 5 detik dan
4. Gerakan Ankle
b) Angkat kaki kiri secara lurus dan regangkan jari-jari kaki. tahan selama
5 detik dan ulang sebanyak tiga kali. Ulangi pada kaki yang
berlawanan.
5. Gerakan Lengan
6. Rotasi Leher
kedepan
b) Perlahan putar kepala ke arah bahu kiri. tahan selama 5 detik dan
7. Peregangan Leher
bahu kiri
43
8. Gerakan Menyamping
disamping tubuh.
9. Peregangan Kaki
b) Kaki kanan majukan kedepan dengan menekuk sedikit dan kaki kiri
berada di belakang. Tahan selama 5 detik dan ulang sebanyak tiga kali.
b) Angkat kedua tumit dari lantai, gerakan ini harus pelan dan terkontrol
a) Pegang sepasang bobot ringan (botol yang di isi air) , berdiri dengan
kaki dilebarkan
a) Mulailah dengan menyilangkan kaki kanan ke kaki kiri, dan kaki kiri
sisi.
a) Berdiri tegak, letakkan tumit kanan pada ujung kaki sebelah kiri
b) Kemudian, lakukan hal yang sama pada tumit kanan, pandangan tetap
kedepan
lantai.
b) Kerutkan dahi ke atas dan pada saat yang sama kepala di dongakkan
otot-otot
wanita menopause. ketegangan perasaan atau stres selalu ada dalam lingkungan
pekerjaan, pergaulan, sosial, kehidupan rumah tangga dan bahkan dalam keadaan
tidur. Kalau tidak ditangani stres dapat menyita energi, mengurangi produktivitas
kesehatan tubuh. Stres adalah suatu keadaan atau tantangan yang kapasitasnya diluar
tiba-tiba jadi pencetus stres. Reaksi seseorang terhadap pencetus stres tidak bisa
diramalkan, sebagaimana perbedaan suasana hati dan emosi menimbulkan reaksi yang
berbeda-beda, mulai dari ekspresi marah sampai kepada hal-hal yang sulit untuk
tergantung pada beberapa faktor, termasuk keadaan emosi pada saat sikap seseorang
Senam adalah salah satu cara untuk membantu dalam menurunkan tingkat
dalam kualitas hidup. Dengan melakukan senam terjadi peningkatan sirkulasi hormon
(Reed, et al. 2014). Saat melakukan senam, tubuh akan memproduksi endofrin lebih
banyak. Endofrin merupakan hormon yang bekerja di dalam otak sebagai suatu
rutin dapat membantu dalam meningkatkan suasana hati dan mengatasi stres (Emilia
& Freitag, 2010). Menurut Lingga (2011) menjelaskan bahwa senam efektif dalam
menunjukkan bahwa senam yang dilakukan wanita secara teratur akan meningkatkan
gejala stres.