UROSEPSIS
A. Pengertian
Urosepsis adalah infeksi sistemik yang berasal dari traktus
urinarius yang menyebabkan bakteremia dan syok septik. urosepsis
merupakan kondisi akut infeksi sistemik dalam darah
Urosepsis merupakan suatu respon sistemik terhadap infeksi
dimana pathogen atau toksin dilepaskan ke dalam sirkulasi darah sehingga
terjadi proses aktivitas proses inflamasi.
B. Penyebab
Bakteri penyebabnya urosepsis antara lain: Eschericia coli, Proteus spp,
Klebsiella dan Enterobacter, dan Pseudomonas aeruginosa. Faktor resiko
orang terkena urosepsis adalah:
1. Umur lansia karena dipengaruhi juga dengan sistem imun yang
sudah menurun
2. Jenis kelamin perempuan lebih sering dibandingkan laki-laki
3. Obstruksi striktur uretra, hipertrofi prostat, tumor traktus urinarius,
trauma
4. Instrumentasi Kateter ureter, stent ureter, nephrostomy tube,
prosedur urologik
5. Impaired voiding Neurogenic bladder, sistokel, refluk vesikoureteral
6. Abnormalitas metabolik Nefrokalsinosis, diabetes, azotemia
7. Imunodefisiensi Pasien dengan obat-obatan imunosupresif,
neutropenia.
C. Patofisiologi
Patogenesa dari gejala klinis urosepsis adalah akibat dari masuknya
endotoksin, suatu komponen lipopolisakarida dari dinding sel bakteri yang
masuk ke dalam sirkulasi darah. Lipopolisakarida ini terdiri dari
komponen lipid yang akan menyebabkan:
a. Aktivasi sel-sel makrofag atau monosit sehingga menghasilkan
beberapa sitokin, antara lain tumor necrosis factor alfa (TNF α) dan
interlaukin I (IL I). Sitokin inilah yang memacu reaksi berantai yang
akhirnya dapat menimbulkan sepsis dan jika tidak segera
dikendalikan akan mengarah pada sepsis berat, syok sepsis, dan
akhirnya mengakibatkan disfungsi multiorgan atau multi organs
dysfunction syndrome (MODS).
b. Rangsangan terhadap sistem komplemen C3a dan C5a menyebabkan
terjadinya agregasi trombosit dan produksi radikal bebas, serta
mengaktifkan faktor-faktor koagulasi.
c. Perubahan dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein, dan
oksigen. Karena terdapatnya resistensi sel terhadap insulin maka
glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam jaringan sehingga
untuk memenuhi kebutuhan sel akan glukosa terjadi proses
glukoneogenesis yang bahannya berasal dari asam lemak dan asam
amino yang dihasilkan dari katabolisme lemak berupa lipolisis dan
katabolisme protein.
E. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan urinalisis dilakukan untuk menentukan pH, konsentrasi
glukosa, protein, keton, darah dan bilirubin.
2. Pemeriksaan Mikroskopik Urin
Pemeriksaan mikroskopik dilakukan untuk menentukan jumlah
leukosit dan bakteri dalam urin. Jumlah leukosit yang dianggap
bermakna adalah > 10 / lapang pandang besar (LPB). Apabila didapat
leukosituri yang bermakna, perlu dilanjutkan dengan pemeriksaan
kultur.
3. Pemeriksaan Kultur Urin
Menentukan jumlah dan jenis bakteri penyebab urosepsis.
F. Penatalaksanaan
Penanganan penderita urosepsis harus cepat dan adekuat. Pada
prinsipnya penanganan terdiri dari:
1. Gawat (syok) resusitasi ABC
2. Pemberian antibiotika
Pemberian antibiotik sebagai penanganan infeksi ditujukan unuk
eradikasi kuman penyebab infeksi serta menghilangkan sumber
infeksi. Pemberian antibiotik harus cepat dan efektif sehingga
antibiotika yang diberikan adalah yang berspektrum luas dan
mencakup semua kuman yang sering menyebabkan urosepsis
3. Resusitasi cairan dan elektrolit
Resusitasi cairan, elektrolit dan asam basa bertujuan untuk
mengembalikan keadaan tersebut menjadi normal. Urosepsis adalah
penyakit yang cukup berat sehingga biasanya “oral intake” menurun.
Keadaan demam/febris juga memerlukan cairan ekstra. Kebutuhan
cairan dan terapinya dapat dipantau dari tekanan darah, tekanan vena
sentral dan produksi urine. Bila penderita dengan hipotensi atau syok
dan diberikan larutan kristaloid dengan kecepatan 15-20 ml/menit.
4. Tindakan definitif (penyebab urologik)
ASKEP TEORI
UROSEPSIS
A. Pengkajian
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama, umur, jenis kelamin, agama, suku, bangsa,
pekerjaan, pendidikan, status perkawinan, alamat, tanggal masuk
rumah sakit.
b. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama:
Keluhan yang dirasakan yang membuat pasien tersebut
datang ke RS.
Riwayat kesehatan sekarang
Merupakan riwayat kesehatan klien saat ini yang meliputi
keluhan pasien, biasanya jika klien mengeluh rasa sakit atau
rasa panas di uretra sewaktu kencing dengan air kemih sedikit-
sedikit serta rasa sakit tidak enak di suprapubik, demam,
menggigil, rasa tidak enak atau nyeri pinggang.
Riwayat kesehatan dahulu
kemungkinan penyebab urosepsis dan memberi petunjuk
berapa lama infeksi sudah di alami klien. Biasanya klien
dengan urosepsis pada waktu dulu pernah mengalami penyakit
infeksi saluran kemih sebelumnya atau penyakit ginjal
polikistik atau batu saluran kemih, atau memiliki
riwayat penyakit DM dan pemakaian obat analgetik atau
estrogen, atau pernah di rawat di rumah sakit dengan
dipasangkan kateter.
Riwayat kesehatan keluarga
Merupakan riwayat kesehatan keluarga yang biasanya
dapat meperburuk keadaan klien akibat adanya gen yang
membawa penyakit turunan seperti DM, hipertensi dll.
Urosepsis bukanlah penyakit turunan karena penyakit ini lebih
disebabkan dari anatomi reproduksi, higiene seseorang dan
gaya hidup seseorang.
2. Pengkajian pola gordon
a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Riwayat penyakit yang berhubungan dengan kandung kemih,
trauma kandung kemih, infeksi saluran kemih berulang
Personal hygiene yang salah
Kebiasaan menahan BAK
Riwayat penyakit DM
b. Pola Nutrisi Metabolik
Intake minum yang kurang
Mual, Muntah
Anoreksia
Demam, peningkatan suhu
c. Pola Eliminasi
Sering berkemih
Warna urine keruh
Ketidakmampuan mengosongkan kandung kemih
Hematuri (urine bercampur darah)
Diare
d. Pola Aktivitas dan Latihan
Bekerja di ruang ber AC
Banyak duduk
Kurang beraktivitas
Malaise
e. Pola Tidur dan Istirahat
Tidur terganggu karena nocturia
f. Pola Persepsi dan Kognitif
Nyeri Supra pubik
Dysuria
Rasa terbakar saat berkemih
Spasme kandung kemih
Low back pain
B. Masalah Keperawatan
1. Hipertermia
2. Nyeri akut
3. Gangguan eliminasi
4. Kurang pengetahuan
C. Intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Guntur.H. Sepsis. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III . Edisi IV.
Jakarta :Pusat Penerbit IPD FK UI. 2007
Price, S. A. 2005. Patofiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed.6
Vol.1&2. Jakarta: EGC.
Nurarif, A & Kusuma, H. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis Nanda Nic Noc jilid 1. Jogjakarta. Mediaction Publishing
Corwin, E.J. 2009. Buku saku patofisiologi. Jakarta : EGC.