BAB I
PENDAHULUAN
2. Fokus Penelitian.
Agar lebih terarah dan tidak terjadi penafsiran dalam penelitian ini,
maka perlu diberikan batasan - batasan masalah dalam penelitian ini. .
Adapun batasan-batasan masalah tersebut hanya terfokus pada Organik
Akmil dan Organik Polres Magelang. Khususnya, yang terkait dengan
Tinjauan Terhadap peran Kerjasama TNI AD dan POLRI dalam
menghadapi tugas ke depan.
3. Rumusan Masalah.
Mengacu kepada latar belakang tersebut di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Sampai sejauh mana pentingnya peran Kerjasama TNI AD -
POLRI dalam mendukung tugas di masa mendatang ?
b. Bagaimana pengaruh positif yang terjadi dengan adanya
pelaksanaan Kerjasama antara TNI AD dengan POLRI ?
c. Faktor - faktor apa saja yang mempengaruhi kesepakatan
terjadinya Kerjasama antara TNI AD dan POLRI ?
4. Tujuan Penelitian.
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang
dilaksanakan ini, yaitu :
a. Untuk mengetahui sejauh mana pentingnya peran
Kerjasama TNI AD - POLRI dalam mendukung tugas dimasa
depan.
4
5. Manfaat Penelitian.
Adapun manfaat yang ingin di capai dalam penelitian ini yaitu :
a. Bagi Taruna
1) Sebagai bekal taruna kelak menjadi perwira TNI - AD
sehingga dapat diaplikasikan dalam penugasan nantinya.
2) Sebagai referensi dan bahan pembanding antara TNI
AD - POLRI tentang pengaruh atau pentingnya Kerjasama
dalam menunjang tugas TNI - POLRI ke depan.
b. Bagi Penulis
Dengan penelitian ini diharapkan bagi penulis akan
memperoleh masukan sebagai berikut :
1) Menambah wawasan berpikir bagi penulis terutama di
bidang manajemen.
2) Dengan melakukan penelitian agar dapat menjadi
sarana latihan bagi penulis untuk dapat menyiapkan diri di
medan penempatan kelak.
c. Bagi TNI - POLRI
Dengan adanya penelitian ini diharapkan TNI - POLRI
mendapat masukan yang bermanfaat, yaitu :
1) Dapat menambah keprofesionalan TNI - POLRI di
tugas kedinasan nantinya.
2) Agar kegiatan Kerjasama TNI AD - POLRI akan terus
berjalan dalam kegiatan apapun juga. Seperti olahraga
bersama, seminar, kegiatan keagamaan. Guna menciptakan
5
6. Sistematika Penulisan.
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, sistematika penulisan.
BAB II STUDI KEPUSTAKAAN
Bab ini bertujuan memberikan studi kepustakaan yang
dijadikan dasar pembahasan.
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
Selanjutnya pada bab ketiga ini penulis mengemukakan
mengenai dasar penelitian, lokasi dan waktu penelitian,
subyek dan obyek penelitian, sumber dan pengumpulan
data, serta teknik analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memberikan gambaran tentang obyek penelitian
yang meliputi Tentang tugas TNI - POLRI, masalah yang
sering di hadapi di lapangan, serta pentingnya kerja
sama dalam mendukung kinerja TNI - POLRI ke depan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan, saran yang diberikan
setelah memadukan antara teori yang ada dengan fakta
yang diperoleh. Bab ini bertujuan memberikan informasi
kepada pembaca tentang hasil yang dicapai dari
masalah yang diteliti.
6
BAB II
STUDI KEPUSTAKAAN
7. Studi Kepustakaan.
a. Pengertian Kerjasama
Kerjasama berasal dari bahasa inggris "Teamwork" yang berarti
kesempurnaan atau keseluruhan. Kerjasama sosial dimaknai
sebagai proses penyesuaian di antara unsur - unsur yang saling
berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola
kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.2
b. Teori - teori Kerjasama
Kerjasama terbagi dalam dua sisi, disisi makro adalah
fungsional struktural dan teori konflik, sedangkan disisi mikro
adalah teori interaksionisme simbolik, teori etnometodologi, teori
pertukaran, dan teori rasional.
1) Makro
a) Teori Fungsional Struktural
Teori fungsional struktural adalah sebuah sudut
pandang luas dalam sosiologi dan antropologi yang
berupaya menafsirkan masyarakat sebagai sebuah
struktur dan bagian - bagiannya yang saling berhubungan.
Fungsionalisme menafsirkan masyarakat secara
keseluruhan dalam hal hal fungsi dari elemen - elemen
konstituennya Terutama norma, tradisi, dan institusi.
Menurut Talcott Parson bahwa "fungsionalisme struktural"
3mendeskripsikan suatu tahap tertentu dalam
pengembangan metodologi ilmu sosial, bukan sebuah
mazhab pemikiran.
Pelajar,Yogyakarta,2012,Hal.54--55
8
Pelajar,Yogyakarta,2006,Hal.85
9
7) Hokheimer
Bahwa arus - arus komunikasi yang dikendalikan
melalui media massa telah menggantikan struktur
komunikasi tertentu yang pernah memungkinkan diskusi
umum dan pemahaman pribadi mengenai hal - hal
tertentu. Kemajuan teknologi komunikasi massa telah
mengubah isi otentik kebudayaan modern menjadi
stereotip suatu kebudayaan massa yang disterilkan dan
berdampak ideologis, yang hanya melipatgandakan hal
yang sudah ada. Perubahan ini pula telah melumpuhkan
momen subversif dan transcendental dengan sistem
kontrol sosial yang melindungi individu.21
Begitu pula dalam konsep dualisme media yaitu
media pengendali dan bentuk - bentuk komunikasi umum.
Yang pertama menyangkut sub sistem dari dunia
kehidupan yang dapat dibedakan sedangkan yang
kedua menyangkut pemahaman yang tidak dapat
menggantikan bahasa melainkan hanya memutuskannya.
Media pengendali dapat saja memutuskan kordinasi
pembentukan bahasa atau menetralkan, media lainnya
akan menuju proses pembentukan bahasa yang
tergantung pada intervensi latar belakang dunia
kehidupan. Itulah media massa yang disebut komunikasi
umum. Ia melepaskan konteks kedaerahan, lepas dari
ruang dan waktu. Komunikasi umum mampu menciptakan
publiknya sendiri dan membentuk kesamaan abstrak
konten komunikasi.
23 Undang - undang No.34 Tahun 2004 Pasal 7 Ayat 1 Tentang Tugas Pokok TNI
22
25 Undang - undang No.2 Tahun 2002 Kepolisian Negara RI Tentang Tugas Pokok Polri
24
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
Karya.hal 23.
29
orang (actor) yang ada pada suatu tempat (place) 33tertentu untuk
menemukan teori berdasarkan data yang diperoleh dilapangan atau
situasi (grounded research).
9. Lokasi Penelitian.
Lokasi Penelitian :
a. Akademi Militer di Magelang
b. Polres Kotamadya Magelang
b. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan
cara bertanya langsung / berkomunikasi langsung dengan
responden. Wawancara merupakan komunikasi timbal balik antar
pewawancara dan yang diwawancarai. Tujuannya adalah
Observasi
c. Observasi
Meliputi kegiatan pemusatan terhadap suatu obyek dan
dengan menggunakan seluruh alat indra. Hal ini dilakukan untuk
melihat, mengamati dan mencatat data - data yang dibutuhkan
sesuai masalah yang diteliti.
d. Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk mencatat data - data dari
dokumen instansi yang diperlukan. Dokumen instansi berupa data
gambaran umum mengenai Akademi Militer Magelang dan Polres
Kotamadya Magelang mengenai Tugas, Fungsi, dan Peran TNI -
POLRI dalam menghadapi tugas ke depan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang masalah yang terkait dengan
data yang saya peroleh dari hasil wawancara dengan responden yang
saya ambil secara sampel dan saya lakukan secara acak serta data - data
dari unsur lain yang saya kumpulkan, kemudian saya gunakan untuk
membahas apa yang menjadi rumusan masalah yang tentu saja saya
kaitkan dengan landasan teori sebagai faktor pendukung dalam penelitian
ini. Dalam penelitian ini yang akan saya bahas adalah sebagai berikut :
37 Undang - undang No.34 Tahun 2004 Pasal 7 Ayat 1 Tentang Tugas Pokok TNI
35
BAB V
PENUTUP
17. KESIMPULAN
a. Bahwa Kerjasama antara TNI dengan POLRI memang
sangatlah penting untuk dilaksanakan oleh kedua institusi ini. Yang
mana, hal tersebut akan berguna untuk menyelesaikan suatu
masalah yang terjadi di lapangan dan tentunya juga untuk
mempermudah kordinasi antara TNI dan POLRI bila ada sesuatu
yang ganjil atau masalah yang pada prinsipnya perlu ditangani
untuk kalangan TNI atau konkritnya TNI melaksanakan atau
menangani masalah tersebut atas dasar adanya POLRI meminta
bantuan kepada kalangan TNI. Yang mana sesuai dengan Undang
- undang yang dijelaskan pada UU NO. 34 Tahun 2004 Pada Pasal
7 ayat 1. Dimana, dijelaskan bahwa TNI merupakan komponen
utama sistem Pertahanan Negara yang sesuai dalam Tugas pokok
TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan
keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang - Undang Dasar Negara
Republik Indonesia. Serta tertera jelas tentang tugasnya sebagai
Operasi Militer Perang yaitu membantu kepolisian negara Republik
Indonesia dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban
masyarakat yang diatur dalam undang - undang.
b. Pengaruh positif yang terjadi dengan adanya Kerjasama
antara TNI - POLRI yaitu Bahwa dengan terbentuknya Kerjasama
antara kedua institusi tersebut memberikan kontribusi yang jelas,
saling membutuhkan satu sama lain, Serta kerjasama dapat
memperkuat keamanan dan pertahanan negara.
c. Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari beberapa
responden dari kedua institusi, yaitu TNI dan POLRI yang diambil
50
18. SARAN
a. Bentrokan antara TNI – POLRI memang sudah sering terjadi
dari dulu sampai dengan sekarang. Maka, saya pribadi selaku
warga negara indonesia mengharapkan kepada pimpinan dari TNI
dan pimpinan POLRI agar mampu bertindak tegas dalam
menyelesaikan masalah atau problem ini agar tidak
berkepanjangan. Dengan jalan memberikan efek jerah berupa
hukuman atau sanksi yang setimpal kepada anggota yang terlibat.
Agar, pelaku tersebut sadar dan tidak mengulangi lagi
perbuatannya tersebut.
b. Disamping itu juga, untuk menghindari bentrokan antara TNI –
POLRI yang selama ini sering terjadi diberbagai daerah. Saya
menghimbau kepada seluruh organik TNI - POLRI agar mampu
berjalan lurus, menahan emosi atau amarah masing – masing,
tahan terhadap setiap godaan yang dapat menjerumuskan kita
dalam berbuat pelanggaran. Sehingga, bahaya yang dikhawatirkan
bisa teratasi.
c. Dengan melihat kasus – kasus yang terjadi antara oknum TNI
dan POLRI. Saya menyarankan agar kiranya kedua institusi ini
harus slalu kompak, menghilangkan sikap kesombongan, dan
51