Anda di halaman 1dari 6

OPTIMALISASI PEMELIHARAAN ALUTSISTA GUNA MENINGKATKAN KEMAMPUAN

SATUAN KAVALERI DALAM MENDUKUNG


TUGAS POKOK TNI AD

Kesiapan operasional Alutsista yang dimiliki oleh satuan Kavaleri tidak terlepas dari
pelaksanaan pemeliharan yang dilakukan. Pemeliharaan yang baik tentu saja akan berdampak
pada masa pakai dari Alutsista tersebut. Fenomena yang terjadi adalah peremajaan Alutsista
tidak diikuti dengan peningkatan sistem pemeliharaan Alutsista di satuan berupa manajemen
pemeliharaan (maintenance), sarana dan prasarana pendukung seperti bengkel (workshop),
suku cadang, dan peranti lunak. Akibatnya kesiapan operasional Alutsista yang rendah untuk
mendukung tugas pokok satuan. Di satuan Kavaleri ada tiga komponen yang perlu diperhatikan
dalam setiap kegiatan pemeliharaan, meliputi otomotif, senjata dan alat komunikasi. Setiap
komponen tersebut harus dapat dioperasionalkan secara baik. Oleh karenanya perlu adanya
pemeliharaan yang dilaksanakan secara maksimal dan tepat sasaran sehingga tugas pokok
satuan dapat tercapai.
Rumusan permasalahan pokoknya yaitu “Bagaimana Optimalisasi Pemeliharaan
Alutsista Guna Meningkatkan Kemampuan Satuan Kavaleri Dalam Mendukung Tugas
Pokok TNI AD ?”.
Dasar pemikiran yang sehat dan logis adalah suatu persyaratan terbaik dalam
mengorganisasikan pemeliharaan. Pengorganisasian ini mencakup penerapan dari metode
manajemen dan memerlukan perhatian yang sistematis. Hal ini merupakan pekerjaan yang
harus dipertimbangkan secara sungguh-sungguh dalam mengatur perlengkapan. Dimana
perlengkapan itu merupakan peralatan, material, tenaga kerja, biaya, teknik atau tata cara yang
diterapkan serta waktu pelaksanaannya. Dengan mengetahui tujuan dan sistem manajemen
yang diterapkan, maka akan dapat mengatasi masalah, mengambil tindakan serta mengerti
dengan jelas permasalahan yang sedang dihadapi. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan
dan dipertimbangkan dalam merencanakan organisasi pemeliharaan antara lain : 1. Situasi
Geografis; 2. Jenis Peralatan (Equipment); 3. Sarana dan prasarana; 4. Suku cadang
(sparepart); 5. Kemampuan Tim Har.
Pemeliharaan yang dilakukan oleh Satuan Kavaleri sangatlah diperlukan guna menjaga
dan memperpanjang masa pakai Alutsista yang ada. Oleh karena itu, satuan harus memiliki
2

atau menyusun sistem manajemen pemeliharaan Alutsista dengan baik. Sehingga apa yang
menjadi tujuan dari pemeliharaan tersebut dapat tercapai. Hal ini senada dengan apa yang
disampaikan oleh “George Robert Terry”, pengertian manajemen adalah sebuah proses yang
khas yang terdiri dari beberapa tindakan, yakni perencanaan, pengorganinasian,
menggerakkan, dan pengawasan. Semua itu dilakukan untuk menentukan dan mencapai target
atau sasaran yang ingin dicapai dengan memanfaatkan semua sumber daya, termasuk sumber
daya manusia dan sumber daya lainnya. Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa
manajemen pemeliharaan sangat diperlukan oleh Satuan Kavaleri guna memaksimalkan
kegiatan pemeliharaannya. Mulai dari proses perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan (controlling) terhadap Alutsista yang
ada.
Melihat kenyataan di atas, terdapat peluang dan kekuatan yang dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan manajemen pemeliharaan di satuan yaitu :
1. Lulusan Perwira telah dibekali pengetahuan terkait manajemen organisasi;
2. Beberapa anggota sudah melaksanakan kursus dan penataran terkait
pemeliharaan alutsita sehingga sudah mengerti terkait tahapan-tahapan
pemeliharaan;
3. Latar belakang pendidikan anggota yang kebanyakan lulusan teknik/STM/SMK;
4. Sudah terbentuknya organisasi pemeliharaan di Satuan Kavaleri, hal ini tentu
akan mempermudah dalam mengatur pemeliharaan.
Upaya yang dapat diambil yaitu :
1. Pembuatan checklist kerusakan terhadap masing-masing Ton yang ada di Kompi;
2. Pembuatan database di masing-masing Kompi untuk selanjutnya tersambung
dengan database Batalyon untuk mempermudah Tim Har Batalyon melihat kerusakan
dan langkah selanjutnya untuk perbaikan;
3. Pembuatan checklist dan papan data terkait alat perlengkapan pemeliharaan dan
penataannya dengan rapi;
4. Pendataan suku cadang yang sudah ada dan yang diperlukan dalam kegiatan
pemeliharaan, sehingga memudahkan dalam pencarian dan mencegah kehilangan.
3

Sarana dan Prasarana pendukung (Workshop) Bengkel.


Sarana dan prasarana berupa bengkel atau yang lebih dikenal dengan workshop adalah
salah satu faktor yang sangat penting dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan
pemeliharaan Alutsista satuan. Workshop melayani secara spesifik mulai dari jenis dan merek
kendaraan, sampai dengan jenis perbaikan, pemeliharaan dan perawatan. Maka dari itu,
workshop sangat diperlukan dalam mendukung kegiatan pemeliharaan Alutsista di satuan.
Namun pada kenyataannya, masih ada satuan yang belum memiliki workshop penunjang dalam
pemeliharaan Alutsista yang memadai. Hal ini dapat dilihat dari kurang memadainya peralatan
dan tempat workshop di satuan sehingga proses pemeliharaan Alutsista menjadi terganggu dan
menghambat operasional satuan. Kita harus sadari bersama, Alutsista Satuan Kavaleri terdiri
dari tiga komponen yaitu otomotif, senjata dan alat komunikasi. Oleh karena itu, pengelolaan
sarana prasarana sangat dibutuhkan dalam mengatur kegiatan di workshop. Sehingga
harapannya tercapainya standarisasi workshop Satuan Kavaleri yang dapat mendukung
kegiatan pemeliharaan Alutsista Kavaleri yang terdiri dari otomotif, senjata dan alat komunikasi
sehingga menjadi lebih maksimal.
Pemeliharaan Alutsista tidak akan terlepas dari kondisi dan kelengkapan workshop yang
ada. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh “Kuswana (2014:1)” menyebutkan
bahwa workshop adalah tempat kerja atau bisa juga disebut bengkel. Intinya tempat tenaga
kerja (mekanik, teknisi dan instruktur pelatihan) untuk melakukan kegiatan teknis dengan
dukungan kunci-kunci kerja sesuai dengan bidang pekerjaannya. Istilah workshop dikenal sejak
dari era revolusi industri yang diartikan sebagai ruang bengkel atau bangunan yang
menyediakan tempat dan kunci-kunci yang diperlukan untuk pembuatan atau perbaikan barang-
barang manufaktur. Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa kelangsungan masa pakai
dari Alutsista sangat tergantung dari kondisi dan kelengkapan workshop di satuan. Kecepatan
dalam perawatan dan perbaikan Alutsista tentu saja tergantung dari kelengkapan peralatan dan
ketersediaan suku cadang yang ada di workshop tersebut. Oleh karenanya ketersediaan
perlengkapan dan penataan workshop satuan sangat penting.
Kesiapan operasional Alutsista TNI AD khususnya di satuan jajaran Kavaleri sangat
diperlukan guna mendukung tugas pokok yang diberikan satuan tersebut. Berdasarkan uraian
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa masa pakai Alutsista Satuan Kavaleri yang ada saat ini
salah satunya tergantung dari pemeliharaan yang dilakukan. Namun, saat ini peremajaan
4

Alutsista tidak diikuti dengan peningkatan sistem pemeliharaan Alutsista di satuan berupa
manajemen pemeliharaan (maintenance), sarana dan prasarana pendukung seperti bengkel
(workshop), suku cadang, dan peranti lunak. Akibatnya kesiapan operasional Alutsista yang
rendah untuk mendukung tugas pokok satuan. Oleh karenanya diperlukan strategi-strategi
pemeliharaan terhadap Alutsista. Strategi pemeliharaan tersebut antara lain melalui
peningkatan kemampuan terhadap manajemen pemeliharaan di satuan dan sarana dan
prasarana berupa bengkel atau yang lebih dikenal dengan workshop. Manajemen pemeliharaan
Alutsista sangat diperlukan guna memudahkan dalam kegiatan pemeliharaan di satuan. Mulai
dari tahapan perencanaan sampai dengan pengakhiran suatu kegiatan pemeliharaan terhadap
Alutsista tersebut. Dengan merencanakan sistem pemeliharaan yang baik, akan mempermudah
dalam kegiatan pemeliharan yang dilakukan oleh Tim Har satuan. Selain itu juga, dukungan
sarana prasarana berupa workshop bengkel Alutsista sangat diperlukan. Workshop di satuan
sangatlah membantu dalam kegiatan pemeliharaan Alutsista.
Kita beharap dengan adanya strategi pemeliharaan Alutsista Satuan Kavaleri, maka akan
dapat memperpanjang masa pakai dari Alutsista tersebut dan juga mendukung kesiapan
operasional satuan. Sehingga disini penulis menyarankan agar :
1. Perlu dimasukkan materi terkait pengetahuan manajemen pemeliharaan di satuan
pada saat kegiatan penataran maupun kursus yang diselenggarakan Pusdikkav;
2. Perlu adanya pembangunan workshop bengkel kendaraan tempur yang terdiri dari
otomotif, senjata dan alat komunikasi di jajaran Satuan Kavaleri; dan
3. Dihadapkan dengan kemampuan personel Tim Har satuan Kavaleri diharapkan
pemeliharaan alutsista tidak hanya tingkat “0” namun dapat lebih dari itu.

Cijantung, November 2021


Penulis,

Barokah Ramadhan Wira Sakti S.Tr, Han


Letnan Dua Kav NRP 11180027220295
5

DAFTAR PUSAKA

1. https://www.brilio.net/wow/11-pengertian-manajemen-menurut-para-ahli-dan- secara-
umum- 200416e.html#:~:text=Pengertian%20manajemen%20menurut%20Oey%20Liang,
untuk%20mencapai%20tujuan%20yang%20diinginkan. (Di akses tgl 4 Januari 2021)

2. Kuswana, WS. 2014. Ergonomi Dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
6

RIWAYAT HIDUP

Nama : Barokah Ramadhan WIra Sakti S.Tr, Han.

Pangkat : Letnan Dua Kav

NRP : 11180027220295

Jabatan : Dantonang Kima Yonkav 1/BCC

Tempat/Tanggal Lahir : Palembang, 27 Februari 1995

Status : Belum Kawin


Pendidikan Umum : a. SD Tahun 2007
b. SMP Tahun 2010

c. SMA Tahun 2013

Pendidikan Militer : a. Akmil Tahun 2018

b. Sussarcabkav Tahun 2017

Dikbangspes : a. Diksarpara Tahun 2016

b. Combat Intel Tahun 2018

c. Dikpatih Tahap II Tahun 2019

Riwayat Jabatan : a. Pama Yonkav 12/BC Tahun 2018

b. Danton 2 Kikav 122 Yonkav 12/BC Tahun 2018

c. Danton 2 Kikav 121 Yonkav 12/BC Tahun 2019

d. Danton 1 Kikav 121 Yonkav 12/BC Tahun 2020

e. Dantonang Kima Yonkav 1/BCC/1/K Tahun 2021

Anda mungkin juga menyukai