organisasi. Hal ini diwujudkan dengan adanya perkantoran pada setiap organisasi. Dengan
adanya perkantoran, tugas dari pelaku organisasi dapat diselesaikan dengan baik, sehingga
organisasi dapat mencapai visi,misi dan tujuannya.
Oleh sebab itu, modul ini disusun untuk memberikan pengetahuan dasar tentang ruang
lingkup dan pengelolaan sarana dan prasarana.
Secara garis besar modul otomatisasi tata kelola sarana dan Prasarana ini membahas tentang
empat esensi yang akan menjadi acuan para peserta, yaitu pengelolaan sarana dan prasarana
Modul ini dikemas dalam empat kegiatan belajar (4 KB) dan seluruhnya diberi alokasi waktu
32 jam pelajaran (JP), di mana masing masing kegiatan belajar terdiri atas 8 JP. Empat
kegiatan belajar tersebut disusun dengan urutan sebagai berikut:
Kegiatan belajar dalam modul ini akan dimulai dengan pemahaman terhadap peserta
mengenai regulasi dan ruang lingkup sarana dan prasarana. Regulasi sebagai dasar acuan
yang telah diatur dalam undang-undang, Peraturan pemerintah dan Peraturan mentri tentang
Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja sehingga peserta memahami aturan yang berlaku dan
mengikat serta memahami pembagian ruang lingkup sarana dan prasarana kantor.
Kegiatan belajar selanjutnya adalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Perkantoran. Pada
pembelajar ini diharapkan peserta memahmi faktor-faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya kecelakaan dalam bekerja dan mengetahui cara mencegah terjadinya kecelakaan
kerja.
Kegiatan belajar berikutnya adalah penggunaan prabot, interior dan tata ruang kantor.
Diharapkan peserta dapat memanfaatkan prabot kantor, memberikan nuansa estetika pada
ruang kantor dengan berbagai interior serta mampu menata ruang sehingga dapat bekerja
dengan nyaman dan aman.
Sementara itu, bagian akhir modul ini akan mengarahkan peserta untuk memahami cara
mengelola atau mengatur sarana dan prasarana mulai dari perencanaan, penerimaan,
penyimpanan, penyalura, perawatan, inventarisasi hingga penghapusan.
RELEVANSI
Sarana dan prasarana memiliki potensi yang besar untuk menjadi system otomatisasi
perkantoran dalam melaksanakan kegiatan perkantoran. Dengan demikian menjadi sangat
relevan bagi pemerintah untuk memasukkan sarana dan prasarana (sarpras) perkantoran
dalam kurikulum pembelajaranya.
Relevansi antara tuntutan dunia kerja dan urgensi dunia pendidikan untuk menyiapkan
pembelajaran yang memiliki kompetensi tata kelola sarana dan prasarana dapat terlihat dalam
modul ini yang membahas tentang: 1) Mengaplikasikan penggunaan mesin-mesin kantor, 2)
Mengaplikasikan Langkah-langkah untuk memperbaiki lingkungan kerja, 3) menata interior
dan tata ruang kantor, 4) melakukan pengadaan, penerimaan, penyimpanan, penyaluran,
perawatan, inventarisasi, hingga penghapusan.
Kompetensi-kompetensi tersebut di atas sangat diperlukan, khususnya bagi siapa saja yang
bekerja dalam dunia perkantoran maupun yang bergelut di bidang lain yang membutuhkan
sarana dan prasarana perkantoran. Dengan demikian, kehadiran modul ini memberikan
pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola sarana dan prasarana perkantoran.