Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN KEGIATAN

SMK adalah institusi pendidikan dan pelatihan tingkat menengah yang

merupakan pendidikan vokasional yang bertujuan melahirkan tenaga kerja

junior level operator atau teknisi. SMK memberikan pelatihan yang sesuai

dengan SKKNI dan tercantum dalam kurikulum operasional (KOSP) yang

bersifat local dengan didampingi oleh Industri Pasangan (IP). Dalam

memberikat pendidikan keterampilan SMK harus memiliki Lobor, Workshop

atau Bengkel yang berbeda-beda sesuai dengan Program Keahlian yang ada

di sekolah tersebut. Dalam satu Program Studi harus (bisa) terdapat beberapa

Labor Mandiri untuk kompetensi berbeda.

Lobor, Bengkel atau Workshop bukan hanya bangunan, tapi

melingkupi seluruh peralatan tetap (Meja, kursi, instalasi Listrik, jaringan

Komputer, dsb-nya) dan peralatan tidak tetap (Infokus, Laptop, ToolBox,

dsb-nya), sehingga untuk penggunaan secara rutin perlu dilakukan

inventarisasi dan pengelolan. Pengelolaan Lobor, Bengkel atau Workshop

diperlukan untuk membagi semaksimal mungkin pembelajaran praktik pada

sebuah prodi dapat dilakukan secara maksimal pada Lobor, Bengkel atau

Workshop yang ada.

Tenaga laboratorium (termasuk didalamnya kepala bengkel/

laboratorium) merupakan tenaga kependidikan yang bertugas memberi

pelayanan teknis di laboratorium pada satuan pendidikan. Keberadaan Tenaga

1
Laboratorium pada satuan Pendidikan merupakan bagian integral dari

kegiatan pembelajaran yang fungsinya memberikan pelayanan untuk

membantu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Pelaksanaan kegiatan

praktik di laboratorium di satuan pendidikan merupakan bagian penting dari

suatu proses pembelajaran untuk menumbuhkan budaya sikap ilmiah juga

untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan keterampilan peserta didik.

Laboratorium sebagai wahana belajar harus mampu mendukung

pengembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab dalam

mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional.

Dengan pertimbangan diatas maka, penulis mengikuti kegiatan “

DIKLAT PENINGKATAN KOMPETENSI LABORAN/ KEPALA

BENGKEL” yang diselenggarankan BBPPMPV-Medan , agar pengelolaan

Lobor, Bengkel atau Workshop yang ada pada prodi Teknik Jaringan

Komputer dan telekomunikasi (TJKT) dapat di kelola dengan lebih baik.

B. TUJUAN KEGIATAN

Berdasarkan paparan di atas, pengembangan diri dilakukan oleh penulis

dengan tujuan:

1. Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tentang Manajemen


Bengkel
2. Memahami mekanisme pengelolan labor dan inventarisasi bengkel
sesuai dengan Peraturan yang berlaku.
3. Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan Tentang manajemen
bengkel
4. Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan Tentang Inventasisasi dan

2
pengelolaan bengkel.

C. SASARAN KEGIATAN

Sasaran Guru Belajar adalah seluruh guru di Indonesia yang bersedia

mendaftar dan terpilih untuk mengikuti program diklat yang diadakan di

BBPPMPV-Medan.

3
BAB II

ISI LAPORAN

A. WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan dilaksanakan tanggal 04 - 09 Mei 2023 Secara Luring di BBPPMPV-Medan.

B. JENIS KEGIATAN

Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta “DIKLAT

PENINGKATAN KOMPETENSI LABORAN/ KEPALA BENGKEL”

Tujuan dari pengembangan diri ini adalah:

1. Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tentang Laboran/ Pengelolaan


Bengkel
2. Mendapatkan pengetahuan tentang Inventarisasi dan Kalibrasi Alat Praktik.
3. Mengetahui Teknis Inventarisasi dan Penomoran Alat

C. URAIAN MATERI

Materi utama yang diberikan dalam workshop ini adalah Kebijakan, Orientasi dan

Softskill sebagai Laboran/ Kepeala Bengkel, Manajemen Bengkel, Administrasi

Bengkel, Perawatan dan Perbaikan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Praktik

manajemen Bengkel.

D. TINDAK LANJUT

Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah

penulis mampu memahami dan mensosialisaikan tentang Laboran/ Pengelolaan

Bengkel di SMK Negeri 5 Solok Selatan.

4
E. DAMPAK PENGEMBANGAN DIRI

Adapun dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah:

1. Penulis mampu Memahami Teknis dan Melaksanakan Pengelolaan Bengkel


2. Penulis mampu memahami cara Inventasisasi Peralatan Praktik
3. Penulis mampu memahami cara penyusuan Alat dan Administrasi Peminjaman
alat di bengkel
4. Penulis memahami tentang Pearawatan rutin, berkala dan sewaktu di Labor/
Bengkel.
5. Penulis memahami pentingnya K3.

5
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Demikianlah laporan ini saya buat, agar dapat diterima sebagai bahan pertimbangan

dan pedoman dalam pendidikan di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai