Anda di halaman 1dari 8

Rizki Iqbal Makmuri (17503244016)

Fabrikasi 2017

Rangkuman Manajemen Bengkel dan Laboratorium


BAB I
Secara definitif manajemen memiliki arti sama dengan pengelolaan baik secara
individual maupun kelompok. Pengelolaan suatu lembaga pendidikan dan kepelatihan disebut
tim manajemen yaitu dua orang atau lebih yang memiliki kewenangan mengorganisasi suatu
objek guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Secara garis besar manajemen dapat dilihat dari tiga aspek (Musa Hubeis :2007)
a. Manajemen sebagai proses.
b. Manajemen sebagai kolektifitas manusia.
c. Manajemen sebagai ilmu dan sebagai seni. Manajemen sebagai ilmu karena memiliki
persyaratan bidang ilmu termasuk diantaranya, diakui keberadaanya, punya objek yang
dikaji dan dikembangkan dan memiliki body of knowledge.
Manajemen di samping ditinjau dari aspek para pelaku, juga bisa dilihat dari
hierarkhinya dalam organisasi. Lingkup kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Manajemen dilihat dari tingkatan dalam organisasi, dapat dibedakan menjadi tiga macam
yaitu tingkat lini, menengah dan puncak. Manajemen tingkat lini merupakan pengelolaan
lembaga yang berhadapan langsung dengan para penggunanya.
2. Manajemen dillihat dari lingkup kegiatannya, ada pembedaan manajemen dilihat dari
karakter para manajernya diantaranya, yaitu: a) innovator atau pionir, b) Processor, c)
fasilitator, dan d) analisator.
Bengkel dan laboratorium merupakan sarana lembaga Pendidikan Vokasi dan Kejuruan
untuk membina dan meningkatkan ilmu pengetahuan keterampilan, sehingga mencapai ke
tingkat profesional.
Didalam bengkel dan labortorium para instruktur membina keterampilan para peserta
didik, dengan intensif, sejak keterampilan dasar sampai keterampilan tinggi atau profesional.
Tujuan pemberian keterampilan dasar sampai tingkat yang lebih tinggi adalah agar para peserta
didik dapat bersaing dan memasuki dunia kerja.
Posisi bengkel dan laboratorium , kebanyakan di Indonesia masih mengikuti paradigma
lama yaitu sebagai pelengkap organisasi dan tempatnya di garis belakang.
Posisi bengkel dan laboratorium berada di depan sebagai ujung tombak penghasil
produk dan ilmu pengetahuan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK). Para profesor dan
doktor menjadi penghuni utama bengkel dan laboratorium. Mendukung garda terdepan suatu
lembaga pendidikan tinggi yang masuk laboratorium perannya kecil dan berfungsi sebagai
pelengkap organisasi PT.
BAB II
Bengkel dan laboratorium vokasi dan kejuruan merupakan tempat mengaplikasikan
keterampilan guna memproduksi sesuatu barang, layanan, dan jasa yang bermanfaat bagi
masyarakat.
Bengkel atau workshop, menurut Good (1977) merupakan ruang atau tempat yang
digunakan untuk berlangsungnya sistem instruksional praktik bagi mahasiswa dan praktikan.
Di dalam praktik, para guru atau instruktur secara langkah demi langkah (step by step) dan
intensif menyiapkan bahan ajar yang didalamnya mengandung unsur pembinaan.
Manfaat bengkel pada prinsipnya sangat banyak dan bervariasi tergantung dari aspek
perilaku yang hendak dicapai oleh para pengelola yang bersangkutan.
a. Dari aspek peserta didik atau trainier.
b. menguasai pengetahuan keterampilan sampai pada tingkat profesional dan menjadi orang
yang memiliki karakteristik produktif
c. Teknisi bengkel dan laboratorium adalah satu orang atau lebih yang memiliki peran
administratif maupun pengawasanpengawasan operasional kegiatan pembe-lajaran praktik
di bengkel dan laboratorium.
Ada delapan standar pendidikan nasional. Ke delapan standar tersebut, yaitu 1) standar
isi, 2) standar proses, 3) standar pembiayaan, 4) standar pengelolaan, 5) sarana prasarana, 6)
standar kompetensi lulusan, 7) standar pendidik dan tenaga kependidikan dan 8) standar
penilaian.
Berikut diuraikan beberapa indikator bengkel yang baik diantaranya seperti berikut:
a. Perlu ada tempat yang luas tanahnya
b. kegiatan praktik dan suara yang bising dan direncanakan pada tempat yang tidak terlalu
dekat atau terpisah dengan kelas.
c. Mudah diakses kendaraan transportasi
d. Di dalam bengkel ada beberapa ruang yang berkaitan dengan pekerjaan praktik, misalnya
ruang short talk, ruang teknisi, ruang alat-alat dan ruang mesin perkakas; ruang bahan
praktik, dan ruang penyimpanan benda kerja, dan sebagainya.
e. Pencahayaan matahari yang cukup terang, dan ruang praktik tidak lembab,
f. Dilengkapi dengan alat –alat pencegahan kecelakaan, misalnya kotak PPPK, saluran air,
dan pemadam kebakaran
Pendidikan kejuruan merupakan lembaga yang misi utamanya adalah mendidik para
lulusan memasuki dunia kerja. Menurut filosofis dasar progresivisme, ilmu pengetahuan itu
selalu berkembang demikian juga kebutuhan dan tuntutan masyarakat juga selalu berkembang.
Berikut ditunjukkan enam prinsip filsafat dasar progresivisme.
a. Pendidikan sebaiknya aktif dan berkaitan dengan keinginan peserta didik.
b. belajar melalui pemecahan masalah akan mengganti perhitungan mata pelajaran atau mata
kuliah.
c. pendidikan sebaiknya kehidupan itu sendiri daripada persiapan untuk hidup.
d. Suatu sekolah mendorong kerjasama korporasi daripada kompetisi.
e. peran guru sebaiknya tidak langsung tetapi menasehati bagaimana memecahkan suatu
permasalahan.
f. Hanya melalui demokrasi memberikan peluang mendorong pembelajaran.
Fungsi laboratorium adalah guna memberikan kesempatan para mahasiswa/siswa
melakukan eksperimen yang mendukung tercapainya penguasaan ilmu pengetahuan khususnya
pendidikan teknologi dan kejuruan.
BAB III
Pengetahuan keterampilan dipelajari secara intensif oleh Simpson. Dalam ranah
psikomotor, tempat pembinaan keterampilan dalam pendidikan vokasi dan kejuruan disebut
bengkel atau workshop. Bengkel merupakan ruangan tertutup dalam bagian pendidikan
kejuruan yang direncanakan secara sistematik dan dilengkapi dengan fasilitas atau alat-alat
bantu yang dapat memperlancar dan mempermudah pembentukan pengetahuan keterampilan
peserta didik
Komponen atau elemen-elemen penting dalam kegiatan belajar mengajar praktik
diantaranya dapat mencakup orang, mesin dan proses belajar mengajar:
Pertama, orang-orang Yang ada dalam kegiatan bengkel vokasi dan kejuruan dapat di
kelompokkan menjadi tiga yaitu instruktur peserta didik, dan teknisi
1. Instruktur atau dosen praktik.
2. Peserta didik atau praktikan
3. Teknisi bengkel vokasi
Peralatan bengkel, merupakan elemen penting yang perlu ada dalam suatu bengkel.
Peralatan ini termasuk mesin-mesin perkakas dan alat-alat bantu manual.
1. Mesin-mesin perkakas
2. Alat-alat bantu pemesinan
3. Bahan atau materi kerja.
4. Alat-alat bantu keselamatan kerja
Kegiatan belajar mengajar yang sering dilaksanakan di bengkel sebagian besar adalah
kegiatan belajar mengajar praktik
BAB IV
Menurut Pius Abdillah dan Danu Prasetyo, (tth) struktur adalah cara sesuatu yang
dibangun atau pengaturan unsur-unsur atau bagian dengan cara tertentu. Jika dikaitkan dengan
struktur organisasi, struktur adalah cara pengaturan.
Organisasi dapat diartikan sebagai dua orang atau lebih atau sekelompok orang yang
sepakat dan bekerja bersama-sama mengarahkan potensinya untuk tercapainya suatu tujuan
Bersama.
Bengkel dan laboratorium juga merupakan tempat berinteraksinya para pelaku
organisasi, yaitu individual, kelompok atau groups, dan struktur organisasi.
Tujuan penyusunan struktur organisasi dan kemudian ditetapkan untuk ditaati semua
anggota dan pimpinan organisasi adalah dapat melaksanakan fungsi dan tugas pokok organisasi
secara efisien.
Dengan menyusun struktur organisasi dan menempatkan sumber daya manusia dengan
tepat akan a) meningkatkan efisiensi dalam organisasi, b) memudahkan pembagian tanggung
jawab serta hak anggota dalam organisasi, b) memudahkan pembagian tanggung jawab serta
hak anggota dalam organisasi, dan akhirnya c) memberdayakan potensi sumber daya manusia
dalam organisasi.
Struktur organisasi juga memungkinkan pimpinan bengkel dan laboratorium membagi
tanggung jawab sesuai dengan hierarki jabatan. Tidak mungkin semua pekerjaan dapat
dikerjakan oleh pimpinan Secara individu, Setiap orang punya kelebihan dan keterbatasan, oleh
karena itu kelebihan orang Iain dapat digunakan Salah satunya adalah ditunjuk untuk
membantu.
BAB V
Lembaga pendidikan dan kepelatihan di bawah naungan kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan berperan menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas masuk dan bersaing di
dunia kerja.
Dalam sistem organisasi„ bengkel dan laboratorium menjadi bagian integral dan ada dj
dalam Lembaga Pendidikan dan Kepelatihan, Perguruan Tinggi atau Sekolah Menengah
Vokasi.
Di dalam sekolah ditamsilkan sebagai industri yang melalui proses belajar mengajar.
Siswa dibentuk/dibina/dilatih dan dibimbing untuk menggali potensi para siswa di bidang
mereka masing-masing.
Ada tiga kemungkinan para lulusan SMK setelah mereka selesai pendidikan di
sekolah: a) mereka melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi Yang relevan dengan bidang
keahliannya, b) mereka bekerja pada industri, dunia usaha yang telah ada atau milik orang Iain,
c) bekerja dan berusaha memiliki usaha sendiri.
Secara teoritis Lembaga Pendidikan dan Kepelatihan Vokasi memiliki tugas pokok
menyiapkan peserta didik memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk
memasuki dunia kerja. Dunia kerja adalah dunia dimana para lulusan mengharapkan bisa
masuk dan meniti karier di dunia kerja yang di dalamnya mencakup dunia usaha dan dunia
industri.
Teknologi yang digunakan di dunia industri selaiu berkembang, para pengusaha
mengharapkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan tinggi guna mengoperasikan mesin dan
peralatan yang ada di industry.
Di bengkel dan laboratorium pengetahuan keterampilan dan kegiatan eksperimen
secara nyata dapat dibina secara bertahap dan intensif oleh instruktur atau guru pembimbing.
Satuan Sekolah Menengah Vokasi harus ada dua sarana kelengkapan yang berperan
membentuk Pengetahuan keterampilan.bengkel berfungsi membentuk dan membina
pengetahuan keterampilan sehingga peserta didik memiliki pengetahuan keterampilan teknisi
yang profesional; sedangkan sarana laboratorium adalah sarana pendidikan vokasi yang
berperan mendalami teori melalui eksperimen nyata.
BAB VI
Di sekolah menengah vokasi, bengkel dan laboratorium sangat penting perannya dałam
membangun kemampuan praktik dan melakukan percobaan terhadap suatu teori ilmu
pengetahuan. Bengkeľ laboratorium
Prinsip-prinsip perawatan bengkel dan laboratorium adalah:
1. Bengkel dan laboratorium nyaman untuk para pihak yang relevan melakukan kegiatannya.
2. Bengkel dan laboratorium menjadi tempat yang bersih, sehat, dan nyaman untuk kegiatan
proses belajar mengajar praktik.
3. Di bengkel dan laboratorium tersedia alat-alat praktik dan alat bantu pendukóng praktik
yang diorganisasi secara intensif.
4. Di bengkel dan laboratorium tersedia bahan praktik atau material dan ruang penyimpanan
yang memadai untuk pembinaan ketrampilan.
5. Di bengkel dan laboratorium tersedia alat-alat bantu keselamatan kerja guna mencegah
dan meminimalisasikan resiko kecelakaan kerja.
Beberapa pihak yang memiliki kepentingan dalam perawatan bengkel dan laboratorium
pendidikan vokasi diantaranya yaitu a) pengelola diklat, b) pimpinan atau koordinator bengkel
dan laboratorium, c) para instruktur, d) teknisi, e) siswa, f) orang tua siswa, g) Pihak Iain yaitu
para stake holders termasuk para pengusaha dan dunia industry.
Enam faktor penyebab yang disimbolkan dengan duri ikan adalah seperti berikut:
1. Machine atau mesin
2. Methods atau metoda
3. Material atau bahan
4. Man power atau tenaga manusia
5. Measurement atau pengukuran
6. Milieu atau lingkungan atau mother nature atau environment.
BAB VII
Kesadaran akan tuntutan masyarakat yang terus berkembang itu perlu terus ditanamkan
pada peserta didik atau praktikan. sesuai dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang
bahwa jika dahulu para trainee disiapkan dengan kompetensi dasar secara mekanik, kemudian
kompetensi guna meñghadapi teknologi dengan pengendalian secara otomatis, maka pada
masa mendatang para trainee perlu disiapkan menghadapi teknologi informasi yang tidak
terbatas wilayah, batas negara dan bahkan batas waktu
Keberadaan laboratorium yang baik perlu bagi pendidikan vokasi maupun teknologi
dan kejuruan, karena beberapa alasan diantaranya yaitu, 1) melalui kegiatan laboratorim, 2)
laboratrium perlu menjadi tempat bagi para mahasiswa atau praktikan untuk melakukan
eksperimen secara nyata 3) laboratorium merupakan tempat pembelajaran mahasiswa untuk
menjembatani antara kaitan teori dengan kreativitas ilmu dan realitas; dan 4) para praktikan
dapat menentukan formulasi penting yang mungkin belum diketahui.
Beberapa fasilitas dalam laboratorium diantaranya adalah 1) meja kursi eksperimen
atau percobaan; 2) lemari untuk penyimpanan bahan atau alat-alat laboratorium; 3 ) rak untuk
menyimpan kertas-kertas dokumentasi; 4) kotak P3K; 5) alat pemadam kebakaran.
Ada tiga kelompok orang terlibat dalam kegiatan praktikum di laboratorium,
1. Instruktur/guru atau dosen sebagai narasumber,
2. Laboran atau teknisi
3. Para trainee atau para mahasiswa.
Kecelakaan dalam kegiatan laboratorium dapat terjadi karena beberapa alasan misalnya seperti
berikut, Saparuddin (2012)
1. Kurang jelasnya petunjuk kegiatan laboratorium
2. Kurang bimbingan dan pengawasan terhadap kegiatan laboratorium
3. Kurang tersedia peralatan keamanan dan tidak menggunakan perlengkapan pelindung
4. Tidak mengikuti petunjuk dan aturan yang semestinya ditaati
5. Bekerja diluar kesadaran dan tidak hati-hati dalam melakukan kegiatan.
6. Menggunakan peralatan yang tidak sesuai atau rusak.
Tindakan antisipasi dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya, a) menjaga
ruang laboratorium tetap bersih, sehat dan layak, b) menyediakan obat-obatan untuk melakukan
pertolongan bila terjadi kecelakaan, c) melindungi para pihak termasuk dosen, instruktur, guru,
teknisi dan para mahasiswa dengan mengasuransikan mereka dalam kegiatan praktikum
maupun kegiatan bengkel.
BAB VIII
Agar manusia dapat bekerja dan melakukan tugasnya, termasuk bengkeı dan
laboratorium perıu diciptakan lingkungan kerja yang aman dan bersih, sehingga orang-orang
yang berkepentingan dapat bekerja dengan efisien dan efektif
Menurut Maslow dalam teori motivasi, keselamatan dan kesehatan dalam bekerja
merupakan kebutuhan dasar manusia yang perlu dipenuhi lebih dahulu, baru kemudian
mencapai kebutuhan lain yang lebih tinggi.
Ada tiga hal penting dan bersifaat azasi dalam usaha manusia melakukan pekerjaanya
yaitu selamat, sehat, dan produktif.
Yang dimaksud dengan keselamatan kerja adalah semua usaha dan upaya yang
direncanakan secara sistematis agar mereka dapat bekerja secara maksimal. Keselamatan kerja,
menurut ragil (2008) dan (Sumakmur, 1993) adalah keselamatan yang bertalian dengan orang
mesin, dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.
Keselamatan kerja juga tergantung pada kondisi ruang praktik, mesin-mesin perkakas
disiapkan secara terencana, agar semua yang terlibat dałam proses belajar mengajar praktik
dapat berinteraksi denga baik dan aman.
Di dałam bengkel dan laboratorium perlu disediakan alat-lat bantu K3 termasuk
diantaranya seperti berikut:
1. Pemadam kebakaran
2. Hidran air
3. Kotak Pencegahan Kecelakaan Pertama (PPK)
Kecelakaan kerja di bengkel dan laboratorium dapat disebabkan Oleh beberapa faktor
seperti berikut:
1. Angin merupakan salah satu penyebab kecelakaan
2. Api merupakan faktor ke dua yang mungkin bisa menimbulkan kecelakaan para pihak
yang terlibat
3. Listrik atau tenaga listrik yang melampaui kekuatan dan daya Yang ada dapat
menyebabkan terbakarnya peralatan maupun kebakaran bengkel dan laboratorium.
4. Cahaya matahari Yang baik membantu meningkatkan produktifitas kerja di bengkel
dan laboratorium
5. Binatang di bengkel dan laboratorium bisa menjadi penyebab kecelakaan di bengkel
dan laboratorium.
Ada minimal dua tindakan pencegahan kecelakaan di bengkel danlLaboratorium agar
aman dan nyaman untuk kegiatan. Kedua tindakan yaitu a) tindakan pencegahan (preventive)
dan b) tindakan penyembuhan(curative).

Anda mungkin juga menyukai