Anda di halaman 1dari 14

Makalah Lab Bidang Studi

Laboratorium / Lab Work

Dosen Pengampu :

1. NiaKusstianti, S.Pd., M.Pd.

2. Sri Usodoningtyas, S.Pd.

Nama Anggota :

1. Sherlynda Devtiana (20050634002)


2. Dea Agustina (20050634039)

S1 Pendidikan Tata Rias

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Fakultas Teknik

Universitas Negeri Surabaya

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah yang berjudul “Laboratorium / Lab Work” ini dapat tersusun sampai dengan selesai
dan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah Lab
BidangStudi. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentangkonsep
Laboratorium / Lab Work bidangstudi tata rias sebagaiilmu bagi para pembaca dan juga bagi
penulis. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 10 September 2022

Penyusun
BAB 1

1.1 Latar Belakang


Laboratorium merupakan unsur penting dan salah satu syarat bagi keberadaan suatu
perguruan tinggi. Kelas praktikum membantu mahasiswa untuk menguji teori yang dipelajari
lebih terperinci sehingga dapat meningkatkan ketertarikan pada bidang yang dipelajari. Kelas
praktikum adalah bagian penting dari kurikulum. Karena kelas praktikum menekankan aspek
psikomotorik (Ketrampilan) dan kognitif (pengetahuan) serta afektif (sikap) mahasiswa.
Laboratorium pendidikan seringkali belum mempunyai program keselamatan yang
maksimal. Program keselamatan lebih ditekankan pada penanggulangan kebakaran yang
merupakan tugas dari bagian umum dan pemeliharaan. Sehingga keselamatan tidak begitu
diperhatikan sebagaimana seharusnya di institusi penelitian pendidikan. Adanya pemahamam
yang keliru bahwa potensi bahaya di laboratorium pendidikan relatif kecil karena cenderung
menggunakan bahan kimia relatif sedikit dibandingkan pada industri menyebabkan kurang
dipahaminya potensi bahaya yang pada akhirnya menyebabkan kerugian finansial, kerusakan
peralatan, penyakit akibat kerja dan lebih buruk lagi menyebabkan kematian.
Tata rias dan kecantikan adalah salah satu Program Studi (Prodi) di Jurusan Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan berada dalam naungan Fakultas Teknik. Prodi ini
merupakan program studi jenjang Sarjana 1, yang menghasilkan lulusan siap pakai yang
mandiri, bernurani dan cendekia sebagai tenaga kerja dan entepreneur yang kompeten,
professional, dan kompetitif, baik dalam skala regional, nasional, maupun internasional di
berbagai bidang keahlian tata rias dan kecantikan. Bidang keahlian tersebut antara lain adalah
make up artist, beauty therapist, hair stylist, trainer/ instruktur tata rias, entepreneur di bidang
salon kecantikan, rias pengantin, wedding organizer dan teknisi laboratorium Tata Rias.
Capaian pembelajaran dari masing-masing bidang keahlian tata rias dapat tercapai jika para
mahasiswa/lulusan memiliki kompetensi pelaksanaan K3.

1.2 Rumusan penelitian


Penulis telah menyusun beberapa yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain :
1. Bagaimana fungsi dan struktur laboratorium ?
2. Bagaimana tata tertib laboratorium ?
3. Bagaimana prosedur pemakaian laboratorium ?
4. Bagaimana prosedur perawatan dan perbaikan laboratorium ?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarakan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui dari:
1. Agar kita dapat mengetahui fungsi dan struktur laboratorium
2. Agar kita dapat mengetahui tata tertib laboratorium
3. Agar kita dapat mengetahui prosedur pemakaian laboratorium
4. Agar kita dapat mengetahui prosedur perawatan dan perbaikan laboratorium
BAB II

2.1 Pembahasan
Kata laboratorium berasal dari bahasa Latin yang berarti “tempat bekerja”. Dalam
perkembangannya, kata laboratorium mempertahankan arti aslinya, yaitu tempat bekerja
khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Laboratorium adalah suatu ruangan atau kamar
tempat melakukan kegiatan praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat
alat-alat serta adanya infrastruktur laboratorium yang lengkap (ada fasilitas air, listrik, gas
dan sebagainya).
Kegiatan yang ada dalam lingkup pengelolaan laboratorium komputasi (Komputasi
adalah sebuah istilah umum untuk segala jenis pemrosesan informasi untuk menemukan
pemecahan masalah dari data input dengan menggunakan suatu algoritma) meliputi
praktikum, penggunaan peralatan laboratorium komputasi, penggunaan laboratorium
komputasi untuk penelitian (tugas kuliah dan tugas akhir) dan kerjasama penelitian, praktik
pembelajaran, diskusi (responsi dan asistensi), simulasi atau sejenisnya.
Upaya peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan mengubah salah satu dari
subsistem yang terdiri atas manusia, struktur, teknologi, maupun proses organisasi.
Peningkatan kompetensi lulusan bermutu tingkat perguruan tinggi dilaksanakan pada
subsistem manusia dan teknologi, yang meliputi: (1) mahasiswa yang dididik; (2) dosen
sebagai pendidik dan pengajar; serta (3) sarana dan prasarana. Berbagai inovasi dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan pada subsistem manusia dan teknologi telah dilaksanakan,
antara lain penyempurnaan kurikulum, pengadaan bahan ajar, peningkatan mutu dosen
melalui pelatihan dan peningkatan kualifikasi pendidikan sesuai bidang keahlian
masingmasing, pembenahan manajemen pendidikan, serta pengadaan fasilitas pendukung
termasuk laboratorium dan fasilitas lainnya.
Praktikum rias yang berlangsung di laboratorium rias merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam pembelajaran tata rias, karena dengan kegiatan tersebut mahasiswa akan
memperoleh kompetensi yang mencakup nilai afektif, kognitif dan psikomotorik sesuai
dengan PP No.19 tahun 2005 Pasal 25 (4) tentang Standar Nasional Pendidikan.
Laboratorium tata rias menye-diakan peralatan yang dapat mendukung proses belajar
mengajar yang efektif. Pemanfaatan laboratorium secara optimal sangat bergantung pada
prosedur pengelolaan laboratorium dan tuntutan pembelajaran.

A. fungsi dan struktur laboratorium


A.1 Fungsi Laboratorium
Fungsi utama dari laboratorium komputasi sebagai sarana untuk melakukan
praktik atau penerapan atas teori, penelitian dan pengembangan keilmuan, sehingga
menjadi unsur penting dalam kegiatan pendidikan dan penelitian, khususnya di bidang
pembelajaran.
Secara terperinci fungsi laboratorium komputasi berperan sebagai:
 Pusat praktik, latihan, penelitian, tugas akhir dan sumber pembelajaran
 Pusat penelitian, pengabdian masyrakat dan pengembangan
 Pusat pengembangan keilmuan , pembelajaran partisipatif dapat menumbuhkan
kreativitas
 Pusat Workshop, pengembangan SDM serta pusat layanan terhadap sivitas akademik
dan masyarakat dalam meningkatkan mutu pembelajaran bidang teknologi informasi

A.2 Struktur Laboratorium


Struktur laboratorium terdiri atas Kepala Laboratorium, Laboran, Asisten
Praktikum dan Peserta Praktikum.
 Kepala Laboratorium adalah pengelola laboratorium dengan mendayagunakan
seluruh sumber daya secara terencana, terawasi, dan terevaluasi.
 Laboran adalah staff administrasi yang ditunjuk dan ditugaskan dalam
pengelolaan, pengembangan, serta kelancaran pelaksanaan praktikum.
 Dosen Anggota bertugas membantu kepala laboratorium untuk pelaksanaan
tugas dalam pengelolaan laboratorium.
 Asisten praktikum adalah mahasiswa yang ditunjuk oleh Kepala Laboratorium
untuk memberikan penjelasan materi praktikum bagi mahasiswa untuk
matakuliah tertentu.
 Peserta praktikum adalah mahasiswa yang telah terdaftar untuk matakuliah
yang bersangkutan
 Laboratorium terdiri dari :
i. Ruang teori
ii. Ruang praktik
iii. Ruang penyimpanan/gudang
iv. Ruang pendukung (toilet)
v. Kondisi alat dan bahan yang tersedia harus memadai namun
beberapa alat praktikum tidak layak pakai dan bahan yang tersedia
sekitar 71-90% kebutuhan per mahasiswa, sementara bahan yang
kurang disediakan secara mandiri oleh mahasiswa.
vi. Media audio visual untuk mendukung pembelajaran di
laboratorium seperti laptop, scanner, TV, LCD, CD sudah tersedia
lengkap dan berfungsi dengan baik.

B. Tata Tertib Laboratorium


B.1 Tata Tertib Penggunaan Laboratorium
1. Wajib mengisi buku kunjungan laboratorium (diluar jadwal praktikum)
2. Bagi yang meminjam peralatan laboratorium harus memenuhi ketentuan
peminjaman dan pengembalian,
3. Dilarang membuat gaduh di dalam laboratorium.
4. Dilarang makan, minum dan merokok di dalam laboratorium.
5. Membuang sampah harus pada tempat sampah yang sudah ditentukan.
6. Semua pengunjung laboratorium wajib menjaga kebersihan laboratorium.
7. Semua mahasiswa yang mengunjungi atau praktek di laboratorium, wajib
merapikan kembali semua peralatan laboratorium yang di gunakan.
8. Dilarang membawa peralatan laboratorium keluar ruang laboratorium tanpa izin
dari Laboran (staff lab) dan Ketua Lab.
9. Dilarang membawa pulang peralatan laboratorium.
10. Semua pengunjung laboratorium harus menjaga keamanan inventaris
laboratorium.
11. Jika terjadi kerusakan dan kehilangan peralatan laboratorium, maka pengunjung
yang merusakkan atau menghilangkan alat tersebut wajib melapor ke petugas
laboratorium dan mengganti alat tersebut.
12. Jika tidak ada yang melapor telah menghilangkan atau merusakkan alat
laboratorium, maka semua mahasiswa yang mengunjungi laboratorium wajib
mengganti 2 kali lipatnya.

B.2 Tata Tertib Praktek Laboratorium


1. Setiap penguna laboratorium wajib mengikuti praktek laboratorium.
2. Berpakaian sopan dan rapi saat masuk ke dalam laboratorium.
3. Penguna yang hendak menghadiri praktek di laboratorium datang 5 menit
sebelum praktikum dimulai.
4. Sebelum masuk ruang laboratorium, setiap harus sudah mempelajari materi
praktikum dan membuat persiapan praktikum sebelumnya.
5. Selama praktek di laboratorium dilarang membuat gaduh, makan, minum dan
merokok didalam laboratorium.
6. Selesai praktikum tempat kerja harus dibersihkan dan dirapikan kembali, serta
alat-alat dikembalikan pada tempatnya.
7. Yang tidak dapat mengikuti praktikum harus melapor kepada asisten praktikum
yang bersangkutan.
8. Peralatan laboratorium yang dipakai dalam praktikum, menjadi tanggung jawab,
oleh karenanya harus berhati-hati dalam mempergunakannya.
9. Yang datang terlambat lebih dari 15 menit tidak diperkenankan mengikuti
praktikum.
10. Setiap pengguna laboratorium DILARANG mengubah setting jenis apapun yang
menyangkut setting komputer yang ada di laboratorium komputer.
11. Setiap pengguna laboratorium DILARANG memasukkan jenis data atau program
apapun ke dalam komputer tanpa seijin pihak laboratorium.
12. Setiap pengguna laboratorium DILARANG menghapus atau memindahkan data
atau software apapun yang berbentuk file atau direktori di komputer.
13. Setiap pengguna laboratorium DILARANG Membuat keributan ataupun
memainkan jenis game apapun di dalam laboratorium selama perkuliahan
berlangsung.
14. Setiap pengguna laboratorium DILARANG Melakukan perusakan dalam bentuk
apapun terhadap fasilitas di laboratorium.
15. Penggunaan Lab Komputasi disesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan.
Bila hendak menggunakan ruang lab. dengan waktu yang lebih lama melebihi dari
jadwal, maka praktikan harus meminta ijin kepada petugas lab. dan tergantung
dari kondisi saat itu yang akan ditentukan oleh pihak lab. Permohonan harus
diajukan paling lambat 1 minggu sebelum jadwal perubahan yang dimaksud.

C. Prosedur Pemakaian Laboratorium


Pada dasarnya Laboratorium dibangun untuk menunjang kegiatan belajar mengajar
dikelas yang bersifat teori. Namun tetap dimungkinkan untuk menggunakan selain
keperluan tersebut asalkan sebagai penunjang akademik atmosfir baik untuk mahasiswa
maupun dosen.

C.1 Prosedur Pemakaian Laboratorium untuk Praktikum Mata Kuliah Persiapan


Sebelum praktikum dilaksanakan, tahap-tahap yang harus dilakukan adalah:
1. Dosen yang bersangkutan mendaftarkan rencana pelaksanaan mata kuliah
yang diampunya kepada Kepala Laboratorium. Permintaan ini dilengkapi
dengan:
 Jadwal pelaksanaan
 Software yang digunakan
 Jumlah mahasiswa peserta praktikum tersebut
 Jumlah pertemuan praktikum
2. Laboran/Teknisi menyiapkan jadwal pelaksanaan, software yang diperlukan
dan berkoordinasi dengan Kepala Laboratorium/Dosen yang bersangkutan

C.2 Pelaksanaan
Pada saat praktikum dilaksanakan, tahap-tahap yang harus dilakukan adalah:
1. Laboran/teknisi mempersiapkan sarana prasarana Laboratorium Komputer
bagi pengguna Laboratorium, yang meliputi:
 Membuka ruang Lab dan memastikan bahwa ruangan dalam
keadaan bersih
 Menyalakan AC dan lampu untuk menjamin keamanan dan
kenyamanan Lab.
 Menyiapkan buku pemakaian lab
2. Asisten lab/dosen pengampu mata kuliah memastikan bahwa komputer
dan sarana/prasarana pendukung siap digunakan
3. Pada saat pelaksanaan praktikum, mahasiswa memasuki ruangan dengan
tertib, dan harus mematuhi aturan-aturan berikut:
 Tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman kedalam
ruang laboratorium
 Menempati kursi/bangku yang tersedia
 Menyalakan komputer sesuai dengan urutan yang terhubung
dengan komputer
 Melaksanakan praktikum dengan tertib
 Setelah praktikum dilaksanakan, praktikan wajib melakukan hal-
hal berikut:
i. Menutup software yang telah digunakan
ii. Mematikan (shut down) computer
iii. Mematikan mouse dan keyboard
iv. Mematikan stavolt
v. Meninggalkan ruangan dengan tertib
 Setelah semua aktifitas praktikum selesai, dan tidak ada mahasiswa
di dalam lab, laboran memastikan bahwa semua computer dan
stavolt sudah dimatikan dan mematikan AC.

D. Prosedur Perawatan Dan Perbaikan Laboratorium


Prosedur perawatan Lab yang berlaku di Laboratorium Komputasi sebagai berikut:
1. Laboran mengecek semua peralatan laboratorium setiap bulan
2. Laboran mengisi form kondisi peralatan laboratorium
3. Laboran mendata peralatan yang rusak dan memasukkan pada form peralatan
rusak
4. Laboran mengecek apakah peralatan tersebut dapat diperbaiki sendiri, bila
tidak maka laboran memberitahu dan meminta persetujuan Kepala
Laboratorium untuk perbaikan di luar atau mengganti dengan yang baru
5. Kepala Laboratorium menyetujui dan menandatangani
6. Surat pengajuan peralatan laboratorium ditujukan kepada Kepala Departemen
BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan
Laboratorium pendidikan seringkali belum mempunyai program keselamatan yang
maksimal. Program keselamatan lebih ditekankan pada penanggulangan kebakaran yang
merupakan tugas dari bagian umum dan pemeliharaan. Sehingga keselamatan tidak begitu
diperhatikan sebagaimana seharusnya di institusi penelitian pendidikan. Adanya pemahamam
yang keliru bahwa potensi bahaya di laboratorium pendidikan relatif kecil karena cenderung
menggunakan bahan kimia relatif sedikit dibandingkan pada industri menyebabkan kurang
dipahaminya potensi bahaya yang pada akhirnya menyebabkan kerugian finansial, kerusakan
peralatan, penyakit akibat kerja dan lebih buruk lagi menyebabkan kematian. Maka perlu adanya
pemahaman yang cukup bagi para penggunanya untuk meminimalsir kecelakaan yang bisa saja
terjadi.
Daftar Pustaka

https://www.its.ac.id/aktuaria/wp-content/uploads/sites/100/2018/03/STANDAR-OPERASIONAL-
PROSEDUR-LABORATORIUM.pdf
file:///C:/Users/Asus/Downloads/Penerapan_Kesehatan_dan_Keselamatan_Kerja_K3_pada_
%20(1).pdf
file:///C:/Users/Asus/Downloads/28681-82701-1-PB.pdf
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/Aplikasi-Sistem-
Informasi-Dan-Manajemen-Laboratorium-SC.pdf
https://www.researchgate.net/publication/
334296703_Penerapan_Kesehatan_dan_Keselamatan_Kerja_K3_pada_Laboratorium_Tata_
Rias_dan_Kecantikan
https://journal.uny.ac.id/index.php/hej/article/download/28681/pdf
https://journal.uny.ac.id/index.php/hej/article/view/23285

Anda mungkin juga menyukai