Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENGELOLAAN LABORATORIUM

PERKANTORAN
Di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Ponorogo

ERLY FEBRIA DIANASARI


K7520028

PRODI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
berkah, rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
Laporan ‘Pengelolaan Laboratorium Perkantoran’ pada Program MBKM Magang Profesi di
Kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Ponorogo Tahun 2023.
Pelaksanaan kegiatan magang sampai dengan penyusunan laporan ini tentunya tidak
terlepas dari dukungan, semangat serta bimbingan dari berbagai pihak, baik bersifat moril
maupun materiil. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Hery Sawiji, M.Pd., selaku Kepala Program Studi Pendidikan Administrasi
Perkantoran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
2. Bapak/ Ibu .....Selaku ..... yang telah memberikan izin untuk melaksanakan kegiatan
Program MBKM Magang Profesi Administrasi Perkantoran.
3. Bapak/ Ibu ..... selaku Dosen Pembimbing Program MBKM Magang profesi Perkantoran
Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan masukan selama
pelaksanaan Progam MBKM Magang Profesi.
4. Seluruh Pegawai ,Staff dan juga Karyawan di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Ponorogo yang telah membantu pelaksanaan magang MBKM Profesi.
5. Seluruh pihak yang tidak bisa disampaikan satu persatu.

Penulis mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam laporan ini, semoga
laporan yang saya buat dapat bermanfaat. Demikian yang dapat penulis sampaikan, saya
ucapakan terima kasih.

Ponorogo, 19 Februari 2023

Erly Febria Dianasari


DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laboratorium Administrasi Perkantoran merupakan salah satu jenis media yang
mengacu pada konsep lembaga pendidikan untuk membantu peserta didik memaknai,
mengenali proses kegiatan kantor termasuk kegiatan praktik perkantoran yang
menggunakan berbagai alat-alat kerja dan perlengkapan kantor berbasis teknologi
perkantoran.
Laboratorium Administrasi Perkantoran merupakan salah satu sisi dari proses
pembelajaran tatap muka dan di sisi lain merupakan proses pembelajaran praktik contoh
nyata, sebagai upaya peningkatan kemampuan maupun keterampilan menuju
kompetensi yang dikehendaki. Misal kompetensi kemampuan mengetik sepuluh jari,
penggunaan, komputer dengan berbagai aplikasi progam, penggunaan alat-alat kerja
kantor lainnya, program kearsipan dan lain-lain. Semua dapat dilakukan di
laboratorium. Oleh karena itu, laboratorium Administrasi perkantoran diperlukan
sebagai sarana praktik peserta didik.
Pembahasan kali ini mengkaji pengelolaan laboratorium Administrasi
Perkantoran yang membahas pengelolaan Laboratorium Administrasi Perkantoran
khususnya di Perguruan Tinggi yang memerlukan praktik kerja di bidang pelayanan
administratif sebagai salah satu kompetensi yang dikehendaki oleh Progam Studi
Pendidikan Administrasi Perkantoran. Efektivitas dalam hal pengelolaan laboratorium
Administrasi Perkantoran akan sangat berdampak terhadap kompetensi dan kualitas
lulusan. Oleh karena itu, materi, program pembelajaran, dan pratikum perlu dikelola
dengan baik sesuai kebutuhan peserta didik dan teknis pelaksanaan proses
pembelajaran.
Pengelolaan laboratorium Administasi Perkantoran dengan perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian yang efektif akan menghasilkan kualitas
pendidikan yang optimal dan mampu menghasilkan keluaran mahasiswa yang memiliki
pengetahuan, keterampilan, sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dan siap
beradaptasi dengan dunia kerja yang dihadapinya. Dalam hal ini keluaran tersebut
diharapkan menjadi guru atau karyawan di bidang pelayanan administrasi.
B. Tujuan mempelajari Pengelolaan Laboratorium Administrasi perkantoran
Tujuan dari mempelajari Pengelolaan Laboratorium Administrasi Perkantoran antara
lain:
a) Untuk memberikan panduan personel laboratorium untuk dapat melaksanakan
tugas yang diberikan dalam sumber daya dan waktu yang terbatas
b) Mempelajari pengelolaan bahan habis pakai peralatan , perancangan prosedur
kerja SOP
c) Sebagai pengawasan terhadap aktivitas keseharian, pelatihan personel yang
lama maupun yang baru kemudian jika memungkinkan juga dapat dikaitkan
dengan perolehan hibah atau bantuan dari pihak eksternal
d) Memberikan pelayanan yang memadai kepada pengguna, sehingga siapapun
yang menggunakan laboratorium Administrasi perkantoran akan merasa puas
dan nyaman terhadap layanan yang ada di dalam laboratorium.
e) Laboratorium di kelola dengan baik guna menjaga terjadinya berbagai
kemungkinan kecelakaan saat bekerja.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Laboratorium Perkantoran


1. Pengertian pengelolaan Laboratorium Administrasi Perkantoran
Pengelolaan merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya
secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara
optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya. Menurut
Marham Sitorus dan Ani Sutiani (2013:2) menyebutkan bahwa “pengelolaan
laboratorium adalah usaha untuk mengelola laboratorium berdasarkan konsep
manajemen baku”. Pengelolaan laboratorium yang baik tergantung beberapa
faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa peralatan yang
canggih dengan staf yang profesional dan terampil tidak serta merta dapat
beroperasi dengan baik. Oleh karena pengelolaan laboratorium menjadi suatu
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan atau aktivitas laboratorium
sehari-hari.
2. Tujuan pengelolaan Laboratorium Administrasi Perkantoran
Laboratorium Administrasi Perkantoran dibuat bertujuan untuk
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehingga mampu menunjang
tercapainya hasil pendidikan yang optimal. Tjipto Utomo ( 1989 : 109)
menyatakan bahwa dalam proses belajar mengajar kegiatan laboratorium atau
pratikum memiliki tiga tujuan yaitu:
a) Keterampilan Kognitif yang tinggi
1) Melatih agar teori dapat dimengerti
2) Agar segi-segi teori yang berlainan dapat diintegrasi
3) Agar teori dapat di terapkan pada keadaan problem nyata
b) Keterampilan Afektif
1) Belajar merencanakan kegiatan secara mandiri
2) Belajar bekerja sama
3) Belajar mengkomunikasikan informasi mengenai bidangnya
4) Belajar menghargai bidangnya
c) Keterampilan Psikomotor
1) Belajar memasang peralatan sehingga betul- betul berjalan
2) Belajar memakai peralatan dan instrumen tertentu ( 1993:109)
Untuk mencapai hal tersebut makan tujuan laboratorium Administrasi
perkantoran hendaknya menyesuaikan dengan kondisi tersebut.
Berbagai hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh peserta didik
setelah mereka masuk ke dalam lingkungan dunia kerja merupakan faktor-
faktor yang harus mendapat perhatian dari lembaga. Untuk mengantisipasi hal
– hal tersebut Mardjan DA ( 1989 : 89-90) dalam (.) menyatakan bahwa tujuan
Laboratorium Administrasi Perkantoran adalah sebagai berikut:
a) Melengkapi sarana akademik sesuai dengan kurikulum inti
b) Sesuai dengan perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan dan
perkembangan masyarakat, maka siswa perlu dibekali bermacam-
macam pengetahuan, keterampilan bidang dunia usaha dan
pembentukan sikap
c) Wiraswasta dan sikap mandiri, agar dapat melaksanakan prosesnya
dengan penuh keahlian, dedikasi, mantab dan bertanggungjawab.
d) Melembagakan ajang pengembangan kreativitas, ide, dikap
interpreuneur, kooperatif, ekonomis, administratif, edukatif, niaga
business, produktif dan lain lain.
e) Mengurangi jurang pemisah antara teori dengan kenyataan dunia kerja,
sehingga mahasiswa tidak canggung lagi dalam bersosialisasi dengan
masyarakat.
3. Fungsi Laboratorium Administrasi Perkantoran
Pengelolaan Laboratorium Administrasi Perkantoran perlu dikelola secara
profesional dengan memperhatikan berbagai fungsi antara lain fungsi
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengkoordinasian, dan
pengawasan.
1) Fungsi Perencanaan
Perencanaan merupakan fungsi awal kegiatan dari proses
manajemen. Dengan perencanaan ini dapat mengurangi ketidakpastian ,
menjelaskan hal hal yang harus dilakukan untuk mecapai sasaran atau
hasil dan ajan memudahkan dalam pengawasan. Dalam hal perencanaan
Heidjrachman Ranupandojo menyatakan bahwa : “ Fungsi perencanaan
adalah suatu usaha menentukan kegiatan yang akan dilakukan di masa
mendatang guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan ( 1990:41). Dalam
perencanaan, kegiatan yang ditentukan meliputi apa saja yang dikerjakan,
bagaimana mengerjakannya, mengapa dikerjakan, siapa yang
mengerjakan, kapan harus dikerjakan, dimana kegiatan itu dilakukan, dan
berapa biaya yang harus dikeluarkan.
2) Fungsi Pengorganisasian
Dalam fungsi pengorganisasian, dipahami sebagai kegiatan
dalam hal membagi tugas-tugas untuk setiap orang yang terlibat dalam
kerjasama tim. Hal ini dilakukan dengan menentukan sasaran,
menentukan struktur tugas, wewenang dan tanggung jawab serta
menentukan fungsi-fungsi setiap personal sehingga setiap unsur
organisasi dapat melaksanakan tugasnya masing – masing. Jadi fungsi
pengorganisasian merupakan penyusunan struktur formal kewenangan
yakni penjabaran dan menetapkan rincian pembagian tugas kerja,
wewenang dan mengkoordinasikannya untuk mencapai tujuan institusi
atau lembaga yang ditentukan.
3) Fungsi Penggerakan
Fungsi Penggerakan merupakan kegiatan pembimbingan,
pengarahan, pemberian motif, pemberian pimpinan dan penggerakan
orang- orang yang menjadi bawahannya agar kelompok orang atau
individu dengan senang hati, suka dan mau bekerja dengan sadar dan
penuh tanggungjawab terhadap tugas yang diselesaikannya tanpa
menunggu perintah dari atasannya.
Fungsi penggerakan adalah menggiatkan anggota-anggota
kelompok agar mereka melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dengan
iktikad baik. Dalam praktik diharapkan kemampuan pengelola
laboratorium Administrasi Perkantoran, memiliki kemampuan
memotivasi para intruktur atau tenaga pengajar, sehingga kualitas proses
pembelajaran praktik Administrasi Perkantoran sesuai dengan tujuan dan
sasaran.
4) Fungsi Pengkoordinasian
Fungsi Pengkoordinasian merupakan kegiatan menata
keterkaitan, kesinambungan dari berbagai kegiatan lembaga atau institusi.
Kegiatan ini mempersatukan setiap rangkaian penyelenggaraan
pendidikan dan proses pembelajaran dengan mengubungkan,
penyatupadukan serta menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya
sehingga semua dapat berlangsung dengan tertib dan lancar ke arah
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Jadi koordinasi harus
menghasilkan penyatuan setiap bagian maupun individu dalam
keseluruhan agar terjadi keselarasan, baik dari segi waktu maupun sasaran
tujuan. Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam penerapannya
dengan meningkatkan kualitas koordinasi sebagai upaya peningkatan
kerjasama yang solid, baik dari pengelola, laboran, instruktur, atau tenaga
pengajar.
5) Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan kegiatan yang mengusahakan
agar pekerjaan – pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang
ditetapkan atau hasil yang dikehendaki. Dalam hal ini ada dua prinsip
pokok yang perlu menjadi perhatian yaitu ada rencana dan ada intruksi-
instruksi dan pemberian wewenang kepada bawahan. Dengan demikian
ada ukuran atau pedoman dalam melakukan pengawasan. Berdasarkan
dua prinsip pokok tersebut dapat dilakukan penilaian terhadap pekerjaan
yang sudah dilakukan, membandingkannya dengan pedoman yang telah
ditetapkan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan –
penyimpangan.
Setiap penyimpangan atau kekurangan perlu ada perbaikan
sehingga pekerjaan yang dikerjakan sesuai dengan apa yang direcanakan.
Secara rinci setiap institusi atau lembaga sudah menetapkan pedoman –
pedoman dalam hal pengawasan. Di bidang institusi atau lembaga
pendidikan pengawasan dikenal dengan istilah kepengawasan atau
supervisi meliputi bidang sarana-prasarana proses belajar mengajar dan
pelayanan administratif.

B. Macam-macam Laboratorium Perkantoran


Macam- macam Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai berikut:
a) Laboratorium Kesekretariatan
b) Laboratorium Mengetik ( manual dan elektronik)
c) Laboratorium Srenografi
d) Laboratorium Mesin dan alat – alat kantor
e) Laboratorium Komputer
f) Laboratorium komunikasi untuk praktik seminar, diskusi, atau rapat

C. Macam-macam peralatan dan perlengkapan laboratorium perkantoran


Peralatan di Laboratorium Administrasi Perkantoran
Peralatan Laboratorium Administrasi Perkantoran digunakan untuk membantu
proses pembelajaran di laboratorium. Peralatan praktik di laboratorium administrasi
perkantoran meliputi komputer, mesin tik, LCD Proyektor, dan papan tulis. Berikut ini
akan dijelaskan secara detail mengenai peralatan praktik di laboratorium administrasi
perkantoran.
1. Komputer
Komputer terdiri dari 1 set, arti dari 1 set tersebut bahwa komputer terdiri dari
CPU, keyboard, LCD, dan mouse.
2. Mesin Tik
Mesin tik digunakan di laboratorium mengetik manual. Mesin tik yang
digunakan di laboratorium adalah mesin tik manual. Jenis dari mesin tik manual
adalah brother, sister, dan contessa.
3. LCD Proyektor
LCD proyektor digunakan oleh guru atau siswa untuk membantu dalam
menampilkan materi yang akan disampaikan. LCD proyektor hanya terdapat di
laboratorium komputer.
4. Papan tulis whiteboard
Papan tulis digunakan untuk menyampaikan materi yang akan disampaikan.
Detail papan tulis yang berada di laboratorium administrasi perkantoran adalah
papan tulis yang digunakan berjenis whiteboard.
5. Printer
Printer digunakan untuk mencetak hasil kerja siswa. Printer hanya terdapat di
laboratorium komputer.
6. Kotak Kontak
Kotak kontak mendukung operasional peralatan yang memerlukan daya listrik.
Kotak kontak dalam ruang laboratorium komputer berjumlah dua buah dan satu
buah 111 di laboratorium mengetik manual. Kotak kontak tersebut berfungsi
untuk mengalirkan listrik ke induk kontak yang digunakan untuk
menghubungkan dengan perangkatperangkat yang lain.
Perlengkapan di Laboratorium Administrasi Perkantoran antara lain:
1. Meja
Meja merupakan sarana yang paling sering digunakan untuk melakukan praktik
di laboratorium
2. Kursi
Kursi berfungsi sebagai tempat duduk siswa yang melakukan praktik di
laboratorium administrasi perkantoran.
3. Almari
Almari yang berada di laboratorium administrasi perkantoran digunakan untuk
menyimpan perlengkapan praktik dan hasil kerja mahasiswa
4. Tempat sampah
5. Kipas angin

D. Pemeliharaan peralatan dan perlengkapan laboratorium perkantoran (budaya 5


R ringkas, rapi, resik, rawat, rajin)
Salah satu cara untuk Pemeliharaan peralatan dan perlengkapan laboratorium
perkantoran adalah dengan melakukan penerapan housekeeping management dari
Jepang, yaitu: 5S yang terdiri dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke.
Sedangkan bila di artikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi 5R yaitu: Ringkas, Rapi,
Resik, Rawat dan Rajin. Melalui penerapan program 5S/5R diharapkan berbagai
pemborosan yang ada dapat diminimalkan sehingga terjadi peningkatan produktifitas
dan efektivitas dari perusahaan (Osada, 2011).Menurut Suwarni P Endah (2019)
padaproduktivitas UMKM jenis makanan ada terjadi peningkatan setelah penerapan 5R
sebesar 20%. Penjelasan 5R dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Ringkas
Secara konsep, “Ringkas” disini dijelaskan sebagai tindakan untuk menyimpan
barang yang dibutuhkan atau bisa dikatakan untuk menyingkirkan barang yang
tidak perlu. Kenyataannya ketika kita meringkas barang yang tidak dibutuhkan
timbul alasan-alasan yaitu membuang barang itu pemborosan dan membutuhkan
waktu atau mungkin kita suatu saat pasti menggunakannya. Jalan terbaik untuk
mengakhiri konflik itu adalah pemilihan yang jelas tentang barang yang diperlukan
atau tidak (Frans M Royan, 2009: 274). Kegiatan “Ringkas” yang efektif akan
menciptakan perasaan akan ruang yang lebih lega karena hanya barang - barang
yang diperlukan saja yang tinggal, sehingga pekerja merasa nyaman dan lebih
leluasa dalam menjalankan pekerjaan mereka (SIEN Konsultan, 2012: 5).
2. Rapi
Konsep ini mengajarkan untuk menyimpan atau meletakkan barang di tempat
penyimpanan barang yang sudah disediakan. Berikan tanda visual di setiap barang
dan tempat penyimpanan dengan cara memberikan label. Meletakkan barang sesuai
dengan tingkat frekuensi pemakaiannya dan pastikan semua orang yang ingin
menggunakannya mengerti maksud dan tujuan dari penempelan label pada barang
atau tempat penyimpanan. Tujuannya agar barang dapat dilihat, dapat dikeluarkan,
dan mudah untuk dikembalikan. Yang terpenting dari konsep “Rapi” ini adalah
barang diletakkan dalam posisi yang tetap, tidak mudah berubahubah dan jumlah
yang ditata dalam bentuk tetap pula. Konsep “Rapi” yang efektif akan mengurangi
pemborosan waktu pencarian barang dan meningkatkan produktifitas (SIEN
Konsultan, 2012: 5, Frans M. Royan, 2009: 274).
3. Resik
Konsep “resik” pada intinya menekankan pada tindakan untuk membersihkan
lingkungan kerja yang dilakukan oleh setiap karyawan secara individu atau
bersama-sama. Aktifitas resik ini akan mengakibatkan area kerja menjadi lebih
nyaman dan menunjukkan alat dalam keadaan baik dan siap pakai (SIEN
Konsultan, 2012: 5, Frans M. Royan 2009: 274-275).
4. Rawat
Konsep rawat ini merupakan proses untuk mempertahankan standar yang sistemik
untuk memastikan tiga konsep yaitu Ringkas, Rapi, Resik dapat dipelihara agar
setiap penyimpangan dan ketidaknormalan menjadi lebih mudah untuk ditangani
atau dikendalikan. Konsep ini juga dapat diaplikasikan dengan cara memasang
media informasi atau peraturan di area keja. Selain itu, juga bisa dilakukan dengan
cara mememberikan reward (bonus atau penghargaan) kepada pelaksana maupun
yang bertanggung jawab terhadap wilayah penataan barang. Dengan konsep ini,
para konsumen juga akan merasa nyaman dengan lingkungan perusahaan saat akan
menggunakan jasa atau membeli produk perusahaan (SIEN Konsultan, 2012: 6,
Frans M. Royan 2009: 275, Jeffrey K. Liker, 2005: 182).
5. Rajin
Tindakan yang terakhir dari metode 5R ini adalah mekanisme untuk memantau
pencapaian 4 konsep sebelumnya, memastikan setiap karyawan menjalankan
seluruh aktifitas 5R secara disiplin. Pemeriksaan secara teratur/rajin pada kegiatan
5R ini dapat dilakukan dengan menggunakan patrol 5R setiap hari, setiap minggu
atau minimal sebulan sekali, Papan informasi 5R, Pertemuan 5 menit di lapangan
dan cheklist 5R.

Anda mungkin juga menyukai