Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dhimas Permadi Okta Dewa

NIM : 17503241024
Kelas : A
1. Bengkel dan laboratorium merupakan inti atau core pembahasannya sehingga secara
konsep manajemen bengkel dan laboratorium dapat diartikan sebagai ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang apa, bagaimana , dan mengapa suatu bengkel
dan laboratorium dikelola untuk mencapai tujuan institusional pendidikan. Bengkel
dan laboratorium merupakan sarana lembaga Pendidikan Vokasi dan Kejuruan untuk
membina dan meningkatkan ilmu pengetahuan keterampilan, sehingga mencapai ke
tingkat profesional. Muhamad Ali (2009) menyatakan bahwa tidak mungkin sarana
pendidikan bisa nyaman dan aman untuk belajar praktis jika tidak dikelola dengan
baik. Semua komponen bengkel dan laboratorium harus dikelola sesuai dengan
karakteristik alat dan kelengkapan praktik yang ada. Bengkel dan laboratorium
dikelola dengan cara merawat fasilitas bengkel, memperbaiki atau mengganti alat
yang rusak. Manfaat pengelolaan bengkel dan laboratorium adalah untuk meingkatkan
mutu luusan dan mencapai tujuan institusional.
2. Model unit produksi yang bisa diterapkan di dalam bengkel dan laboratorium ada 2
yaitu unit produksi yang berorientasi akademik dan unit produksi yang berorientasi
pada industri. Permasalahan yang bisa diatasi dengan adanya unit produksi yaitu
masalah bahan praktik. Keunggulan unti produksi bagi praktikan:
a. Memperoleh pengalaman kerja yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi
b. Dapat meningkatkan keterampilan sampai tingkat prpfesional
3. Supervisi bengkel dan laboratorium merupakan kegiatan supervisor di suatu bagian
pendidikan vokasi yang mempunyai tujuan meningkatkan efisiensi dan efektifitas
pengetahuan keterampilan. Kegiatan yang termasuk prinsip-prinsip dan model
supervisi dibengkel dan laboratorium
a. Prinsip ilmiah, elakukan observasi, mencari informasi primer dengan bertemu
guru dan dan dosen praktik di bengkel dan laboratorium, dan mempberikan
bimbingan atas dasar fakta yang ditemui di tempat kwrja
b. Prinsip kerjasama, supervisor, guru dan dosen praktikum melakukan kerjasama
saling menguntungkan, contohnya memanggil para dosen atau guru praktik ke
kantor supervisor atau supervisor mendatangi tempat praktik di bengkel dan
laboratorium
c. Prinsip konstruktif dan tanggung jawab, pihak guru atau dosen praktikum maupun
supervisor memberikan kritik dan saran dan juga memberikan solusi dengan tetap
mengacu pada prinsip saling menghormati
4. Organisasi dapat diartikan sebagai dua orang atau lebih atau sekelompok orang yang
sepakat dan bekerja bersama-sama mengarahkan potensinya untuk tercapainya suatu
tujuan bersama. organisasi juga bisa diartikan sebagai wadah sekelompok orang yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkannya.
Karena bengkel dan laboratorium merupakan fasilitas pokok di dalam pendidikan
vokasi dan kejuruan. Dalam bengkel dan laboratorium diselenggarakan proses belajar
mengajar yang memiliki tujuan untuk membentuk ilmu pengetahuan keterampilan dan
didalam tinggal merupakan tempat para peserta didik atau buktikan mendalami ilmu
pengetahuan secara kontekstual. Bengkel, , laboratorium, dan kelas juga perlu dirawat
agar kenyamanan dan keberlangsungan proses belajar mengajar berjalan lancar.
Bengkel dan laboratorium juga merupakan bagian integral dari sistem pendidikan
suatu lembaga, gimana di dalam lembaga pendidikan tersebut ada Supra organisasi
yaitu pengelola organisasi diatas koordinator bengkel dan laboratorium agar dapat
diberdayakan potensi peningkatan laboratorium perlu diorganisasi sesuai dengan
norma atau aturan yang berlaku dalam lembaga diklat tersebut.
Contoh nyata suatu organisasi misalnya Aptekindo atau Assosiasi Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan Indonesia; ISPI kependekan dari Ikatan Sarjana Pendidikan
Indonesia.
5. Kewirausahaan dalam PTK merupakan suatu kreativitas dan inovasi yang dimiliki
para lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) untuk menghasil- kan nilai tambah
bagi dirinya dan bermanfaat bagi orang lain/masyarakat serta mendatangkan
kemaslahatan bersama.
Yang perlu dilibatkan dalam proses KBM antara lain tenaga pendidik (dosen, guru,
pelatih), teknisi, serta peserta didik. Lebih dari itu, dalam konsep kewirausahaan PTK,
harus juga menyertakan perusahaan atau stakholder lain yang berkaitan sebagai
pemberi kerja atau pemberi modal dan inovasi. Persiapan yang harus dilakukan
pertama kali adalah menyelaraskan antara kurikulum sekolah dengan industri.
Seteahnya, diperlukan menjalin kerjasama antara sekolah dengan indsutri dengan
maksud untuk mengetahui perkembangan usaha apa yang kiranya dapat dilaksanakan
kelak oleh peserta didik. Lebih lanjut, perlu juga disiapkan pengajar yang
berpengalam agar ilmu yang disampaikan sesuai dengan yang terjadi di lapangan.
Tidak kalah penting, penyediaan bahan untuk praktik juga harus diperhatikan guna
menunjang praktik sebelum melakukan wirausaha sesungguhnya.

Anda mungkin juga menyukai