Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MANAJEMEN PERAWATAN

Oleh Kelompok 1 :

1. Albert Risky Apri Munandar NIM 1631210054

2. Ikang Ramdan Tirto Pamungkas NIM 1631210029

3. Wahyu Amri Yahya NIM 1631210182

POLITEKNIK NEGERI MALANG

JURUSAN TEKNIK MESIN

PROGAM STUDI D3 TEKNIK MESIN

2018
I. Pengertian Organisasi dan Maintenance (Perawatan)

A. Pengertian Organisasi

Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk
berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali,
dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-
parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk
mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.

1. Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
2. James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama .
3. Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem
aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
4. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi,
yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama
atau sekelompok tujuan.

B. Pengertian Perawatan
Menurut Assauri (2008, p134) maintenance merupakan kegiatan untuk memelihara
atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dengan mengadakan perbaikan atau penyesuaian
atau penggantian yang diperlukan supaya terdapat suatu keadaaan operasional produksi yang
memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Perawatan berperan penting dalam kegiatan produksi dari suatu perusahaan yang
menyangkut kelancaran atau kemacetan produksi, agar produk dapat diproduksi dan diterima
konsumen tepat pada waktunya tanpa mengalami keterlambatan dan menjaga agar tidak
terdapat sumber daya kerja yang menganggur karena kerusakan (failure) pada mesin sewaktu
proses produksi sehingga dapat meminimalkan biaya kehilangan produksi atau jika
dimungkinkan biaya tersebut dapat dihilangkan.
Dengan demikian, perawatan memiliki fungsi yang sama pentingnya dengan fungsi-fungsi
lain dari suatu perusahaan. Dengan adanya perawatan diharapkan semua fasilitas dan mesin yang
dimiliki oleh perusahaan dapat dioperasikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
C. Organisasi Departemen Perawatan Dalam Suatu Industri
Secara garis besar pengertian manajemen pemeliharaan yaitu pengorganisasian
operasi pemeliharaan untuk memberikan performansi mengenai peralatan produksi dan
fasilitas industri. Dasar pemikiran yang sehat dan logis adalah suatu persyaratan terbaik
dalam mengorganisasikan pemeliharaan. Pengorganisasian ini mencakup penerapan dari
metode manajemen dan memerlukan perhatian yang sistematis.
Hal ini merupakan pekerjaan yang harus dipertimbangkan secara sungguhsungguh
dalam mengatur perlengkapan. Dimana perlengkapan itu merupakan peralatan, material,
tenaga kerja, biaya, teknik atau tata cara yang diterapkan serta waktu pelaksanaannya.
Dengan mengetahui tujuan dan sistem manajemen yang diterapkan, maka akan dapat
mengatasi masalah, mengambil tindakan serta mengerti dengan jelas permasalahan yang
sedang dihadapi.

II. Konsep Dasar dan Organisasi Departemen Perawatan

A. Konsep Dasar Organisasi Departemen Perawatan


Beberapa konsep dasar organisasi perawatan adalah :
1. Adanya pembatasan wewenang yang jelas dan layak untuk menghindari terjadinya
tumpang tindih dalam kekuasaan.
2. Hubungan vertikal antara atasan dan bawahan yang menyangkut masalah wewenang
dan tanggung jawab dibuat sedekat mungkin.
3. Menentukan jumlah optimum pekerja yang ditangani oleh seorang pengawas.
4. Susunan personil yang tepat dalam organisasi.

B. Organisasi Perawatan
Dalam operasionalnya atau pengendaliannya organisasi perawatan dapat dikelompokan
menjadi 3 organisasi, yaitu:

1. Organisasi Perawatan Terpusat.


Semua teknisi perawatan ditugaskan untuk melaksanakan pekerjaan pada seluruh daerah
pabrik, dan laporan pekerjaan perawatan disampaikan pada seorang manajer perawatan.
Jenis organisasi ini biasanya diterapkan pada industri yang besar dimana jumlah teknisi
perawatan bisa bervariasi dari hanya 1 orang sampai ratusan orang seperti pada industri
pengeboran minyak lepas pantai sampai industri penyulingannya.
Keuntungan dari organisasi terpusat adalah:
a. Tersedia teknisi yang cukup untuk mengerjakan semua kegiatan perawatan.
b. Sangat fleksibel dalam memberikan tugas pada teknisi yang mempunyai ketrampilan
yang bervariasi.
c. Penanganan keadaan darurat untuk pekerjaan perbaikan dan pemasangan mesin mesin
baru dapat dilakukan dengan cepat.
d. Jumlah teknisi pemeliharaan dapat rasional, artinya efisiensi kerja dapat ditata lebih baik
e. Teknisi spesialis dapat optimum kerjanya
f. Penggunaan peralatan khusus untuk perawatan dapat lebih efektif
g. Masing masing individu bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan perawatan
h. Perhitungan kebutuhan biaya pemeliharaan dapat dilakukan secara terpusat
i. Pengontrolan atau pengawasan dapat dilakukan lebih baik.
j. Kebutuhan pelatihan dapat dikoordinasi dengan baik.

Kerugian organisasi terpusat:


a. Jumlah tenaga pemeliharaan terpencar pencar pada seluruh plant, sehingga kurang
tersupervisi.
b. Kehilangan jam kerja karena dibutuhkan waktu untuk mencapai lokasi pekerjaan dan
pengambilan peralatan.
c. Koordinasi dan penjadwalan para teknisi yang mempunyai berbagai tingkat keahlian
untuk menyelesaikan pekerjaan menjadi cukup sulit.
d. Diperlukan pengontrolan administrasi yang lebih baik agar diperoleh unjuk kerja yang
optimal.
e. Karena dalam penyelesaian suatu pekerjaan kadang kadang dibutuhkan dua orang
mekanik yang sama, sehingga peningkatan keahlian / profesionalisme kurang terlihat.
f. Pengeluaran untuk investasi menjadi lebih besar karena diperlukan pengadaan peralatan
transportasi guna menjangkau luasnya plant.

2. Organisasi Perawatan Berdasarkan Area


Jika organisasi pemeliharaan didasarkan pada area, maka teknisi pemeliharaan ditugaskan
pada area yang khusus berada dalam plant. Seluruh laporan pemeliharaan disampaikan pada
manager pemeliharaan. Pengelompokan area dapat dilakukan berdasarkan pada jenis
produksi (jenis peralatan produksi), fungsi dan lainnya.
Keuntungan organisasi ini adalah:
a. Teknisi perawatan dapat berakses langsung dengan teknisi produksi sehingga
penjadwalan perawatan dapat disederhanakan.
b. Waktu terbuang untuk perjalanan dan pengambilan peralatan dapat dikurangi /
dipersingkat.
c. Pemeliharaan dan perbaikan dapat dilakukan secara cepat oleh kelompok pemeliharaan
karena ia sudah cukup mengenal dengan jenis peralatan dan sukucadang serta
penyimpanannya. Dengan demikian proses penggantian komponen dapat dilakukan
dengan cepat.
d. Supervisi terhadap pekerjaan pemeliharaan dapat dilakukan dengan baik.
e. Kesinambungan antar kelompok kerja dengan yang menggantikannya dapat lebih baik.
f. Hubungan antara pekerja dan supervisor menjadi lebih akrab, sehingga pekerjaan
pemeliharaan dapat berlangsung dengan baik , dan kegiatan penjadwalan dapat diatur
dengan baik.
Kekurangan organisasi perawatan berdasarkan area:

a. Kecenderungan terjadi kelebihan teknisi pemeliharaan pada suatu tempat, sedangkan


ditempat lain mungkin terjadi kekurangan teknisi.
b. Perbaikan overhaul agak sulit dilakukan atau ditangani.
c. Terjadi banyak masalah pada pengaturan jam kerja , pemindah personal, sehingga
diperlukan aturan yang jelas dan dipahami oleh semua teknisi.
d. Sulit untuk menetapkan peralatan peralatan khusus untuk pemeliharaan.
e. Terlalu banyak duplikasi peralatan
f. Banyak memerlukan pembantu teknisi, jika ruang lingkup kerjanya luas.
g. Sulit untuk menempatkan para spesialis.

3. Organisasi Pemeliharaan Departemental


Pada system organisasi ini para teknisi ditempatkan pada suatu unit kerja yang tetap dan
melaporkan kegiatannya pada supervisor produksi.

Keuntungan sistem organisasi ini adalah sama dengan keuntungan pada sistem organisasi
berdasarkan area.
Perbedaannya hanya pada proses pelaporan pekerjaannya dimana pada organisasi ini,
pelaporan kegiatan pemeliharaan disampaikan pada supervisor bagian produksi.

Kerugiannya:
a. Supervisor produksi tidak mempunyai kualifikasi langsung terhadap pekerjaan perawatan,
sehingga tidak memahami laporan pekerjaan perawatan.
b. Supervisor produksi tidak dapat memberikan bantuan teknik kepada mekanik bagian
perawatan.
c. Supervisor produksi mungkin akan mengacuhkan jadwal atau masalah pemeliharaan atau
perawatan.
d. Sulit untuk mengontrol biaya pemeliharaan dan menetapkan besarnya biaya pemeliharaan.
e. Persoalan tenaga kerja menjadi runit, sehingga perlu aturan yang jelas.

III.Tujuan dan Sasaran Departemen Perawatan

a. Tujuan perusahaan terefleksi di tujuan departemen perawatan yang seharusnya


mengarahkan aktivitas fungsional departemen.
b. Tujuan departemen adalah mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya yang
tersedia untuk menjaga aset fisik sekaligus menyediakan ketersediaan berkelanjutan
peralatan produksi secara aman secara efektif pada tingkat yang paling ekonomis.
c. Tujuan lain mencakup continuous improvement, total quality, total productive equipment
maintenance, upgrade energi dan lingkungan, perbaikan informasi dan biaya, dan lain
sebagainya.

IV. Struktur Organisasi Departemen Perawatan


Contoh Struktur organisasi departemen perawatan PT. Krakatau Daya Listrik (Krakatau Steel
Group)

Sumber :
1. http://alamrezza.blogspot.com/2017/07/maintenance-organisasi-departemen.html -
Diakses tanggal 20 Oktober 2018
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi - Diakses tanggal 20 Oktober 2018
3. http://arifbudisetia.blogspot.com/2017/06/perawatan-dan-struktur-organisasi-pt.html -
Diakses tanggal 20 Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai