Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan lahir sebagai wujud perkembangan yang terjadi dalam dunia usaha yang
kemudian diakomodir dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.1 Kehadiran
perusahaan pada era globalisasi ini menjadi penting dalam mempengaruhi setiap kegiatan
ekonomi masyarakat. Bergeraknya perusahaan menjadi maju dan berkembang, pasti akan
diikuti perkembangan masyarakat. Kemunculan berbagai bentuk perusahaan akan
memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat secara holistik baik secara aspek sosial,
ekonomi maupun budaya.
Perusahaan dapat hidup, tumbuh dan berkembang apabila memperoleh dukungan
dari masyarakat yang merupakan pemasok utama kebutuhan perusahaan dan sekaligus
sebagai pemakai produk (barang dan jasa) perusahaan.2 Oleh karena itu kemudian
diperlukan legitimasi badan usaha dengan tujuan untuk membuat berkembang sebuah
usaha yang menghasilkan nilai ekonomi bagi pemiliknya.
Bentuk atau model badan usaha yang muncul juga memerlukan batasan dan
pengaturan untuk membatasi supaya antar pengelola atau pemilik badan usaha tidak
saling tumpang tindih atau overlapping yang dapat membawa perselisihan dalam
pengeloaan badan usaha tersebut. Produk undang-undang yang kemudian muncul salah
satunya ialah Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Oleh
karena itu secara tidak langsung adanya peraturan untuk menjadikan tertib dari pada
perbuatan badan usaha perseroan terbatas sebagai perwujudan yang mengatur adanya
hukum untuk perusahaan.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut ada permasalahan yang ditemui, diantaranya:
1. Bagaimana eksistensi perusahaan dalam masyarakat ?
2. Bagaimana peran perusahaan untuk menjaga eksistensinya dalam masyarakat ?
BAB II
PEMBAHASAN
1
H.M.N Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dangang Indonesia 1: Pengetahuan Dasar Hukum
Dagang, Cet 11, (Jakarta: Djambatan, 1995), hal. 5
2
Sri Redjeki Hartono, Kapita Selekta Hukum Perusahaan, Op.cit., hal .v

1
A. Tinjauan Umum Perusahaan
Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua
faktor produksi. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula yang
tidak. Rumusan tentang perusahaan awalnya dijabarkan dalam penjelasan undang-undang
(Memorie van Toelichting, MvT), yakni keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara tidak
terputus-putus, terang-terangan, dalam kedudukan tertentu mencari laba.3 Sedangkan
Molengraaff mengemukakan bahwa pengertian perusahaan yang dipakai undang-undang
adalah pengertian ekonomis.4
Sedangkan dalam sudut pandang lain, unsur-unsur perusahaan dapat dirumuskan
sebagai berikut5:
1. Badan usaha
Badan usaha perorangan atau kelompok yang menjalankan kegiatan perekonomian itu
mempunyai bentuk hukum tertentu, seperti Perusahaan Dagang (PD), Firma (Fa),
Persekutuan Komanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT), Perusahaan Umum (Perum),
Perusahaan Perseroan (Persero) dan Koperasi. Hal ini dapat diketahui melalui akta
pendirian perusahaan yang dibuat di muka notaris, kecuali koperasi yang akta
pendiriannya dibuat oleh para pendiri dan disahkan oleh pejabat koperasi.
2. Kegiatan Perekonomian
Kegiatan perekonomian yang meliputi bidang perindustrian, perdagangan, perjasaan,
pembiayaan sebagai berikut :
a. Perindustrian meliputi kegiatan, antara lain eksplorasi dan pengeboran minyak,
penangkapan ikan, usaha perkayuan, barang kerajinan, makanan dalam kaleng,
obat-obatan, kendaraan bermotor, rekaman dan perfilman, serta percetakan dan
penerbitan;
b. Perdagangan meliputi kegiatan, antara lain jual beli ekspor impor, bursa efek,
restoran, toko swalayan, valuta asing, dan sewa menyewa;
c. Perjasaan meliputi kegiatan, antara lain transportasi, perbankan, perbengkelan, jahit
busana, konsultasi, dan kecantikan
3. Terus menerus
Kegiatan dalam bidang perekonomian dilakukan secara terus menerus, artinya sebagai
mata pencaharian, tidak insidental, dan bukan pekerjaan sambilan.

3
R. Soekardono, Hukum Dagang Indonesia, Jilid 1 (Bagian Pertama), (Jakarta: Dian Rakyat, 1981), hal. 20
4
Kurniawan, Op.cit., hal. 7
5
Kurniawan, Op.cit., hal 7

2
4. Bersifat tetap
Artinya kegiatan itu tidak berubah atau berganti dalam waktu singkat, tetapi untuk
jangka waktu yang lama yang ditentukan dalam akta pendirian perusahaan atau surat
ijin usaha, misalnya 5 (lima) tahun, 10 (sepuluh) tahun, atau 20 (dua puluh) tahun.
5. Terang-terangan
Artinya ditujukan kepada dan diketahui oleh umum, bebas berhubungan dengan pihak
lain, diakui dan dibenarkan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang. Bentuk
terang-terangan ini dapat diketahui dari akta pendirian perusahaan, nama dan merek
perusahaan, surat izin usaha, surat izin tempat usaha, dan akta pendaftaran perusahaan
6. Keuntungan dan atau laba
Adalah istilah ekonomi yang menunjukkan nilai lebih (hasil) yang diperoleh dari
modal yang diusahakan (capital gain). Setiap kegiatan menjalankan perusahaan tentu
menggiinakan modal, dengan modal perusahaan diharapkan keuntungan dan atau laba
dapat diperoleh karena tujuan utama dari perusahaan adalah memperoleh keuntungan.
7. Pembukuan
Pembukuan adalah pencatatan keuntungan yang ditentukan standarnya berupa neraca
tahunan, perhitungan laba rugi, rekening, jurnal transaksi, dan nota transaksi keuangan
perusahaan. Pasal 8 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen
Perusahaan, setiap perusahaan wajib membuat catatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pasal 5 ditentukan catatan terdiri dari
dari neraca tahunan, perhitungan laba rugi tahunan, rekening, jurnal transaksi harian,
atau setiap tulisan yang berisi keterangan mengenai kewajiban dan hak-hak lain yang
berkaitan dengan kegiatan usaha perusahaan.

Kajian terhadap perusahaan mempunyai arti yang penting dalam berbagai hal6 antara
lain:
1. Berhubungan dengan keberadaan atau eksistensi perusahaan dalam masyarakat
merupakan suatu hal yang mutlak karena sifat ketergantungan antara keduanya sangat
besar. Masyarakat merupakan pemasok semua sumber daya perusahaan dan sekaligus
merupakan pengguna/konsumen semua hasil perusahaan. Sedangkan perusahaan
hanya memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat;
2. Posisi perusahaan dalam kegiatan ekonomi makro, baik lokal, nasional maupun
internasional/global akan mempunyai posisi sentral;
6
Sri Redjeki Hartono, Kapita Selekta Hukum Perusahaan, Op.cit., hal. 37-38

3
3. Posisi perusahaan dalam masa transisi dari pelaku ekonomi lokal/nasional menuju
sebagai pelaku ekonomi global. Posisi transisi ini merupakan titik sentral menge-nai
berbagai masalah yang timbul atau berkembang yang sifatnya sangat kompleks, yang
selalu akan timbul sampai dua dekade abad mendatang antara lain mengenai hak milik
intelektual, alih tekhnologi, investasi dan pandangan bebas;
4. Setiap kegiatan dan prilaku perusahaan apapun ben-tuknya, selalu mempunyai
pengaruh dan mempengaruhi masyarakat dan pihak-pihak ketiga.

B. Eksistensi Perusahaan Dalam Perekonomian Masyarakat Di Indonesia


Kegiatan para pelaku ekonomi, akan selalu nampak jika dilingkungan hidupnya
berdiri sebuah perusahaan. Kegiatan dunia usaha akan sangat dipengaruhi dengan
kehidupan masyarakat sehingga keduanya saling terjalin hubungan yang bersifat simbiosis
mutualisme. Perusahaan dan unsur-unsur masyarakat selalu terjalin rasa saling
membutuhkan dan tergantung satu dan lainnya sehingga mereka tidak dapat berdiri sendiri
dan senantiasa mengharapkan refleksi atas kegiatannya tersebut dalam masyarakat.
Eksistensi perusahaan dalam perekonomian masyarakat di Indonesia dapat dilihat
berdasarkan skala prioritas untuk mengambil keputusan yang sangat dipengaruhi oleh
keadaan antara lain7:
1. Ketentuan peraturan perundangan yang berlaku;
2. Bentuk organisasi ekonomi yang bersangkutan;
3. Jenis bidang usaha;
4. Kepentingan umum yang dominan

Masyarakat merupakan suatu komunitas yang sangat kompleks sehingga akan selalu
bergerak dan tumbuh bersama dengan tatanannya sendiri. Organisasi ekonomi juga akan
selalu tumbuh secara bertahap sesuai kebutuhan masyarakat. Masyarakat kemudian diberi
pilihan untuk memilih bentuk badan usaha sebagai unsur dari perusahaan sesuai dengan
kemampuan, kebutuhannya dan tujuannya sehingga diharapkan mampu mempertahankan
eksistensi perusahaan yang telah dipilihnya.

7
Loc.cit

4
Bentuk badan usaha yang sederhana berwujud persekutuan perdata merupakan
embrio badan usaha dengan tanpa prosedur dan syarat didalamnya. Namun sebaliknya
bentuk perusahaan yang rumit pendiriannya (PT) leluasa ruang geraknya dengan
persyaratan dan prosedur formal yang mengaturnya. Selanjutnya akan diuraikan jenis-jenis
badan usaha sebagai berikut:
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh
seorang pengusaha, yang meliputi Perusahaan Dagang, Perusahaan Jasa, dan
Perusahaan Industri. Perusahaan Dagang adalah perusahaan yan bergerak dalam bidang
usaha dagang. Perusahaan Jasa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha
penggunaan jasa dengan alat bantu yang bertujuan memperoleh imbalan berupa uang.
Sedangkan perusahaan Industri adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha
membuat atau menghasilkan/ memproduksi barang-barang untuk memperoleh
keuntungan atau laba.8
2. Persekutuan Perdata (Maatschap)
Berdasarkan Pasal 1618 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata menyatakan bahwa
Persekutuan perdata (maatschap) adalah suatu persetujuan dengan mana dua orang atau
lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu (inbreng) dalam persekutuan dengan
maksud untuk membagi keuntungan yang terjadi karenanya. Berdasarkan Pasal 1618
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, maatschap adalah persekutuan yang didirikan
atas dasar perjanjian. Perjanjian mendirikan maatschap adalah perjanjian konsensual,
yaitu perjanjian yang terjadi karena ada persetujuan kehendak dari para pihak atau ada
kesepakatan sebelum ada tindakan-tindakan (penyerahan barang). Dalam praktik, hal ini
dilakukan dengan akta otentik ataupun akta dibawah tangan namun juga tidak ada
ketentuan yang mengharuskan pendaftaran dan pengumuman bagi maatschap.
3. Firma
Dalam Pasal 16 Kitab Undang-undang Hukum Dagang menyatakan bahwa
Persekutuan Firma ialah tiap-tiap persekutuan perdata yang didirikan untuk
menjalankan perusahaan dengan nama bersama. Firma bisa dijuga disebut sebagai
Persekutuan Firma. Sedangkan Molengraaff memberikan pengertian firma dengan
menggabungkan Pasal 16 dan Pasal 18 Kitab Undang-undang Hukum Dagang, yaitu
8
Ibid., hal. 60-61

5
suatu perkumpulan (vereniging) yang didirikan untuk menjalankan perusahaan di bawah
nama bersama dan yang mana anggota-anggotanya tidak terbatas tanggung jawabnya
terhadap perikatan firma dengan pihak ketiga.9
4. Persekutuan komanditer/CV
Bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih
untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara
anggotanya. Satu pihak dalam CV mengelola usaha secara aktif (sekutu aktif) yang
melibatkan harta pribadi dan pihak lainnya hanya menyertakan modal saja tanpa harus
melibatkan harta pribadi ketika krisis finansial (sekutu pasif). Ciri dan sifat CV:
a. Sulit untuk menarik modal yang telah disetor;
b. Modal besar karena didirikan banyak pihak;
c. Mudah mendapatkan kredit pinjaman;
d. Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang pasif
tinggal menunggu keuntungan;
e. Relatif mudah untuk didirikan;
f. Kelangsungan hidup perusahaan CV tidak menentu.
5. Perseroan Terbatas
Adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh
minimal 2 (dua) orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan
tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Pemilik modal
PT tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik
modal untuk menjadi pimpinan. Untuk mendirikan PT dibutuhkan sejumlah modal
minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan lainnya. Ciri dan sifat PT:
a. Kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi;
b. Modal dan ukuran perusahaan besar;
c. Kelangsungan hidup perusahaan PT ada di tangan pemilik saham;
d. Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham;
e. Kepemilikan mudah berpindah tangan;
f. Mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan/ pegawai;
g. Keuntungan dibagikan kepada pemilik modal/ saham dalam bentuk dividen;
h. Kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saham.

6. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


BUMN adalah badan usaha dan anak perusahaan BUMN yang seluruh modalnya
dimiliki oleh Negara. Perusahaan Negara berbentuk BUMN bisa berbentuk perusahaan
jawatan (perjan), perusahaan umum (perum) dan perseroan terbatas (persero).

9
M. Natzir Said, Op.cit., hal. 117

6
a. Perjan adalah perusahaan milik Negara yang merupakan bagian dari sebuah
departemen;
b. Perum adalah perusahaan milik Negara yang bertujuan melayani kepentingan umum;
c. Persero adalah perusahaan milik Negara yang berbentuk PT dan bertujuan untuk
memperoleh laba seperti halnya pada PT lain.
BUMN memiliki ciri atau sifat sebagai berikut:
a. Didirikan berdasarkan UU yang berlaku dan dimiliki serta dikelola oleh pemerintah;
b. Didirikan dengan tujuan untuk melindungi keselamatan dan kesejahteraan
masyarakat;
c. Dibentuk untuk melaksanakan kebijakan pemerintah;
d. Usahanya pada umumnya bersifat memberikan pelayanan kepada masyarakat;
e. Disamping usaha bersifat komersial, BUMN menghasilkan produk berupa barang
atau jasa untuk pemerintah yang karena sifat kerahasiaannya/ keamanannya tidak
serahkan kepada perusahaan swasta.

7. Koperasi
Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang perorangan atau berbadan
hukum koperasi dengan melandaskan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Secara harafiah
koperasi berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu cooperation, yang memiliki arti
bekerja bersama atau kerjasama. 10Dasar hukum pengaturan koperasi adalah Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. Anggota koperasi adalah
pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi (keanggotaan dicatat dalam buku daftar
anggota). Usaha yang akan diselenggarakan oleh Koperasi hendaknya memiliki
hubungan dengan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Seseorang bergabung
dalam koperasi karena memiliki kegiatan usaha atau kepentingan yang berkaitan dengan
usaha koperasinya.

C. Peran perusahaan untuk menjaga eksistensinya dalam perekonomian masyarakat di


Indonesia
Perusahaan mempunyai fungsi ganda, yaitu pertama, perusahaan merupakan organ
dari masyarakat, dan kedua, perusahaan merupakan pusat kegiatan masyarakat. Oleh
karena itu dimana ada perusahaan, maka disitu akan terjadi transaksi-transaksi secara terus
menerus, tidak pernah berhenti, dan tidak pernah terputus-putus.

10
Edillius dan Sudarsono, Manajemen Koperasi dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hal. 1

7
Selain itu perusahaan juga mempunyai fungsi manajemen dalam masyarakat, karena
masyarakat merupakan konsumen utama dari perusahaan, dan sekaligus masyarakatlah
yang akan menghidupkan perusahaan. Selain itu perusahaan juga berfungsi sebagai
pembaharuan lingkungan masyarakat, dan fungsi pemasaran. Dikatakan sebagai
pembaharuan masyarakat, karena hadirnya sebuah perusahaan dengan spesifikasinya akan
membawa manusia yang ada dilingkungannya ikut andil dalam gerak langkah perusahaan
tersebut, seperti contohnya disuatu tempat berdiri pabrik sabun.
Pabrik itu akan merekrut orang-orang yang berdomisili disekitarnya untuk dijadikan
karyawan. Masyarakat mulai beralih pekerjaan, yang semula petani akan menjadi buruh
pabrik. Dengan memperoleh gaji bulanan, maka pola hidup mereka mulai berubah sedikit
demi sedikit. Pola-pola konsumtif mulai bermunculan disekitarnya sehingga terjadilah
modernisasi lokal yang diawali dengan perubahan budaya dan tradisi. Tuntutan akan
kemajuan terus menekannya, maka pada umumnya mereka terbawa arus modernisasi, dan
mau tak mau sadar atau tidak telah terhanyut didalam pembaharuan itu, seperti biaya hidup
meningkat, dan lain sebagainya.11
Dalam rangka menata kehidupan ekonomi guna memenuhi kebutuhan dan sekaligus
sebagai upaya mensejahterakan masyarakat, keberadaan perusahaan telah memberikan
manfaat yang sangat besar, sama besarnya dengan peranan masyarakat itu sendiri terhadap
perusahaan. Oleh karena itu kemudian memunculkan sifat ketergantungan antara
perusahaan, masyarakat, dan pemerintah tersebut sangatlah besar, sehingga keberadannya
masing-masing mutlak diperlukan.
Kegiatan ekonomi yang terjadi di dalam masyarakat merupakan rangkaian berbagai
perbuatan hukum yang luar biasa banyak jenis, ragam, kualitas dan variasinya yang
dilakukan antar pribadi, antar perusahaan, antar negara dan antar kelompok dalam berbagai
volume dan frekuensi yang tinggi setiap saat diberbagai tempat. 12 Sedangkan keberadaan
dan kelangsungan kehidupan perusahaan sangat tergantung dan ditentukan oleh sikap
masyarakat terhadap institusi/ lembaga yang bersangkutan. Campur tangan negara dalam
hal ini antara lain:
1. Menjaga keseimbangan kepentingan semua pihak di dalam masyarakat;
2. Melindungi kepentingan produsen dan konsumen;
11
Tri Handayani, Op.cit., hal. 175-176
12
Sri Redjeki Hartono, Kapita Selekta Hukum Perusahaan, Op.cit., hal. v

8
3. Melindungi kepentingan negara dan umum, terhadap kepentingan perusahaan pribadi.

BAB III
PENUTUP

Simpulan
Pembangunan perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi ekonomi.
Demokrasi ekonomi ini salah satunya dijalankan oleh perusahaan dalam kerangka perekonomian
masyarakat. Perusahaan sangat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat karena merupakan
sendi utama pusat kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya. Selain itu itu
perusahaan juga merupakan salah satu sumber pendapatan negara melalui berbagai jenis pajak
dan wadah penyaluran tenaga kerja, atau dengan kata lain sebagai sumber pendapatan
masyarakat. Oleh karena itu diperlukan skala prioritas untuk mengambil keputusan dalam rangka
mempertahankan eksistensi perusahaan sangat dipengaruhi oleh keadaan antara lain, yakni yang
berkaitan dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, bentuk organisasi ekonomi
yang bersangkutan, jenis bidang usaha dan kepentingan umum yang dominan.
Ciri-ciri/sifat kegiatan perusahaan adalah dilakukan oleh sebuah badan usaha dalam bidang
perekonomian, meliputi bidang perindustrian, perdagangan, perjasaan, pembiayaan, dilakukan
secara terus-menerus, terang-terangan, bertujuan untuk mendapatkan keuntungan atau laba, serta
membuat pembukuan. Dari segi ekonomi, ciri-ciri/sifat kegiatan perusahaan adalah sangat
ditekankan pada kegiatan memproduksi sebagian barang dan jasa tertentu. Keberadaan
perusahaan di masyarakat memberikan andil besar dalam tata perekonomian di Indonesia.
Beberapa peran atau kegiatan perusahaan di masyarakat yang paling utama adalah menjalankan
kegiatan produksi dan distribusi. Perusahaan mempunyai berperan juga dalam menciptakan
stabilitas perekonomian nasional, yakni dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Selain itu juga
terdapat komitmen perseroan sebagai tanggung jawab sosial dan lingkungan untuk berperan serta
dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan

9
lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun
masyarakat pada umunya.

10

Anda mungkin juga menyukai