SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN :
INSTALASI JARINGAN LISTRIK DAN PEMASANGAN DAYA PLN 66 KVA
1 PAKET
SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN :
1 PAKET
Ditetapkan di : Sintang
Tanggal : Juli 2014
ttd
BAB I
PERATURAN DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
a. Pimpinan pelaksana harus seorang Ahli Teknik distribusi tenaga listrik dan yang
berpengalaman sekurang-kurangnya 3 (Tiga) tahun.
b. Pimpinan pelaksana dapat menyerahkan pelaksanaan sehari-hari pada seorang
Pelaksana yang berpengalaman mengerjakan dan mengetahui pelaksanaan
pekerjaan yang ada di dalam Kontrak.
c. Penunjukan Pimpinan pelaksanaan dan Pelaksana oleh Kontraktor pelaksana harus
mendapat pertimbangan dan persetujuan Direksi Teknis.
II.1. PENDAHULUAN
5. Gambar Instalatir
Gambar instalatir sangat penting untuk sesuai dengan ketentuan umum yang
berlaku, sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan baik dan benar.
Semua perlengkapan listrik harus dipilih sehingga mampu dengan aman, namun
apabila suatu bagian perlengkapan yang menurut rancangannya tidak memiliki
sifat yang sesuai dengan lokasinya, perlengkapan itu mungkin masih bisa
digunakan dengan syarat dilengkapi proteksi tambahan yang memadai sebagai
bagian dari instalasi listrik yang lengkap.
3. Konstruksi Pembumian
4. Instalasi Penghantar
a. Semua penghantar harus memenuhi persyaratan PUIL.
Semua penghantar harus baru dan harus jelas mengenai ukurannya, jenisnya,
dan semua penghantar haruslah dipilih sesuai standar yang berlaku (standed).
b. Ukuran Penghantar
Ukuran penghantar yang digunakan adalah konduktor berukuran 70 mm².
Semua penghantar harus dalam kondisi yang baik dan siap untuk digunakan.
c. Beban dari Penghantar Udara
Penghantar udara dan semua perlengkapannya dalam keadaan kerja harus
cukup tahan terhadap semua beban listrik yang melaluinya, serta harus cukup
kuat terhadap segala pengaruh beban mekanis yang mungkin timbul.
d. Perlindungan terhadap gas, uap, dan lain-lain
Pada tempat dimana penghantar dapat memperoleh pengaruh yang
membahayakan seperti rusak disebabkan oleh pengaruh gas, uap, dan lain-lain
sebagainya harus digunakan penghantar yang cukup tahan terhadap pengaruh
itu, atau yang dilindungi dengan lapisan yang baik dan tepat.
5. Jenis Isolator
6. Jenis Konektor
Konektor yang digunakan adalah peralatan yang digunakan untuk menyambung
kawat penghantar. Jenis konektor yang digunakan ada beberapa macam, yaitu:
a. Joint Sleve Connector (sambungan lurus)
b. Paralel Groove (sambungan percabangan)
c. Live Line Connector (sambungan sementara yang bisa dibuka pasang)
Joint sleve adalah jenis konektor yang digunakan untuk sambungan penghantar
pada posisi lurus.
Ukuran Minimal
No Uraian
Penghantar Pembumian
1. Panel PHB TM (kubikel) BC 16 mm²
2. Rak Kabel TM-TR BC 16 mm²
3. Pintu Gardu/pintu besi/pagar besi BC pita 16 mm² (NYAF)
4. Rak PHB TR BC 50 mm²
5. Badan Transformator BC 50 mm²
6. Titik netral sekunder transformator BC 50 mm²
2. Penghantar
2. Klem Beugels
Komponen sengkang (fixing collar) atau beugel berbentuk bulat di pasang pada tiang
atas, tiang atap, dan penguat pipa pada dinding bangunan, sebagai pemegang kait
service wedge clamp.
7. Material Penunjang
Sejumlah material penunjang yang dipergunakan adalah cable clamp, cable lug, boch,
paku beton, dll.
8. Meter Energi
Meter kWh atau meter energi menggunakan meter energi fasa 1. Pemasangan meter
energi tidak kurang dari 180 cm di atas lantai pada tempat yang terlindung dari panas,
hujan dan benturan benda keras. Terminasi kabel pada meter kWh harus dilapisi
timah solder, baru dikencangkan pada terminal kWh. Kabel instalasi dalam meter
kWh harus dari jenis NYAF dengan warna yang sesuai standar PLN dengan ukuran
sekurang-kurangnya 10 mm².
1. Hal-hal yang belum termasuk dalam persyaratan ini serta hal-hal yang kurang jelas
akan diberikan pada waktu diadakan penjelasan / aanwizjing.
3. Apabila suatu pekerjaan yang dikerjakan pada waktu setelah selesainya Jam Operasi
Penerbangan tidak dapat diselesaikan seketika, maka Kontraktor pelaksana harus
merapikan segala sesuatunya sehingga pada jam-jam operasi yang telah ditentukan,
operasi penerbangan tidak akan terganggu dengan adanya pekerjaan-pekerjaan
tersebut di atas.
6. Apabila terdapat gambar-gambar yang kurang jelas atau pekerjaan yang tidak dapat
dilaksanakan sesuai dengan RKS, maka pelaksanaannya terlebih dahulu harus
dirundingkan dengan Direksi Teknis.
9. Kontraktor pelaksana harus membuat gambar revisi setelah pekerjaan selesai dalam
rangkap 4 (empat) dan menyerahkan kepada Direksi Teknis sebelum dilakukan
penyerahan pekerjaan untuk pertama kalinya (Penyerahan I).
10. Perubahan sebagian ataupun keseluruhan isi Pedoman Teknis ini hanya dapat
dilakukan atas persetujuan dari pihak Bandar Udara Susilo Sintang, dan jika terdapat
perubahan dalam Spesifikasi Teknis ini harus dituangkan dalam bentuk Berita Acara.